Siapa bilang mertua selalu identik dengan kata menindas dan kejam pada menantu, serta tak pernah akur?
Ini tidak terjadi pada Embun, seorang wanita lembut dan berbakti pada mertua setelah menikah dengan laki-laki bernama Gio. Tapi sayang beribu sayang. Hidup tak pernah sempurna, bukan?
Embun mendapatkan mertua luar biasa yang banyak di impikan para menantu, sayangnya ia malah mendapatkan suami pengkhianat.
Untungnya, mertuanya lebih membela Embun sebagai menantu dan memberi pelajaran pada putra kandung mereka sendiri. Namun, kejutan dari sang mertua membuat Embun tak bisa berkata-kata. Kedua mertuanya malah menjodohkan Embun dengan pria pilihan mereka, padahal ketuk palu perceraian belum terlaksana.
Apa yang terjadi selanjutnya, apa Embun menerima kehadiran pria baru pilihan mertuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter - 21.
Di rumah, Embun baru selesai memakan rujak yang tadi ia beli di jalan. Bahkan Raja dilarang pulang oleh Papa Hendra dan Mama Hana, agar makan malam di rumah. Sekarang Mama Hana sudah berdua saja dengan Embun, sementara Papa Hendra di ruang kerja bersama Raja ingin menanyai kelanjutan hubungan Raja dan Embun.
“Jadi, kamu menerima pendekatan dari Nak Raja?“ Mama Hana langsung kepo setelah melihat perhatian Raja bahkan senyum keduanya saat datang. Namun Mama Hana masih bimbang antara Raja atau Adam, sang keponakan.
“Mama keberatan kalau Embun ingin lebih dekat dengan Bang Raja, saat ini Embun belum ada rasa lebih... tapi, jujur Embun merasa nyaman dengan sifat Bang Raja yang perhatian bahkan sama anak ini.“ Embun mengeluus perut hamilnya.
“Kamu baru beberapa kalian bertemu dengannya tapi sudah yakin dengan sifat nya?“ tanya Mama Hana tak ingin Embun tergesa-gesa mengambil keputusan, padahal dia sendiri yang ingin kembali menjodohkan menantunya itu.
“Mama ragu, ya?“
Mama Hana mengangguk.
“Tentu aja Embun juga nggak sepenuhnya membuka hati kembali dan percaya pada setiap janji dan ucapan Bang Raja. Mama tenang aja, berikan kepercayaan pada Embun ya...“
Mama Hana pun akhirnya tersenyum tenang, “Mama hanya menyayangi kamu, jadi mempertimbangkan banyak hal. Lalu Adam?“
“Maaf, Mah. Embun udah menolak lagi Mas Adam, tak ada rasa apapun pada Mas Adam. Tapi pada Bang Raja... Embun ada rasa tertarik dan juga ingin mempercayai dia.“
“Oke, jalani saja dulu. Mama dan Papa, nggak akan ikut campur atas keputusan kamu tapi juga nggak akan melepas sepenuhnya dan akan terus memantau kemajuan hubungan kalian berdua ke depannya.“
Embun pun menghela nafas lega, setidaknya mertuanya menyetujui hubungan dekat antara dirinya dan Raja.
Saat makan malam mereka berkumpul bersama, Raja sudah benar-benar terlihat seperti suami Embun. Gerak-gerik keduanya sudah tak ada kecanggungan lagi dan Embun sudah terbiasa dengan candaan dari Raja. Bahkan Mama Hana beberapa kali tertawa karena Raja mampu membangun suasana hangat.
“Tante harap kamu bisa menjaga Embun jika suatu hari akhirnya kalian bersama.“ Mama Hana pun kini berpihak pada Raja sepenuhnya.
"Om sangat senang, Raja.“
Mereka sepakat tak akan bersikap formal lagi, yang tadinya saling memanggil dengan sebuah Tuan kini menjadi lebih kekeluargaan.
“Mama saya ingin bertemu Tante, gimana kalau kita rencanakan makan malam dua keluarga?“
“Nanti saja Bang, kalau akta ceraiku sudah keluar. Biar hatiku tenang...“ Ujar Embun.
“Embun ada benarnya, setelah ketuk palu dan Embun mendapatkan akta cerai... kita bisa semakin mempererat hubungan ini. Tapi tenang saja, Tante akan menemui Mama mu.“
“Baik, sesuai keinginan Bumil.“ Raja mengedipkan matanya.
Papa Hendra dan Mama Hana saling melirik dan mereka berdua mesem-mesem sendiri melihat betapa Raja memperlakukan Embun dengan lembut dan penuh kasih.
Papa Hendra berbisik di telinga istrinya, “Pilihan Papa untuk suami kedua buat Embun, paling jitu, kan?“
Mama Hana tak membantah, sebab memang benar Raja adalah pilihan terbaik untuk saat ini.
•
•
•
Satu bulan kemudian, perceraian antara Embun dan Gio pun akhirnya ketuk palu. Embun resmi menyandang status janda, sementara Gio semakin bersikap dingin pada orang tuanya dan tidak pernah bertegur sapa lagi.
