NovelToon NovelToon
Empat Mata Jatuh Cinta

Empat Mata Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Persahabatan
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Achmad Aditya Avery

Valda yang saat itu masih SD, jatuh cinta kepada teman dari perumahan seberang yang bernama Dera. Valda, dibantu teman-temannya, menyatakan perasaan kepada Dera di depan rumah Dera. Pernyataan cinta Valda ditolak mentah-mentah, hubungan antara mereka berdua pun menjadi renggang dan canggung. Kisah pun berlanjut, mengantarkan pada episode lain hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achmad Aditya Avery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta Segi Empat

Apa-apaan ini? Cinta segitiga? Cinta segi empat? Kenapa aku terjebak dalam keadaan aneh ini?

Anehnya kami bertiga justru mengatakan bahwa kami ingin memperebutkan Ivi di depan matanya sendiri. Ivi memberi kesempatan kedua kepadaku, begitu juga kesempatan untuk Arka dan Adi. Ivi memberi kami syarat.

Kami bertiga harus mengikuti apa yang dikatakannya. Sial!

Kenapa jadi begini? Kenapa aku harus memperebutkan satu orang dengan kedua temanku. Namun, sepertinya Ivi lebih menguji aku dan Arka, mungkin karena kami orang terdekatnya saat ini.

Dia mulai memberi kami syarat. Aku disuruh ke lapangan SMP Unggulan untuk mengumpulkan bunga sepatu sebanyak lima belas bunga serta mengambil buah ceri kersen sebanyak tiga puluh buah di pohon ceri kersen yang terletak di depan koperasi, sedangkan Arka disuruh berlari mengitari lapangan SMP Unggulan sebanyak tiga kali dan setelah itu dia disuruh memanjat pohon kelapa.

Ini tidak adil menurutku. Kasihan Arka, dia perokok. Kasihan juga jika disuruh lari. Aku tidak tahu bentuk bunga sepatu tapi cuek saja dan tetap akan mencarinya. Seandainya bisa tukaran, aku lebih memilih lari dan Arka mencari bunga sepatu.

Sepulang sekolah, Ivi memberi tahu tempat yang banyak bunga sepatunya. Ada di belakang gor bulu tangkis. Aku langsung menuju ke sana.

Sesampainya di lokasi, aku justru makin pusing karena di sini banyak sekali macam bunga. Terlihat bunga-bunga itu. Bunga sepatu itu seperti apa?

Aku melihat banyak orang yang melihat, terlihat seperti pencuri di sini. Aku tetap stay cool, padahal dalam hati sangat mengharapkan ada seseorang yang datang dan menunjukkan padaku mana yang namanya bunga sepatu.

“Hai Val, sudah belum ngumpulin bunga sepatunya?”

Suara itu muncul tiba-tiba dari sampingku. Ternyata Arka datang untuk melihat keadaanku. Dia terlihat ngos-ngosan, sepertinya dia sudah selesai berlari.

Aku malu untuk mengatakan ini tapi daripada bunga sepatunya tidak ketemu, akhirnya aku memutuskan bertanya kepada Arka, “Ar, bunga sepatu yang mana ya?”

“Yaelaah, ngapain aja dari tadi?” tanya Arka.

“Nyari bunga sepatu Ar,” jawabku.

“Masa enggak tahu bunga sepatu?” tanya Arka.

“Ini bunga sepatu,” kata Arka sambil menunjuk ke satu jenis bunga yang ada tepat di samping badanku.

“Ah, ternyata di sini rupanya,” jawabku.

“Ya sudah cepat sana, sudah pada mau pergi nih. Habis ini kita ke PW lagi,” kata Arka sambil tertawa.

Aku langsung mengumpulkan bunga sepatu itu. Setelah semua lengkap berjumlah seperti yang disuruh, kami bergegas menuju PW bersama Arka. Aneh, padahal kami ini saingan untuk mendapatkan Ivi tapi aku rasa kami justru saling membantu.

Lebih terlihat seperti sahabat daripada pesaing. Memang pada dasarnya kami adalah sahabat. Kami berdua sama sekali tidak saling memandang judes, justru sebaliknya, kami menghadapi syarat dari Ivi dengan penuh tawa. Seolah-olah menganggap semua ini hanya permainan.

Akhirnya, kami sampai di PW, di sana langsung menuju tempat yang ditentukan. Aku mengumpulkan ceri kersen di depan koperasi. Arka memanjat pohon kelapa.

Aku melihat dari kejauhan, sepertinya Arka tidak bisa memanjatnya. Ivi memberi kemudahan, dia menyuruh Arka memanjat pohon yang ada tepat di depan asrama putri.

Arka terlihat bisa memanjat pohon itu. Aku terus mengumpulkan buah ceri kersen, buah ceri kersennya banyak yang masih hijau. Rasanya harus memanjat pohon untuk mendapat ceri kersen yang berwarna kemerahan.

Kurang lebih satu jam kami di PW untuk melakukan syarat konyol dari Ivi. Tiba-tiba Ivi pulang ke rumah. Kami ditinggal di sini.

Arka turun dari pohon. Dia terlihat lelah dan sepertinya dia habis digigit semut merah di atas pohon tadi. Badannya merah-merah.

Aku berhasil mengumpulkan ceri kersen, aku kecewa hari ini. Tanpa kami ketahui alasannya, Ivi pergi begitu saja. Akhirnya aku memutuskan menghabiskan seluruh ceri kersen yang didapat bersama Arka sambil duduk di kursi bambu yang terletak tepat di bawah pohon sawo PW.

Kami berdua protes karena ulah Ivi. Kami memutuskan untuk berhenti melakukan hal bodoh ini lagi.

