NovelToon NovelToon
OBSESI BOS MAFIA

OBSESI BOS MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Dark Romance
Popularitas:33.8k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Cinta seharusnya menyembuhkan, bukan mengurung. Namun bagi seorang bos mafia ini, cinta berarti memiliki sepenuhnya— tanpa ruang untuk lari, tanpa jeda untuk bernapas.
Dalam genggaman bos mafia yang berkuasa, obsesi berubah menjadi candu, dan cinta menjadi kutukan yang manis.

Ketika dunia gelap bersinggungan dengan rasa yang tak semestinya, batas antara cinta dan penjara pun mengabur.
Ia menginginkan segalanya— termasuk hati yang bukan miliknya. Dan bagi pria sepertinya, kehilangan bukan pilihan. Hanya ada dua kemungkinan dalam prinsip hidupnya yaitu menjadi miliknya atau mati.

_Obsesi Bos Mafia_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 : Mengetahui Keberadaannya

“Kau serius ,Dexter? Selama ini aku tidak pernah melihat wanita mana pun dekat dengan Marchel,” tukas Hulya dengan alis yang bertaut.

“Ya jelas tidak pernah. Marchel itu hanya mencintaimu dan istriku sudah menyukai Marchel sejak mereka sama-sama kuliah di London.”

“Marchel juga tidak pernah cerita, lalu apa kau dan Marchel perang dingin?” Dexter tertawa, dia meraih gelas kecil di dekatnya dan meminum dengan satu napas cairan dalam gelas tersebut.

“Aku tidak memiliki masalah dengan Marchel, Tifani saja yang terlalu menggila sedangkan Marchel tidak. Aku yang terlalu bodoh, menikahi wanita yang mencintai pria lain.”

“Kalian itu dijodohkan ya?”

“Tidak, kami menikah karena aku dan Tifani terlibat one night stand, dia hamil dan menuntut tanggung jawabku, ya aku menikahinya karena rasa tanggung jawab saja.”

“Lalu, kalian bercerai hanya karena istrimu mencintai Marchel?”

“Tidak Hulya, dia terlalu egois dan tidak pernah mementingkan rumah tangga kami, aku memberikan segala yang kupunya untuk dia, bahkan aku membebaskan dia dengan hidupnya. Dia tidak bahagia bersamaku, jadi kenapa aku harus mempertahankan semua ini? Lagian aku tidak mencintainya juga.”

“Lalu anak kalian?”

“Meninggal, ketika dia berusia 5 bulan.”

“Sakit?”

“Ditelantarkan oleh Tifani.” Hulya membuka mulutnya tak percaya.

“Aku bekerja keluar negeri selama seminggu, dia sibuk dengan kehidupan bebasnya hingga anak kami ditelantarkan begitu saja padahal dia bisa menyewa baby sitter, tapi tidak dia lakukan. Dia membiarkan bayi kami terkurung di dalam mobil selama 2 hari, mobil itu dia letakkan di dalam garasi rumah,” terang Dexter, Hulya melihat betapa sakit Dexter menceritakan semua itu. Dengan refleks, Hulya mengusap punggung tangan pria tersebut.

“Aku mengerti kehilangan anak itu bagaimana, aku juga pernah merasakannya. Namanya juga hidup, kita tidak boleh terlalu larut dalam kesedihan, bukan.”

“Ya, kau benar, itulah kenapa aku memutuskan untuk berpisah dengannya.”

“Miris sekali.”

“Satu hal lagi Hulya, kesalahpahaman antara kau dan Marchel, itu semua didalangi oleh Tifani. Dia sengaja menyusun rencana agar kalian berpisah dan bahkan, dia rela menghabiskan uang untuk melakukan rekonstruksi wajah pada seorang wanita agar terlihat seperti dirimu.”

“Ini semua karena Tifani?” Hulya membelalakkan matanya dan kali ini shock serta tidak menyangka.

“Iya, aku akan mengatakan hal ini pada Marchel, setidaknya rasa bersalah di hatiku tidak membuat aku menderita, karena aku mengetahui apa yang Tifani lakukan terhadap kalian.”

