NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah

Terpaksa Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Janda / Nikah Kontrak / Paksaan Terbalik
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: si ciprut

Devan Ganendra pergi dari rumah, karena iri dengan saudara kembarnya yang menikah dengan Dara. Karena dia juga menyukai Dara yang cantik.

Ia pergi jauh ke Jogja untuk sekedar menghilangkan penat di rumah budhe Watik.

Namun dalam perjalanan ia kecelakaan dan harus menikahi seorang wanita bernama Ceisya Lafatunnisa atau biasa dipanggil Nisa

Nisa seorang janda tanpa anak. Ia bercerai mati sebelum malam pertama.

Lika-liku kehidupan Devan di uji. Ia harus jadi kuli bangunan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama Nisa.

Bagaimana penyelesaian hubungan keluarga dengan mantan suaminya yang telah meninggal?

Atau bagaimana Devan memperjuangkan Nisa?

Lalu apakah Devan menerima dengan ikhlas kehadiran Dara sebagai iparnya?

ikuti kisah Devan Ganendra
cusss...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dimana Bu Juanti?

Tiga hari berlalu, kini Daniella dan keluarga pamit untuk kembali ke Jakarta.

Sungguh bahagianya Nisa ketika keluarga dari suaminya begitu peduli dengan dirinya. Bahkan membuat iri para tetangga yang tadinya sering mengolok-olok Nisa, serta memojokkan Nisa.

Sebagian dari mereka mengatakan kalau Nisa adalah orang yang sangat beruntung bisa mendapatkan Devan. Nisa sangat disayangi oleh ibu Daniella dan itu di perlihatkan kepada warga sekitar.

Setelah kepergian Daniella dan keluarganya, kini para warga membongkar tenda dan membereskan peralatan yang terpakai.

"Mas Evan lenggah mawon!" Teriak pak RT yang kini merasa sungkan terhadap Devan.

"Gapapa pak, lha wong sudah biasa kok!" Sahut Devan yang ikut membongkar tenda di depan rumah Mas Hasan.

Pak RT merasa sungkan karena ibundanya Devan memberikan uang paguyuban lebih dari cukup, bahkan lebih.

Hingga siang sebelum dhuhur, semuanya telah selesai. Kini tinggallah keluarga mas Hasan serta Nisa dan Devan.

"Van, itu bikin gubuk buat bengkelnya nanti saja ya, setelah tujuh hari bapak!" ucap Mas Hasan kepada Devan yang sedang duduk di teras samping rumah.

"Iya mas, ga papa!, orang itu juga sementara Amir kok. Kalau pak Toha jadi mau ke sini?, ya paling berdua!" Sahut Devan.

"Iya!, pak Toha nganggur. padahal dulu punya bengkel rame. Bikin aja bengkel Van, nanti biar Toha yang atur!" ucap Mas Hasan memberikan ide.

"Lihat saja besok mas!"

Keduanya saling support masalh perbengkelan yang sedang di gagas oleh Devan. Entah kenapa mas Hasan sangat antusias dengan hal ini. Biasanya kalau urusan bongkar pasang motor memang lebih baik di serahkan ke pak Toha. Terutama motor miliknya yang sudah tua itu.

"Bu Juanti blas ga kelihatan ya mas?"

Mbak Jannah keluar dari arah dapur, sambil membawa nampan berisi kopi dua gelas.

"Engga!, rumahnya juga kosong kok!, ga tahu kemana?" sahut mas Hasan.

"Aslinya orang mana mas?, Bu Juanti itu!" Tanya Devan.

"Orang Purworejo Van!" Sahut Mas Hasan.

"Apa pulang ke Purworejo ya mas?" Tanya mbak Jannah yang masih setia berdiri di samping suaminya.

"Engga tahu juga!, kita fokus saja disini!" Sahut mas Hasan.

Sementara dalam otak Devan saat ini masih membiarkan nama Juanti tersebut. Sesuai ucapan Davin kemarin. Ada suatu kejanggalan yang terjadi. Tapi bukan oleh Bu Juanti.

Untuk sementara Devan menunggu waktu yang tepat mengungkapkannya. Karena ini begitu rumit menurut Devan, apalagi banyak pihak yang nantinya terlibat.

.

