NovelToon NovelToon
Gadis Kesayangan Om Tampan

Gadis Kesayangan Om Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rita Tatha

Berawal dari ganti rugi, pertengkaran demi pertengkaran terus terjadi. Seiring waktu, tanpa sadar menghadirkan rindu. Hingga harus terlibat dalam sebuah hubungan pura-pura. Hanya saling mencari keuntungan. Namun, mereka lupa bahwa rasa cinta bisa muncul karena terbiasa.

Status sosial yang berbeda. Cinta segitiga. Juga masalah yang terus datang, akankah mampu membuat mereka bertahan? Atau pada akhirnya hubungan itu hanyalah sebatas kekasih pura-pura yang akan berakhir saat mereka sudah tidak saling mendapatkan keuntungan lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

"Lily, selamat ulang tahun. Doa terbaik buat elu. Maafin gue tadi pagi ya." Ines mendekati Lily dan keduanya pun saling berpelukan erat. 

"Makasih banyak, Nes. Gue enggak nyangka kalau ternyata elu ngasih kejutan. Gue pikir elu beneran marah sama gue." Lily tersenyum bahagia. Sementara Ines hanya menanggapi dengan kekehan kecil. 

Lalu mereka semua pun makan malam bersama. Saling berbagi canda dan tawa. Banyak hal yang mereka ceritakan. Apalagi tentang masa-masa kecil Lily. Pak Faiz, sangat senang sekali bercerita tentang putri kecilnya. Sedangkan Brian lebih banyak diam mendengarkan. Namun, bibirnya lebih banyak tersenyum apalagi melihat kebahagiaan yang terpancar di wajah Lily. 

Setelah malam hampir larut, mereka pun kembali pulang. Yosep mengantar pulang, sedangkan Brian hanya berdua dengan Lily dalam satu mobil. Brian sengaja melakukan itu karena masih ada hal yang ingin ia sampaikan. Walaupun Lily hendak menolak, tetapi menilik kebaikan Brian yang membuatnya bahagia tadi, membuat Lily pun hanya diam menurut. 

"Ngapain, Om? Jangan-jangan Om mau ngajak gue ke hotel, ya?" 

"Kamu berharap seperti itu?" tanya Brian memasang wajah kesal. Mulai lagi gadis ini menjadi sangat menyebalkan. 

"Awas kalau sampai Om macem-macem, ya." Lily menunjuk wajah Brian. Lalu menutupi bagian penting tubuhnya. Seperti sedang melindungi karena khawatir Brian akan melakukan hal yang tidak-tidak. 

Lily mengaduh saat Brian sudah menyentil kening gadis itu. "Pikiranmu sungguh sangat kotor!" 

"Ya, gue 'kan cuma waspada aja, Om." Lily mengusap keningnya. "Om 'kan udah ngasih kejutan buat gue. Siapa tahu Om minta balas budi. Gue disuruh melakukan anu-anu." 

"Anu-anu apa?" 

"Ya, anu." 

"Anu itu apa?" 

"Pokoknya anu itu ya anu, Om. Ish! Jangan nyebelin deh, Om. Mendingan sekarang kita pulang aja gimana. Gue ngantuk, Om." Lily berpura-pura menguap. 

Brian mendengkus kasar. "Apa kamu tidak mau berduaan denganku?" 

"Ya mau aja, Om. Asal jangan kebablasan aja."

"Kenapa pikiranmu ke arah sana terus," cebik Brian. "Apa kamu sebenarnya berharap kita mau melakukan sesuatu hal seperti yang ada di pikiranmu itu?" 

"Enggak lah, Om! Ya habisnya, ini udah malem, Om. Kita berduaan. Om pasti tahu 'kan kalau kita berduaan pasti yang ketiganya itu setan," kata Lily. 

"Hmmmm. Ya sudah. Aku hanya mau memberi kado terakhir saja. Mungkin bukan barang mewah ataupun mahal harganya." Brian mengeluarkan sebuah kotak kecil. 

"Ya ampun, Om. Elu ngasih kado apalagi? Cincin ini aja udah mewah banget, Om." Lily sungguh tidak bisa berkata-kata sembari menerima benda itu. 

"Buka aja." 

Dengan ragu Lily membukanya. Ternyata itu adalah sebuah kalung dengan bandul seperti permata hitam. Terlihat elegan. Lily sungguh terpukau saat melihatnya.

"Om, ini bagus banget. Makasih banyak, Om." 

"Semoga kamu suka." 

"Gue suka banget, Om. Ini bagus banget." Lily merasa sangat bahagia. Tanpa sadar ia memeluk Brian dengan erat. Membuat lelaki itu mematung seketika. Jantung Brian berdebar sangat kencang seperti hendak meledak. Rasanya sangat sulit untuk dikendalikan. Tubuhnya yang bersentuhan dengan Lily, menciptakan perasaan aneh yang Brian sendiri tidak mampu menjelaskan. 

"Bisakah kamu tidak memelukku seerat ini. Kamu membuatku seperti mau mati kehabisan napas!" ujar Brian. Lily yang sadar pun langsung melepaskan pelukan itu. 

"Maaf, Om. Gue enggak sengaja. Gue terlalu seneng aja." Lily menunjukkan rentetan gigi putihnya. Brian yang melihat itu hanya berdecih. Padahal dalam hati merasa sangat bahagia atas apa yang terjadi tadi. 

***

Lily merasa sangat malas untuk bangun. Beruntung hari ini ia libur bekerja sehingga bisa bangun jam berapa pun yang dimau. Ponselnya berdering, Lily pun segera menerima panggilan itu. 