“Kamu tau dari mana kalau Tifani yang buat ulah?”

“Aku yang membiayai kehidupannya hingga detik ini dan setiap pengeluaran apapun, tidak luput dari pengetahuanku. Termasuk biaya operasi tersebut yang jumlahnya cukup banyak.”

“Ya ampun, sampai segitunya dia.”

“Apa kau tidak ingin kembali pada Marchel?”

“Hm ... jangan dibahas lagi, aku pindah ke sini untuk menenangkan diri dari Marchel dan aku tidak ingin membahas soal kembali pada dia.”

“Tapi suamimu tidak bersalah Hulya, dia hanya termakan fitnah.”

“Biarlah Dexter, lagian dia harus belajar untuk menyelesaikan suatu masalah tanpa emosi. Dia harus belajar untuk mendengarkan dan mencari tahu terlebih dahulu sebelum bertindak, anggap saja kejadian itu adalah kenangan buruk untukku dan pelajaran untuknya.”

Makanan datang, mereka kini fokus menikmati hidangan tanpa bicara apapun lagi, Hulya juga tidak ingin kembali pada Marchel, baginya, Marchel sudah keterlaluan.

Hulya mengerti dengan kemarahan itu, tapi dia tidak habis pikir ketika Marchel tega meninju perutnya dengan kuat saat dia tengah hamil 5 bulan. Hulya masih bisa merasakan sakit luar biasa saat perutnya di pukul oleh suaminya sendiri dan dalam keadaan sakit begitu, dia malah ditalak.

Hulya menghapus air matanya yang menetes perlahan membasahi pipi, mencoba bersikap tenang tanpa merusak suasana makan malam kali ini. Dexter sedari tadi terus memperhatikan Hulya, dia mengerti akan sakit yang Hulya rasakan.

Dexter mengetahui semuanya dari mata-mata yang dia kirim untuk memantau Tifani dan sebuah fakta menyakitkan ketika dia mendengar, Marchel hampir membunuh Hulya.

...***...

Di dalam mobil, Hulya terpaku, kerinduan teramat dalam pada mantan suaminya kini menyeruak dalam hati. Dia sudah mencintai Marchel, dia juga sudah merancang kehidupan mendatang dengan Marchel dan buah hati mereka tapi semua buyar karena fitnahan keji itu.

“Sesakit itu kau Hulya? Sampai kau memilih berpisah dari Marchel?” Hulya menoleh pada Dexter yang sedang mengemudi.

“Bukan aku yang memilih berpisah Dexter, tapi dia yang menceraikan aku. Saat aku meringkuk kesakitan karena siksaannya, dia menjatuhkan talak padaku. Aku tidak bisa melupakan semua itu, aku lebih baik pergi dari hidupnya daripada terus bertahan.” Hulya terisak, dia menghapus air mata itu lalu membuang wajahnya dari pandangan Dexter.

“Kau diceraikan?” Dexter kaget karena menurut informasi yang dia tahu, Marchel hanya menyiksa Hulya saja.

“Iya, dia menceraikan aku. Haha hina sekali ya aku, diceraikan oleh suami sendiri, setelah disiksa.” Hulya tertawa dalam rasa sakit yang dia rasakan.

“Kau sangat mencintainya?”

“Jelas, dia suamiku.”

“Sekarang?”

“Masih. Tapi aku tidak ingin kembali lagi.”

“Kau akan menyesal Hulya, dia sangat mencintaimu.”

“Tidak selamanya cinta itu harus bersama bukan, aku bisa mencintai dia tanpa harus hidup dengannya.”

“Itu mengagumkan.”

“Kau sendiri bagaimana? Masih mencintai Tifani?”

“Aku tidak mencintainya, berumah tangga dengannya seperti hidup di neraka.” Hulya terkekeh.

“Seperti neraka? Memang kau pernah hidup di neraka? Jangan hanya karena asumsi orang-orang yang mengatakan kalau neraka itu tempat menyedihkan, kau juga berasumsi demikian.”

