Transmigrasi Menjadi Figuran Posesif Para Raja

Senna duduk dengan gaya di buat elegant. Zamora bersikap santai. Sedangkan nindy memicingkan matanya. "Tumben kamu duduk di meja kita?" Tanya nindy dengan nada penasarannya.

"Karena aku lagi senang nindy, tiga hari lagi ulang tahun ku. Di saat ulang tahun ku, tiga raja akan menjadikan aku ratu mereka. Karena itu, aku sedang membagi kebahagiaan." Jawab senna dengan nada sombongnya.

"Tapi aneh, kenapa kamu belum membagikan undangannya?" Tanya nindy dengan nada penasarannya.

"Besok aku bagikan, undangannya sangat spesial nindy dan juga sangat mahal. Jadi, besok aku bagikan."

"Senna kita kan orang kaya raya, mana tunangannya tiga raja terkaya. Zamora, kamu kan pria. Kamu selalu dengan nindy, apa kamu mencintai nindy?" Tanya bella teman sena memicingkan matanya.

"Mungkin, dia bukan cinta sama nindy, tetapi suka sesama jenis." Balas senna cekikikan.

"Maaf zamora, ini bakso pesananmu dan ini lem paling nempel, jika sudah menempel tidak akan bisa lepas lagi" Ucap anak pelayan kantin.

"Oh terimakasih banyak ya kak. Ini lemnya cair seperti air?" Tanya zamora penasaran.

"Iya, karena dari itu, khasiatnya bagus. Cair tapi langsung menempel." Jawabnya dengan nada bangga.

"Oh oke kak, ini uangnya terimakasih banyak ya." Zamora memberikan lima lembar uang merah.

"Wah, zamora ini banyak sekali?" Tanyanya dengan nada senang.

"Iya, itu untuk kakak sisanya." Jawab zamora tersenyum.

"Oke, terimakasih mora. Aku pamit." Jawab anak pelayan kantin.

"Zamora kamu beli lem buat apa?" Tanya nindy penasaran.

"Oh itu kemarin si dimas lagi lem sepertu, aku lihat, lemnya sangat bagus, langsung nempel kuat. Nah, aku juga mau pakai."

"Hahaha, zamora hidupmu miris sekali. Sepatumu rusak juga, lalu mau kamu pakaikan lem. Kasihan." Ejek Senna dan tertawa terbahak-bahak.

Zamora masih bersikap masa bodo. Zamora ingin memakan baksonya. Dan sedang memencet sambalnya. "Ish kok sulit ya? Nih, sambel kenapa sih?" Zamora memencet sembarang arah.

"Mora, kenapa sambalnya?" Tanya nindy.

"Tidak mau keluar nih." Ucap zamora.

"Senna, sorry aku baru datang." Ucap Imel gadis yang pernah dikatakan di lecehkan zamora waktu itu.

"Hmm, duduklah."Perintah Senna.

Senna melihat zamora kesulitan memencet sambal tersenyum tipis. "Pencet yang kencang, kamu kan seorang Pria." Ejek Senna dan teman-temannya.

Zamora tersenyum menyeringai tanpa senna dan yang lainnya.

"Oke, aku pencet kencang. Cret.. Sambal mengenai rambut senna yang tergerai. "Ya ampun! Senna maaf tidak sengaja. Air.. Air.." Teriak zamora dan yang lainnya panik.

"Itu ambil itu air di siram takut pedas." Zamora pura-pura panik.

Imel yang tidak tahu itu lem, mengambil lem berbentuk air yang di simpan di toples dan menuangkannya ke rambut atas senna.

Senna yang matanya terpejam takut pedas tidak tahu apa-apa.

"Ya ampun, oh my God. Melda itu bukan air." Ucap zamora pura-pura panik.

"Ya ampun rambutku kenapa?" Tanya senna dengan wajah marahnya.

"Maaf aku tidak tahu." Ucap Melda ketakutan.

Rambut senna seperti singa yang kelaparan. Terlihat sangat acak-acakan.

"Bella lebih baik kamu bawa senna ke tukang salon." Usul Nindy tersenyum tipis.

Mereka pun pergi membawa senna. Zamora menahan tawanya, Begitu juga nindy.

"Bagaimana senna, ini pembalasan ku untuk senna asli. Tetapi ini baru awal. Kalian semua keterlaluan. Aku yakin, kamu akan memotong botak kepalamu. Karena aku lihat lemnya menempel di kulit kepala. "Batinnya tersenyum puas.

"Zamora, kamu hebat." Ucap nindy.

Zamora mengacungkan jempol. "Tinggal para orang tua rakus harta." Batinnya tersenyum menyeringai.