"Hallo," sapa Lily. Suaranya serak khas orang bangun tidur. 

"Lily, gue ganggu elu?" 

"Enggak. Arvel, ada apa?" tanya Lily.

"Hari ini elu enggak kerja 'kan. Gimana kalau elu temenin gue jalan-jalan. Gue bosen di rumah mulu," pinta Arvel dari seberang telepon. 

"Kenapa elu enggak ngajak Ines aja?" 

"Enggak. Gue pengen jalan berdua sama elu. Sekaligus ada hal penting yang pengen gue omongin." 

"Hal penting apa?" 

"Ya pokoknya penting. Please." Nada bicara Arvel terdengar begitu memohon. 

"Baiklah. Jam berapa?" 

"Jam sepuluhan ya, nanti gue jemput elu aja." 

"Oke." 

Panggilan itu pun terputus. Lily menatap jam yang sudah menunjuk pukul sembilan. Ia pun hendak menghubungi Ines dan mengatakan kalau Arvel mengajak bertemu. Namun, Arvel bilang akan mengatakan hal penting dan Ines tidak perlu tahu. Akhirnya, Lily mengurungkan niatnya. Ia memilih untuk bangun dan bersiap mandi. 

Saat mendengar bunyi klakson motor, Lily keluar rumah. Ia melihat Arvel yang sedang duduk gagah di atas motor sportnya. Lily pun berpamitan kepada orang rumah terlebih dahulu. Setelahnya, ia mendekati Arvel dan duduk di belakang pria itu. 

Gadis itu hanya diam tanpa bertanya ke mana tujuan mereka. Hampir dua puluh menit berlalu, motor Arvel berhenti di sebuah taman yang cukup ramai. Akhir pekan membuat suasana taman itu tidak sepi. Mereka pun duduk di bangku taman. 

"Elu udah sarapan belum?" tanya Arvel. "Kalau belum, kita pergi ke restoran dulu." 

"Udah. Barusan gue udah sarapan." 

Hening. 

Keduanya saling diam dalam waktu yang lama. 

"Elu mau ngomong apa, Vel? Elu bilang mau ngomong penting." Lily membuka suara. 

Arvel nampak gugup. 

"Em, Lily. Sebenarnya gue bingung mau mulai dari mana." 

"Ish, elu serius gini, bikin gue takut, Vel." 

"Kenapa takut? Gue enggak akan gigit elu," balas Arvel. "Gue cuma mau ngomong beberapa hal penting aja. Gue harap elu mau dengerin gue." 

Lily mengangguk. Arvel menghela napas panjang terlebih dahulu. Jantungnya berdebar kencang dan sedikit bimbang. Namun, ia merasa bahwa ini adalah waktu yang tepat. 

"Lily, sebelumnya gue mau minta maaf sama elu kalau misal nanti ada ucapan gue yang enggak enak buat elu. Cuman, gue merasa udah terlalu lama gue mendam semua ini." 

Lily diam. Ia pun ikut gugup ketika Arvel terus menatapnya lekat. 

"Lily ... Gue udah nahan semuanya selama ini. Gue pengen banget jujur sama elu." Arvel diam. Mengambil napas dalam. Walaupun ragu, ia tidak bisa berhenti sampai di sini bukan? Sementara itu, Lily masih diam dan menunggu dengan harap cemas. 

"Lily ... sebenarnya sejak kita masih duduk di bangku SMA, gue udah suka sama elu." 

1
Rahma Inayah
nah pasti kaget Lily di tembak arcel sedangkan dia anggp arcel teman dan GK PNY rasa..gmn Lily NNT menyampaikan PD ines .pdhl ines sdh tau klu arcel suka lily
Reni Anjarwani
seru
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Restoran sengaja ditutup khusus untukmu Lily 🤗
Rahma Inayah
ines mash.marh Krn arcel suka SM Lily BKN dgn ines.btian sebrnya mau lamar Lily tp masih mentingin ego nya hal hasil berubah JD kado ultah
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Brian mulai mencintai Lily 🤭
Rahma Inayah
knp jg ines i hrs marah SM Lily yg gak tau apa2 lagian pula Lily GK PNY rasa SMA arvel dia sdh cnt.sm Brian
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
sabar Ly
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Hadeuh kenapa dikasih tau 🤫
Anna Adjah
jangan lama² upnya thorrrrr
Rahma Inayah
kasian ines patah hati
Rahma Inayah
bukan obat nyamuk tp pengganguran km
Anna Adjah
thorrrrrr kok lama sih upnya,,ku dah bolak balik nyariin eh baru ketemu hari ini.
Othor Kalem Fenomenal: maaf kak
kemarin habis berduka jadi lama tidak nulis. ini aja belum terlalu fokus
tapi nanti diusahakan update tiap hari lagi 🙏
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
sabar 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
dasar Lily 🤣🤣🤣
Anna Adjah
kok nggak up lagi thor?
Eli Aryanti
Padahal Brian sudah ngomong mau ikut Lily menemani Rama .....
kenapa Lily begitu syok melihat Om tampan datang yang ikut hadir dimalam itu 🤦
Othor Kalem Fenomenal: Lily pergi sama Rama, enggak mau Brian ikut. makanya syok lihat Brian juga datang 🤭
total 1 replies
Anna Adjah
lanjutttt thorrrrrrrrrrrr
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
waduh 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Telat 😏
Rahma Inayah
lanjut kn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!