Keesokan harinya kami berdua benar-benar mencabut semua tentang persaingan ini. Kami menjadi sahabat seperti biasa lagi. Kami tidak dapat kabar dari Adi. Sepertinya dia begitu cuek dengan masalah ini.

Apa dia berhenti untuk balikan dengan Ivi? Kami akan fokus dengan ujian semester yang akan berlangsung seminggu lagi. Selama itu, kami masih berhubungan baik dengan Ivi. Kami masih bisa tertawa seperti biasa.

Ujian semester satu selesai, rapor sudah dibagikan. Kami saling menanyakan peringkat kelas. Satu kelas heboh dengan para manusia-manusia yang menduduki peringkat sepuluh besar.

Siapakah mereka? Mulai dari posisi satu sampai posisi sepuluh. Sebenarnya aku sama sekali tidak percaya pada hasil raporku, tapi takdir mengatakan kali ini aku masuk posisi sepuluh besar. Seumur hidup, baru dua kali rasanya mendapat peringkat sepuluh besar.

Pernah dulu mendapat peringkat sepuluh besar saat duduk di kelas 3 SD. Terpikir saat-saat itu tidak akan terulang lagi saat ini.

Saat guru menanyakan pada seisi kelas tentang yang ada di peringkat sepuluh, aku dengan gugup mengangkat tangan. Semua tidak percaya, benar saja, aku memang terbilang anak yang tidak bisa diandalkan dalam hal pelajaran. Aku sendiri saja tidak percaya. Ivi, Arka, Adi, serta Risa juga terlihat ragu.

Ivi kembali mengadakan sayembara lewat perantara peringkat kelas. Dia kembali memberi kesempatan pada kami bertiga untuk memperebutkan dirinya kembali.

Sayembara kali ini adalah siapa yang mendapat peringkat tertinggi di semester dua, dia akan mendapatkan Ivi. Jujur agak sedikit ragu dengan hal ini. Namun, Arka dan Adi setuju dengan ini.

Aku bukan takut karena syaratnya, tapi aku berpikir jika Ivi menentukan siapa yang akan menjadi pacarnya lewat nilai semester dua. Apa benar dia akan memegang janjinya itu? Penentuan peringkat di semester berarti harus menunggu hasil UN (Ujian Nasional) terlebih dahulu.

Aku ragu, tapi ikut menyetujuinya, kami bertiga kembali bersaing. Aku hanya mengambil sisi positifnya saja. Jika memang aku menang, aku akan bersyukur, tapi jika kalah aku juga akan bersyukur. Aku bisa kembali membuka hati untuk perempuan lain.

Sekali melihat satu perempuan, hati ini akan langsung terkunci saat itu meskipun bisa dibilang menyukai perempuan yang tidak pasti, tapi selama masih ada kemungkinan untuk mendapatkannya, aku tidak akan pernah menyerah dan tetap akan menutup hati pada perempuan lain.

Itu prinsip aneh yang ada dalam diriku. Itu mungkin sebab aku sulit mendapatkan teman perempuan. Mau bagaimana lagi?

Aku memang tidak sembarangan membuka hati untuk perempuan. Jika sudah terisi oleh sosok perempuan, tidak ada alasan bagiku untuk mengenal perempuan lain lebih jauh.

Kami bertiga menyetujui sayembara ini. Itu berarti masih ada harapan untukku. Aku tidak akan kalah. Mulai detik ini aku akan belajar lebih giat.

Hari demi hari berlalu, aku makin rajin belajar walaupun dengan alasan yang tidak wajar. Rajin hanya untuk mendapatkan seorang perempuan. Mulai dari mengikuti try out dengan senang hati walaupun hasilnya terus-menerus kurang memuaskan. Sadar memang tidak mungkin aku akan menjadi orang pintar hanya dalam waktu singkat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Osmond Silalahi
dari semua lagu kenapa yg dipilih spongebobs?
Osmond Silalahi: wkwk ...
Achmad Aditya Avery: wkwkwkkwkw yel2 bang
total 2 replies
Osmond Silalahi
aq mampir bro
Osmond Silalahi: sama²
Achmad Aditya Avery: thank you bang
total 2 replies
Y. Kasanova
Baru mampir
Achmad Aditya Avery: thank you /Smile/
total 1 replies
Osmond Silalahi
sakit kepala kalau langsung dibangunin model gitu
Osmond Silalahi: betul kan
Achmad Aditya Avery: betul puyeng langsung wkwk
total 2 replies
Osmond Silalahi
hayo ... salah sapa
Osmond Silalahi: wkwk ... setuju
Achmad Aditya Avery: salah mereka wkqk
total 2 replies
Osmond Silalahi
kali 2 weh
Achmad Aditya Avery: wkwkwkwkwk
total 1 replies
Osmond Silalahi
wah keren arti avery
Osmond Silalahi: tapi keren
Achmad Aditya Avery: artinya berat bang wkwk
total 2 replies
Osmond Silalahi
kunti jenis apa ini? wkwk
Osmond Silalahi: wkwkwk
Achmad Aditya Avery: Kunti yang pake bando wkwk
total 2 replies
Osmond Silalahi
padahal rame matematika
Osmond Silalahi: begh ... rame lo
Achmad Aditya Avery: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 2 replies
Osmond Silalahi
mantap ini
Osmond Silalahi: sama²
Achmad Aditya Avery: makasih bang ~
total 2 replies
Osmond Silalahi
aq banget dlu
Osmond Silalahi: wkwk ....
Achmad Aditya Avery: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Osmond Silalahi
Dera ky nya unmood
Osmond Silalahi: nah kan
Achmad Aditya Avery: betul bang
total 2 replies
Osmond Silalahi
weh ... up bab.
Achmad Aditya Avery: yoaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!