Reza Sulistiyo, penipu ulung Mati karena di racun,
Jiwanya tidak diterima langit dan bumi
Jiwanya masuk ke Reza Baskara
Anak keluarga baskara dari hasil perselingkuhan
Reza Baskara mati dengan putus asa
Reza Sulistiyo masuk ke tubuh Reza Baskara
Bagaimana si Raja maling ini membalas dendam terhadap orang-orang yang menyakiti Reza Baskara
ini murni hanya fanatasi, jika tidak masuk akal mohon dimaklum
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SOPYAN KAMALGrab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24 berburu
Riko berjalan dengan membungkuk sambil memgang area sensitifnya yang tidak mau di ajak kerjasama setelah melihat ibu Silvia
selama berjalan dia terus membuat renacana lanjutan dan tentu saja tujuannya adalah membuat onar
"Membuat anjing tua itu tidak percaya sama anak mereka sudah, memecah belah persatuan dan kesatuan keluarga baskara sudah, memberi pelajaran pada Ratna sudah, ,,, mm apa lagi ya...aku harus mencari musuh untuk keluarga baskara biar aku jadi pahlawan"
Pikiran Reza terus berputar mencari cara untuk memberi masalah pada keluarga baskara, tidak ada masalah tidak seru itu yang ada dipikiran Reza.
Karena terlalu fokus melihat ke bawah akhirnya Reza bertabrakan dengan seseorang
"Bug" Riko menabrak seseorang
"Ini dia bajingannya." Ucap seorang lelaki
Reza mendongak
Ternyata Anton orang yang bekerjasama dengan Dimas dan Vanaya menjebak dirinya
"Astaga rezeki datang dari tempat yang tak disangka-sangka." Pikir Reza
Baru saja berfikir untuk memberi masalah kepada keluarga baskara dan sekarang jalan datang sendiri. "Reza kamu memang anak Sholeh yang mesum"gumam Reza dalam hati
"Wey seret anak pecundang ini ke gudang kita habisin dia" ucap Anton marah
"K... kenapa kamu mau menghabisi ku" ucap Reza dengan pura pura takut
"Masih banyak tanya" hampir saja Anton melayangkan tinju pada Reza
"Jangan disini bang banyak orang" ucap Reza
Dan ntah kenapa Anton malah berhenti dia mengikuti saran dari Reza
"Bang please aku mohon...jangan siksa hambamu yang lemah ini" ujar Reza dengan sepenuh hati sambil menangkup tangannya di dada menunjukan sikap pecundangnya.
"Dasar pencundang, kenapa lu menciuk Ratna bodohhhhh" geram Anton dengan kasar
Anton anak orang kaya dari keluarga Sigit, keluarga yang selalu bersaing diam-diam dengan keluarga baskara, Anton merasa paling berkuasa karena kampus ini adalah milik kakeknya jadi dia suka berbuat sewenang-wenang.
"Ampunnnnnn bangggh....ampun...." Isak Reza
"Ga ada kata ampun lu udah berani cium cewek gue lu harus tanggung jawab" ucap Anton marah
"Bangg.....tadi dia yang nyium sendiri....aku hanya diam...dia ganas. Bang...ampun senior...ampun...Minggu kemarin dia memberikan dadanya yang besar padaku dan sekarang dia menciumku...aku ga tahu kalau dia.....dia...dia sangat bernafsu padaku...ampun ...bang" ucap Reza bukan seperti ampun tapi malah seperti memprovokasi.
"Bangsattttttt" teriak Anton
Badannya panas, matanya merah, tangannya mengepal, rahangnya mengeras. Giginya gemeretak seolah Akan tanggal semua.
"Seret dia ke gudang" perintah Anton tegas tanpa ada bantahan
Tino pria tinggi besar otak jongkok, lebih cocok jadi tukang pukul ketimbang mahasiswa, dia jadi anjingnya Anton sehingga dia bisa berkuliah dan bisa sok berkuasa.
Dengan langkah besar dia mengejar Reza, Reza mundur ketakutan, saat hampir mendekat
Reza jongkok dan menendang kaki Tino
"Arghhhhhh" tino kesakitan kakinya bagai dihantam palu.
"Bengekkkkkk" ucap Tino
"Dasar bodoh...." Anton marah "kejar....cepat...."
Tino..Anton...Doni...Reno mengejar Reza sang pencundang, Reza berlari ke arah gudang
"Dasar bodoh harusnya dia lari keluar kampus malah ke gudang dia mengantar nyawanya sendiri" ucap Anton dengan senyum kejam dari tadi amarahnya terus menggelora Ratna mencium Reza begitu brutal membuat Anton marah besar dia bersumpah kalau dia tidak menghukum Reza hari ini dia akan berak dicelana.
Reza terus berlari ke arah gudang
Tiba-tiba di lorong gudang Reza menghilang.
"Kemana anaka itu" ujar Anton kesal dia menghentikan larinya dia jongkok nafasnya naik turun dia kecapean..
