DARK ROMANCE‼️
"Aku tahu kau sudah menikah, sudah bersuami.. akan tetapi dengan penyerahan diri ini, dengan kau yang datang kepadaku, maka ku pastikan seluruh hidupmu adalah milikku.. untukku.. aku tuanmu." (Nick)
"Aku tak masalah dengan itu, bahkan jika aku berhasil membunuhmu.. tolong jangan mati, Bastard.." (Helena Scott)
Bermula dari kematian suaminya yang janggal, Helena mengambil keputusan beresiko untuk balas dendam..
Nicholas Max Wilston.. Sosok yang berbahaya, yang menjadi target tujuan Helena atas kejanggalan semua. Namun, tanpa ia sadari.. terlibat dengannya merupakan awal perubahan hidup baru telah dimulai..
______________
Penasaran?
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Note: Dilarang mencomot karya orang/plagiasi, silahkan keluar dengan aman!.
HAPPY READING^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7
Setiap tindakan yang dilakukan oleh Nicholas tak pernah sedikitpun membuat Helena merasa tenang, wanita cantik itu tahu sosok Nick bagaimana tetapi dengan perjalanan bisnis bersama keluarganya itu tak pernah ia duga sama sekali.
Entah memang murni karena ada kesepakatan yang disetujui oleh kedua belah pihak, atau karena Nick sengaja memancingnya akan rasa curiga terhadap Helena. Tidak ada yang tahu.. yang jelas kebencian dan kewaspadaan Helena semakin menjadi terhadap tuannya itu.
Malam ini ia sudah berada di London, Helena menemani Nicholas dan Sam yang akan menemui koleganya di sebuah club VVIP. Setelah acara itu selesai, barulah besok mereka akan menemui keluarga Edward Scott di kediamannya.
Helena menjatuhkan tubuhnya di salah satu sofa, itu tidak terlalu jauh dari posisi Nicholas dan orang-orang penting lainnya yang sedang mengobrol penting. Ya, ia menunggunya di sana.
Wanita cantik itu menatap Nick dengan helaan nafas berat, tentu tanpa sepengetahuannya. Rasanya cukup frustasi, entah apa rencana Nick yang jelas Helena harus menyelesaikan misi ini dengan baik dan tentu membuahkan hasil juga.
"Apa kau sudah tahu diriku?.. sehingga kau melakukan permainan ini agar posisiku tersudutkan?.."
Satu sisi Helena yakin bahwa Nick tak mengingatnya tapi di sisi lain ia juga ragu dengan ia yang mengecek tubuh telanjangnya kala itu..
Selama Helena berada di kediaman Nick, dengan hati-hati ia telah mengecek tempat-tempat pribadinya untuk mencari brangkas itu.. namun nihil, ia tak menemukan hal besar yang dicari.
"Bagaimana jika bajingan itu sudah mengetahui ku, sedangkan aku belum menemukan hal yang ingin ku dapatkan darinya?.."
Di tengah diri yang sedang dilanda dilema, Helena meneguk minuman yang disediakan di sana. Ia membutuhkan ketenangan setelah semua yang terjadi..
Hanya ada satu celah yang bisa ia lakukan untuk menyelidiki lebih dalam, Helena telah memikirkan ini dari jauh hari.. Terdengar licik dan kotor, tetapi jika ia sudah terlibat dengannya maka tidak mungkin tak ia lanjutkan. Helena tak mungkin kembali dengan tangan kosong. Ya, untuk mengetahui semuanya tanpa batasan.. Helena harus mengambil hati dan kepercayaannya.
Awal akhir pun sepertinya semua akan ketahuan hanya masalah waktu saja, sosok Nick tentu tak usah diragukan lagi dalam menelaah semua... Dan sebelum itu terjadi, Helena tak akan berhenti setidaknya ia sudah berusaha untuk membalas semua.
"Sialan..." Gumam Helena pelan.. ia meneguk minuman itu untuk kesekian kalinya. Tentu karena ia berlebihan, Helena dapat merasakan pengaruh minuman itu mulai menguasai tubuhnya.
Kesadarannya masih terjaga, akan tetapi sorot matanya nampak berubah sayu dengan tubuh yang sudah sulit dikendalikan. Walaupun demikian ia tetap diam di tempat itu untuk menunggu majikan nya pulang.
Sementara itu...
"Suatu kehormatan tuan kami bisa terlibat kerjasama dengan anda.. Kami tentu akan menyerahkan hasil lebih dari yang di inginkan." Ujar pimpinan kolega bisnis itu setelah berjabat tangan dengan Nick.
