NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kedua Pria Beristri

Menjadi Istri Kedua Pria Beristri

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Ibu Pengganti / Menikah Karena Anak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Aruna tahu hidupnya tidak lama lagi. Demi suami dan putri kecil mereka, ia memilih sesuatu yang paling menyakitkan... mencari wanita yang akan menggantikannya.

Alana hadir sebagai babysitter tanpa mengetahui rencana besar itu. Adrian salah paham dan menilai Lana sebagai perusak rumah tangga. Namun, pada akhirnya Aruna memaksa keduanya menikah sebelum ia pergi untuk selamanya.

Setelah Aruna tiada, Adrian larut dalam rasa bersalah dan menjauh dari istri keduanya. Lana tetap bertahan, menjalankan amanah Aruna meski hatinya terus terluka. Situasi semakin rumit saat Karina, adik Aruna berusaha merebut Adrian dan menyingkirkan Lana.

Akankah Adrian berani membuka hati untuk Alana, tanpa mengkhianati kenangan bersama Aruna? Atau justru semuanya berakhir dengan luka yang tak tersembuhkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter — 24.

Liburan itu awalnya hanya ide kecil dari Adrian. Ia ingin mengajak Alana dan Alima pergi sejenak, menjauh dari hiruk pikuk kota dan segala urusan bisnis. Namun, Adrian ingat Alana sudah lama tak pulang ke desanya. Apalagi mereka belum jujur pada ibu Alana tentang pernikahan, akhirnya pria itu langsung memutuskan jika kali ini keluarga kecil mereka akan pergi ke kampung halaman Alana sekaligus liburan.

“Sudah lama kan, kamu nggak pulang?” tanya Adrian sambil menutup koper terakhir di bagasi.

Alana mengangguk pelan. “Sejak lebaran, saya nggak pernah pulang kampung. Sebenarnya, saya juga sedikit malu Mas. Orang-orang di sana... banyak yang tahu masa lalu saya.”

Adrian menatap istrinya sebentar, lalu menggenggam tangannya lembut. “Justru karena itu, kita harus ke sana. Kamu nggak perlu malu lagi dengan masa lalumu, sekarang kamu nggak sendirian lagi... ada aku. Mengenai hutang-hutangmu, semuanya sudah aku lunasi. Kali ini, kita pulang sekalian bawa Ibu berobat di kota aja dan tinggal sama kita disini, ya...“

“Ya Allah, Mas. Terbuat dari apa hatimu, kamu baik banget sama aku...“

“Kamu istriku, bagian dari hidupku. Aku nggak akan pernah membiarkan kamu hidup kesulitan lagi...“ Adrian mengecup kening Alana dengan sayang.

Perjalanan menuju desa memakan waktu hampir enam jam, ke daerah sukabumi. Alima tertidur di kursi belakang dengan boneka kesayangannya, sementara Alana duduk di samping Adrian, sesekali menunjuk ke arah sawah hijau dan jalan berbatu yang sudah lama tak ia lihat.

Saat mobil mereka masuk ke gapura desa, orang-orang langsung menatap penasaran. Mobil mewah yang jarang melintas di sana membuat banyak kepala menoleh. Alana menunduk dalam, tapi Adrian malah menggenggam tangannya erat.

“Angkat kepalamu, Alana.“

Alana menurut, dia mengangkat kepalanya dan berusaha tegar.

Begitu mereka tiba di depan rumah sederhana berdinding kayu, seorang wanita paruh baya keluar tergopoh-gopoh. Wajahnya penuh keriput namun hangat—ibu Alana.

“Alana...?” suaranya bergetar, seperti tak percaya. “Anakku... itu kamu?”

Alana langsung turun dan memeluk ibunya erat. “Ibu...”

Tangis keduanya pecah di depan rumah tua itu. Adrian menunduk sopan, lalu mendekat dan mencium takzim tangan wanita tua itu. “Saya Adrian, Bu. Suami Alana.”

Wanita paruh baya itu menatap dengan mata terbelalak, lalu menutup mulutnya tak percaya. “S-suami?”

