NovelToon NovelToon
Istri Pengganti Tuan Mark Ternyata Milyarder

Istri Pengganti Tuan Mark Ternyata Milyarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:20.3k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Brakk
"Tidak becus! aku bilang teh hangat. Kenapa panas sekali? kamu mau membakar tanganku?"
Alisa tidak mengatakan apapun, hanya menatap ke arah suaminya yang bahkan memalingkan pandangan darinya.
"Tahunya cuma numpang makan dan tidur saja, dasar tidak berguna!"

Alisa menangis dalam hati, dia menikah sudah satu tahun. Dia pikir Mark, suaminya adalah malaikat yang berhati lembut dan sangat baik. Ternyata, pria itu benar-benar dingin dan tak berperasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. Di Blacklist dari Semua Rumah Sakit

Berta sudah sangat putus asa, dia sudah pergi keempat rumah sakit di kota B ini. Akan tetapi, tidak ada satu Rumah sakit pun yang mau menerima Rena. Sedangkan Rena sudah sejak tadi menangis dan merintih kesakitan.

"Bagaimana ini?" Berta mulai panik. Dia menangis tak henti-henti.

Karina juga sudah menghubungi beberapa kenalannya. Tapi tidak ada yang bisa membantunya.

"Bibi, aku akan telepon Mark. Di perusahaannya ada klinik..."

"Klinik perusahaan? memangnya klinik perusahaan bisa apa? memangnya di sana ada peralatan medis yang bisa mengobati luka-luka Rena ini!"

"Nyonya, apa kita harus keluar kota?" tanya Pak Mamat.

Meskipun hanya seorang supir. Tapi, pak mamat juga sangat merasa kasihan dengan apa yang terjadi kepada Rena. Luka-lukanya itu emang sepertinya terlihat sangat menyakitkan untuk wanita yang seumur hidupnya tidak pernah menerima luka sebanyak itu sebelumnya.

Tapi, pak Mamat juga tidak menyalahkan Alisa. Dia juga cukup mengenal majikannya itu selama ini. Dan, emang kalau tidak sangat keterlaluan tidak mungkin sampai Alisa membalas Rena.

Tapi tetap saja, melihat Rena yang dari tadi menangis kesakitan, pak Mamat juga tidak tega.

"Siapa kamu ikut bicara?" bentak Karina.

Karina sangat tidak suka kalau ketika dia berbicara ada orang yang tidak selevel dengan dirinya menyela.

Pak Mamat langsung bungkam. Padahal, niatnya hanya memberikan saran untuk membantu menolong Rena yang sepertinya sudah sangat tidak kuat menahan rasa sakit yang ada di tubuhnya itu.

"Bibi, jangan dengarkan sopir payah itu! lebih baik kita ke Perusahaan Mark. Dengan kita pergi kesana, dan kondisi Rena yang seperti ini. Maka Mark pasti tidak akan melepaskan wanita gelandangan itu bibi! dan memang tidak ada rumah sakit yang bisa menerima maka, satu-satunya tempat yang bisa kita datangi adalah klinik perusahaan!" kata Karina ya tentu saja punya motif lain kenapa dia menyarankan hal itu kepada Berta.

Namun, Berta yang emang sudah sangat panik dan hampir putus asa karena memang tidak ada rumah sakit yang mau menerima anaknya. Berta pun mengangguk, menyetujui apa yang disarankan oleh Karina.

Melihat Berta mengangguk, Karina bahkan langsung membentak pak Mamat.

"Tunggu apalagi supir bodohh! pergi ke perusahaan Mark sekarang!" kata Karina.

Dan pak Mamat pun segera melajukan kendaraan itu ke perusahaan Mark. Cukup lama waktu yang mereka tempuh untuk bisa sampai di perusahaan Mark. Kurang dari satu jam, emang juga lebih dari 30 menit.

Begitu mereka sampai, Mark yang sebelumnya sudah dihubungi oleh Karina. Segera membantu pak Mamat membawa Rena ke klinik.

Melihat adiknya dalam kondisi seperti itu. Mark sangat tidak tega. Dia terkejut, marah dan juga sangat tidak tega melihat apa yang terjadi kepada adiknya itu.

"Bagaimana bisa Rena seperti ini?" tanya Mark, sambil membantu petugas klinik mendorong tempat tidur dorong pasien menuju ke ruangan klinik.

"Semua ini gara-gara wanita gelandangan itu! dia yang memukul Rena dengan cambuk sampai seperti ini!" Karina mengadu kepada Mark.

Tapi mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Karina, Mark menghentikan langkahnya sejenak. Sampai dia jalan lagi, membantu mendorong tempat tidur dorong pasien itu.

