NovelToon NovelToon
Bayi Rahasia Sang Tuan Muda

Bayi Rahasia Sang Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Nikahmuda / Romantis / Hamil di luar nikah / Cintapertama / Nikah Kontrak
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mrs. Fmz

Alana tidak pernah menyangka bahwa satu malam di kamar nomor delapan ratus delapan akan menukar seluruh masa depannya dengan penderitaan. Di bawah pengaruh obat yang dicekoki saudara tirinya, dia terjebak dalam pelukan Kenzo Alfarezel, sang penguasa bisnis yang dikenal dingin dan tidak punya hati.
​Sebulan kemudian, dua garis merah pada alat tes kehamilan memaksa Alana melarikan diri, namun kekuasaan Kenzo melampaui batas cakrawala. Dia tertangkap di gerbang bandara dan dipaksa menandatangani kontrak pernikahan yang terasa seperti vonis penjara di dalam mansion mewah.
​Kenzo hanya menginginkan sang bayi, bukan Alana, tetapi mengapa tatapan pria itu mulai berubah protektif saat musuh mulai berdatangan? Di tengah badai fitnah dan rahasia identitas yang mulai terkuak, Alana harus memilih antara bertahan demi sang buah hati atau pergi meninggalkan pria yang mulai menguasai hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. Fmz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2: Jebakan Saudara Tiri

Cahaya matahari pagi mulai mengintip melalui celah tirai jendela yang sangat besar dan menerangi kekacauan yang terjadi di atas ranjang sutra itu. Kain sprei yang putih berlumuran dengan bekas minyak wangi dan rambut hitam yang tebal, sementara baju-baju yang robek berserakan di lantai. Alana mengerjapkan mata perlahan sambil menahan rasa pening yang luar biasa hebat di kepalanya.

Rasa perih menjalar di seluruh tubuhnya saat dia mencoba untuk duduk dan mengamati sekeliling ruangan yang asing namun sangat mewah. Dinding berwarna emas muda dipenuhi lukisan klasik, dan meja rias yang besar terisi perhiasan mahal yang tidak dikenalinya. Jantungnya seolah berhenti berdetak ketika melihat sosok pria asing yang masih tertidur lelap dengan punggung kokoh di sampingnya.

"Apa yang telah aku lakukan semalam?" isak Alana dengan suara yang sangat rendah dan penuh getaran ketakutan. Air mata mulai menetes di sudut matanya ketika ingatan semalam mulai muncul secuil demi secuil—suara bariton yang mengancam, lengan yang melingkar erat, rasa takut yang membanjiri.

Dia segera memungut pakaiannya yang sudah robek secara paksa di beberapa bagian dengan jari jemari yang gemetar hebat. Baju kemejanya robek di pundak, dan roknya terlepas dari pinggangnya karena kancingnya putus. Alana melangkah terseok-seok menuju pintu keluar sambil terus menahan tangis agar tidak membangunkan singa yang sedang tertidur tersebut.

Sesampainya di luar gedung hotel yang menjulang tinggi, Alana langsung menghentikan sebuah taksi dengan terburu-buru. Angin pagi menyengat wajahnya yang memerah, dan rambutnya tercampur-campur karena kecepatan langkahnya. Pikirannya terus melayang pada wajah saudara tirinya, Maya, yang memberikan segelas minuman pahit sebelum kesadarannya menghilang total.

"Kau sudah pulang, adikku yang malang?" sapa Maya dengan nada yang sangat sinis saat Alana baru saja menginjakkan kaki di ruang tamu. Maya duduk santai di sofa kulit hitam, memegang gelas teh yang panas sambil menatap Alana dengan tatapan yang penuh kemenangan.

Alana menatap Maya dengan mata yang memerah akibat kemarahan yang meluap namun terhalang oleh rasa lelah yang sangat mendalam. Badannya terasa seperti terbebani batu besar, dan setiap gerakan membuatnya lelah. Dia mengepalkan tangan hingga kuku-kukunya memutih karena menyadari bahwa semua ini adalah rencana jahat dari keluarganya sendiri.

"Kenapa kau tega melakukan ini padaku, Maya?" tanya Alana dengan suara serak yang penuh dengan luka batin. Setiap kata yang keluar dari bibirnya terasa seperti menyayat lehernya, dan rasa sakit batinnya lebih hebat dari rasa perih di tubuhnya.

Maya tertawa terbahak-bahak sambil berjalan mendekati Alana lalu mencengkeram dagu adiknya itu dengan sangat kasar. Tangan Maya yang dingin memerah pipi Alana, dan nafasnya yang berbau rempah menyengat hidung. Dia menatap Alana dengan kilat kebencian yang selama ini disembunyikan di balik wajah manisnya di depan ayah mereka.

"Karena aku membencimu, dan sekarang kau tidak lebih dari sekadar wanita murahan yang tidak punya harga diri lagi," bisik Maya dengan kejam. Dia melepaskan cengkeramannya dengan kasar, membuat Alana terlonjak mundur. "Ayah akan membencimu ketika tahu apa yang kau lakukan semalam."

Alana menepis tangan Maya lalu berlari masuk ke dalam kamarnya untuk mengunci diri rapat-rapat dari dunia luar yang terasa sangat jahat. Kunci pintu mengklik dengan suara yang keras, dan dia merasa sedikit aman di balik tembok kamar yang sempit. Dia jatuh terduduk di balik pintu sambil memeluk kedua lututnya sementara isak tangisnya mulai pecah tanpa bisa ditahan lagi.

Ingatannya kembali pada aroma maskulin pria di hotel itu yang terasa sangat asing namun sangat mendominasi seluruh inderanya semalam. Aroma kayu cendana dan minyak wangi pria yang kuat masih terasa di kulitnya, membuatnya merasa tidak nyaman. Dia merasa kotor dan tidak berdaya karena telah kehilangan miliknya yang paling berharga akibat jebakan saudara kandung yang satu darah.

Di tempat lain, Kenzo terbangun dengan rahang yang mengeras saat menyadari bahwa wanita misterius itu telah menghilang dari jangkauannya. Tubuhnya masih terasa panas akibat kejadian semalam, dan rasa curiga yang besar memenuhi hatinya. Dia menemukan sebuah anting perak kecil yang tertinggal di bawah bantal sutra dan langsung meremasnya dengan sangat kuat.

"Cari wanita itu sampai dapat, jangan biarkan dia lolos dari kota ini!" perintah Kenzo melalui sambungan telepon pribadinya. Suaranya keras dan penuh keputusan, tidak memberi ruang untuk penolakan. "Aku ingin dia ada di depanku sebelum hari ini berakhir."

Kenzo tidak menyadari bahwa anting perak tersebut adalah kunci dari sebuah rahasia besar yang akan menyeretnya ke dalam kehidupan Alana selamanya. Anting itu berbentuk bunga mawar yang kecil, dengan permata kecil di tengahnya yang menyala meskipun tidak ada cahaya. Sementara itu, Alana mulai merasakan mual yang tidak biasa menyerang perutnya tepat saat dia melihat foto dirinya di hotel mulai tersebar di ponselnya.

 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!