***

Sedangkan di perusahaan draco.

Draco melihat tayangan zamora bersama senna dan teman-temannya, di temani sang asisten deon.

"Hahaha, kamu sangat menggemaskan sayang, melihatmu membuat aku ingin selalu ada di dekatmu. Kamu selalu membuatku terkejut dengan ulahmu." Draco tertawa terbahak-bahak.

Deon sampai terkejut. Karena deon tidak pernah melihat tuan mudanya tersenyum, apa lagi tertawa terbahak-bahak. Deon tersenyum tipis. Deon senang dengan perubahan tuan mudanya.

"Nona zamora, merubah tuan muda yang sangat dingin mulai bisa tertawa." Batin deon tersenyum.

"Deon, aku yakin. Rambut senna akan botak. Sepertinya lem itu, original dan kuat." Ucap draco tersenyum tipis.

"Iya tuan muda, aku rasa seperti itu." Jawab deon. Deon menatap draco. Dan draco tahu ada yang ingin di sampaikan oleh deon.

"Katakan deon ada apa? Tidak perlu berpikir." Ucapnya kembali dingin.

"Tuan muda, raja Arsen, Kinsey dan kaiser akan datang ke perusahaan anda, untuk makan siang bersama anda. Bagaimana tuan muda?" Tanya Deon dengan nada hati-hati.

Draco menatap deon intens. "Hmm, biarkan mereka datang deon. Deon kita jemput kekasih ku. sudah tidak ada pelajaran, takut dia keluyuran." Ucap draco bangkit dari kursi kerjanya.

"Baik tuan muda." Jawab deon.

**

Sedangkan di sebuah salon Senna sedang menangis ditemani oleh margaretha. Benar kata zamora rambut senna botak tengahnya.

"Nona Senna, jangan menangis terus. Nona pakai rambut palsu tidak akan terlihat." Ucap margaretha merasa marah dan kesal, melihat putri kesayangannya seperti itu.

"Rambutku botak atasnya huhuhu." Tangis Senna.

***

Sedangkan di sebuah mansion besar.

"Sialan zamora, anak itu membuat rambut senna botak atasnya. Aku tidak akan membiarkannya. Aku akan memberikan hukuman kepadanya." Ucap baskara yang di beritahu margaretha.

Kakek baskara mengepal tangannya. Dia melihat video senna yang menangis tiada henti.

***

Sedangkan zamora melihat senna yang menangis tiada henti. Sebelum Senna pergi, zamora meletakkan spy kamera di seragam senna.

"Ini tangisan awal senna. Menangis lah yang kencang." Ucap zamora tersenyum tipis.

Ting.. Ponselnya bergetar tanda pesan masuk.

"Di mana?" Pesan dari draco.

"Di sekolah." Pesan balasan zamora.

Panggilnya video call berdering. Zamora langsung mengangkat telponnya, tetapi diarahkan ke tembok. Membuat draco mengerutkan keningnya.

"Sayang." Panggil draco kesal, karena pemandangannya terlihat dinding kamar mandi.

"Bentar." Jawab zamora yang sedang mengganti pakaiannya.

"Aku hitung, sampai dua balikin kameranya. Satu.."

"Aku lagi pakai baju hubby." Pekik zamora kesal.

"Balikin kameranya sayang, atau aku hukum kamu, malam ini tanpa ampun." Ucapnya penuh ancaman.

Zamora membalik ponselnya dan mendekat wajahnya agar tubuhnya tidak terlihat. "Sudah, puas."

"Belum, seluruhnya. Aku ingin lihat seluruhnya." Jawab draco dingin.

Zamora menghela napas berat. "Gawat." Batinnya. Zamora ragu untuk memperlihatkan pakaiannya. Karena zamora berpakaian sangat seksi.

"Kenapa? Malu sayang, aku sudah lihat semuanya. cepat sayang." Ucap draco tegas.

Zamora akhirnya langsung memperlihatkan tubuhnya.

Mata draco menatap tajam zamora. "Keluar sayang, aku ada di gerbang sekolah mu." Ucapnya dengan nada dingin.

"Aduh! Ini kan pakaian nindy. Niatnya aku ingin menyamar. Aih gagal." Gumamnya menggigit kuku jarinya, karena gugup ingat tatapan tajam draco.

Sedangkan raja kaiser, kinsey dan arsen. sudah sampai di perusahaan draco. Mereka sedang menunggu draco.

"Sepertinya kak draco sedang menjemput kekasih kita." Ucap raja kinsey.

"Hmm, kita tunggu saja." Jawa. Raja Arsen.