Alana mengangguk dengan wajah merah, sementara ibunya menatap Alana dengan banyak pertanyaan.

“Nanti, Lana ceritakan di dalam Bu.“

Kabar Alana yang menikah dengan orang kaya pun cepat menyebar, gadis yang dulu dipandang rendah kini menjadi istri pria yang berwibawa dan tampan.

Dalam hitungan jam, beberapa tetangga berdatangan dengan rasa ingin tahu yang terlalu besar. Mereka menatap Alana dari ujung kepala hingga kaki, sebagian dengan senyum manis tapi tatapan mereka menyimpan kejulidan dan rasa iri.

“Wah, nggak nyangka ya... Lana yang dulu dijual ayah tirinya, sekarang bisa dapet suami kaya,” bisik salah satu ibu-ibu yang berdiri tak jauh dari rumah Alana.

“Katanya sih kerja di kota, eh... ternyata suaminya orang berduit. Jangan-jangan—”

Bisikan itu tak sepenuhnya pelan. Alana mendengarnya, tapi ia berpura-pura tak mendengar.

Tapi Adrian mendengar semuanya.

Malamnya ketika mereka makan bersama di ruang tengah, Alana terlihat diam. Adrian memperhatikan sejak tadi, tapi ia tahu Alana berusaha menahan diri. Dulu saat Alana akan dijual ayah tirinya, tak ada satupun tetangga yang membantu.

“Besok aku mau ketemu RW disini...” ucap Adrian tenang.

Alana menoleh cepat. “Untuk apa, Mas?”

Pria itu tersenyum kecil, tapi matanya tegas. “Aku mau buat sesuatu untukmu, Al. Orang-orang harus tahu... kalau kamu bukan lagi orang yang bisa mereka pandang rendah.”

Keesokan harinya, desa itu gempar. Di balai desa, Adrian mengadakan pertemuan singkat dengan RW dan kepala desa serta beberapa warga. Ia memperkenalkan diri sebagai suami Alana, pengusaha yang bekerja di bidang properti dan filantropi di Jakarta.

“Saya berencana membuat acara kecil di sini, mengadakan acara resepsi pernikahan kami. Karena keluarga Alana belum pernah menyaksikannya, dan saya ingin menghormati tempat di mana istriku lahir dan tumbuh.”

Kepala desa sempat melongo. “R-resepsi, Pak?”

“Ya, dan semua warga diundang. Kami akan memberikan souvenir... uang dan juga kebutuhan pokok untuk warga.“

Dua minggu kemudian, lapangan desa yang biasanya hanya digunakan untuk lomba tujuh belasan berubah total. Tenda besar berdiri megah, dihiasi lampu dan bunga segar. Di tengahnya, terpampang papan bertuliskan Resepsi Pernikahan Adrian & Alana.

Orang-orang kampung berdatangan, mereka penasaran. Juga karena iri dan kagum. Apalagi mereka telah mendengar akan diberikan souvenir uang, semakin semangat lah mereka.

Alana berjalan di bawah naungan kain putih, mengenakan kebaya lembut warna gading dan selendang halus di bahunya. Adrian berdiri di sisinya, gagah dalam setelan adat modern. Tangannya menggenggam tangan Alana dengan erat.

Ketika mereka melangkah ke pelaminan, bisik-bisik mulai reda. Bahkan mereka yang dulu menghina, hanya bisa terpaku saking takjubnya.

Kepala desa naik ke panggung dan memberi sambutan, lalu Adrian mengambil alih mikrofon.

“Saya tahu,” ucapnya dengan suara berat tapi tenang, “Masa lalu istri saya mungkin tidak mudah. Tapi justru karena itu, saya bangga padanya. Karena meskipun banyak hal yang telah menyakitinya, dia tidak menyerah. Dan hari ini, saya ingin semua orang tahu... bahwa Alana adalah kehormatan saya. Siapapun yang berani menghinanya, itu artinya menghina saya. Jika keterlaluan, saya akan mengirim pengacara untuk memproses ke pihak berwajib.”

Suasana mendadak hening.

Alana menggenggam tangan suaminya erat, air matanya menetes pelan. Dalam satu kalimat itu, Adrian menebus seluruh luka yang dulu ia simpan sendirian.