Nisa saat ini berdua dengan Amel di ruang tamu.

Jam istirahat ini sengaja Amel datang untuk menjenguk Nisa yang sakit sehabis pemakaman ayahnya.

Beruntung Nisa mendapat perlakuan yang hangat dari Daniella, ibu mertuanya. Sehingga saat ini perlahan sudah membaik.

"Sudah mendingan kok Mel!" Ucap Nisa, sambil menerima bingkisan buah dari Amel dan teman-temannya. Namun hanya Amel yang datang, karena tidak di perbolehkan saat jam istirahat begini, bersama-sama ke tempat Nisa ini.

"Syukur Alhamdulillah Nis!" Sahut Amel.

"Besok berangkat?"

"Insyaallah Mel, semoga sudah lebih baik!" sahut Nisa.

"Yang kemarin saudaranya mas Evan ya?, kembar juga euuy!"

"Iya!, saudara sama ipar." sahut Nisa.

"Yang ipar yang mana?" Tanya Amel penasaran.

"Yang kecil tinggi!, Dara namanya. Malah masih di bawahku jauh dia!"

"Maksudnya?"

"Kan baru mau sembilan belas tahun dia, nikah sama kembarannya mas Evan!" jawab Nisa.

"Lah muda banget!"

"Takdir katanya!, itu aja nikah dua kali juga!" Sahut Nisa.

"Kok bisa?"

"Nikah ghoib sama nikah resmi!"

"Ghoib?, ada-ada saja!, jaman sekarang masih ada nikah ghoib!"

"Ya ga tahu!, tapi itu kenyataannya. Malah mas Evan juga cerita itu!" Kata Nisa.

"Kok sama ya?, kamu nikah dua kali. Siri dan resmi. Sementara kembarannya juga dua kali!, ghoib dan resmi!, aneh!, orang kembar kok selalu ada kesamaannya!"

Sekitar setengah jam keduanya bercengkerama. Amel pamit undur diri karena harus segera kembali kerja.

Nisa mengucapkan terimakasih banyak, atas perhatian Amel dan teman-temannya.

Kini Nisa mengantar Amel ke depan rumah, karena Amel menggunakan motor milik temannya untuk datang.

Setelah kepergian Amel, Nisa menemui Devan yang masih bersama mas Hasan. Ia duduk di samping Devan.

"Sudah balik Amel?" tanya Mas Hasan.

"Sudah mas!, balik ke rumah sakit lagi!"

"Jam istirahat kok ya?" Tanyanya lagi.

"Iya mas!, ga boleh kan kalau rame-rame. Jadi Amel sendiri yang kesini. Karena harusnya aku sudah masuk. Tapi masih begini!, mendingan sih!" ungkap Amel, menjelaskan tentang keadaan dirinya.

"Buat istirahat sono Nis!, temenin Van!" ucap mbak Jannah yang masih duduk di sebelah mas Hasan.

"Ya udah yuk!, masuk!" Ajak Devan kepada Nisa.

Selepas kepergian Nisa dan Devan, tinggallah mas Hasan dan mbak Jannah.

"Apa bener mas!, kalau ini semua yang terjadi karena ada campur tangan keluarga Sugondo almarhum?" tanya mbak Jannah meyakinkan dirinya.

"Aku engga tahu dek!, tapi itu yang di curigai oleh Davin, saudara kembarnya Devan. Aku juga ga tahu itu Davin bisa menebak begitu!" sahut mas Hasan.

"Kalau sudah urusannya begitu kan ribet. Mana pada kebal hukum lagi!, misal kayak Wondo itu engga kondisi begitu!, aku yakin dia juga lepas begitu saja setelah beberapa hari di tangkap!" keluh mbak Jannah.

"Itu juga ulah Davin, tapi Nisa yang menghajarnya dek!"

"Wah jangan-jangan mereka dendam itu mas!"

"Engga kalau menurutku. Kan mereka engga ada yang tahu!" sahut mas Hasan, "kayaknya ada yang lebih dari sekedar dendam. Mungkin masalah pribadi mereka yang tidak boleh di ketahui orang lain. Mungkin bapak mengetahuinya. Makanya kalau dulu ketemu Wondo langsung kiclep!" Terang mas Hasan.