Mark berpikir, mana mungkin Alisa bisa melakukan semua itu. Selama ini, dia bahkan tidak berani membantah apapun yang dikatakan oleh kedua adiknya. Bagaimana bisa dia memukul Rena.

"Ibu..."

"Kenapa masih bertanya pada ibu. Karina memang mengatakan yang sebenarnya. Lihat adikmu, Mark!"

Berta kembali menangis.

Bahkan ketika Karina di bawa masuk ke ruangan pemeriksaan. Berta masih ingin ikut masuk. Namun karena keterbatasan ruang, dua orang perawat meminta dia untuk menunggu di luar.

"Alisa, dia bagaimana bisa memukul Rena?" Mark kembali bertanya pada ibunya.

"Wanita gelandangan itu sudah tidak waras. Lihat apa yang dia lakukan pada Rena, Mark. Kamu harus beri dia pelajaran, hukum dia Mark. Ibu tidak terima, Rena dicambuk seperti itu! dia menangis terus, dia sangat kesakitan!" kata Berta yang langsung terpukul melihat kondisi adiknya.

Pak Mamat yang masih berada disana hanya melihat dan menyimak dari kejauhan. Kalau dipikir-pikir, nyonya besarnya itu sangat tidak adil.

Jika dia merasa apa yang terjadi pada anaknya itu sangat menyedihkan dan menyakitkan. Lalu, bagaimana dengan apa yang terjadi kepada Alisa selama 1 tahun ini. Dia dipukul, di tampar, disiram air panas, di tempelkan setrika panas, luka bakar, luka lebam, luka memar, luka sayatt dan tertusuk. Selama ini Alisa juga mengalami semua itu. Bahkan ketika dia hanya melakukan kesalahan kecil saja, hukuman dari nyonya besarnya itu sangat kejam.

Baru melihat anaknya seperti itu saja, dia sudah meminta keadilan. Minta Mark menghukum dengan sangat keras Alisa. Lalu, bagaimana dengan Alisa. Saat dia merasakan semua rasa sakit itu, tak ada yang memberikannya keadilan. Tak ada yang menghukum bahkan menegur pelakunya.

Pak Mamat hanya bisa menghela nafas panjang. Karena itu, dia sama sekali tidak menyalahkan Alisa untuk apa yang terjadi kepada Rena. Karena pak Mamat pikir, jika memang tidak ada satu orang pun yang memberi keadilan kepada Alisa. Maka, wanita itu berhak mencari keadilan untuk dirinya sendiri.

"Lalu bagaimana bisa, tidak ada satupun rumah sakit yang mau menerima Rena?" tanya Mark lagi.

Karina menggelengkan kepalanya bingung. Dia benar-benar tidak tahu apa yang terjadi.

"Aku tidak tahu Mark. Aku sudah berusaha menghubungi pamanku dan meminta bantuannya, dia kenal dengan salah satu dokter yang ada di rumah sakit Bandar. Tapi, tetap saja katanya Rena tidak bisa diterima di sana!"

"Alasannya?" tanya Mark.

"Penuh, semua ruangan penuh dan tidak ada dokter yang bisa menangani Rena!" jawab Karina.

Mark yang merupakan seseorang yang punya pengalaman luas tentang masalah seperti itu. Merasa, kalau pastinya ada yang janggal dengan masalah ini. Mana mungkin, ada rumah sakit yang tidak bisa menerima pasien. Tidak mungkin juga, ada rumah sakit yang tidak ada dokternya sama sekali yang berjaga. Dan tidak mungkin juga, Rumah sakit dengan banyak sekali ruangan, bahkan ratusan ruangan rumah sakit Medika tidak bisa menerima satu pasien.

Mark segera menghubungi asistennya. Mencari tahu sebenarnya apa yang terjadi. Karena dia juga berpikir kalau adiknya tidak mungkin dirawat di klinik seperti ini. Klinik ini, hanya digunakan untuk pertolongan medis pertama saja, dengan keluhan ringan dan juga luka ringan. Sedangkan adiknya itu, memar di seluruh tubuhnya, pria sangat mengkhawatirkan.

Setelah beberapa saat, asisten pribadi Mark, Anggun. Datang menghampiri Mark.

"Tuan!"

"Bagaimana?" tanya Mark.

"Pemilik rumah sakit Medika..." Anggun terlihat ragu untuk bicara yang sebenarnya.

"Ada apa dengan pemilik Rumah sakit itu?" tanya Mark cepat.

"Dokter Amara, memasukan nama keluarga anda di blacklist rumah sakit Medika!"

"Apa?" Berta sangat terkejut.

"Mana mungkin boleh seperti itu?" tanya Karina.

