NovelToon NovelToon
SLEEP WITH MR. MAFIA

SLEEP WITH MR. MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Roman-Angst Mafia / Dokter
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

Damian, lelaki yang dikenal dengan julukan "mafia kejam" karena sikapnya bengis dan dingin serta dapat membunuh tanpa ampun.

Namun segalanya berubah ketika dia bertemu dengan Talia, seorang gadis somplak nan ceria yang mengubah dunianya.

Damian yang pernah gagal di masa lalunya perlahan-lahan membuka hati kepada Talia. Keduanya bahkan terlibat dalam permainan-permainan panas yang tak terduga. Yang membuat Damian mampu melupakan mantan istrinya sepenuhnya dan ingin memiliki Talia seutuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28

Ciuman Damian tak berhenti sampai di situ saja. Kini bibirnya mendarat di bibir Talia, mengecup dengan lebih berani. Talia makin di buat syok. Untuk sesaat ia tidak dapat melakukan apa-apa, hanya bisa membeku di bawah kungkungan lelaki tinggi besar itu.

Talia ingin menjerit, tapi suaranya tertahan di tenggorokan. Otot-ototnya menegang, otaknya terasa macet, dan jantungnya berdebar secepat guntur yang menyambar langit. Damian menciumnya. Lagi.

Namun kali ini berbeda.

Semalam, ia memang tidak sadar saat peristiwa itu terjadi. Tapi sekarang, dalam keadaan sadar sepenuhnya, ia bisa merasakan semuanya dengan jelas, kelembutan bibir pria itu, panas tubuhnya yang menekan tubuhnya sendiri, serta tangan kokoh yang masih menahan kedua pergelangan tangannya di atas kepala.

Talia benar-benar merasa kalah telak. Lidah Damian bahkan ...

"Mmphh ..." Lidah pria itu dengan lancangnya masuk ke dalam mulutnya. Menggilas habis di dalam sana. Gila, ini benar-benar gila. Talia tidak pernah membayangkan Damian akan menyerangnya seperti ini.

Begitu Damian sedikit menjauh, tatapan tajamnya yang penuh dengan sesuatu yang sulit diartikan membuat Talia semakin tak bisa berpikir jernih. Ia masih bisa merasakan bibirnya yang sedikit membengkak akibat ciuman, dan itu membuat kepalanya semakin pening.

"K-kenapa kamu cium aku?" suaranya bergetar, penuh keterkejutan dan rasa gugup.

Damian tersenyum kecil, tangannya mulai melonggarkan cengkeraman pada pergelangan tangan Talia.

"Bukannya tadi aku sudah bilang? Aku hanya membuat semuanya impas."

Talia membuka mulut, ingin membantah, tapi tidak ada kata-kata yang keluar.

Damian mengamati ekspresi kebingungannya dengan sorot mata yang tak terbaca. Lalu ia menghela napas dan akhirnya bergerak turun dari tubuh gadis itu, memberinya ruang untuk bernapas. Begitu Damian menjauh, Talia langsung duduk dengan napas tersengal, tangannya refleks menyentuh bibirnya sendiri.

"Aku ... aku nggak bisa percaya ini..." gumamnya, lebih kepada dirinya sendiri.

Damian menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang, menyilangkan tangan di depan dada.

"Kenapa? Karena kau menyukaiku?" tanyanya santai.

Talia tersentak.

"Hah? Siapa yang suka kamu? Nggak! Aku sama sekali nggak suka kamu ya!" bantahnya cepat.

Damian hanya menatapnya, lalu menyeringai.

"Kau bilang sendiri tadi kalau aku tipemu, bocah."

Talia semakin panik.

"Aku? Ng-nggak tuh! Aku bilang wajahmu yang tipeku. Bukan kamunya! Jangan aneh-aneh deh!"

Damian mengangkat bahu, lalu dengan gerakan yang sangat santai, ia beranjak dari tempat tidur.

"Ya, anggap saja seperti itu."

Talia mengerjap. Ia tidak tahu kenapa pernyataan itu membuat hatinya terasa … sedikit aneh.

Namun ia buru-buru mengabaikan perasaan aneh itu dan memutuskan untuk mengalihkan topik.

"A-aku mau mandi!" katanya tergesa-gesa, lalu bergegas turun dari ranjang dan berlari ke kamar mandi sebelum Damian sempat mengatakan apa pun lagi.

Begitu pintu kamar mandi tertutup dan terkunci, Talia bersandar pada pintu dengan wajah merah padam. Ia mengusap wajahnya dengan kasar, berusaha menenangkan diri.

Astaga, apa yang baru saja terjadi?

Ia tidak bisa percaya bahwa bibirnya sudah bersentuhan dengan bibir Damian. Dua kali. Dalam waktu kurang dari lima belas menit.

Talia memukul pipinya sendiri.

"Fokus, Talia. Fokus. Jangan sampai terbawa suasana."

Ia menatap pantulan dirinya di cermin. Pipinya masih merah, matanya masih melebar karena keterkejutan, dan rambutnya berantakan.

Tidak. Ia tidak boleh membiarkan Damian mengontrol pikirannya seperti ini. Ia harus segera melupakan insiden tadi dan berpikir jernih. Setelah mengumpulkan keberanian, ia mulai menyalakan air dan mandi secepat mungkin.

Sementara itu, di luar kamar mandi, Damian duduk di tepi ranjang, menatap langit-langit dengan ekspresi berpikir.

