Seorang gadis yang duduk di bangku SMA yang mempunyai kepribadian yang ceria dan selalu tersenyum.
seketika semuanya berubah ketika dia di jodohkan oleh orang tuanya dengan CEO yang sangat kejam dan tak tau belas kasih.
Semua keceriaan nya dan senyum nya berubah menjadi tangisan.
hiks hiks kak jangan pukul aca"
aca terisak CEO yang telah menjadi suaminya , memukul nya tanpa belas kasihan.
apakah aca sanggup menghadapi CEO yang kejam , dingin dan tak berperasaan dan yang telah menjadi suami sah nya itu dengan belah kasihan .
Dan apakah aca bisa mengubah sifat dingin dan kejam suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CrystalCascade, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11.PEMBELAAN
Assalamualaikum semuanya ✨
Sebelum baca jangan lupa like dan komen ya dukungan kalian buat aku semangat nulis cerita 😚😋
Sepulang nya aca dan Alex dari taman Alex.
Alex tidak mengantar aca sampai ke rumah nya karna permintaan aca, aca hanya takut seperti kejadian kemarin dia di pukul lagi oleh Aldo.
Alex menurunkan aca di pinggir jalan tidak jauh dari rumah nya.
"Beneran ca gak gue antar sampe depan rumah, gue takut Lo kenapa-kenapa"
Ucapan Alex khawatir.
"Gak papa Alex aca di turun di sini aja, takut nantik di lihat suami aca"
"Ya udah deh sana aca jalan pulang nantik gue lihat dari sini sampe aca masuk rumah baru gue pergi "
Aca hanya mengangguk dan tersenyum manis kepada Alex.
"Terimakasih ya Alex aca pulang dulu babayyy kk "
Aca melambaikan tangan nya sambil berjalan manjauh dari Alex.
Alex melihat aca dari kejauhan senyuman nya tidak pernah luntur di wajah nya baru kali ini dia dekat dengan seorang gadis yang semanis aca dan sepolos aca.
Berapa saat aca telah masuk ke dalam rumah nya yg tidak jauh dari tempat dia menurunkan aca tadi dia bisa melihat aca tidak ada lagi Alex pun menghidupkan motor nya dan kembali pulang kerumah.
°aca°
Aca membuka pintu rumah nya tidak melihat ada Aldo di rumah apakah dia belum pulang dari kantor nya pikiran aca.
Setelah itu aca pergi ke kamar nya untuk mandi dan ingin istirahat.
15 menit aca mandi ia langsung ke dapur karna ia merasa perut nya perlu di isi.
Sesampai aca di dapur ia tidak melihat ada satupun makanan di atas meja ia baru ingat ini bukan rumah nya dulu ketika pulang sekolah ada mama nya yang telah menyiapkan makan.
Iya meringis dan merasa sedih ia ingin merasa ingin pulang kerumah nya di mana tempat dia di manjakan papa mama nya, sekarang dia hanya seorang istri dari seorang yang tidak ia cintai dan dia tidak bahagia sama sekali karena ia menikahi lelaki yang kejam dan kasar.
Aca membuyarkan lamunan nya, aca membuka kulkas dan ternyata cuma hanya ada minum dan jajan tidak ada bahan makan yang bisa di masak, aca baru ingat dia tidak pernah membeli bahan makan setelah pindah ke sini.
Aca terpaksa harus memesan makan delivery karna aca sangat merasa kelaparan.
Tidak lama pesanan yang aca pesan pun sampai ia membuka kan pintu dan mengambil makanan yang aca pesan.
Aca kembali ke dapur untuk menyiapkan makan untuk aca makan sendiri.
Baru saja aca ingin makan bel rumah nya berbunyi aca merasa kesal karena ia ingin makan perut nya sudah dari tadi minta di isi.
Aca membukakan pintu ternyata yang di lihat nya adalah Aldo, aca langsung tertunduk karna merasa aura Aldo sangat menakutkan.
"Masuk kk"
Aldo pergi dari hadapan aca Tampa menjawab iya berbicara aca meringis karna aca merasa sangat ketakutan.
Aldo memasuki kamar nya entah apa yang Aldo lakukan aca tidak tau mungkin saja mandi atau istirahat.
Aca tidak mau ambil pusing ia kembali ke dapur untuk memakan makanan nya yang belum Aca sentuh sama sekali.
Aca masukkan makan kedalam mulut nya tiba-tiba Aldo turun dari tangga kamar nya dan menuju ke dapur, aca melihat itu pun merasa tidak enak aca kira Aldo akan langsung tidur.
"Kk makan aca tadi beli makan"
Tawar nya sambil memberikan makanan yang belum iya sentuh.
