NovelToon NovelToon
KENANGAN SANG PENDAKI

KENANGAN SANG PENDAKI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Pengganti / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:19
Nilai: 5
Nama Author: Maria Anastasia

Dona Agnesia dan Bayu Wirawan adalah sepasang kekasih yang gemar sekali berpetualang. Mereka ikut dalam klub pencinta alam di Kampus mereka. Mereka sudah bersama selama lima tahun, dan selama itu pula banyak gunung yang sudah mereka daki. Sampai pada akhirnya mereka memilih untuk mendaki Puncak Cartenz, salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Pada akhirnya keinginan mereka pun tercapai, tapi di Gunung itu pula akhirnya kisah Cinta mereka harus dipisahkan oleh kematian. Sang kekasih hati pergi untuk selama- lamanya dalam pelukan Cartenz. Apakah Dona bisa menerima kepergian sang Kekasih? dan apakah Dona bisa membuka hatinya untuk Cinta yang baru. baca terus kelanjutan ceritanya hanya di NT.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2. MENDAFTAR MAPALA

POV DONA

"Kamu...!!" teriak kami bersamaan.

Kami berdua langsung bangkit berdiri dan aku pun memarahinya.

"Sepertinya aku ini sangat sial karena selalu menabrakmu dan terjatuh..!!" aku sangat kesal karena sudah 2 kali ini bertabrakan dengan manusia tampan itu.

"Kamu juga jalannya tidak hati-hati main asal tubruk saja, udah macam banteng!!" dia balas memarahiku.

"Apa kamu bilang aku banteng?? Hellooo... cantik begini kok bisa disamakan dengan banteng, memang matamu buta ya??" Cercaku tidak terima.

Tanpa melihatku lagi dia langsung berlari ke dalam kelas yang ternyata dia satu jurusan denganku.

Dan syukurlah sampai di dalam kelas dosen belum datang. Aku menarik nafas lega dan segera mencari kursi dan lagi-lagi aku harus duduk bersebelahan dengan pria itu.

Tidak lama setelah itu dosen pun datang.

"Selamat pagi anak-anak" sapa ibu dosen kami.

"Pagi buuu..." kami pun serempak menjawab.

"Salam kenal nama saya ibu Ayu Fitrianti, saya adalah dosen manajemen untuk semester 1 sampai 4, untuk semester berikutnya ada dosen yang lain. Jadi saya mohon kerjasamanya untuk 2 tahun ini. Sebelum kita mulai mata kuliah, ada baiknya saya mengabsen nama kalian dulu."

Ibu dosen ku yang satu ini sepertinya belum terlalu tua, cantik dan juga lembut. Untuk awal-awalnya sih? Belum tau ke depannya nanti.

"Oke saya panggil nama kalian masing-masing ya? yang dipanggil harap mengangkat tangan."

"Umar kusuma", "hadir bu".

"Bayu Wirawan", "saya bu"

"Dona Agnesia" tidak ada yang menjawab,

"Dona Agnesia" ibu memanggil namaku lagi.

Sampai akhirnya pria itu memukul pundakku, "Apa sih buat kaget saja?? Aku kan lagi baca buku tentang manajemen ini..!!" aku jengkel karena dia mengagetkanku.

"Saya tau kamu pasti anak kutu buku dan sangat cerdas. tapi apa kamu tidak sadar kalau ibu Ayu dari tadi memanggil namamu". Kata pria tersebut.

"Dona Agnesia","hadir bu".

"Kamu dari tadi saya panggil tapi tidak menjawab, kamu lagi melamun apa sih??" tanya ibu Ayu padaku.

"Ma..maaf bu tadi saya masih membaca buku tentang manajemen, karena terlalu serius sampai tidak terdengar ibu memanggil nama saya." seluruh mahasiswa di kelas itu menertawakanku.

"Cantik-cantik kok budek" sindir pria itu, aku sampai mendelik menatapnya karena emosi.

"Sudah-sudah jangan lagi ribut namanya sudah terpanggil semua ya. Jadi mahasiswa di kelas kuliah manajemen ini ada 40 orang ya. Untuk hari ini kita mulai tentang kuliah manajemen sumber daya manusia".

Akhirnya selama 2 jam mata kuliah manajemen selesai juga, Lelah duduk terus selama 2 jam ini.

Tidak lama 2 orang wanita menghampiriku, "hai salam kenal namaku Lidya dan ini Riri, boleh kan kita berteman?" sapa Lidya kepadaku.

"Hai salam kenal juga Lidya, Riri. namaku Dona Agnesia, kamu bisa memanggilku Dona."

"Mau ke kantin nggak? Kebetulan kami berdua lapar dan mau makan" tanya mereka padaku.

"Boleh kebetulan juga aku merasa lapar."

Akhirnya kami bertiga berjalan menuju kantin. Kantin itu sangat besar dan banyak sekali mahasiswa yang sedang makan.

Kami memilih tempat di pojokan karena dekat dengan pohon sawo dan adem tempatnya itu.

"Don, Ri, aku pesan makanan dulu ya, kalian berdua mau pesan apa?" tanya Lidya kepada kami berdua.

"Aku mau soto dan es jeruk Lid, kalau kamu Ri?"

"Aku sama aja kayak Dona."

Dan akhirnya Lidya pergi memesan makanan untuk kami.

Aku memasang mata mencari pria tampan yang menyebalkan itu, karena setelah kuliah berakhir dia sudah tidak ada di tempatnya.

Dan ternyata dia sedang duduk di bawah pohon mangga bersama teman-temannya dan sepertinya dia sedang memandangku? 'Ya Tuhan, apakah dia menyadari kalau sejak tadi aku sedang mencarinya' aku merasa malu sekali seperti maling yang sedang tertangkap basah.