"Berpencar" perintah Anton bagaikan perintah komandan bandit
Semua berpencar sekarang mereka tidak bersama tapi satu-satu...
Tino berjalan memerika ke samping gudang
"Krakkk" terdengar suara genting ke injak
Tino menyeringai dasar bodoh
Tino menghampiri ke arah suara
Baru saja dua langkah pundaknya ada yang menempuk, replek Tino berbalik badan
"Bughhhhh" bogem mentah kena kehidung Tino...Tino limbung pada saat akan jatuh Reza menopangnya supaya tidak menimbulkan suara
"Brengsek ini orang gede amat dosanya" ujar Reza kesal
"Satu tareget tumbang" gumam Reza
"Lanjut mangsa yang lain" gumam reza
5 orang berniat memburu Reza tapi sayang hari ini mereka akan jadi santapan srigala berburlu domba Reza..
Reno rambut kribo, tinggi sedang, kulit coklat dia lebih pintar dari Tino, apalagi kalau soalnya menjilat Anton dia jagonya.
"Mana dia...kenapa sulit di dapat sekarang...anak itu...apa betul Reza berubah seusuai rumah kah" gumamnya pada diri sendir
Dia mendegar suara di tempat penyimpanan kursi bekas.
"Ah pasti di situ dia...ah...kasihan sekali Reza kau...tapi ada daya...salah kamu lah...kenapa kamu pecundang" Guma Reno ..
Dia masuk ke gudang penyimpanan kursi
Dia perikasa tapi tidak ada apa-apa kosong hanya ada tumpukan meja dan kursi yang disusun.
"Kemana kau Reza...sudah lapar aku... menyerah lah...jangan main petak umpat terus " gumamnya
Saat dia keluar gudang
"Bughhhhh" pundaknya di pukul benda tumpul dan Reno tumbang
"Dua tumbang" gumam Reza.. membuat orang pingsan tanpa suara adalah keahliannya.
Target selanjutnya Doni manusia kurus tinggi dia adalah provokator sejati.. tugasnya membuat Anton marah..membuat Anton berbuat onar kalau dikerajaan dia bisa dapat posisi perdana Mentri
"Anjing Reza dimana sih...gue udah laper banget...biasanya juga nyerah aja..kagak ngelawan..kenapa sekarang jadi kayak main petak umpet ... Pokoknya kalau dia ketemu...gue emeuk..emeuk..mukanya kaya karedok" gumam Doni.
"Yang lain pada kemana lagi" gumamnya lagi terus melangkah
"Reza..keluar lu" teriak Doni..
Doni melihat kaki gemetar di sudut meja..
"Bodoh kayak kucing kehujanan aja gemetaran dasar cundang" gumamnya
Doni melangkah perlahan dia adalah mahluk paling cerdas dia antara anak buah Anton tindakannya selalu berhati-hati dan cenderung cari aman..
Doni membawa kayu..dia akan memukul kaki Reza
Sesampainya di kaki Reza dia memukul kaki Reza
"Bug"
"Bug"
Mungkin 10 kali dia memukul
Tapi tidak ada reaksi tidak ada jerit kesakitan
Kemudian dia mendekat dan melihat sosok dibawah meja
Matanya terbelalak karena yang dia pukuli kakinya Reno bukan kaki Reza
Belum sirna rasa kaget tiba-tiba tengkuknya ada yang memukul
Dan dia pun pingsan
"3 target selsai" gumam Reza
Tinggal ini dia inti dari permainan
..
Anton kesal dari tadi Reza tidak di temukan dan 3 anak buahnya juga tidak ada.
"Sialan rugi gua ngasih makan mereka kalau begini" gumamnya
Kemudian dia melihat orang berlari
"Itu dia ...anjing..
Reza berhenti kau...." Teriak Anton
Reza terus berlari ke toilet
Sesampainya di toilet Reza terpojok seperti tidak ada jalan keluar ..
"Menyerah anjing...paling lu bonyokk...ga akan buat lu cacat" ucap Anton dengan senyum seperti psikopat
"Ampun....ampun...senior....kenapaku saja yang di hukum...padahal yang bernafasu adalah Ratna" ucap Reza suaranya gemetar seperti orang ketakutan...
"Diammmmmm" bentak Anton
"Lu udah nginjak harga diri gua dan lu malah lari kesalahan lu berlapis tak bisa di maafkan" ucap Anton
"Ampunnnnnn" ucap Reza dia terduduk di kursi badannya gemetar.
Anton semakin dekat pada Reza
Tepat pada saat Anton ada didepan Reza
Reza berdiri seperti bayangan bahkan Anton sendiri tak Melihatnya yang jelas Anton berdiri kaku tak bisa bergerak
Dengan cepat Reza membuka resleting Anton
Melorotkannya.
Celana dalamnya di buka
Dan belalainya berdiri tepat di muka Reza
Reza menangis seperti anak perawan mendapatkan pelecehan
Kemudian berteriak
"Anton......jangan"
"Anton...aku ga maum..."
"Bang Anton...aku normal"