NovelToon NovelToon
Diantara Cinta Dan Dosa

Diantara Cinta Dan Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Jesslyn Kim

Masih saling sayang, masih saling cinta, namun terpaksa harus berpisah karena ego dan desakan dari orang tua. Ternyata, kata cinta yang sering terucap menjadi sia-sia, tak mampu menahan badai perceraian yang menghantam keras.

‎Apalagi kehadiran Elana, buah hati mereka seolah menjadi pengikat hati yang kuat, membuat mereka tidak bisa saling melepaskan.

‎Dan di tengah badai itu, Elvano harus menghadapi perjodohan yang diatur oleh orang tuanya, ancaman bagi cinta mereka yang masih membara.

‎Akankah cinta Lavanya dan Elvano bersatu kembali? Ataukah ego dan desakan orang tua akan memisahkan mereka dan merelakan perasaan cinta mereka terkubur selamanya?


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jesslyn Kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana bulan madu

Rasanya masih seperti mimpi, mengingatkan kejadian semalam yang membuatnya kehilangan akal sehat. Sungguh dirinya sangat berdosa hanya karena kesenangan sesaat.

Elana sudah terlihat cantik, gadis kecil itu telah berpakaian rapi dengan rambut yang di kuncir dua. Elana duduk manis di meja makan dengan hidangan yang sudah tersedia. Tentu saja Vano telah memasak sarapan untuk Vanya dan Elana pagi ini.

"Mami ayo sarapan," Panggil Elana yang melihat Vanya hanya berdiri dari kejauhan.

"Papi mana?" matanya memindai setiap sudut ruangan, ternyata Vano tak berada di sana.

"Papi sudah pergi, katanya ada pekerjaan," jawab Elana, sesuai dengan apa yang Vano katakan tadi.

"Bahkan dia tidak berpamitan," gerutu Vanya kesal. "Elana kok gak bangunkan mami?" Vanya berjalan menghampiri Elana kemudian duduk di kursi sebelah putri kecilnya itu.

"Kata papi, mami sedang tidak enak badan. Jadi Elana tidak boleh membangunkan mami," Elana selalu menjawab jujur.

"Mami senang kalau di bangunkan Elana. Ya sudah, kita sarapan ya. Ini pasti papi yang masak?" Vanya memperhatikan makanan yang ada di atas meja.

"Iya," Elana mengangguk sambil melahap makanan lezat di depannya.

"Sayang.. berdoa dulu," tegur Vanya halus.

Elana tertawa. "Maaf mami, Elana sudah lapar," Elana kemudian berdoa terlebih dahulu sebelum benar-benar melahap habis sarapannya.

"Maafkan mami membuat Elana menunggu lama," Ada rasa bersalah dalam diri Vanya. Elana pasti sudah lapar sejak tadi. Tapi gadis manis itu lebih memilih menunggunya.

"Tidak apa-apa mami," jawab Elana dengan mulut yang penuh.

Berbeda dengan Elana, Vanya justru hanya menatap makanan di depannya. Vanya tersenyum getir, sekuat hati membendung air mata hampir tumpah. Kebahagiaan ini semu, Kebahagiaan mereka sudah hilang, kini mereka hanya bersandiwara di depan Elana.

"Mami tidak makan?" tanya Elana penasaran, Vanya hanya diam bahkan tak menyentuh makanya sama sekali.

"Iya nanti mami makan sayang,"

"Elana suapin ya?" Elana mengambil alih sendok yang di pegang Vanya. "Aaa..." Elana menyendokan makanan ke mulut Vanya.

"Hey! Mami sudah dewasa. Bisa makan sendiri," Vanya tersenyum gemas melihat tingkah Elana yang menirukan gayanya ketika menyuapi Elana makan.

"Tapi mami masih suka minta di suapin sama papi."

"Mulai sekarang mami akan makan sendiri," Tentu saja karena dia cukup tahu malu jika ingin di suapin oleh mantan suaminya itu.

-

-

Bella tengah menyambut kepulangan Vano, setelah sebelumnya mendapat kabar bahwa Vano akan tiba siang ini.

Walau dalam hatinya bimbang, antara percaya dan tidak percaya tentang perjalanan dinasnya semalam.

