NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pendekar

Kembalinya Sang Pendekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Pusaka Ajaib
Popularitas:119.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: biru merah

Seorang pendekar tua membawa salah satu dari Lima Harta Suci sebuah benda yang kekuatannya bisa mengubah langit dan bumi.

Dikejar oleh puluhan pendekar dari sekte-sekte sesat yang mengincar harta itu, ia memilih bertarung demi mencegah benda suci itu jatuh ke tangan yang salah.

Pertarungan berlangsung tiga hari tiga malam. Darah tumpah, nyawa melayang, dan pada akhirnya sang pendekar pun gugur.

Namun saat dunia mengira kisahnya telah berakhir, seberkas cahaya emas, menembus tubuhnya yang tak bernyawa dan membawanya kembali ke masa lalu ke tubuhnya yang masih muda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon biru merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 6. Kembali Mengambil Ginseng

Namun saat Lin Yan hampir mencapai daratan, sebuah tentakel gurita muncul dari balik riak air dan mencambuk punggungnya keras-keras.

Blaaar!

Sebuah bunyi daging terhantam membuat tubuh Lin Yan terlempar ke bebatuan pinggir sungai. Darah mengalir dari luka terbuka di punggungnya, tapi dia menggertakkan gigi dan memaksa dirinya bangkit.

Dengan napas terengah, Lin Yan merangkak ke darat. Air mengucur dari jubahnya, luka di tubuhnya makin terasa perih, namun dia berhasil memijakkan kakinya di atas tanah padat. Tapi baru beberapa langkah di darat, air di belakangnya meledak.

Byuuuuur!

Seekor gurita raksasa melompat keluar dari air, tubuhnya mengerikan dengan delapan tentakel besar berwarna ungu tua yang tampak dipenuhi duri-duri kecil. Mata hitam bulatnya memandangi Lin Yan penuh amarah.

Tentakel itu menghantam ke tanah, menciptakan retakan dan melemparkan batu ke udara. Lin Yan berguling ke samping, lalu melompat ke balik batu besar untuk berlindung.

"Kalau aku menebas tentakelnya satu per satu, makhluk ini akan terus beregenerasi…," gumam Lin Yan sambil mengatur napas. "Satu-satunya cara... adalah menghancurkan kepalanya dalam sekali serang."

Namun itu bukan hal mudah. Tanpa lingkaran tenaga dalam, tubuh Lin Yan seperti perahu rapuh di tengah badai. Ia tahu jika ia salah langkah, maka tubuh kecilnya akan tercabik tanpa ampun.

Tangannya menyentuh cincin penyimpanan, merasakan aura dari Pedang Gerhana Matahari di dalamnya. Tapi dia langsung menggeleng.

"Kalau aku menggunakannya... bukan tenaga dalam yang diserap. Tapi… energi kehidupanku sendiri."

Dia memejamkan mata sejenak. Nafasnya makin teratur. Tangan kirinya perlahan menggenggam pedang merah pemberian Guru Bai. Mata Lin Yan menajam, tubuhnya menunduk membentuk kuda-kuda.

"Kitab Pembalik Surga... Jurus Pertama: Penebas Langit!"

Tubuh Lin Yan melesat seperti anak panah. Cahaya pedangnya membentuk garis perak di udara, membelah angin. Gurita itu mengayunkan tiga tentakel untuk menghentikan Lin Yan, tapi semuanya ditebas dalam sekejap mata.

Tebasan Lin Yan terus melaju—menusuk kepala gurita yang keras seperti baja.

CRAAAK!!

Kepala gurita itu terbelah dua, darah ungu pekat menyembur ke segala arah. Namun sebelum tubuh gurita itu ambruk, dari balik celah otaknya muncul parasit mungil berwarna hijau kehitaman, berdetik cepat mencari jaringan untuk meregenerasi otaknya.

"Parasit!"

Dengan sisa tenaga terakhir, Lin Yan melemparkan pedangnya lurus ke arah parasit itu.

PRAANG!!

Parasit tertancap di dinding batu. Tubuhnya mengejang, lalu meledak dalam kilatan hijau.

Lin Yan jatuh berlutut. Hidung, telinga, dan matanya mengalirkan darah bersamaan. Dunia tampak kabur, dan sesaat kemudian... gelap.

Entah berapa lama waktu berlalu. Di tengah keheningan, Pedang Gerhana Matahari keluar perlahan dari cincin penyimpanan dan mengambang di atas tubuh Lin Yan. Cahaya keemasannya menyelimuti tubuh Lin Yan, membentuk semacam pelindung energi yang menahan angin dan hujan, sekaligus menyembuhkan luka-lukanya perlahan.

Dua minggu kemudian, Lin Yan membuka mata.

Dia masih hidup. Tapi tubuhnya terasa seperti remuk. Menggunakan pedang merah sebagai tongkat, ia terseret perlahan kembali ke gubuk. Di sana, dengan sisa bahan obat dari Guru Bai, Lin Yan meramu ramuan penyembuh dan meminum ramuan pahit itu selama berhari-hari.

Satu bulan berlalu. Luka-luka di tubuhnya telah pulih sekitar 80 persen. Ia sudah cukup kuat untuk berburu binatang iblis kecil dan memulihkan kondisi fisik secara bertahap.

Dan suatu pagi, dia berdiri di depan gubuk. Matanya mengarah pada satu tujuan.

“Sudah waktunya... kembali ke goa itu.”

