NovelToon NovelToon
LAURA "Ocean Blue Eyes"

LAURA "Ocean Blue Eyes"

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Mafia / Cintapertama
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: SabdaAhessa

Laura yang ingin mendapatkan kebebasan dalam hidupnya mengambil keputusan besar untuk kabur dari suami dan ibu kandungnya..

Namun keputusan itu membawa dirinya bertemu dengan seorang mafia yang penuh dengan obsesi.

Bagaimana kah kelanjutan kehidupan Laura setelah bertemu dengan sang mafia? Akankah hidupnya lebih atau malah semakin terpuruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SabdaAhessa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebangkitan Laura

Laura terbangun saat mendengar tangisan anaknya. Nampaknya Dante lapar. Laura segera mengambil botol susu dan susu formula. Namun dia tak dapat menemukan air hangat disana. Akhirnya, dia memutuskan untuk keluar dari kamar. Menuju ke dapur yang tak jauh dari kamarnya.

Namun.. Seketika dia terkejut bukan main saat melihat Sansa dan pria paruh baya itu sedang bermain di meja makan. Telanj*ng bulat tanpa sehelai kain pun. Tarikan nafas yang dalam dan desah*n yang saling bersahutan dari kedua mulut insan itu membuat Laura membulatkan mata dan mematung.

"Laura!" Pekik Sansa saat menyadari keberadaan Laura.

Sansa segera bangkit dari meja makan, yang mana sebelumnya dia sedang telungkup dan pria paruh baya itu memompa dirinya dari belakang. Keduanya pun ikut terkejut melihat Laura.

"Ma.. Maaf. Aku hanya mau ambil air!" Ucap Laura terbata-bata lalu mengambil sebuah tumbler di ujung meja makan.

Dia segera berlalu masuk ke dalam kamarnya. Meninggalkan Sansa dan pria paruh baya itu yang masih terpaku di tempatnya. Sansa nampak sangat malu saat ini. Namun apa boleh buat, Laura sudah melihatnya dengan sangat jelas dan bisa mengelak.

Sedangkan pria paruh baya itu seperti.. Seperti menemukan buah persik yang belum matang, masih ranum dan segar. Matanya tak lepas dari sosok Laura yang cantiknya bukan main. Mata biru seperti lautan dengan hidung mancung dan kulit putih bersih, sukses membuatnya terpukau.

Tubuh seksi, payud*ra yang padat dan pantat yang sintal. Ahh!! Ini sajian yang pas sekali! Nikmat! Setan di dalam dirinya seakan bergejolak ingin segera mencicipi milik Laura.

Namun Sansa lebih dulu menyadari situasinya. Dia bukan takut bersaing dengan Laura. Karena pada dasarnya dia sudah tau bagaimana akhirnya jika dia bersaing dengan Laura. Dia langsung kalah telak.

Tapi yang Sansa takutkan adalah.. Laura akan menjadi budak seks pria paruh baya ini juga, seperti dirinya. Dia tau bagaimana buruk dan kelamnya dunia yang dia jalani selama ini. Maka dari itu, dia tak ingin Laura juga ikut hanyut di dalamnya. Tanpa bisa berenang ke tepian dan kembali.

Jadi Sansa segera mengambil tindakan. Dia berusaha memuaskan pria paruh baya itu lagi dan lagi. Walaupun tubuhnya sudah lelah dan penat. Namun ini harus dia tuntaskan agar pria paruh baya bisa mengurus masalahnya dengan Ben dan Laura bisa segera pergi dari sini.

Sansa berlutut di depannya. Memegang milik pria paruh baya itu dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Menjilat dan melumat, serta menghisapnya begitu dalam. Hingga si pemilik mengerang di serang kenikmatan.

Sejenak, pria paruh baya itu terbuai dan melupakan Laura. Dia kembali menikmati permainannya bersama Sansa yang sudah lama menjadi budak ranjangnya. Kapanpun dia mau, Sansa harus tersedia. Tanpa alasan apapun. Jika dia berkata detik ini, maka detik ini juga Sansa harus datang dan melayaninya.

Usia yang terpaut jauh tak membuat pria paruh baya itu kelelahan, dia malah nampak semakin bersemangat dan tidak ingin berhenti. Entah dari mana dia mendapatkan kekuatan seperti itu. Atau jangan-jangan dia bukan manusia?

********

Di kamarnya, Laura segera membuatkan susu untuk Dante yang menangis semakin kencang karena lapar.

Saat selesai membuat susu, dia segera memberikannya pada Dante dan seketika anak itu diam fokus meminum susunya.