“Jadi? Kau mau aku mencoba untuk hidup di neraka juga?”

“Tidak juga, sudahlah, jangan bahas itu lagi, kita sama bukan, sama-sama dalam fase melupakan mantan.” Dexter tertawa, begitu pula dengan Hulya.

Mereka berhenti di sebuah supermarket, Hulya mendorong troli lalu memilih bahan masakan yang biasa dia stok di apartemen. Dexter tidak berbelanja, dia hanya menemani Hulya saja, mereka berbelanja seperti layaknya suami istri.

Hulya yang  melihat Dexter terus mengekorinya menjadi dia jadi tidak enak hati.

“Kamu boleh tunggu di mobil, jangan ikuti aku begini, aku masih lama belanja.”

“Tidak masalah.”

“Lebih baik kamu tunggu di mobil saja, aku jadi segan kalau diikuti seperti ini, Dexter.” Karena Hulya merasa sedikit risih, Dexter mengalah dan memilih keluar.

Di dalam mobil, Dexter melihat ponsel Hulya berdering di bangku tempat Hulya duduk tadi, Hulya hanya membawa dompet saja ke dalam supermarket.

Dexter melihat nomor tidak dikenal melakukan panggilan masuk dan membiarkannya, tapi satu pesan Whatsapp menarik perhatiannya.

No. Tidak Dikenal : Kau bohong padaku, Hulya. Kau bilang tidak akan pergi jauh dariku, tapi kau malah ke Los Angeles. Besok aku akan menjemputmu dan kau tidak boleh pergi lagi dariku. Aku tidak sebodoh itu untuk kau manipulasi mengenai keberadaanmu Hulya.

“Siapa ini?” Dexter menyalin nomor itu ke ponselnya dan tertera kalau itu nomor Marchel, Hulya sudah mengganti nomor dan sengaja tidak menyimpan nomor mantan suaminya itu.

“Dia benar-benar sangat gila, kalau sudah jadi mantan, kenapa harus dibatasi begini?” gumam Dexter sambil geleng-geleng kepala.

1
Wiwit Widia
Kerasa banger nih mual di atas mobil begini🤭
Wiwit Widia
Nah bakalan kagak ada saingan juga si Hulya, dia nerapin sikap posesif si marchel 🤣
Adira
secara gak langsung, hubungan mereka membaik karena rencana justin juga kan.
Adira
antisipasi sejak dini si hulya💪
Caterine Selyn
Masih ada malu dia, coba kalo gak ada pelayan, bakalan diterkam tuh di meja makan🤣
Caterine Selyn
Emang ya ni org kagak bisa kontrol diri banget🤣
Juwita
Dia kalo lagi mode waras ingat semuanya, coba kalo emosi, lupa diri
Juwita
Elu udh diterima sama hulya lagi, perbaiki sikap lu chel, jgn sampe ini kandungan gugur lagi gara2 elu yaaa
Rissa Squad
Sabar napa baaanggg🤣
Rissa Squad
pintar banget hulya bikin syaratnya💪👍
Alle
emang kadang mual bakalan ilang kalo di bawah kucuran air
Alle
Bakalan diintilin kemana2 si marchel🤣
Alda Fatimah
Jangan emosian lagi lu chel, jgn sampe ini anak kagak lahir gara2 elu yeeee
Alda Fatimah
Emang si marchel kudu diginiin biar insap
ISMI PRADIPTA
sultan mah bebas mau dekor kapan aja
ISMI PRADIPTA
Udh dikasih kesempatan rujuk jangan disia2in lagi marchel
Kakak Echa
Dia ini bikin baper maksimal kalo lagi gak emosi, tpi kalo udh emosi kek setan
Kakak Echa
Jangan sia2in lagi si hulya, kadang lu rada2 ya chel
Helena Hivoshi
Marchel kalo lagi mode baik bikin baper tpi kalo mode emosi pengen gue tendang jauh jauh
Helena Hivoshi
Berat amat tapi keren syaratnya, meminimalisir perselingkuhan🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!