NovelToon NovelToon
Kau Rebut Ibuku Ku Rebut Calon Suamimu

Kau Rebut Ibuku Ku Rebut Calon Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:15.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Almaira

Dia adalah darah dagingnya. Tapi sejak kecil, kasih ibu tak pernah benar-benar untuknya. Sang ibu lebih memilih memperjuangkan anak tiri—anak dari suami barunya—dan mengorbankan putrinya sendiri.

Tumbuh dengan luka dan kecewa, wanita muda itu membangun dirinya menjadi sosok yang kuat, cantik, dan penuh percaya diri. Namun luka masa lalu tetap membara. Hingga takdir mempertemukannya dengan pria yang hampir saja menjadi bagian dari keluarga tirinya.

Sebuah permainan cinta dan dendam pun dimulai.
Bukan sekadar balas dendam biasa—ini adalah perjuangan mengembalikan harga diri yang direbut sejak lama.

Karena jika ibunya memilih orang lain sebagai anaknya…
…maka dia pun berhak merebut seseorang yang paling berharga bagi mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pradipta

Hana menahan senyum, ketika melihat Rosma, Sri dan Malika yang diam-diam terus mencuri pandang melihat cincin pemberian Rendy di jari manisnya.

Mereka tentu saja iri, seorang Hana yang hanyalah gadis kampung bisa memakai cincin mahal yang mereka saja belum mampu membelinya.

“Nak. Hana. Itu cincin mahal, nenek takut cincinnya hilang, bagaimana kalau disimpan di ibumu saja.” Rosma menunjuk Sri.

Hana langsung melihat cincin di jarinya

“Mas Rendy pasti akan kecewa jika melihat aku tak mengenakan pemberiannya. Tidak usah khawatir, aku akan menjaganya dengan baik.”

“Tapi tunggu dulu. Uang darimana Rendy bisa membeli cincin semahal itu? Bukannya dia baru masuk kerja. Ya?” Malika melihat semua orang bergantian.

Hana tersenyum.

“Kata mas Rendy sih. Selain dia sudah mulai bekerja di kantor, dia juga banyak usaha sampingan. Oh iya. Besok aku minta izin untuk keluar bersama mas Rendy, katanya dia akan mengajak aku memilih-milih rumah untuk kami jika sudah menikah nanti.”

Raut wajah semuanya langsung berubah masam, terutama Malika yang langsung menyimpan sendok di tangannya kasar, lalu pergi meninggalkan meja makan tanpa menghabiskan makanannya.

Hana berusaha menyembunyikan senyum puasnya, lalu kembali melirik cincin berlian KW yang dipakainya. Sungguh Rendy memang penipu ulung, bisa saja dia mendapatkan cincin tiruan yang sangat persis seperti aslinya.

Beberapa saat kemudian.

Malika merajuk pada sang ayah. Kesal pada Burhan karena salah telah memilihkan calon suami buat Hana.

“Tapi sayang, maaf ayah tidak tahu jika akhirnya akan seperti ini. Siapa yang sangka jika akhirnya Rendy akan berubah.”

“Ayah ini. Tadinya aku senang Hana akan hidup menderita setelah menikah nanti, tapi ini malah sebaliknya. Dia akan hidup bahagia dan banyak uang.”

Rosma juga bisa termangu mendengarkan perdebatan ayah dan anak itu. Sementara Sri hanya diam saja, dia bingung harus ambil sikap bagaimana, haruskah kecewa ataukah bahagia karena sang putri akan berbahagia.

“Haruskah kita menggagalkan pernikahan mereka dan mencari lelaki lain yang lebih buruk?” Malika mengemukakan idenya.

Senyap. Tak ada jawaban. Karena mereka tahu itu tak mungkin.

“Kamu jangan khawatir sayang. Rendy mungkin sekarang berubah, tapi kita tak tahu ke depannya nanti. Bagaimanapun manusia akan hidup dengan watak aslinya. Sekali brengsek selamanya akan begitu.” Rosma membesarkan hati cucu kesayangannya.

