NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Bella

Cinta Untuk Bella

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Keluarga / Romansa
Popularitas:34.3k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Saquel dari Novel "Janda untuk om Duda"


Semenjak mamanya menikah dengan tuan muda Danendra, perlahan kehidupan Bella mulai berubah. Dari Bella yang tidak memiliki ayah, dia menemukan Alvaro, sosok ayah sambungnya yang menyayangi dirinya selayaknya anak kandungnya sendiri.

Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, sebuah insiden membuat semua berbalik membencinya. Bahkan mama kandungnya ikut mengabaikan dan mengucilkan Bella, seolah keberadaannya tidak pernah berarti.

Di tengah rasa sepi yang mendalam takdir mempertemukan kembali dengan Rifky Prasetya , dokter muda sekaligus teman masa kecil Bella yang diam-diam masih menyimpan rasa sayang untuknya. Bersama Rifky, Bella merasakan arti dicintai dan di lindungi.


Namun, apakah cinta masa lalu mampu menyembuhkan luka keluarga yang begitu dalam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9

Bella menghapus air matanya dengan lengan bajunya, napasnya masih tersengal setelah perasaan campur aduk tadi. Saat menoleh ke belakang, matanya langsung bertemu dengan sosok Rifky, teman masa kecil yang berdiri di ujung lorong restoran.

"Bella" panggil Rifky, dia tidak sengaja mendengar percakapan Bella dan ibunya.

“Rifky, ada apa?” suara Bella terdengar canggung, seolah takut tersingkap sesuatu yang ingin ia sembunyikan.

Rifky melangkah mendekat, tatapan terlihat iba melihat gadis itu. "Kamu tidak apa-apa?" tanya Rifky penuh perhatian.

"Kamu...."

"Ya, aku tidak sengaja mendengar percakapan kalian berdua. Ada apa Bella? Kenapa mereka berubah?" tanya Rifky ingin tahu.

Bella mengalihkan pandangan, bibirnya bergetar menahan perasaan malu dan sakit hati. Ia tahu, di balik senyumnya yang dipaksakan, ada dunia yang runtuh perlahan. Namun, ia memilih diam, tidak menjawab pertanyaan Rifky.

"Maaf ky, aku harus lanjut bekerja. Masih banyak tamu undangan yang harus kami layani," ucap Bella dan pergi begitu saja.

Rifky berdiri terpaku, matanya tak lepas dari sosok Bella yang kini tampak sibuk melayani tamu dengan senyum yang dipaksakan.

Rifky mengerutkan dahi, hatinya mengganjal. "Apa yang terjadi denganmu, Bella?" gumamnya lirih, masih bertanya-tanya apa yang terjadi dengan kehidupan Bella, mengapa semuanya berubah?

Bella yang dulu dia kenal adalah sosok ceria yang mudah tertawa, dan di sayangi seluruh keluarga besar Danendra, tiba-tiba berubah.

Di antara derai tawa dan obrolan tamu, Rifky merasakan jarak yang begitu kentara antara Bella dan keluarganya. Ia tahu, ada sesuatu yang terjadi di balik percakapan mereka.

Rifky hanya bisa menatap, berharap suatu saat Bella mau bercerita, melepas beban yang selama ini dipendam. Dia pun kembali ke tempat duduknya, dan bergabung dengan keluarga Danendra.

"Kamu darimana saja, si Ky? Lama banget. Kamu tidak aneh-aneh di toilet kan" tanya Naka.

"Tidaklah, kamu pikir aku habis ngapain" kesal Rifky.

Mereka mulai menikmati hidangan yang telah tersaji, suara riuh sendok dan garpu saling bersahut-sahutan memenuhi ruangan.

Usai menikmati hidangan utama dan hidangan penutup, mereka mengobrol santai.

"Naka, sekarang usiamu sudah dua puluh tiga tahun, kapan kamu akan melamar Alia, kekasihmu?" tanya oma Julia.

Uhukk....

Naka terkejut mendengar pertanyaan omanya yang tiba-tiba, jujur saja dia belum memikirkan tentang pernikahan.

"Iya kak, aku sudah tidak sabar ingin memiliki ponakan yang lucu-lucu" seru Maureen ikut menimpali ucapan omanya.

"Nanti saja, tunggu aku berusia dua puluh tahun" jawab Naka yang masih ingin bebas.

"Iya oma, kami masih terlalu muda untuk menikah" ucap Alia yang mengerti Naka. Dia tahu kekasihnya itu belum mau berkomitmen.

"Jangan lama-lama, oma sudah tua" ucap Oma Julia yang di angguki oleh mereka berdua.

Malam pun semakin larut, keluarga Danendra dan semua tamu undangan pergi meninggalkan tempat acara.

Sementara itu, Bella mengusap peluh yang membasahi dahinya dengan punggung tangan, membersihkan sisa acara. Matanya yang merah sedikit terpejam sejenak sebelum kembali fokus menyeka meja kayu yang mengkilap. Suara gelas-gelas berdenting dan sapu yang menggores lantai memenuhi ruangan besar itu.

Teman-teman Bella juga tak kalah sibuk, saling berkoordinasi mengangkat kursi, membersihkan sisa makanan yang tercecer, serta merapikan peralatan makan yang berserakan. Aroma sabun dan kayu basah menguar di udara, menambah kesan lelah yang merayap di setiap sudut tubuh mereka.