"Apa gunanya kamu sebagai istri, masak tidak bisa melayani suami mu tidak bisa, apakah kamu tau saya bekerja saya ingin pulang ke rumah dan di sambut di sajikan makan yang kamu masak sendiri, apakah kamu selamanya akan memesan makan setiap kita ingin makan?"
Aca tertunduk meras bersalah kepada Aldo aca belum bisa menjadi istri yang baik, ini karena perjodohan aca belum siap menjadi istri ini lah akibat nya aca tidak tau semua apa yang harus di lakukan seorang istri.
"Maaf kk aca gak bisa masak, aca takut kalo aca masak lagi nantik kk Aldo gak suka"
"Bukan masalah suka tidak suka itu terserah saya, apakah kamu berusaha untuk belajar masak setidaknya ada usaha dari kamu "
Ucap Aldo sinis melihat aca yang tidak berani menatap mata nya.
"Untuk malam ini kita makan yang aca pesan dulu ya kk besok aca akan belajar masak di rumah mama boleh kan kk"
"Terserah kamu"
Aldo terpaksa harus memakan makanan yang aca pesan Aldo jarang sekali membeli makanan di luar karna kurang sehat, biasa Aldo pulang kerja ada mama nya yang menyiapkan makan ia pun berharap pulang di siap kan makanan oleh istri nya ternyata apa iya terlalu berharap banyak kepada gadis yang telah menjadi istri ini yang tidak tau apa-apa.
Setelah itu Aldo memasuki kamar nya, ia ingin membersihkan badan nya dan turun untuk makan, karna ia merasa lapar dan badan nya sudah minta untuk di istirahatkan.
Tidak butuh waktu lama untuk Aldo mandi ia sekarang telah memakai baju kos dan celana pendek sebatas lutut nya, walopun ia hanya menggunakan pakaian santai tapi ketampanan nya tidak pudar, hanya sikap nya saja yang tidak berubah hanya menampilkan wajah datarnya.
Aldo keluar kamar menuju dapur nya untuk makan di meja makan, ada aca yang sedang duduk sambil sibuk memainkan handphone nya.
"Ehem"
Aldo berdehem untuk menyadarkan aca yang masih asik main handphone.
"Eh kk Aldo, maaf ya kk Aca gak sadar kalo kk udah di meja makan"
Ucap aca merasa tak enak.
Aldo hanya dia tidak menanggapi, aca pun langsung menyiapkan makanan untuk Aldo memasukkan nasi dan lauk untuk Aldo serta minuman.
Sepanjang Aldo makan aca hanya dia sambil memperhatikan Aldo makan.
"Sudah puas lihat wajah saya"
Ucap Aldo sambil meletakkan sendok dan garpu di piring nya krna Aldo sudah memakan habis makan di piring nya sampai aca sendiri tidak sadar kalau Aldo telah selesai makan.
Aca menundukan kepala nya kebawah karna takut Aldo memarahinya "Eh maaf kk"
"Aca saya ingin bicara dengan kamu"
Aldo menatap aca dengan serius, aca yang di tatap pun merasa takut.
Aca meremas jari merasa takut untuk menatap Aldo "Apa kk, apakah aca melakukan kesalahan"
"Saya paling tidak suka seorang wanita yang telah menikah mendekati pria lain, itu sama saja wanita itu mengkhianati pasangannya"
"Maksud kk apa aca tidak paham"
"Saya tau kamu dekat dengan seorang pria di sekolah kamu, saya peringatkan untuk tidak bermain api di belakang saya"
Ucap Aldo serius kali ini Aldo tidak main-main dengan ucapan nya, karena dia sangat benci di permainkan di belakang.
"Iya kk aca minta maaf, tapi itu cuma teman aca kok kk, aca juga gak ada apa-apa"
Aca membela diri nya biarkan untuk kalo ini aca memberanikan diri untuk membantah Aldo, toh kan dia juga tidak ada apa-apa dengan Alex.
"Kalau kamu tidak mendengarkan ucapan saya kamu lihat saja"
Ucap Aldo sambil berdiri dan meninggalkan aca di meja makan.
Aca hanya dia menatap Aldo yang makin menghilang dari tatapan nya.
"Emang nya aca salah ya dekat sama Alex aca kan cuma temenan sama Alex gak lebih kok"
Guam aca menanyakan diri nya sendiri.
Aca malas untuk memikirkan itu lebih baik ia pergi ke kamar nya untuk tidur, karna mata nya sudah tidak kuat untuk menahan kantuk lagi.
Setelah aca memasuki kamar nya ia langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur
> Please vote, follow, dan komen ya...
Soalnya autor udah mulai ngomong sendiri depan monitor, nanya:
“Apakah mereka suka? Kenapa nggak ada komen?” 😩💔
Ayo selamatkan autor dari overthinking berkepanjangan 😆🧠