Cerita ini berpusat pada perjalanan Anita, seorang wanita yang dikhianati, dan bahkan dibunuh secara semu oleh suaminya Hendric dan sahabatnya Reina-semua karena hasrat akan harta dan kekayaan. Malam yang mengubah segalanya terjadi di Jakarta, ketika Anita menyaksikan perselingkuhan keduanya dan mendengar rencana mereka untuk mengorbankannya. Dalam kepanikan, dia melarikan diri tapi terjebak di tepi tebing, kemudian dilemparkan ke lautan. Namun, takdir mempertemukannya kembali.
ima tahun kemudian, dia muncul sebagai Natasya, kuat dan penuh tekad untuk membalas dendam dan membongkar kebenaran. Di tengah semua itu, ada Ryujin-seseorang yang mencintainya dengan tulus dan selalu ada di sisinya, menjadi pijakan emosional dan kekuatan dalam perjuangannya menuju keadilan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heryy Heryy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19.Kebenaran Yang Tersembunyi
Matahari sudah terbit tinggi ketika Ryujin dan Natasya berangkat dari Jakarta. Mereka mengemudi menuju Solo, ke pabrik pembuatan kain "SRI KAIN KREASI" yang disarankan Natasya. Jalanan terlihat ramai di awal perjalanan, tapi perlahan-lahan berubah menjadi pemandangan pedesaan yang hijau — sawah yang luas, pohon kelapa yang menjulang, dan desa-desa yang tenang. Selama perjalanan, mereka berbicara tentang banyak hal — dari desain pakaian hingga kenangan masa kecil — membuat jarak antara mereka semakin menyempit.
Sebelum tiba di pabrik, Natasya mengambil handphone dan menelepon Ines. "Ines, tolong kirim desain yang sudah aku selesaikan kemarin ke perusahaan Hendric. Katakan bahwa aku sedang keluar untuk urusan pribadi, tapi desainnya sudah siap digunakan." dia berkata dengan suara yang tenang, memastikan bahwa Ryujin tidak mendengar tentang kontrak dengan Hendric. Ines menyetujui, dan Natasya menutup telepon dengan senyum yang pusing. Dia tahu bahwa dia sedang berdiri di antara dua dunia — dunia dendam dengan Hendric dan Reina, dan dunia harapan dengan Ryujin — dan dia harus berhati-hati agar tidak salah langkah.
Setelah menempuh perjalanan selama lima jam, mereka akhirnya sampai di lokasi pabrik. Tapi apa yang mereka lihat membuat mereka terkejut — pintu gerbang pabrik tertutup rapat, dan papan tulis besar dengan tulisan "PABRIK TELAH DITUTUP DAN DIJUAL" terpasang di depan. Ryujin membuka pintu gerbang dengan hati-hati, dan mereka melihat seorang satpam yang sedang duduk di bangunan penjaga. "Pak, kenapa pabrik ini ditutup?" tanya Ryujin dengan khawatir.
Satpam mengangkat kepala, melihat mereka dengan mata yang malas. "Pabrik ini sudah di beli oleh sebuah perusahaan besar dari Jakarta seminggu yang lalu. Mereka katakan akan merenovasi dan mengubah jenis produksinya, jadi sekarang sudah tidak ada lagi yang bekerja di sini."
Ryujin merasa darahnya beku. Ini berarti mereka telah melakukan perjalanan jauh untuk tidak ada apa-apa. Sebelum dia bisa berkata apa-apa, teleponnya berbunyi. Itu adalah Doni. "Ryujin, aku sudah mencari tahu! Pabrik di Solo itu di beli oleh Grup HANS — itu adalah ulah Arthur!"
Ryujin menggigit bibirnya dengan keras. "Arthur..." bisiknya, mata penuh kebencian. Dia menyuruh Doni untuk mencari pabrik pembuatan kain lain dengan kualitas yang sama, lalu menutup telepon. Natasya melihatnya dengan khawatir. "Siapa Arthur?" tanya dia.
Ryujin menghela nafas dengan berat. "Arthur adalah kakak kandungku," jawabnya. "Tapi hubungan kita tidak baik — bahkan sangat buruk. Sejak ayah kita meninggal, dia selalu bersaing denganku untuk mendapatkan perusahaan dan harta keluarga. Dia selalu menggunakan cara kotor untuk mencapai tujuannya."
Natasya mengangguk, memahami perasaan Ryujin. Dia juga pernah merasakan sakit karena orang terdekat — Reina, sahabatnya yang pernah mencuri segalanya dari dia. "Jangan khawatir, Ryujin. Kita akan menemukan pabrik lain. Aku yakin." katanya dengan lembut, mencoba menenangkannya.
Mereka kemudian kembali ke Jakarta dengan hati yang berat. Setiba di kota, Ryujin langsung pergi ke perusahaan Grup HANS — perusahaan yang dimiliki Arthur. Dia memasuki ruangan kantor Arthur dengan tanpa dikasih tahu, membuat Arthur terkejut. "Ryujin? Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Arthur dengan suara yang menyakitkan.
Ryujin mendekatinya, mata memancarkan kebencian. "Aku ingatkan, cara kotor mu tidak akan pernah bisa mengalahkan diriku!" teriaknya. "Karena apa? Kamu tidak bisa mengalahkan diriku, saat ini dan sampai kapanpun!" dia kemudian berbalik dan pergi meninggalkan ruangan, tanpa menunggu jawaban.
Arthur menggenggam tangannya sampai kepalan, kemudian memukul meja dengan kekuatan penuh. "Gebrakkkkk!!!" suara itu terdengar sangat keras di ruangan yang tenang. "Teruslah bersikap sombong Ryujin, tunggu saja aku akan menghancurkan dirimu!" bisiknya dengan marah, mata penuh dendam.