**

Pernikahan Hana akan berlangsung tiga bulan lagi, sebenarnya Burhan ingin segera ‘mengusir’ Hana pergi dari rumahnya akan tetapi tiba-tiba keluarga Rendy ingin meminta waktu, dengan dalih mengumpulkan biaya yang banyak karena mereka ingin pesta besar-besaran berkat perekonomian mereka yang membaik.

Rendy dan Hana terus memainkan peran mereka seperti sepasang kekasih yang saling mencintai. Rendy terus saja menghadiahi Hana dengan barang-barang berharga dan branded, membuat seisi rumah kesal dan iri hati.

Kekesalan itu mereka luapkan dengan memperlakukan Hana tidak lagi ramah, Hana diharuskan melakukan semua pekerjaan rumah.

Di balik rasa irinya pada Hana, Malika rupanya juga sedang berbunga-bunga.

Akhirnya setelah sekian lama, menjalani hubungan jarak jauh dengan seorang abdi negara yang dia kenal lewat media sosial, Pradipta, nama kekasih yang setahun terakhir menjalin hubungan dengannya akan kembali dari tempatnya bertugas di luar kota.

***

Hari itu langit begitu cerah, seolah ikut merayakan kebahagiaan Malika yang akan segera berjumpa dengan seseorang yang sudah di nantinya sekian lama.

Dengan penuh semangat, dia bersolek di depan cermin besar di kamarnya. Gaun berwarna lavender yang anggun, high heels terbaru yang dibeli Sri seminggu lalu, dan makeup flawless hasil bantuan MUA panggilan, membuat Malika tampak seperti putri kerajaan.

“Akhirnya, setelah setahun LDR, aku akan bertemu Pradipta,” gumamnya sambil tersenyum bahagia.

Di meja riasnya, terletak bingkai foto kecil bergambar seorang polisi gagah berwajah tampan nan teduh. Itulah Pradipta. Sosok yang selama ini hanya hidup dalam layar ponsel, kini akan berdiri nyata di depan matanya.

Di Sudut Rumah yang sama, namun di ruangan yang berbeda di kamar sempit di ujung rumah, Hana duduk bersila di atas kasur tipisnya.

Tangannya memegang foto yang sama, foto Pradipta, yang sempat ia temukan tempo hari saat masuk ke kamar Malika untuk menyelidiki. Di foto itu, ada coretan tangan Malika ‘My Love’

Hana menyipitkan mata. Bibirnya membentuk senyum kecil.

“Kalau dia yang kamu mau, maka dia juga yang harus aku miliki, Malika,” gumam Hana pelan.

Bukan karena cinta. Bukan karena hasrat. Tapi karena balas dendam.

Sore hari.

Mobil SUV hitam berhenti tepat di depan rumah Burhan.

Pradipta turun, mengenakan pakaian dinas semi-formal. Tegap, bersih, dan penuh wibawa. Sri menyambutnya dengan antusias. Burhan ikut menyalaminya dengan senyum bangga. Malika berdiri tak jauh di belakang mereka, wajahnya sumringah.

“Selamat datang di rumah kami, Pradipta,” ucap Sri.

Pradipta kemudian di giring masuk ke dalam rumah.

Di tengah kehangatan itu, ketika mereka sedang berbasa-basi seorang gadis dengan pakaian sederhana, bahkan tampak lusuh, rambut dikuncir rendah, tanpa make up, tapi ada ketenangan dan keanggunan yang tidak dibuat-buat dari cara jalannya, cara ia meletakkan teh di atas meja dan cara ia menunduk sopan sambil berkata. “Silahkan diminum tehnya. Kak.”

Pradipta dibuat sedikit mengernyit melihat Hana. Membuatnya spontan bertanya.

“Siapa dia?” karena Malika tak pernah menceritakan sosok lain di rumahnya selain kedua orang tua dan neneknya.

Sri dan Malika menegang sejenak, Rosma dan Burhan melirik tajam.

“Ini Hana.” Sri bersuara.

“Putri kami juga,” lanjutnya ragu.

Mata Pradipta membulat, lalu melirik ke arah Malika. Malika pura-pura tersenyum.

 

Obrolan berlanjut, tapi Pradipta jadi lebih banyak diam. Pikirannya melayang, bukan kepada Malika yang tengah duduk di sampingnya, tapi kepada Hana yang kembali menghilang ke dapur setelah mengantarkan teh.