Setelah menata piring terakhir di rak pencuci, Bella menghela napas panjang, tubuhnya seolah berat dan ingin segera rebah. Ia menatap ke arah Della yang sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya.“Del, malam ini aku nginep di kosanmu ya, aku males pulang. Badanku capek semua.” ucap Bella dengan penuh harap, dia terlalu malas pulang ke rumah bertemu denga. Keluarganya.

Adel menoleh, lalu menjawab."Iya Bel, bahaya juga kalau kamu pulang, sekarang sudah jam tiga dini hari,”

Bella membalas senyum kecil, merasakan sedikit lega. Setidaknya malam ini dia bisa sedikit tenang terhindar dari hinaan, dan kebencian keluarganya. Adel dan Bella segera menyelesaikan pekerjaannya, tubuhnya sudah lelah ingin segera beristirahat.

Selang berapa lama akhirnya pekerjaan mereka pun selesai.

"Akhirnya selesai juga, ayo, Del kita pulang" ajak Bella yang sudah tidak ingin merebahkan tubuhnya.

Adel mengangguk pelan, lalu mereka berdua melangkah menyusuri jalan sepi menuju parkiran. Hanya motor Dela yang tampak berdiri tegak di samping beberapa kendaraan teman-teman mereka.

Adel menaiki motornya, dia menyalakan mesin motornya dan membiarkan Bella membonceng di belakangnya. Perlahan Adel melajukan motornya membelah jalanan ibu kota yang tidak pernah sunyi. Meskipun sudah dini hari, tetapi maish banyak orang yang berlalu lalang, melakukan aktifitasnya.

Sesampainya di kosan, Adel membuka pintu kamarnya tanpa suara agara tidak mengganggu penunggu kamar yang lain. Bella dan Adel segera masuk kedalam, mereka berdua langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

"Ya ampun enak sekali. Sejak tadi tubuhku rasanya pegal semua" ucap Bella, malam ini dia bekerja keras melayani banyak tamu yang di undang oleh keluarga Danendra.

"Tubuhku juga Bel, aku malas mandi. Rasanya aku sudah tidak punya tenaga lagi" sahut Adel sambil memejamkan matanya.

Bella tertawa kecil, dia bangkit dari atas kasur kemudian masuk kedalam kamar mandi yang berada di kamar tersebut. Bella membersihkan tubuhnya yang lengket karena keringat.

Selesai mandi, dia langsung merebahkan tubuhnya yang lelah setelah seharian beraktifitas. Bella memejamkan matanya menyusul Adel yang sudah lebih dulu masuk kedalam mimpi.

Pagi hari mentari menyusup lembut melalui jendela kamar, membangunkan mereka dari tidur nyenyaknya. Adel membuka mata dan menarik napas panjang, matanya menatap Bella yang masih terlelap. 

Lalu Adel membangunkan Bella, "Bangun Bel" ucap Adel.

Perlahan Bella mengerjapkan matanya, menatap jam dinding yang berada di kamar kosan Adel.

“Ayo joging, sekalian cari sarapan,” ajak Adel.

Bella mengangguk pelan, menyesuaikan diri dengan semangat kecil yang mulai bangkit dan mendudukkan tubuhnya sambil bersandar pada dinding kamar. Sejenak dia mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu.

Usai gosok gigi dan cuci muka, mereka berdua pun bersiap meninggalkan kosan, menyambut pagi dengan langkah ringan meski tubuh masih terasa pegal.

"Kita makan apa?" Tanya Bella sambil berlari kecil.

"Makan ketoprak aja yuk, bosan aku makan nasi uduk terus" jawab Adel.

Bella mengangguk, mereka berdua berlari kecil sambil mencari pedagang ketoprak. Setelah mendapatkannya pun mereka berdua berhenti, lalu memesannya.

"Bang, ketoprak dua makan sini" ucap Adel.

"Iya neng" sahut penjual.

Sembari menunggu makanan jadi, Adel dan Bella duduk di trotoar sambil menyalakan rokoknya. Mereka berdua mengisap rokok sambil mengobrol.

Namun tanpa Bella ketahui, dari kejauhan ada sosok yang sengaja memotret dirinya.

Cekrek.....

1
Euis Maryam
lanjutkan
Nureliya Yajid
lanjut thor
Nofita Sari
kpan sih kluarga danendra menyesal dn kpan bella bahagia tanpa gangguan sedikit pun dri kluarga danendra
Les Tary
lanjut thor
Vivi Zenidar
cerita nya bagus..... menguras emosi.... aq suka
Ikha nugraha
buat semua benci mauren
Les Tary
moureen ga punya malu
Euis Maryam
jangan sampai bela di sakiti juga sama Rifki thor kasian
Nureliya Yajid
lanjut thor
Novi Pardosi
gimana dengan sakitnya Bella?
Ariany Sudjana
kapan sih Maureen ini kena batunya? semua keluarga Danendra membela terus, hanya kairen yang masih waras
Sani Srimulyani
semoga Bella selalu bahagia.
Euis Maryam
lanjutkan
Helen@Ellen@Len'z
gak suka lihat bella lg senang dpt makanan dr rifky trus mau ngadu sm papa pokonya sy gak suka maureen ya rhor hrp bella kuatkan hati dan mental jika papanya dtg menyerang bella tiba2
Nureliya Yajid
lanjut thor
Ariany Sudjana
Maureen itu bisa apa sih? dikit-dikit ngadu, dasar anak manja
Yuni Songolass
gak suka dengan maureen thor
Nofita Sari
emang yaa maureen ini tukang ngadu
up lagi thor
Galuh Setya
tjor kok g da lnjtn si belanya
Riskazputri
👍❤️👍❤️👍❤️👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!