ELORA KHANZALEA
..............
ELORA KHANZALEA merupakan sosok gadis lugu yang menjadi seorang pembunuh berdarah dingin.
......
Setelah misteri kematian keluarganya, Elora berubah menjadi sosok pendendam akan pelaku yang telah membunuh ibu ayah dan neneknya.
....
Dan bagaimana bisa Elora khanzalea terjebak dalam dunia gelap dan menjadi seorang pembunuh?
Yuk simak kisah selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Comell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24 Fakta Dan Isi Surat
Flashback on
"Dari mana?"tanya sang suami, yang melihat istrinya baru pulang.
"Dari rumah Elora bang.."Sahutnya dengan Nada lembut.
Lalu sang istri pun mendekati sang suami yang tengah bersantai di ruang tamu, Dengan Nada pelan wanita itu bertanya pada suaminya.
"Harus kah kita seperti ini bang?"tanya sang istri yang menunduk lesu.
Sontak membuat sang suami terdiam, pasalnya dia tau akan maksud dari pertanyaan sang istri barusan.
"Kita tunggu Siti pergi dulu ya... Abang tidak mau anak kita kenapa kenapa."ucap sang suami sendu.
"Kita kasih tau aja Elora bang..."Ujar sang istri yang membuat suaminya terkejut.
"Jangan!"Larang sang suami yang membuat sang istri terdiam.
"Jadi kita hanya diam saja!"Tegas wanita itu yang pergi meninggalkan sang suami yang memilih diam dari pada menolong Elora.
Usut punya usut ternyata keduanya menyaksikan langsung pembantaian di hari itu, akan tetapi keduanya di buat bungkam oleh ancaman seseorang yang mengatakan jika mereka ikut campur mereka juga akan di bantai. Sebab itu lah sepasang suami istri itu memilih diam karena takut terjadi hal buruk pada putri mereka.
Namun di suatu malam kedua nya mendapatkan kabar jika siti telah jadi pelacur di kota sana, sontak membuat keduanya terkejut dan tidak percaya jika putri nya melakukan hal itu. Pada akhirnya mereka tau yang berita itu sebuah fitnah yang seseorang lakukan untuk membuat keluarga nya buruk di mata warga setempat.
Dan terjadi lah malam Naas itu, rumah mereka di kepung oleh warga yang marah akibat putri nya menjadi seorang pelacur di kota. Bahkan para warga membakar rumah keduanya yang menyebabkan mereka terbakar hidup hidup.
Setelah menyaksikan rumah sepasang suami istri itu hangus terbakar, mereka pun pergi dengan hati yang berbunga bunga sebab mereka telah tertipu dengan fitnah yang seseorang layangkan.Tanpa mereka sadari seseorang tersenyum manis pada rumah yang telah hangus terbakar.
Flashback off
...******...
Bruuhh!
Marco mendobrak pintu rumah Elora sehingga terbuka, akan tetapi saat pintu telah terbuka mereka sangat terkejut dengan suasana di dalam rumah yang seperti kapal pecah.
Elora menaikan alisnya, pasalnya terakhir Elora tinggal rumah nya sangat bersih dan tidak seperti itu.
"Ayok masuk saja, nanti kita bereskan!"Ucap Marco yang membuat mereka semua masuk.
Gara yang sadari tadi mengendong tubuh Siti yang pingsan, bergegas membaringkan tubuh Elora di atas kasur milik Elora dulu.
Singkat cerita, setelah membersihkan rumah mereka memutuskan untuk makan dan bergegas istirahat. Tapi seseorang datang yang membuat mereka terkejut.
"Pulang juga kamu!"Sinis seseorang yang menatap remeh Elora.
Siapa lagi jika bukan ibu nya teman Elora dulu yang bernama Nia.
"Ini rumah ibu ku, aku pulang pun bukan urusan mu!"Ucap Elora yang membuat Rania kesal.
"Cuihh! Sombong sekali kau, sudah punya apa kamu pergi! Ooo aku tau kau di sana kan jadi pelacur macam Siti!"Ucap nya yang membuat Elora marah.
"Lihat tuh anak ku! Sudah jadi Sekretaris! Padahal dia masih kuliah!"Ujarnya lagi yang tersenyum remeh pada Elora, Rania pun pergi meninggalkan Mereka semua. Jika saja Marco tidak menghadang Elora barusan, mungkin Rania sudah tinggal nama.
"Siapa sih?"Tanya Avin penasaran, tapi tiba tiba Avin baru sadar jika Valerie tidak ada.
"Kemana dia?"Tanya Avin lagi.
"Dia ibu teman ku dulu!"sahut Elora pelan yang membuat mereka mengangguk kecil.
Singkat cerita, Valerie pulang ke tempat mereka lagi yang membuat Avin langsung bertanya kemana Valerie tadi.
