Xiao Chen, terlahir tanpa bakat sehingga ia sangat sulit berkembang. Dan pada akhirnya kehilangan ibunya.
Ketika ia sekarat dan akan mati. ia mendapatkan sebuah kristal aneh yang membuat dirinya kembali ke masa lalu untuk menghilangkan semua penyesalan.
Simak kisah perjuangan Xiao Chen dalam menghadapi kekejaman dunia terhadap orang tanpa bakat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9: Mengulang hidup sebanyak sepuluh kali
Dengan hati-hati, Xiao Chen dan Jun Fei mulai memasuki hutan dalam. Alam di sekitar mereka terasa sangat tenang dan indah, dengan pepohonan tinggi dan dedaunan lebat—sebuah ketenangan yang sempurna untuk menutupi bahaya yang sangat mengerikan.
"Kak Xiao, di sini ada jejak kaki manusia." bisik Jun Fei. Ia berjongkok, meraba-raba tanah yang sedikit lembap.
Xiao Chen mendekat, dan benar saja. "Kau benar, Jun. Sepertinya mereka adalah pejalan kaki atau pemburu yang lewat. Tapi, jika warga desa atau orang kota, pasti sudah ada kabar sebelumnya."
Xiao Chen mulai menggunakan pemahaman bertahan hidup dari kehidupan lamanya. Ia menyisir area itu, mencari petunjuk lain.
"Lihat ini," katanya sambil menunjuk ke sebuah pohon besar. "Di sini ada beberapa bekas cakaran yang sangat besar, dan cairan hijau ini. Sudah kuduga. Ada makhluk lain di dalam hutan ini, selain Laba-Laba Beracun yang aku tahu."
Mereka semakin dalam masuk ke hutan, tetapi mereka juga memanfaatkan perjalanan itu untuk memetik beberapa tanaman herbal ataupun buah-buahan liar yang dapat dijual atau dimakan.
Setelah berjalan selama hampir satu jam, suasana hutan mulai terasa berbeda—lebih sunyi, lebih gelap. Tiba-tiba, Jun Fei yang berjalan di belakang terkejut dan tersentak mundur.
"K-kak, i-itu... Ada mayat!" Jun Fei menjerit pelan, menunjuk ke sebuah tubuh yang tergeletak dengan bekas cakaran besar dan mengerikan di dada.
"Jangan takut, Jun Fei. Aku pasti akan menjagamu. Anggap saja ini seperti kita sedang latihan di lingkungan berbahaya." ucap Xiao Chen, berusaha menenangkan adiknya.
Xiao Chen memeriksa mayat itu. Ia langsung menyadari bahwa mayat ini belum sempat dimakan karena sesuatu telah mengganggu predatornya.
"Mulai sekarang, keluarkan senjata. Makhluk itu sudah sangat dekat dengan kita." perintah Xiao Chen serius.
Baru saja ia berdiri, rasa sakit yang luar biasa tiba-tiba menghantamnya. Kepala terpenggal. Kegelapan total.
Ia sadar. Ia berada di ruang kesadaran. Rasa sakitnya luar biasa, ia memegang kepalanya yang terasa seperti dibelah. Di depannya, Kristal Biru melayang.
"Padahal baru saja satu hari, tapi kau sudah mati saja, manusia. Apa rasanya sakit? Kuharap mentalmu kuat, ya." kata Kristal itu, nadanya terdengar dingin dan tanpa emosi.
Xiao Chen mulai paham dengan situasinya. Ia sadar bahwa makhluk yang membunuhnya itu jauh lebih cerdas dari yang ia duga.
"Ternyata makhluk bangsat ini menggunakan mayat manusia sebagai umpan." desis Xiao Chen "Aku harus lebih berhati-hati."
Ia menatap Kristal itu dengan mata membara. "Tenang saja, Kristal aneh. Aku ini seorang pekerja keras. Walaupun harus mati berulang kali, aku akan tetap bangkit kembali. Karena ini demi Ibuku!"
Setelah mengatakan itu, Xiao Chen merasakan energi mengumpul di tubuhnya. Ia kembali hidup.
Ia hidup di saat sebelum ia mendekati mayat. Ia segera membisikkan instruksi kepada Jun Fei. "Kita harus segera berlari, Jun Fei. Tunggu aba-abaku."
"Baik, Kak." jawab Jun Fei, meskipun bingung.
"SEKARANG!"
Mereka mulai berlari ke dalam hutan. Namun, baru saja beberapa langkah, leher Xiao Chen terasa dicakar dengan kecepatan kilat. Ia mati lagi.
"Baru saja beberapa menit, kita sudah bertemu lagi, manusia." sapa Kristal saat ia kembali ke ruang kesadaran.
Xiao Chen merasakan sakit di lehernya. Ia benar-benar merasa dipermainkan oleh makhluk ini.
"Diam, kau, Kristal! Aku harus berpikir." gumam Xiao Chen, mengabaikan rasa sakitnya.
Setelah berpikir keras, Xiao Chen kembali hidup di momen ia belum mendekati mayat. Kali ini, ia menengok ke atas pohon, berusaha mencari petunjuk. Tapi yang ia lihat hanya pepohonan dan daun. Ia berpikir terlalu lama.
Makhluk itu bergerak lagi. Ia mati lagi, total tiga kali.
Tekadnya terus membara, membuatnya mengulang hidup berulang kali, meskipun rasa sakit saat mati sangat menyakitkan dan nyata. Setelah mati sebanyak sepuluh kali.
Xiao Chen tersenyum. "Lihat saja, Kristal. Kali ini aku akan berhasil."
"Baguslah kalau begitu. Semoga beruntung." balas Kristal itu, sedikit nada keingintahuan dalam suaranya.
Xiao Chen kembali hidup di saat sebelum kematiannya. Kali ini, ia tidak berlari, tidak melihat ke atas, melainkan langsung berteriak sekeras-kerasnya sambil melompat ke arah samping, menghindari area serangan yang ia tahu pasti:
"JUN FEI! LEMPARKAN BUSUR DAN ANAK PANAHNYA KEPADAKU!"
Jun Fei langsung melemparkan senjatanya. Dengan gerakan elegan seorang kapten perang, Xiao Chen menangkap panah tersebut dan dengan cepat membidik lurus ke atas pohon.
Anak panah diluncurkan dengan akurat. "Kena kau!" teriak Xiao Chen.
Tiba-tiba, sesuatu berukuran besar dengan suara keras jatuh dari pohon, menghantam tanah.
Makhluk itu belum mati. Ia bangkit, menunjukkan dirinya di hadapan Xiao Chen dan Jun Fei.
"Ha, ternyata kau makhluk yang berani menggangguku." kata Xiao Chen, kini ia tahu persis ancaman apa yang mereka hadapi.