Aku pun pada akhirnya membuang muka dan pura-pura tidak melihatnya.

Tidak lama kemudian Lidya datang membawa pesanan kami.

"Kasihan kamu bawa sendiri semua makanan ini Lid, makasih ya." Aku mengucapkan terimakasih padanya.

"Udah gak apa-apa, ya udah makan yukk, dah lapar sekali, selamat makan."

Kami bertiga pun menikmati makan siang itu, hanya aku dan Lidya yang lebih banyak bercerita sedangkan Riri sepertinya tipe yang tidak terlalu banyak bicara tapi dia merupakan pendengar yang baik, semoga saja kami bisa menjadi sahabat.

"Ee..kalian berdua mau daftar untuk kegiatan ekstra tidak? Aku mau daftar kegiatan ekstra untuk pencinta alam?" tanya Lidya.

"Oh iyaa...kebetulan say, aku juga suka banget mendaki gunung, aku juga mau daftar dong say?" Jawabku.

"Aku juga mau dong?? Ternyata kita bertiga punya hobi yang sama ya" Jawab Riri.

Aku baru dengar kalau wanita pendiam seperti dia ternyata hobi naik gunung juga. Dari situ aku mengerti kalau Riri tidak suka berbicara banyak bila yang dibahas bukan tentang kegiatan alam.

"Oke kalau bgtu selesai mata kuliah akuntansi kita langsung ke sekretariat mapala ya supaya kita bisa segera daftar." kami berdua pun mengangguk setuju.

Dan seperti janji kami bertiga tadi selesai kuliah akuntansi kami langsung menuju sekretariat mapala yang ada di kampus tersebut.

Ternyata di depan sekretariat banyak senior-senior mapala yang sedang berkumpul dan ada beberapa mahasiswa/i baru yang mendaftar untuk ikut kegiatan mapala ini.

"Selamat siang kak," sapa kami bertiga.

"Siang juga, adek-adek ini juga mau daftar kegiatan pencinta alam ya?" tanya salah satu kaka senior sambil memandang kami bertiga dari atas sampai bawah.

"Iya kak, memangnya kenapa kak?" tanyaku.

"Tidak apa-apa juga hanya kalau melihat dari penampilan kalian bertiga yang cantik, putih begini? Aneh juga kalau mau ikut kegiatan seperti ini. apalagi kegiatan ini berbahaya. Kalian sudah yakin akan dapat ijin dari orangtua kalian?" tanya kaka itu panjang lebar dengan kami bertiga.

"Kak memangnya semua anak pencinta alam itu kotor-kotor ya bang? Kaka meragukan kami bertiga kah?" tanya Lidya.

"Bukan meragukan dek hanya kasihan saja kalau nanti ada apa-apa," jawab salah satu senior mapala itu.

"Kaka tenang saja kami ini sudah dari SMA selalu ikut kegiatan pencinta alam dan selalu mendapatkan ijin dari orangtua karena mereka sudah percaya dengan kami. " jelas Riri.

"Oke baik kalau begitu kalian bisa langsung mendaftar di kak George di ruangan sebelah."

"Oke, makasih banyak kak." Jawab kami bertiga.

"Tok ...tok ...tok ... selamat siang kak." Sapa kami bertiga.

"Iya, mari masuk dek." jawab kakak tersebut dan 'Ya Tuhan tampan sekali pria ini, dia adalah pria kedua yang tampan di kampus ini setelah si manusia gila itu. Sungguh ciptaan Tuhan yang begitu indah.'

Kami bertiga sempat tertegun melihat wajah tampannya.

"Heeii...kalian kenapa bengong nanti kesambet loh?" Tanya kakak itu sambil tersenyum, dan 'ya ampun senyumnya begitu manis.'

"Kak George ya?" tanyaku.

"Iya dek, bagaimana ada yang bisa saya bantu?"

"Kami bertiga mau mendaftar untuk jadi anggota mapala di kampus ini kak?" jawab Lidya.

"Ohh mau daftar ya?" sambil memandang kami bertiga dari atas sampai bawah.

"Kalian bertiga yakin mau ikut mapala secara dilihat dari penampilan ini macam anak rumahan yang tidak pernah ke mana-mana?" tanya kak George.

"Hmmm... kakak ini sama seperti kakak yg di depan tadi, seperti ragu sekali dengan kami? Kakak tidak usah ragu karena kami sudah biasa dengan kegiatan alam." terangku padanya.

Akhirnya kak George mengambil 3 lembar kertas, "ini kalian isi masing-masing biodata kalian dan minta tanda tangan dari Orang tua ya dan juga sertakan nomor hp salah satu Orang tua kalian supaya bisa kami hubungi nanti untuk pastikan bahwa ini tanda tangan mereka, karena saya tidak mau ada penipuan yang bisa berakibat fatal." Tegas kak George pada kami bertiga.

"Siap kak," kami bertiga pun menjawab serempak.

Sebelum kami melangkah keluar dari ruangan itu kami mendengar suara pria yang berteriak memanggil nama kak George.

"George... George keluar lo, brengsek!! jangan tahan gue, emangnya dia siapa berani larang gue buat ikut kegiatan ini!!"

"Bayu lo gak sopan banget teriak-teriak begitu di sini. Ini masih lingkup kampus bukan di hutan?" Jawab Kinan yang merupakan salah satu senior mapala yang sangat cantik dan menurut gosip yang beredar ia sudah lama mengejar cinta kak George.

Aku yang penasaran dan merasa familiar dengan suara itu segera berlari keluar dari ruangan itu, dan ternyata....

***BERSAMBUNG***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!