Perjalanan ke goa berlangsung lancar. Tidak ada binatang iblis yang mengganggunya kali ini. Setibanya di mulut goa, Lin Yan melangkah pelan dengan tubuh siaga penuh. Tapi ketika ia sampai ke dalam, goa itu tampak sepi.

“Ular itu… tidak di sini?”

Dia melihat sekitar. Ular merah muda penjaga ginseng tidak tampak. Ini kesempatan langka. Tanpa menunggu lebih lama, Lin Yan menggunakan cincin penyimpanannya untuk menyedot semua ginseng dalam waktu singkat.

Begitu ginseng terakhir masuk ke cincin, Lin Yan langsung berlari keluar dari goa tanpa menoleh ke belakang.

Di kejauhan, sesosok bayangan panjang dan licin meluncur cepat kembali ke sarangnya.

“SIAPA YANG BERANI MENCURI GINSENG-KU?!”

Raungan marah terdengar hingga ke langit. Goa bergetar dan meledak dari dalam. Tapi Lin Yan sudah terlalu jauh untuk bisa terkejar.

Namun saat Lin Yan melintasi hutan kecil dalam perjalanan kembali, tiba-tiba tanah di hadapannya retak.

JEBBUUUUR!

Seekor Kalajengking Pembakar dengan tubuh merah menyala dan capit raksasa muncul dari bawah tanah. Kedua matanya yang berapi menatap Lin Yan penuh nafsu membunuh.

"Ada lagi?" Lin Yan mencibir. "Tapi tidak sekuat ular itu."

Kalajengking itu mengayunkan kedua capitnya, membuat tanah terbelah. Lin Yan melompat ke udara, mendarat di punggungnya. Tapi sebelum dia bisa menebas, ekor kalajengking itu melesat ke atas dan menghantam punggungnya!

BUK!

Tubuh Lin Yan terpental dan menghantam pohon besar, membuat napasnya tercekat. Kalajengking itu mendekat perlahan, mengeluarkan suara decit khas serangga.

Lin Yan bangkit sambil menahan sakit. Ia menyerang dengan pedang merah, namun tebasannya hanya menimbulkan percikan kecil di tubuh keras lawannya.

“Tubuhnya… seperti baja…”

Kalajengking itu menyemburkan racun dari ujung ekornya. Racun itu menetes ke batu, dan langsung melelehkannya hingga hangus.

“Racun api?” Lin Yan menarik napas dalam. Dia tidak bisa sembarangan menangkis. Satu sentuhan bisa membakar kulitnya.

Teknik Pedang Petir terlintas di pikirannya. Ia ragu. Teknik itu telah lama punah. Tubuhnya belum pulih sepenuhnya. Tapi…

“Kalau aku terus ragu, aku akan mati di sini.”

Lin Yan mengangkat pedang merah dan menutup mata.

Dalam sekejap, aura petir tipis mulai muncul di sekitar tubuhnya. Tubuhnya bergetar, rambutnya berdiri, dan napasnya makin cepat. Saat membuka mata, cahaya biru keunguan berkilat dari pupilnya.

“Teknik Pedang Petir… Jurus Kecepatan Halilintar!”

Tubuh Lin Yan melesat seperti cahaya. Dia muncul di samping Kalajengking dan menebas tepat di antara sendi pelindungnya.

CRACK!

Retakan pertama muncul. Kalajengking mengaum dan mundur. Tapi Lin Yan terus memburunya.

Tebas!

Tebas!

Tebas!

Tiga serangan berturut-turut menembus armor tubuh Kalajengking, membuat darah hijau pekat menyembur ke tanah. Lin Yan melompat ke udara, lalu menukik ke bawah seperti kilat, mengayunkan pedangnya lurus ke arah kepala Kalajengking.

DUAAAR!

Serangan terakhir menancap dalam di leher Kalajengking. Makhluk itu menggeliat hebat, lalu akhirnya ambruk ke tanah.

Lin Yan terhuyung mundur. Tubuhnya gemetar hebat. Jantungnya berdetak kencang, seolah bisa pecah kapan saja.

"Baru sebentar… tapi efeknya… luar biasa," gumamnya lirih.

Dia hampir jatuh, tapi bertahan. Perlahan, ia berjalan ke arah tubuh Kalajengking dan mengambil kristal iblis dari dalam tubuhnya.

Kemudian, dia berjalan pulang, menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya. Matahari mulai turun di balik pegunungan.

Perjalanan kembali ke gubuk masih panjang.

1
Kismin Akut
MC kejam tapi masih lemah,bukannya meningkatkan kekuatan malah berpetualang mengejar harta Karun,yang belum tentu di dapat🤔
Nanik S
Emang Neraka yang ganas
Nanik S
Lanjutkan Tor 💪💪💪
Kismin Akut
sudah ada di pendekar bumi ko tingkatan tenaga dalamnya sedikit🤔
Nanik S
Gaaaas Pooool
Nanik S
Apakah Lin Yang bisa keluar dari dalam jurang
Nanik S
Air Panas... siapa tau bisa menyembuhkan luka
Nanik S
Apa Lin Yang akan selamat
Nanik S
Apakah Mata Naga
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Kabut dimanapun berbahaya
Nanik S
Lanjut terus Tor
Nanik S
Mantap sekali Tor
Nanik S
Bantai saja wanita Iblis rambut perak
Nanik S
Tidak adalah penolong untuk sekte Es
Nanik S
Alurnya bagus Tor
Nanik S
Cepat sampai tujuan... sekte Naga Hitam sudah mengincsr
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Harusnya pulihkan dulu Lin Yan
Nanik S
Lanjutkan Tor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!