Bella sudah berdandan cantik, dia sudah menyiapkan makan siang spesial masakannya. Walaupun tidak sepenuhnya hasil tangan Bella, karena bantu oleh ART mereka. Dan juga kini Mereka telah pindah kerumah rumah baru, sejak beberapa minggu yang lalu.

"Sayang... Aku kangen," Bella menghambur dalam pelukan Vano.

"Maaf membuatmu cemas," Vano mengelus rambut Bella sambil tersenyum.

Ada yang berbeda dari Vano hari ini, sikapnya sedikit hangat dan wajahnya terlihat berseri-seri. Apa mungkin suasana hatinya sedang baik? Jangan-jangan Vano juga merindukan Bella setelah semalaman tidak bertemu, begitu pikir Bella.

"Lain kali jangan lupa untuk memberi kabar, aku nungguin Kakak sampai larut."

"Ya, lain kali aku pasti kasih kabar," Vano meyakinkan.

"Ya sudah, kita makan siang dulu, aku sudah masak spesial buat Kakak," Bella menggandeng tangan Vano menuju ke ruang makan.

"Kenapa harus repot-repot, kan ada mbak,"

"Aku mau kasih yang spesial buat kakak," ucapnya bangga.

"Terimakasih,"

Bella menuntun Vano agar duduk di kursi. Sementara dirinya begitu sibuk melayani Vano, mengambilkan ini dan itu.

"Bagaimana? Enak?" Bella begitu bersemangat menunggu jawaban Vano.

Sejujurnya rasanya biasa saja, sama seperti makanan rumahan pada umunya. Tapi bagaimanapun Vano tetap menghargai usaha Bella.

Vano hanya mengangguk sambil terus melanjutkan makannya.

Seketika raut wajah Bella berubah kecewa. Bella tiba-tiba teringat ucapan mama Erika di telpon tadi. "Oh iya sayang, jadi kapan kita bulan madu?" perlahan tangannya mengelus paha Vano secara sensual.

"Uhukk.. uhukk..." Vano yang tengah asyik makan pun tersedak.

"Kakak gak mau?" Bella dengan sengaja mendekatkan wajahnya pada wajah Vano.

"Kamu atur saja waktunya, biar aku menyesuaikan dengan jadwalku," Vano tak bisa ngelak, karena dirinya juga terus di desak dan di ancam oleh mama Erika.

"Oke, aku mau bulan madu ke Eropa, lebih tepatnya Paris." ucap Bella mantap.

"Ya tentu," jawab Vano enteng.

Baru beberapa bulan di tanah air, ternyata Bella merindukan tempat tinggalnya selama beberapa tahun terkahir itu. Awalnya memang terpaksa, ingin melarikan diri karena tak sanggup melihat Vano menikah. Namun seiring berjalannya waktu, Bella merasa tempat itu lebih nyaman di banding di tanah kelahirannya sendiri. Dan dia ingin mengulang kenangan yang hilang bersama Vano, ia ingin menebus semua hal yang menyiksa perasaanya selama ini.

Setelah selesai makan Vano memilih duduk di taman sambil menghisap rokok, entahlah akhir-akhir ini dirinya menjadi pencandu nikotin.

Vano tengah asyik menggoda mantan istrinya, Vanya memang memblokir nomor ponselnya. Tak kehilangan akal, Vano mengirim pesan lewat catatan transaksi transfer uang. Vano mengirim sejumlah uang dan mengirimkan pesan lewat catatan transaksi. Vanya yang kesal, mengembalikan uang yang di transfer Vano dengan catatan balasan pesan untuk Vano.

"Oh ya sayang, Mama mau kita segera punya momongan setelah bulan madu nanti," Bella menghampiri Vano yang tengah asyik memainkan ponsel bahkan dia terlihat senyum-senyum menatap benda pipih tersebut.

Vano menghela napas panjang, senyum di wajahnya pun memudar. "Bella, untuk saat ini aku tidak ingin punya anak lagi. cukuplah Elana putriku, apalagi mama tidak pernah menerima Elana." Kemarahan terlihat jelas dalam mata Vano, pria itu tidak bisa menyembunyikannya.

"Kalau mama bisa menerima Elana, apa kaka mau?" ucapan Bella terdengar seperti sebuah taruhan.