Sedangkan Laura terduduk di lantai, dia mengatur nafasnya. Teringat kembali kejadian di depan mata yang tak pernah dia duga sebelumnya. Seorang Sansa yang di kenal pendiam dan lugu. Ternyata wanita yang nakal saat bicara soal seks. Bahkan sangat mahir dan terlatih. Seakan dia sudah melakukan ini begitu lama.

Laura yang semula sudah mulai tenang, kini kembali merasa frustasi saat melihat Sansa berhubungan badan di meja makan. Telanj*ng bulat. Seakan mereka suami istri yang sah dan tak malu memperlihatkan miliknya ke pasangan.

Laura saja sampai detik ini masih malu jika harus telanj*ng bulat di depan Ben. Karena dia tau, Ben tidak benar-benar menginginkan dirinya. Ben hanya menganggap Laura sebagai pemuas nafsu belaka. Karena di keluarga Pattinson di larang keras berhubungan badan di luar nikah. Apalagi jika ketahuan sedang jajan di luar sana. Mereka akan segera di beri hukuman cambuk di depan keluarga tanpa menggunakan sehelai kain pun.

Laura baru menyadari hal itu saat kepala pelayan di rumah Ben menceritakannya. Itu sebabnya Ben mau menyetubuhi dirinya. Karena dia hanya butuh tempat untuk pelampiasan belaka. Tanpa cinta dan kasih pun jadi.

Ben selalu datang pada Laura hanya saat dia ingin. Selain itu, Ben akan tidur di kamar sebelah. Tak pernah mau mengurus Dante, anaknya. Tak pernah bertanya keadaan Laura meskipun Laura pernah jatuh sakit hingga seminggu.

Ben hanya akan bertingkah mesrah dan baik saat di depan keluarganya. Saat acara keluarga atau mengharuskan membawa Laura ikut serta ke sebuah acara. Baru lah Ben menggandeng tangan Laura dan menggendong Dante, selayaknya seorang suami idaman para wanita di luar sana. Terlihat harmonis dan romantis.

Dan Laura sangat membenci hal itu. Namun apa yang bisa dia perbuat? Melawan Ben bukanlah pilihan. Karena awalnya dia berpikir akan mendapatkan hidup lebih baik setelah menikah dengan Ben, meskipun dia sendiri awalnya menolak perjodohan itu. Namun dia mencoba memutar otak. Siapa tau, nasib ku lebih baik saat menjadi istrinya dan terlepas dari ibuku. Pikirnya saat itu.

Namun itu semua salah. Laura malah semakin tertekan dengan sikap Ben yang dingin dan angkuh. Dia juga mendapat banyak tekanan dari ibunya yang selalu meminta uang bulanan dengan jumlah yang banyak.

Kini telapak tangannya gemetar hebat. Setiap dia merasa ketakutan dan sedih, telapak tangan kanannya selalu gemetar dan nyeri hebat. Laura memijat telapak tangannya, berusaha menenangkan diri.

Bayangan mendiang ayahnya kembali menyeruak ke permukaan. Seandainya ayahnya tak meninggal karena kecelakaan mobil itu, mungkin hidupnya tidak akan sulit seperti ini. Di permainan nasib dan derita. Namun apa gunanya berandai-andai? Andai begini.. Andai begitu.. Anda aku ini.. Andai aku itu.. Semua terasa fana dan tidak nyata. Percuma. Tidak akan mengubah arah takdir.

Laura berusaha bangkit. Dia harus segera mengambil keputusan dan mengambil resiko. Jika tidak, hidupnya akan seperti ini selamanya. Di bawah bayang-bayang suami dan ibunya. Seperti boneka yang di gerakan oleh pemiliknya.

Lantas, dia segera bangkit dari duduknya. Melihat sekilas isi dari ransel yang sudah di persiapan oleh Sansa sebelumnya. Lalu dia mengambil sebuah tas jinjing yang sedari tadi bawanya. Memasukkan botol-botol susu milik anaknya ke dalam sana. Susu formula dan tumbler berisi air hangat. Dia berpikir harus pergi dari sini sesegera mungkin. Agar Sansa tak terseret begitu jauh ke dalam permasalahan hidupnya.

Bersambung...

.

1
Adi Putra
🔥🔥🔥
mahessa
udah terlambat
Riska Rosiana
bunuh aja tuuu
Riska Rosiana
apa ben pelakunya?
Olivia
🔥🔥🔥🔥🔥
Adi Putra
to the point amatt
Adi Putra
mulai panas ini dirty novel🤣
Olivia
when mama ketemu papa mu nak, guru nabrak mobil e sek🤣
Adi Putra
karakter ben baru muncul
mahessa
trap laura
mahessa
karya baru gudu lebih membakar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!