"Ya, tidak hanya ucapan tetapi buktikan.." Sergah Nick penuh penekanan.
"Tentu.."
Setelah melakukan obrolan yang cukup panjang, Sam mengakhiri pertemuan dan bergegas untuk kembali. Orang-orang penting itu berdiri dan satu persatu mulai meninggalkan ruangan VVIP di sana.
"Mari kita kembali." Ujar Sam pada Nicholas.
Nick tak langsung menjawab, ia terdiam dengan kening mengkerut saat di ujung sana terlihat asisten pribadinya nunduk terhuyung.
Sam yang mengikuti pandangan tuannya ikut tak bersuara.
"Apa anak baik-baik akan melakukan hal itu bahkan saat sedang bekerja menemani tuannya?." Sindir Nick menusuk.
Sam menggaruk kepala tak gatal, ini terasa sangat berbeda. Bahkan Helena membiarkan rambut bergelombang nya terurai dengan beberapa kancing kemeja dibiarkan terbuka.
Nick melangkah mendekati asisten pribadi nya, sorot mata tajam itu menatap beberapa minuman yang telah ia teguk sampai habis. "Anna Georgia.."
Mendengar nama samarannya di panggil, Helena mendongak perlahan. Sosok Nicholas telah berada di hadapannya, sangat terlihat jelas sekali raut wajah itu begitu menilik.
"Beberapa hari bekerja kau mulai berani melakukan kesalahan.. Siapa yang menyuruhmu melakukan ini? aku tuan mu, satu-satunya orang yang harus kau patuhi!.." Lirih Nick mencengkram dagu Helena agar wanita itu fokus kepadanya.
Helena diam tak langsung menjawab, ia tatap wajah itu tanpa takut sedikitpun hanya saja sesekali oleng karena pengaruh alkohol. "Kau memang tuanku, tetapi pengendali hidupku tetap diriku sendiri. Bajingan.."
Sam yang mendengar itu dibuat terkejut, ini bukan Anna Georgia yang mereka kenal. Sebagai kaki tangan yang bertanggung jawab tentu Sam panik, terlebih kini raut wajah tuannya tampak telah berubah. "Sepertinya itu karena ia sedang mabuk, kurasa kau paham maksudku Nick.."
Nick yang mendengar itu seketika tertawa terbahak-bahak, ia kembali menatap tajam Helena dalam jarak dekat. Sorot matanya memang terlihat sayu tetapi ia begitu mengunci tanpa ragu. "Kau mengatai ku bajingan?.."
Sudut bibir Helena terangkat. Ia memang tak terkendali akan pengaruh alkohol, tetapi apa yang telah ia ucapkan barusan, itu masih dalam kesadarannya. Ia akan memulai semua, memulai tindakan yang tak akan ia sesali dalam membalaskan dendam dan pencarian kebenaran ini.
"Iya tuan.. Aku memanggilmu dengan panggilan yang pantas." Balas Helena pelan namun mendayu..
Nick yang mendengar itu menatap dalam Helena dengan rahangnya yang mengeras, entah apa yang ia pikirkan yang jelas itu bukan hal baik. "Berdiri dari dudukmu!.. aku tak akan mengulang kalimat. Kau sedang mabuk, jadi patuh lah sebelum aku berubah pikiran.."
"Tidak... Aku masih memiliki kesadaran." Potong Helena yang menarik dasi tuannya hingga tubuh Nicholas ikut terjatuh di atas sofa.
Sam yang menyaksikan itu dibuat semakin terkejut. Ia yang ingin bertindak, segera mengurungkan niatnya saat mendapat kode dari Nick.
Sementara itu tanpa menunggu reaksi darinya, Helena naik ke atas pangkuan tubuh kekar Nick.. membiarkan tubuh keduanya beradu dalam jarak dekat. "Nicholas Wilston, sentuh aku.. biarkan aku terlibat.. berikan aku jawaban.. aku penasaran, bagaimana rasanya mafia bastard sepertimu.."
Thor plis ya, konfilknya jangan berat2 🤣🤣 apalagi sampe Nick salah sangka ke Helena wkwkwk
semoga Nick bisa mengetahui keberqdaan Helena ini.
Semangat thor, akoh tunggu lagi updatenya yah.
Helena tidak peka perasaannya sm nick telah jatuh cinta, helena telah membangunkan singa jantan sedang tidur, maka nick tidak perhenti mendapatkan Helena.....