Gio digandeng Elsa keluar dari ruang persidangan, sementara Embun dikelilingi banyak orang yang mendukung nya. Ada Mama Hana dan Papa Hendra, juga Melody dan Mama Jasmin termasuk Raja.
Adam sendiri sudah mendengar keputusan sidang atas perceraian Embun, namun karena Embun terus menolaknya berkali-kali sampai akhirnya Adam kecewa dan lelah untuk mendekati Embun lagi. Ia pun tidak datang ke persidangan terakhir perceraian Embun, namum hatinya tidak sesakit dulu melihat Embun kini sangat dekat dengan Raja.
Dia setiap Adam sedih karena ditolak dan melihat Embun bersama Raja, selalu ada Anggun di sisinya dan mengobati luka hatinya.
Dua keluarga makan bersama di sebuah restoran untuk merayakan perceraian resmi Embun, sekaligus membahas tentang hubungan Raja dan Embun yang sudah serius.
Kebetulan Adam dan Anggun juga sedang makan di restoran yang sama, akhirnya keduanya ikut bergabung. Di acara makan bersama, ada seseorang yang merasa kesal melihat kedekatan Adam dan Anggun.
Siapa lagi kalau bukan Melody, wanita tomboy itu mengaduk-aduk makanan dengan matanya menatap tajam ke arah Anggun.
Anggun yang merasa dirinya ada yang memperhatikan sontak mengangkat wajahnya, matanya bersibobrok dengan sorot dingin Melody.
“Ngomong-ngomong, apa Dokter Anggun dan Dokter Adam ada hubungan?“ Tanya Melody blak-blakan.
Anggun tentu saja terkejut, karena usahanya mendekati Adam belum membuahkan hasil sampai saat ini dan ia bingung menjawab pertanyaan Melody. Padahal dirinya selalu ada di sisi Adam, di setiap Adam membutuhkan seseorang.
“Melody!“ tegur Raja, dia tak ingin Melody mempermalukan Anggun.
“Memangnya kenapa bertanya, ohya... kamu kenal dengan Mas Adam?“ Namun Anggun tidak terkonfrontasi, dia malah bersikap sangat tenang.
“Kenal, kami pernah beberapa kali makan bersama.“ Ucap Melody dengan bangga.
“Itu dulu, Melody. Saat Abang masih sering bertemu Adam dan kami masih berteman, kamu sering merengek ingin ikut makan. Sekarang udah nggak pernah lagi, kan!“ Raja malah tidak berpihak pada Melody.
Anggun terkekeh pelan, dia akhirnya mengerti jika Melody menyukai Adam. “Kami berdua memang masih berteman, tapi sebentar lagi status teman akan menjadi menjadi pasangan. Tunggu saja kabar baik dari kami, iya kan Mas Adam?“
Adam tertegun, dia ingin membantah kata-kata Anggun namun menilik kebaikan wanita Dokter itu beberapa waktu ini padanya dan selalu ada menemani nya apalagi effort cinta yang diberikan Anggun padanya membuat Adam akhirnya mengangguk. “Ya, ada kemungkinan hubungan kami sebentar lagi ada peningkatan... dari berteman ke jenjang yang lebih serius.“
Akhirnya Anggun berwajah cerah, dia merasa Adam sudah mulai menerima keputusan Embun yang ingin bersama Raja dan mulai membuka hati untuknya. “Makasih, Mas.“
“Iya.“ Adam tersenyum meski sedikit dipaksakan.
Makan malam pun dipenuhi kebahagiaan pada semua orang, kecuali Melody yang terus melamun dan terus menghela nafas.
•
Sementara Bram masih dalam penyekapaan selama sebulan ini, pria itu tak bisa kabur.
Penyelidikan Raja pun belum menemukan titik terang, karena ternyata Melati sangat pintar menyembunyikan jejak-jejak di masa lalunya.
Sedangkan Gio sudah berhasil mencurangi perusahaan dengan membuka dana ilegal. Pria bodoh itu sudah membuat perusahaan merugi, hal itu baru diketahui oleh Direktur keuangan dan melaporkan langsung ke Papa Hendra.
Di sela-sela makan bersama yang begitu bahagia, berita tentang kerugian besar perusahaan sudah sampai ke telinga Papa Hendra dan pria berusia lanjut itu syok dan mengalami serangan hipertensi.
“Papa!“ Mama Hana histeris melihat suaminya kejang lantas tak sadarkan diri.
Semua orang langsung panik, Raja langsung menyiapkan mobil dan membawa Papa Hendra ke rumah sakit. Namun sayangnya, kondisi Papa Hendra kali ini sangat parah sebab tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi menyebabkan Papa Hendra mengalami stroke berat.
Kabar duka itu membuat Mama Hana drop dan tak sadarkan diri, Raja maupun Adam langsung mencari informasi terkait informasi yang didapat Papa Hendra. Setelah mendapatkan informasi, kedua laki-laki yang sempat memperebutkan Embun itu bekerjasama akan memperbaiki kerugian di perusahaan agar perusahaan Papa Hendra tidak kolaps.
Tinggal Adam dan Anggun nih, yang sedang menuju ke arah pendekatan 😄✌
Karena gimanapun, Bram ayah kandung Embun kan? 😢