Nanggong Li adalah orang dari dunia modern yang memiliki kekasih cantik. Namun, karena ia tidak terlalu tampan dan tidak punya latar belakang, ia malah dikhianati dan akhirnya menghilang. Setelah itu, ia bereinkarnasi menjadi seseorang yang dianggap sampah di dunia kultivasi, dengan mewarisi ilmu dari dunia lamanya serta bantuan roh primordialnya.
Di sana, ia memiliki kekasih yang kuat dan disebut sebagai wanita tercantik di wilayah timur. Seorang yang dianggap sampah ternyata bisa memiliki wanita yang bahkan seseorang yang sudah dianggap kuat pun tidak bisa mendambakannya. Apakah Dongfang Ling bisa mengubah takdirnya sebagai seorang “sampah” dari keluarga terkemuka?
Untuk Chapter di bawah 23 mungkin ada kesalahan karna author pemula 🙏
Judul lain : From Mortal to Divine Emperor: Transcending All Worlds
Update : 1 hari sekali jika tidak ada halangan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sh1-Han, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter-11 Asal Usul Dan Pembunuhan
Ling Xuan, sebelum kompetisi dimulai, membeli penginapan terlebih dahulu sebelum kompetisi alam rahasia.
Saat hendak tidur, ia mendengar sesuatu.
“Liuli… suara apa ini?”
Zhang Liuli fokus mendengar suara itu.
“Ini adalah pembunuh.”
Nangong Liang menggunakan kesadarannya.
“Pembunuh ini berjumlah kira-kira 21 orang.”
Pembunuh itu mengendap-endap di depan pintu masuk kamar milik Ling Xuan. Lalu mereka mendobrak pintunya sambil mengarahkan pedang ke depan—namun ternyata Ling Xuan sudah tidak ada. Hanya tersisa sebuah pesan dan jendela yang terbuka.
Salah satu dari mereka mengecek keluar jendela dan membaca isi pesan itu:
“Membunuh ku? Mimpi saja.”
Mereka kesal dan membakar pesannya.
Jue Li masuk dan marah sambil mencekik salah satu anak buahnya.
“Kalian! Bagaimana dia bisa kabur begitu saja!? CARI! Apa pun yang terjadi harus mencarinya!”
Hal yang tidak mereka ketahui, Ling Xuan sejak tadi masih ada di dalam penginapan itu—dia bersembunyi di dalam mutiara.
Nangong Liang terkesima.
“Ternyata Ling Xuan bisa mendapatkan Mutiara Surgawi yang telah disempurnakan Imortal Gu selama ribuan tahun.”
Zhang Liuli menyindir Nangong Liang terang-terangan.
“Pak tua itu bodoh ya. Padahal selama ini kita tinggal di dalam mutiara ini, makanya bisa berada di dalam tubuh Xiao Xuan.”
Nangong Liang memukul kepala Zhang Liuli.
DUG!
Ling Xuan mencoba bermeditasi sebentar untuk memulihkan kekuatannya sejak pertarungan keluarga Huo waktu itu. Zhang Liuli membaca buku, dan Nangong Liang memulihkan esensinya.
Sambil bermeditasi Ling Xuan bertanya apa ranah gurunya (Nangong Liang).
Nangong Liang membuka matanya.
“Hahaha, aku dulu adalah orang kuat. Ranahku dulu adalah Nirvana tahap 2. Namun sekarang turun menjadi Deity Formation.”
Ling Xuan terkejut.
“N-Nirvana!? Guru, kau begitu hebat… tapi kenapa menurun?”
Nangong Liang menghela napas.
“Sebenarnya dulu aku adalah ketua Sekte Bing di luar Benua Tianye. Namun mereka semua serakah dan membunuhku. Beruntungnya aku mempunyai teknik pembentuk jiwa dan pelarian diri yang membuatku selamat hingga tiba di Benua Tianye.”
Zhang Liuli yang mendengar itu sambil membaca buku mengambil sebuah tisu dan memberikannya kepada Nangong Liang.
Nangong Liang marah.
“Liuli! Kau berani-beraninya masih bercanda, dan sebenarnya kau tidak terlihat sedih!”
Zhang Liuli menoleh.
“Untuk apaaa aku sedih? Ceritaku lebih mengenaskan. Sepertinya dia belum tahu, Xiao Xuan.”
Ling Xuan memalingkan wajah dan melanjutkan meditasi.
Nangong Liang dengan wajah meremehkan menyuruh Zhang Liuli menceritakan asal-usulnya.
Zhang Liuli menutup bukunya.
“Aku dulu adalah mainan.”
Nangong Liang tertawa.
“Hahaha, benarkah?”
Zhang Liuli melempar buku ke kepala Nangong Liang.
“Tentu saja tidak. Dahulu aku adalah roh agung yang bahkan disegani orang-orang kuat. Bahkan jika aku yang dulu muncul di Benua Tianye, seluruh benua akan diratakan oleh auraku. Aku adalah orang kuat di tahap di atas orang suci.”
Nangong Liang tersentak.
“D-Di atas orang suci…?”
Ling Xuan menghampiri.
“Apa ranah di atas orang suci?”
Zhang Liuli tersenyum pelit.
“Saat Xiao Xuan memasuki ranah suci, kita juga akan mengetahuinya.”