Malika mencolek lengannya. “Kamu suka rumah ini?” tanyanya manja.

Pradipta mengangguk pelan. Tapi matanya sekali lagi melirik ke arah lorong dapur yang sepi.

Ada sesuatu dari gadis itu.

Pradipta duduk di depan kemudi mobilnya, namun pikirannya tidak benar-benar berada di jalan raya.

Wajah Hana, suara lembutnya, dan sikap sopan yang penuh wibawa itu terus berputar dalam kepalanya. Bukan seperti pembantu, lebih seperti seseorang yang sedang menyembunyikan luka.

"Hana... putri mereka juga? Tapi kenapa tak satupun dari keluarga itu bersikap seperti keluarga?"

Pradipta mengingat lagi, ekspresi Sri yang gugup saat mengenalkan Hana. Tatapan Burhan yang dingin. Malika yang bahkan tak melirik sedikit pun ke arah gadis itu. Ada yang janggal.

Bahkan lebih dari itu, dia masih ingat dengan jelas.

“Aku anak tunggal, dan sangat dekat dengan orang tuaku. Kami keluarga kecil yang bahagia,” begitu kata Malika di awal-awal mereka menjalin hubungan.

Jika itu benar, lalu siapa Hana?

Dan kalau pun Hana hanyalah saudari tiri, mengapa mereka memperlakukannya seperti pembantu?

Sebagai seorang polisi, Pradipta sudah sering bertemu pelaku kriminal, orang yang bermuka dua, bahkan keluarga yang menyimpan banyak rahasia di balik senyum mereka.

Dan kini, firasatnya mulai menjerit pelan.

“Aku harus tahu lebih banyak.”

 

1
moominRJ
Lanjuttt kaa 😍
moominRJ
Mamam tah burhan😝
moominRJ
Ya allah ka keren bngt novelnya🫶🫶👏🏻
moominRJ
Hana👍👍
moominRJ
Kerennn pak pol😍
Fittar
duh disaat hana mau berdamai, musuhnya kok malah siap menyerang lagi... klo hana tau mereka bersiasat buruk pasti hana lebih murka
semoga hana masih tetap waspada...jangan sampai hana jadi menikah dengan pria paruh baya yang kejam pilihan si Burhan
Novi Galuh
jangan sampai Hana terjebak ya, thor. kasihan....
Yenni Ajah Lah
/Good//Good//Good//Heart//Heart/
Novi Galuh
nggak sabar lihatnya nanti saat Rendy ketahuan... burhan pusing tujuh keliling🤣
Aningrum
haduhh,, dah mulai deg²an nih..
Novi Galuh
pradipta, langsung aja ajak nikah Hana.
Nar Sih
karya kak almaira semua nya bagus alur nya pun ngak ribet dan aku udh bca semua yg di nt semagat kak 👍🥰
Nar Sih
hati,,dan tetap waspada dgn mereka hana ,burhan udah siap kan rencana jht nya pada mu ,semoga aja gagal ya
Novi Galuh
ini emg cocok bgt kalo malika sama rendy😄
Jelo Muda
sehari menemukan novel ini...sehari langsung kelar sampai bab 24... daaaannnn... keren habisss....mantabbb


good job thorr...sehat sehat..up nya yg bnyk ya ..
Aningrum: semua karya author yang satu ini memang the best
total 1 replies
Jelo Muda
mantul...mantab..keren .. bagus bngttt .istimewaaa ..luwaaarrr biyaasaaaaa.
🎀𝔸ᥣᥙᥒᥲ🎀
Dan semoga pradipta si paling peka, menempatkan mata² disekitar Hana.
🎀𝔸ᥣᥙᥒᥲ🎀
Rubah pola pikirmu hana, Bersama mereka kamu punya keluarga baru. Yang siap menerima segala kekurangan dan kelebihanmu
🎀𝔸ᥣᥙᥒᥲ🎀
Good pak polisi, Jangan termakan omongan Malika. Nyatanya dia sudah bermain api dengan Rendy
Vay
🥰🥰😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!