Dengan wajah cengar cengir Valerie berkata jika iya habis mengerjai Rania, sontak membuat mereka tertawa ngakak dengan cerita Valerie barusan.
Ternyata saat pulang tadi Valerie menakuti Rania yang pulang sendirian, pas kebetulan Rania melewati hutan yang membuat suasana semakin mendukung untuk Valerie mengerjai Rania. Rania yang ketakutan setengah mati pun lari terbirit birit karena Takut dengan setan.
Tapi tiba tiba Siti berteriak histeris, yang membuat mereka berlari ke kamar untuk melihat nya. Rupanya Siti memberontak ingin pergi ke rumah nya, FIFI yang sempat kewalahan segera di bantu oleh Gara.
"Aku ingin pulang!"
"Ibu!!"
"lepaskan aku!"Teriak Siti yang menangis histeris.
"Kita akan kesana, tapi kamu harus istirahat dulu!"Ucap Gara yang mencoba menenangkan Siti yang ingin kerumah nya yang sudah hangus terbakar.
Pada akhirnya Siti pun tenang, setelah mendapatkan pelukan dari Elora yang turut prihatin dengan nasib Siti sekarang.
Singkat cerita pagi pun datang, mereka pun bergegas memutuskan untuk pergi ke rumah siti yang tidak jauh dari rumah Elora. Sesampainya mereka di sana Sontak membuat mereka terkejut bahkan Elora langsung mengepalkan tangannya kuat. Ternyata orang tua Siti yang terbakar hidup hidup tidak di kubur dengan layak, malah di biarkan begitu saja.
Seketika tangis Siti pecah, bahkan Siti mengutuk para warga yang telah menyiksa ayah dan ibunya seperti itu.
Akhirnya mereka semua bahu membahu menguburkan kedua orang tua siti yang hanya tinggal tulang, itu pun sudah 60% hangus terbakar.
Setelah menyelesaikan, Siti menangis tersedu sedu di atas gundukan tanah yang kini di tempati oleh ibu dan ayahnya.
Beberapa menit kemudian, Elora mengajak Siti untuk pulang ke kembali Tapi Siti malah ingin mampir kerumahnya yang hampir seratus persen hangus terbakar.
Dengan hati yang hancur siti menyelusuri rumahnya yang terbakar, yang di ikuti oleh teman temannya. Tapi tiba tiba Elora menghentikan langkahnya lalu Elora pun pergi dengan tergesa gesa. Pasalnya Elora merasakan ada sesuatu yang ada di dalam rumah itu. Marco yang melihat Elora pergi bergegas mengikuti nya. Sesampainya di sana Marco terkejut saat melihat Elora yang mengacak acak puing puing bangunan.
Akhirnya Elora menemukan sesuatu, yang membuat Elora penasaran. Elora pun membuka dan mengambil surat yang masih utuh.
.....
***Putri ku Siti....maafkan ibu dan ayah yang tidak bisa lagi menjaga mu seperti dulu. Jaga dirimu baik baik di sana ya, ibu harap kalian berdua tidak pulang lagi ke desa yang kita menjadi desa yang di penuhi oleh para setan.***
Dan katakan pada Elora nak...jika ibu dan ayah menyiksa langsung pembantaian itu. Tapi ibu dan ayah tidak bisa apa apa karena ayah takut kehilangan mu. Maafkan ayah dan ibu ya sayang... maafkan ibu...
.....
Bruh!
Bersamaan dengan itu Siti pun datang menghampiri keduanya, dengan perlahan lahan Siti mengambil kertas yang ada di tangan Elora. Sontak membuat Siti terkejut dengan isi surat dari kedua orang tuanya, ternyata selama ini orang tuanya menyimpan rahasia yang begitu besar pada Elora dan dirinya.
"Kok sedih ya!"
"Diam lah!"Tegas Avin yang membuat Valerie manyun.
"Biasa aja kali mulutnya!"Ketus Avin lagi.
"iiihh sayang..."
"Mata mu sayang!"Ucap Avin yang hampir muntah.
Singkat cerita mereka semua kembali ke rumah Elora, tapi dalam keadaan berdiam diri tidak ada yang memulai pembicaraan. Valerie yang di cuekin Avin hanya bisa manyun dan kesal, meskipun sesekali Valerie mencongkel congkel bahu Avin namun Avin tetap cuek.
"Huuuuuuuffff!"
"Diam!"Teriak Avin yang membuat teman temannya menoleh kearahnya, ternyata Valerie meniup kuping Avin yang membuat Avin kesal bukan main.
"Maaf!"Ucap Avin yang merasa terancam dengan tatapan mata Elora untuk nya.
Valerie hanya bisa tertawa dengan tingkah Avin yang kini menjadi kucing yang penurut pada tuannya.
...ΩΩΩΩΩΩ...