"Iya ya!, masalah pribadi tapi melibatkan orang lain. Ga jelas!"

"Wes Ben wae lah. Bukan urusan kita!" sahut mas Hasan. Kemudian ia berdiri dan meregangkan otot-ototnya, karena kelamaan duduk di tempat itu.

.

Sementara Nisa dan Devan saat ini sedang ada di kamar.

Nisa terus saja memeluk Devan suaminya, enggan untuk lepas. Bahkan ia tidak mau di tinggal sedikitpun.

hingga tak lama kemudian, Nisa pun tertidur dengan pulas. Barulah Devan melepaskan pelukannya Nisa.

Devan mengambil laptop dan ponsel miliknya. Memeriksa sesuatu yang di katakan Davin kemarin.

Dari meretas cctv di rumah sakit, hingga mencari tahu keberadaan Bu Juanti, saat sebelum kejadian ayah Nisa meninggal.

"Mas Hasan masuk!, tapi Bu Juanti engga ada di tempat. Kemudian mas Hasan keluar mencari keberadaan Bu Juanti. Kemudian mas Hasan balik lagi, tapi ruangan sudah di penuhi oleh perawat dan dokter."

"Mungkin ini yang membuat mas Hasan banyak diem, karena kejadian ini. Soalnya pas datang, keadaan bapak baik-baik saja. pas kembali masuk ternyata keadaan bapak memburuk."

"kayaknya cctv ada yang kepotong. Berarti ada orang dalam di rumah sakit itu. Padahal bunda sudah memperingatkannya lho!"

Devan menebak tentang apa yang terjadi. Namun kenyataannya susah. Apalagi cctv sepertinya ada yang memotong.

"pukul 14:07-14:20. Itu waktu yang hilang!" gerutu Devan. "hah...!" Devan menghela nafas panjang.

.

.

.

BERSAMBUNG

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Mar lina
apakah yg di sekap itu
ibu tirinya, Nisa???
lanjut thor ceritanya
☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓ᛇ
sookkoorr kena geplak kan kamu van
☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓ᛇ
hallah emang maunya dia itu di suapin 🤣
cip: lhohh ehhh lhoohhh🙈🙈🙈
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
up lagi yaa ditungguin lhoo
cip: iya😂😂😂😂
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
gagal ya coba lagi y van
cip: wkwkwkkwk
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: kan harus 🙈🙈🙈
total 3 replies
Rini A
Bagus
lanjutkan
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
juniati kah itu🙄🙄🙄
Ropiyati Ropi
ceritanya di daerah muntilan nih..wkwkwk
jadi semangat bacanya deh
cip: lho kenal daerah Muntilan kak🙈🙈
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
nisa yg dipanggil sayank ehh aku nya yg salting🙈🙈🙈🙈
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: pernah tpi sekarang jarang/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
cip: emang ga pernah dipanggil sayang?🤭🤭
total 2 replies
Wulan
Keren kak
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
Winda sama Wanda ini sarap atau apa yaaa....
kog bisa2nya kek gitu
cip: engga ikut-ikutan 🙈🙈🙈🙈🙈
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: ngeri lah itu 2 manusia
total 3 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
bahasanya agak serem yaa
neur
kereen KK 👌☕❤👍😎
cip: terimakasih
total 1 replies
Rian Moontero
lanjuuuttt👍🤩🤸🤸
cip: siap
terimakasih kak
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
itu beli motor kek beli permen saa🙈🙈🙈
cip: 😂😂😂😂😂 kan orang kaya
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
hajar dulu pikir belakangan ya sa...
kan mayan ada devan yg jadi jaminan
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: lanjut bangg...
ada lagi g habis ini
cip: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
habis itu coba deh bilang i love u gitu...
cwek tuh perlu bukti ucapan juga lhooo
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: ok sip
cip: iyaa 🙈🙈🙈
total 8 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
kan jadi pengen yg macem devan....
pokoknya yg bilang habiskan semua nya 😅😅😅😅
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
aduhhh pikiran ku jalan duluan🙈🙈🙈🙈🙈
cip: Waduhhhh 😂😂😂
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: cocok🤸‍♀️🤸‍♀️
total 23 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
bang cip orang magelang kah kog paham daerah situ🙄🙄🙄🙄
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: mencurigakan
cip: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!