Ia sebenarnya tidak berencana untuk mencium Talia, tapi godaan untuk melakukannya terlalu sulit untuk di tolak. Gadis itu memiliki ekspresi yang sangat lucu saat panik, dan ia menikmati setiap detiknya.

"Aarghhh!"

Teriakan kencang Talia dari dalam kamar mandi membuat Damian panik. Pria itu segera berlari dan mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi.

"Talia, ada apa?"

Damian terbiasa hidup waspada karena statusnya sebagai kepala mafia yang pasti punya musuh di mana-mana.

Talia tidak segera menjawab. Dari dalam kamar mandi, hanya terdengar suara air yang masih mengalir deras. Damian mengetuk pintu lagi, kali ini lebih keras.

"Talia!" suaranya lebih tegas, nyaris cemas.

Tak lama, pintu kamar mandi terbuka sedikit, memperlihatkan kepala Talia yang menyembul dengan ekspresi kesal. Wajahnya masih sedikit merah, entah karena malu atau karena mandi dengan air panas.

"Aku lupa ini kamar hotel yang kamu sewa. Aku gak ada baju, baju yang aku pakai barusan gak mungkin aku pakai lagi, aku orangnya jijik-an kalau pakai baju kotor ... Gimana doong?" katanya dengan bibir mengerucut manja menatap Damian.

Damian menghela nafas lega. Dia pikir ada apa. Tapi dibuat gemas juga sama gadis ini. Bisa-bisanya berteriak seperti mau dijahatin orang, bagaimana Damian tidak panik coba.

Tanpa banyak omong, Damian berbalik mengambil kemeja putihnya dari dalam koper dan balik ke toilet lagi, menyodorkan kemejanya ke Talia yang masih menyembulkan kepalanya dari dalam toilet.

"Pakai ini saja. Kamu pendek, kemeja bisa jadi dress di badanmu." kata Damian sontak membuat iris mata Talia berubah dongkol. Ia menyipitkan matanya ke pria itu.

"Aku gak pendek ya. Kamunya yang terlalu tinggi. Makanya jangan deket-deket aku biar aku keliatan tinggi!" Gerutunya sebal.

Damian terkekeh.

"Pendek." ia malah makin meledek. Talia menutup matanya dalam-dalam mencoba mengontrol rasa kesalnya karena dia butuh bantuan pria itu sekarang.

"Mau kemana?" tanyanya begitu melihat Damian berbalik hendak pergi.

"Balkon, memangnya kau mau aku masuk ke dalam melihatmu mandi?"

Talia melotot.

"Ih! Mesum!"

Damian hanya mengangkat bahunya.

"Damian ..." Suara Talia berubah lembut dalam sepersekian detik. Pria berbalik meliriknya, biasanya kalau seperti itu dia ada maunya. Damian menunggu gadis itu bicara lagi tanpa bersuara.

"Mm ... Bisa beliin aku sesuatu gak?"

Alis Damian terangkat.

"Beli apa?"

"Celana dalam dan BH."

Hening. Damian masih kaget seolah merasa kalau dia salah dengar.

1
Ny Rudi Harianto
bah .... keluarga nya pro sekali
Ny Rudi Harianto
🤣🤣🤣
keluarga yg random sekali
sibung
wah mau diapain sama Talia 🤣🤣jgn sampe dibuat ular kadut deh hahah
Hafifah Hafifah
wah Talia udah mulai nakal nih ya 🤣🤣🤣🤣 gimana reaksi Damian pas bangun tidur ngeliat wajahnya
mery harwati
Taaaallliiiaaa mau kamu gambarin apa itu benda tumpul berurat punya Damian yang sudah kamu rasakan nikmatnya 🤭
Jangan² mau kamu gambar air mancur 🤣
Wine Wins
waduh bangunin macan tidur
Etty Sumaryanti
aduh Talia bener " deh siap" luh abis ini di terkam
mang tri
Waduhhh Thalia nakal banget sih 😂😂😂
Galih Pratama Zhaqi
oohhh astagaaa Taliaaaa 🤦‍♀️ tobat ngrasakne kamu permisa semua 🤣🤣🤣🤭🤭
nia maryana
Dasaarr emang Talia ya.. Nakal, iseng..
Maharani Rani
hahahaha dasarr Talita 🤣🤣
Dari
/Facepalm//Slight//Slight//Slight//Facepalm//Facepalm/ nah loh
Srie Handayantie
ya ampun taliaa aneh2 aja kamu inii itu pas bangun pastii damini terkejuttt 🤭 eh eh apa itu yg terpampang jangan2 mau dikulum itu senjata 🤣🤣🤣 dijamin bangun dahh daminii
Bunda SalVa
berani berbuat maka kamu juga harus berani terima akibatnya Talia....siap2 aja gak bisa dibuat jalan kamu sama Damian 🤣🤣🤣
nyaks 💜
woaaastagaaaa talia 😂😂
nyaks 💜
🤣🤣🤣🤣🤣
Bunda SalVa
alaaaahhh bisa2 nya Jason ambil kesempatan disaat dalam keadaan genting kayak gitu.....modus sekali kamu J 🤣🤣🤣
Fitria Syafei
Waduh Thalia 🫣 Kk yang baik hati mantaf 😘😘
Aurel Bundha
lanjut 🥰🥰🥰 semangat
Budiman
seperti nya talia hamil dehh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!