"Aku tidak yakin mama bisa terima Elana," tegas Vano yang begitu tahu watak ibunya.

"Akan aku usahakan, asal kakak mau membuka hati untuk aku,"

"Aku tidak bisa berjanji," tolak Vano.

"Lalu kenapa kenapa Kaka setuju dengan pernikahan ini? Kakak anggap aku apa?" Bella terbawa emosi mendengar setiap jawaban yang keluar dari mulut Vano.

"Aku sudah menolak Bella, bahkan sampai babak belur di hajar papa, tapi hasilnya apa? Aku tetap harus mengikuti keinginan mereka. Bella, aku ini hanya boneka di keluargaku sendiri," Vano tersenyum sinis seraya meninggalkan Bella sendiri.

Bukan tidak tahu, Bella bahkan sudah mendengar semua fakta dari Kirana. Bahkan Kirana sempat meminta pada Bella, agar pihaknya yang membatalkan pernikahan itu. Namun jelas Bella tak mau, pernikahan itu harus tetap dilaksanakan. Apapun yang terjadi kedepannya biarlah ia pikirkan nanti, dan sejak saat itu hubungannya dengan Kirana pun seperti ada jarak.

"Sayang mau kemana?" Bella mengejar Vano yang hendak masuk kedalam mobil.

Vano menghentikan langkahnya, "Aku mau kembali ke kantor, ada beberapa hal yang harus aku urus,"

"Aku ikut," tangannya meraih tangan Vano, seolah tak ingin di tinggalkan.

"Aku tidak lama, tunggu lah di rumah," Vano sebenarnya tidak berniat untuk pergi ke kantor, dirinya hanya butuh waktu untuk sendiri.

***

Jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen yaa....

1
𝐋aQ⃟ui𝐧🦋
Firasat seorang ibu ga pernah salah. Licik memang mantan mertua dan si bella itu
dyah EkaPratiwi
jahat sekali mama vano
💜Bening🍆
bisa gaplok emaknya vano gk sih itu mulut apa comberan kotor banget🙄
lari vanya.. lari.... larilah yg jauh dr vano n org2 di sekitaran vano pd gila semua mereka
💜Bening🍆
udahlah paling bener kalian hidup masing2.. apa lg vano udah berkeluarga...
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
ceritakan saja sama mami mu kalau Oma Erika tuh mengancam mu kalau kau tidak ikut sama papi mu
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
jangan mau elana lebih baik km ttp sama mami mu jangan pernah tinggalkan dia
Dewi Ajah
gubluugg kok bisa2 nya malah lari ke alkohol.. lemaaHh😒
dyah EkaPratiwi
kenapa Vanya tergodah😭
Author abal-abal: khilaf kak🤭
total 1 replies
dyah EkaPratiwi
Vano egois bang jahat banget
𝐋aQ⃟ui𝐧🦋
Ya kan, rasa bersalah menghantui vano. Padahal kalau jujur pasti lebih baik sekalipun itu sakit. Kalau begini, makin besar kepala si bella
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
tumben banget si Vano acuh begitu biasanya kan dia kalau udh lama gak bertemu langsung maen nyosor aja
Author abal-abal: Vano sudah ternoda katanya 🙈
total 1 replies
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
papi mu bukan sibuk kerja elana tapi kmrn sedang liburan sama Bella 🤭
suzy baek
Type emak2 rempong.. masa anak baru aja cere dah di suruh nikah lagi. Vano makanya kaya gitu dia hidup di keluarga toxic
suzy baek
baru baca Bab awal tapi dah gedeg aja sama si Vano. Jadi laki kok gak tegas sih, kasihan tuh anak istrimu jadi korban.
TiraMissU
wah bercak merah jangan-jangan Bella pms itu 🤣🤣
TiraMissU
Jadi mereka melakukannya atau tidak? kok di skip sih thoorrr...
TiraMissU
Makin sebel sama Bella, di awal ku kira dia itu bakalan baik
TiraMissU
Si Bella sakit jiwa deh kayanya 🙈
TiraMissU
Mending jangan dah Vanya. suami orang tuh...
TiraMissU
uhuk lampu hijau... mending sama Ryuji aja sih bujangan anak tunggal kaya raya😂 emak bapaknya baik pula
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!