Usai acara, mereka berpamitan pada warga. Banyak yang meminta maaf, sebagian bahkan dengan wajah menyesal. Adrian hanya menanggapinya dengan anggukan ramah.

Sebelum malam dan meninggalkan desa, Adrian mendekati ibu Alana.

“Bu, ikut kami ke kota... ya. Kami sudah siapkan kamar untuk Ibu di rumah, Alana juga pasti ingin dekat sama Ibunya.”

Wanita tua itu menatap Alana lalu Adrian, sebelum akhirnya mengangguk dengan mata berkaca-kaca. “Terima kasih, Nak... kamu benar-benar menjaga anak Ibu.”

Adrian tersenyum lembut. “Sekarang giliran saya yang berhutang pada Ibu, terima kasih... karena Ibu sudah melahirkan wanita sekuat Alana.”

Mobil itu melaju perlahan meninggalkan desa. Di kursi belakang Alima tertidur di pangkuan Alana, sementara ibu Alana menatap ke luar jendela dengan air mata haru.

Alana menatap Adrian yang mengemudi dengan tenang.

“Terima kasih, Mas...” bisiknya.

Adrian hanya tersenyum, menatapnya sekilas dengan lembut. “Kamu nggak perlu berterima kasih. Ini tugasku, melindungi kalian.”

Di luar sana langit senja berwarna emas, seolah ikut menyaksikan kebahagiaan baru keluarga kecil itu.

Esoknya...

Di perusahaan pagi itu, suasana mendadak menegang. Langkah kaki berat terdengar di lorong utama, diikuti hentakan pintu yang terbuka dengan kasar.

Adrian yang semula sibuk menatap layar komputernya, mendongak pelan.

Seorang pria berdiri di ambang pintu, rahangnya mengeras dengan sorot mata menyala penuh amarah. Nafasnya berat, seolah menahan ledakan yang siap meledak kapan saja.

Tatapan mereka bertemu, dan untuk sesaat ruangan seolah kehilangan udara. Para staf di luar mulai saling berbisik, tapi tak ada yang berani mendekat.

Adrian tidak bergerak. Ia hanya menatap balik dengan wajah tenang, meski jelas terlihat urat di lehernya menegang.

Pria itu adalah... Tuan Rama.

1
Ariany Sudjana
bagus Adrian harus tegas, pelakor harus dibinasakan
Tiara Bella
mantap Adrian belain Alana bngt.....pelakor hempaskan aja
Yuliana Tunru
ya ampun ada z wanita2 yg tak tsu malu dgn alasan masa kecil tp terselubung niat jd pelakor cantikndan kaya tp tak.punya malu..💪💪 adrian basmi pelakor
Dian Rahmawati
suka sikap adrian
Dian Rahmawati
mantap adrian
Rohmi Yatun
cerita yang luar biasa 🌹🌹🌹🌹👍
Dian Rahmawati
rasain Rama
Yuliana Tunru
rupa x rama malah krrja sama dgn perusshasn adrian di cabut ..rasain laki2 jahst gitu
Tiara Bella
mw ngapain lg tuh tuan Rama....sukurin udh dibales perbuatan dia sm Adrian....
Yuliana Tunru
akhir x adrian buka puasa dg yg manis2
Dian Rahmawati
cie cie udh unboxing ya
Dian Rahmawati
wah adrian bertindak
Tiara Bella
Alhamdulillah udh JD suami istri yg utuh....
Tiara Bella
wow Adrian langsung bertindak ......
Jengendah Aja Dech
❤️
Dian Rahmawati
siap2 Rama dihancurkan oleh adrian
Tiara Bella
mana lg gerogi dtng kepesta orng kaya malah ada Rama yg dl maksa nikah sm dia....tenang ada Adrian Alana
Tiara Bella
kapok gk tuh skrng udh dilarang deketin keluarganya bahkan dipecat ....
Tiara Bella
Karina blm kapok udh ditegor sm Adrian jg tunggu aja Adrian bertindak....
Tiara Bella
ketinggalan aku sampe 5 bab Thor 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!