Nangong Ling mengelus dagunya.
“Benar juga… jika dia naik ranah suci, kita juga akan mengetahuinya.”
Saat hendak melanjutkan obrolan itu, tiba-tiba ruang Mutiara Surgawi bergejolak—sesuatu terjadi. Nangong Liang dan Ling Xuan mulai sedikit khawatir. Zhang Liuli mengusir mereka berdua dan menjelaskan bahwa kekuatan spiritual di dalam mutiara sudah habis. Mulai sekarang mutiara hanya bisa dimasuki saat berada di dalam lautan kesadaran Xiao Xuan.
Nangong Liang dan Ling Xuan terlempar kembali ke kamar penginapan.
Ling Xuan yang masih bermeditasi menyuruh gurunya kembali ke dalam mutiara.
Keadaan sekarang sangat mengkhawatirkan karena pembunuh bayaran masih berkeliaran.
Salah satu pembunuh yang kembali ke tempat Ling Xuan tinggal tak sengaja melihatnya.
“K-Kau… Ling Xuan!”
Dia segera memberi tahu Jue Li dan semua teman-temannya. Ling Xuan yang menyadarinya segera lari. Sambil dikejar Jue Li dan anak buahnya, Ling Xuan akhirnya berhasil kabur ke dalam hutan. Namun bukannya kabur lebih jauh, dia malah bermeditasi—seolah menunggu seseorang.
Jue Li dan anak buahnya tiba dan berdiri di hadapan Ling Xuan. Mereka meremehkan dia.
“Bocah, menyerahlah! Kalau tidak, kau akan mati mengenaskan!”
Ling Xuan berdiri dan memegang pedangnya tanpa melepas sarung. Ia mengarahkannya kepada Jue Li.
“Jue Li… majulah.”
Jue Li, dengan kesan sombong, mengira Ling Xuan sudah putus asa.
“Bocah, kau sudah putus asa begitu saja? Bahkan tidak melepas sarung pedangmu! Teman-teman, serang dia! Bawa dia hidup atau mati ke hadapan Tuan!”
GRAAAAAAAA!
Mereka semua bertarung sengit dengan Ling Xuan. Satu per satu, dengan satu pukulan, Ling Xuan berhasil menumbangkan mereka. Namun hal itu menguras banyak tenaga. Jue Li berhasil memukul Ling Xuan hingga ia terkapar jatuh.
Zhang Liuli dan Nangong Liang hanya diam—itu adalah ujian baginya. Jika hari ini dia tidak bisa mengalahkan amatiran, bagaimana bisa menjelajahi alam rahasia?
Ling Xuan yang sudah tak bertenaga hanya bisa menggunakan Kedatangan Suci lagi.
Melihat Ling Xuan sedang menyiapkan sebuah jurus, Jue Li dan bawahan yang tersisa—sekitar 6–8 orang—menyerang bertubi-tubi.
Srakkk!!! Duggg!!!
Ling Xuan tidak memedulikan sakitnya dan terus mengumpulkan qi spiritual untuk melancarkan serangannya.
Jue Li yang hampir kesal karena tubuh Ling Xuan begitu keras, berniat menggunakan jurus terlarang. Ia mengorbankan semua bawahannya dan menjadikan mereka sebagai alat transformasi, menjadi monster mengerikan. Ranahnya melonjak hingga Tribulation tahap 4.
“Kalian, berkorbanlah untukku!”
“Brengsek Jue Li! Beraninya kau menggunakan kami sebagai batu loncatan!”
Jue Li mengerahkan tebasan pedang kuat ke hadapan Ling Xuan.
Ling Xuan tersadar dan melihat ke arah tebasan itu.
“Akhirnya… qi spiritual sudah cukup. Datanglah… KEDATANGAN SUCI!”
Ranah Ling Xuan melonjak (Nascent Soul Langit tahap menengah).
Ia mengeluarkan pedangnya dari sarung dan mulai beradu tebasan dengan Jue Li.
“JUE LIIIII!!!”
“LING XUAAAAN!!!”
Crack!
Mereka berdua terpental. Saat itu Jue Li langsung mengarahkan senjata tersembunyinya—sebuah panah racun—dan melukai Ling Xuan.
Ling Xuan tersenyum jahat. Ia mengerahkan semua kekuatannya untuk membuat jurus tebasan kuat dan langsung diarahkan pada Jue Li.
“MATILAH!!!!! SAMPAH JUEEEEE!!!”
Jue Li terkejut. Ekspresinya berubah drastis dari percaya diri menjadi ngeri.
“B-Bagaimana mungkin… kau—kau tidak terkena racunku!?”
Ling Xuan mengeluarkan aura Vermilion. Jue Li ketakutan.
“I-Itu… garis keturunan dewa Vermilion… bagaimana mungkin kau—”
DRRRRR!!!
Serangan itu membuat Jue Li hangus tak tersisa dan sedikit mengguncang area hutan itu.
Ling Xuan pun terkapar pingsan karena telah mengerahkan semua kekuatan untuk pertarungan tadi.
Nangong Liang mengangkat dan membawa pergi Ling Xuan, sedangkan Zhang Liuli menggunakan kekuatan ruang & waktu untuk membersihkan tempat kacau itu agar tidak menimbulkan hal yang tak diinginkan.