Mark terlihat kesal, terakhir kali dia menemui dokter Amara. Dokter itu memang bicara sangat ketus padanya.

"Tapi, kenapa Rumah sakit lain tidak mau menerima Rena?" tanya Mark.

Anggun kembali terlihat ragu-ragu untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Karena, dokter Amara dan keluarganya memiliki saham yang sangat besar di ketiga Rumah sakit lain di kota ini, tuan!"

Mark mendengus kasar.

"Panggil pengacara!" kata Mark yang merasa apa yang dilakukan oleh dokter Amara sangat tidak etis dan ingin menuntutnya.

***

Bersambung...

1
Ariany Sudjana
kenapa ga sekalian saja Mark dengan karina yah, pas sudah dimasukkan obat perangsang? supaya Paula tidak semakin sulit posisinya, dan lebih mudah untuk bercerai dengan Mark
Lula
Semangat terus berkarya thor
Ma Em
Semangat Paula untuk balas perbuatan mereka buat mereka kapok dan tdk akan mengulangi perbuatannya lagi , Thor jgn sampai Paula hamil anaknya Mark , lbh baik Paula berpisah saja dgn Mark .
Noer: akan di pikirkan 🤭
total 1 replies
Ariany Sudjana
hahaha bagus Paula, segera kasih pelajaran buat nenek lampir dan si penjilat Maria itu
Noer: ho'oh
total 1 replies
Azahra Rahma
semakin yakin Karina dan ibunya hanya mengincar harta keluarga Mark saja
Noer: ho'oh tuh
total 1 replies
Adinda
bagaimana kalau alisa hamil ya Thor,waktu itu kan Alisa dipaksa oleh Mark,pasti tambah seru buat mark bucin sama Alisa thor
Noer: ehekkkk
Azahra Rahma: sebenarnya,, sepertinya Mark sudah ada rasa ya ke Alisa,,cuma karena selama ini dia terlalu menuruti apa kata ibunya ,,dan terlalu memanjakan adik²nya,,jadi ke Alisa seperti tidak peduli
total 3 replies
Adinda
nenek lampir gak pernah sadar alisa
Azahra Rahma: sadarnya nnti kalau sudah tau siapa Alisa sebenarnya,,baru deh mohon² dan baik² sama Alisa
Noer: ho'oh, syulit
total 2 replies
Adinda
buat mark bucin dan mengusir pelakor thor
Noer: ho'oh ya
total 1 replies
Nudu
orng ganteng mah bebass, apalagi banyak duit
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Azahra Rahma
masih kurang tuh hukuman buat Maria
Noer: tambah lagi besok ya
total 1 replies
Sulati Cus
boom mak jlep g tuhhh
Noer: boom shake shake boom
total 1 replies
Ariany Sudjana
ayo Paula semangat... berta sama maria masih besar kepala tuh
Noer: ho'oh
total 1 replies
Sulati Cus
tampan tp minus akhlak 😂
Sulati Cus: iya mungkin
Azahra Rahma: mungkin karena Mark tipe orang yg begitu sayang dengan ibu dan adik²nya,, apalagi ayah Mark kan sudah tiada,,jadi Mark begitu menuruti keinginan ibu dan adik²nya sampai menutup mata dengan perbuatan mereka
total 3 replies
Ma Em
Karina emang sdh TDK laku sama lelaki lajang sampai Karina mengharapkan suami orang , Karina mah bkn cinta sama Mark tapi Karina cinta sama kekayaan Mark
Azahra Rahma: biasanya si karena mengincar harta,,jadi dia tidak peduli itu adalah suami orang
Noer: ho'oh kak
total 2 replies
Ma Em
Makanya cepat bertindak Paula jgn lama 2 jadi Alisa , cepat Paula lakukan juga untuk Bu Berta dan Karina seperti yg kamu lakukan pada kedua adik Mark kalau Paula msh jadi Alisa pasti tertindas terus .
Noer: ho'oh ya
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Noer: siap grakk
total 1 replies
Ariany Sudjana
ini belum apa-apa mark, siap-siap saja yang lebih seru... itu Maria gimana nasibnya? harus dihukum juga tuh sama Paula
Noer: ho'oh
total 1 replies
Adinda
paula dan Mark itu lucu lebih seru lagi kalau Mark bucin /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Noer: ho'oh
Adinda: ya Thor sekalian buat pelakor tersingkir
total 3 replies
Azahra Rahma
Paula jangan lupa ya beri balasan juga utk Maria ,,,pembantu belagu
Ariany Sudjana: betul sekali
Noer: siap laksanakan
total 2 replies
Sulati Cus
makanya udahin, balas ae dg kebangkrutan si mark, pasti ma2 , adik & gundik terpuruk
Noer: ho'oh ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!