Nyatanya, menikah dengan pria yang dicintai tak selamanya membuat Naomi bahagia. Baru beberapa bulan Naomi merasakan kebahagiaan menjalani biduk pernikahan dengan Gilang, badai besar datang menerpa rumah tangga mereka.
Melvina, adik ipar Naomi yang berstatus sebagai adik angkat Gilang, ternyata juga mencintai Gilang dan berusaha melakukan berbagai macam cara untuk memisahkan Naomi dan Gilang.
“Maaf, aku terpaksa harus menikahi Melvina menjadi istri keduaku untuk menyembuhkan rasa trauma di dalam hati Melvina.” Pernyataan Gilang malam itu berhasil membuat hati Naomi hancur berkeping-keping.
“Lebih baik aku pergi dari pada harus di madu dan merasakan sakit hati seumur hidup.” ~Naomi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IPRT 10 - Merindukanmu
Melvina pulang ke rumah dengan ekspresi wajah yang nampak bersungut-sungut. Rencana yang sudah ia susun sebaik mungkin hancur sudah karena ulah Naomi yang begitu cerdik memutarbalikkan rencananya. Ingin marah, rasanya sulit. Melvina menyadari kalau kemarahannya nanti hanya akan membuat Gilang jadi curiga pada dirinya.
“Mas, bagaimana rencana pernikahan Melvina dengan Ringgo. Apa tetap berlanjut?” Tanya Naomi saat ia dan Gilang sudah masuk ke dalam kamar. Rasanya Naomi sangat berharap kalau Ringgo masih tetap bisa menerima Melvina menjadi calon istrinya.
Gilang menghela nafas. Melihat respon yang Gilang perlihatkan, membuat perasaan Naomi sudah tak enak. Naomi berpikir jika yang ia harapkan tak berjalan sesuai harapan.
“Aku belum bisa memastikannya. Melvina juga belum mau bertemu dengannya pasca kejadian waktu itu.”
“Apa Ringgo belum memberi kabar, Mas?”
Gilang mengangguk. “Sudah. Dia akan melanjutkan pembicaraan tentang pernikahan minggu depan. Entah apa hasilnya nanti, aku benar-benar gak tahu dan gak bisa menebaknya.”
Naomi terdiam. Dia merasa kalau melanjutkan pembicaraan tentang rencana pernikahan Melvina dan Ringgo belum tepat untuk saat ini.
“Ya sudah, lebih baik kita istirahat sekarang, Mas. Kamu pasti lelah. Sama seperti aku.”
Gilang tak menjawab. Dia justru menatap intens wajah Naomi. Rasanya sudah lama sekali dia tak menghabiskan waktu cukup lama di rumah bersama istrinya itu. Semenjak permasalahan Melvina muncul, dia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah orang tuanya. Mengurus permasalahan yang terjadi di sana dan berhasil menguras waktu dan tenaganya.
“Mas?” Ditatap demikian oleh Gilang, berhasil membuat Naomi merasa sedikit gugup. Meski dapat melihat kegugupan di wajah Naomi, Gilang sama sekali tidak memperdulikannya. Dia masih tetap menatap intens wajah istrinya yang menarik perhatiannya.
Pelan tapi pasti, Gilang melangkah mendekati Naomi tanpa melepaskan pandangan dari istrinya itu. Naomi pun dibuat salah tingkah ditatap oleh Gilang. Kepalanya pun tertunduk saat Gilang sudah berada di dekatnya.
“Aku merindukanmu, Sayang.” Suara Gilang terdengar parau. Pun dengan tangannya yang sudah bergerak mengusap wajah Naomi dengan sayang.
Naomi bisa melihat dan merasakan kalau suaminya saat ini sedang menginginkan dirinya. Maka dari itu, Naomi berusaha untuk merespon dengan baik perkataan Gilang. Kepalanya yang tadi tertunduk sudah mulai terangkat dan Naomi balik menatap wajah Gilang dengan tatapan mendamba.
“Aku juga merindukan kamu, Sayang…” balas Naomi manja.
Gilang tersenyum tipis. Tanpa menunda waktu lama, dia sudah mendekatkan wajahnya dengan Naomi. Kedua kelopal mata Naomi pun perlahan tertutup saat Gilang sudah semakin mengikis jarak di antara mereka hingga akhirnya dia dapat merasakan ciuman lembut dari Gilang.
Tak ingin membiarkan Gilang bekerja sendiri saja, Naomi membalas ciuman yang Gilang berikan hingga ciuman yang awalnya terasa lembut, kini terasa kian menuntut. Gilang yang sudah sangat merindukan tubuh istrinya segera menuntun tubuh Naomi ke atas ranjang tanpa melepaskan ciumannya.
Sama seperti Gilang, Naomi juga sudah sangat merindukan sentuhan dari Gilang. Saat tubuhnya sudah terjerambab di atas ranjang, Naomi membiarkan Gilang bergerak membuka baju yang ia kenakanan. Tak tinggal diam, Naomi balik membantu Gilang membuka bajunya hingga kini tak ada satu helai benang pun yang menutupi tubuh keduanya.
Di luar kamar, Melvina terlijay sedang berdiri di depan kamar. Tadinya ia hendak memanggil Gilang untuk menemaninya menonton film kesukannya di ruangan tengah rumah. Namun, baru saja hendak mengetuk pintu kamar Gilang, sudah terdengar suara aneh dari dalam kamar hingga mengurungkan niat Melvina untuk memanggil Gilang.
“Apa yang lagi mereka lakuin di dalam sana. Apa mereka sedang…” perasaan Melvina dibuat kesal. Pun dengan wajahnya yang kelihatan sudah memerah membayangkan kegiatan yang terjadi di dalam kamar Gilang.
***
Jika teman-teman suka dengan cerita Naomi dan Gilang, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.
Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa
Terima kasih🌺
Derdy sangat curiga melvina itu hanya sandiwara hanya tuk menarik perhatian mama ruby dan gilang dasar ular berbisa...
Gilang merasa tidak nyaman dekat-dekat sm melvina, tidak menjawab pertanyaan ingin menikahi melvina hanya diam aja....
Gilang makanya jd pria hrs tegas dan punya pendirian jgn mau hidupmu disetir mamamu itu yg egois bingit memaksakan kehendaknya....
Derby sangak muak skl sm melvina sok jaim dan kalem pdhal asli ular berbisa sangat jahat dan licik sampai tega menghancurkan rumahtangga noami dan gilang...
Ayo Debby n papa Rega cari bukti u/ membuka kebusukan ulet bulu