Di balik semua pertikaian ini, Ryujin selalu yang mengalah — bukan karena dia lemah, tapi karena dia tidak ingin merusak hubungan keluarga yang tersisa. Tapi kali ini, dia tahu bahwa dia tidak bisa lagi melepaskan semuanya. Arthur telah melampaui batas, dan dia harus melindungi perusahaan dan orang-orang yang dia cintai
Setelah bertemu dengan Arthur, Ryujin pergi bersama Doni untuk mencari pabrik lain. Mereka mengunjungi beberapa pabrik di Jabodetabek dan Jawa Tengah, tapi tidak menemukan yang sesuai dengan kualitas dan harga yang mereka inginkan. Ryujin mulai merasa putus asa — jika tidak menemukan pemasok segera, perusahaan RYU DESIGN akan mengalami kerugian besar, bahkan bisa bangkrut.
Namun, pada hari ketiga, Doni meneleponnya dengan kabar yang menggembirakan. "Ryujin, aku menemukan pabrik di Yogyakarta! Kualitas kainnya sama seperti pabrik di Solo — bahkan lebih baik! Dan harganya juga lebih terjangkau. Mereka bersedia mengirim kain dalam waktu dua hari!"
Ryujin merasa lega. "Baik, kita segera berbicara dengan mereka dan buat kontrak!"
Mereka segera membuat kesepakatan dengan pabrik tersebut, dan dalam waktu dua hari, kain yang mereka butuhkan tiba di perusahaan. Semua pekerja merasa senang, dan produksi dapat berjalan kembali seperti biasa. Ryujin merasa sangat berterima kasih kepada Doni dan semua orang yang membantu. Namun, yang dia tidak tahu adalah bahwa pabrik tersebut sebenarnya milik Natasya.
Setelah mereka kembali dari Solo dan mengetahui bahwa pabrik itu diambil oleh Arthur, Natasya segera bergerak. Dia menghubungi manajer pabrik miliknya di Yogyakarta, menyuruh mereka untuk menerima pesanan dari RYU DESIGN dan memberikan harga yang terjangkau. Dia ingin membantu Ryujin, tapi tidak ingin dia tahu bahwa itu adalah bantuan dari dirinya. Dia ingin Ryujin menerima dia karena dirinya sendiri, bukan karena kebaikan yang dia berikan.
Malam itu, setelah semua masalah di perusahaan selesai, Natasya pergi ke tempat rehabilitasi untuk mengunjungi ayahnya. Langit sudah gelap, dan udara menjadi dingin. Dia memasuki tempat rehabilitasi dengan hati yang penuh harapan, berharap ayahnya sudah lebih sehat. Saat dia sampai di ruangan ayahnya, Pak Andra sedang tidur. Dia berdiri di depan pintu, melihat wajah ayahnya yang tenang, dan rasa sayangnya membanjiri hatinya.
"Ayah... ini aku Anita!!!" bisiknya dengan suara yang lemah, air mata mulai menetes. "Ayah cepat sembuh. Setelah semuanya selesai dan aku mendapatkan kembali perusahaan, aku akan membawa ayah pulang!!! Tunggu sebentar lagi!!!" dia berkata dengan penuh keyakinan, menyentuh jendela kamar dengan lembut.
Namun, apa yang dia tidak ketahui adalah bahwa Ryujin juga ada di sana. Dia datang untuk memeriksa kondisi Pak Andra, tapi melihat Natasya berdiri di depan pintu kamar dan mendengar semua yang dia katakan. Ryujin terdiam sejenak, tidak bisa berbicara. Jantungnya berdebar kencang, dan air mata keluar dari matanya. "Anita... benar-benar Anita..." bisiknya dengan menangis, rasa bahagia dan sedih bercampur.
Setelah Natasya pergi, Ryujin memasuki kamar Pak Andra. Dia melihat ayah Anita yang sedang tidur, dan tersenyum lemah. "Pak Andra, aku akan melindungi Anita. Janji aku." bisiknya.
Pada hari berikutnya, Ryujin menerima pesanan dari laboratorium DNA yang dia suruh untuk membandingkan DNA Natasya dengan DNA Anita yang dia simpan dari barang-barang mantan istri Hendric. Hasilnya membuatnya terkejut — 99,9% cocok. Ini membuktikan bahwa Natasya memang adalah Anita, istri Hendric yang diduga bunuh diri lima tahun lalu.
Ryujin kemudian merenungkan semua kesamaan yang dia lihat selama ini — cara Natasya memisahkan kacang polong, takutnya akan kecoa, cara dia bermain piano dengan lagu yang hanya mereka berdua yang tahu, dan bahkan foto masa kecil yang ada di dompetnya. Semua itu sekarang memiliki jawaban — Natasya adalah Anita, orang yang dia cintai dan hilangkan selama puluhan tahun.
Dia tidak tahu mengapa Anita mengubah wajahnya dan mengganti identitas dirinya. Dia tidak tahu apa yang telah dia alami selama lima tahun yang hilang, atau mengapa dia kembali sebagai Natasya untuk membalas dendam. Tapi satu hal yang dia tahu dengan pasti — dia tidak akan melepaskan Anita untuk yang kedua kalinya. Dia akan melindunginya dari segala bahaya, akan membantu dia menemukan kebenaran, dan akan menyatakan perasaannya yang telah dia sembunyikan selama puluhan tahun. Dia bersumpah di dalam hati: "Anita, kali ini aku tidak akan terlambat. Aku akan selalu ada di sisimu, tidak peduli apa yang akan terjadi."
Masih eps 1😭😭