Bangkitnya Istri Tidur Sang CEO

.

.

mereka semua sedang berdiri di depan ruang ICU dimana saat ini Arkan sedang di periksa

Roger terus mondar mandir di depan pintu dengan wajah lelah dan khawatir nya besok ia harus ke Amerika tetapi tiba-tiba putra nya itu sakit.

" ini nih akibat nya jika kau tidak ingin mendengar ucapan mama,.... Arkan itu butuh seorang ibu, dan Paula itu adalah ibu yang tepat untuk Arkan , " nyonya Eudora mulai mengomeli putranya itu selama tiga tahun ia selalu memaksa Roger untuk menikahi Paula tetapi Roger tidak pernah menyetujui nya karena ia sangat yakin jika suatu hari nanti istri nya itu akan terbangun dan kembali ke pelukannya lagi.

Roger hanya diam ia sangat pusing sekarang " harusnya cucu mama tidak sakit seperti ini andaikan dia mempunyai seorang ibu yang mengurus nya dengan baik , apa lagi ibu nya itu Paula,... Roger buka mata dan hati mu sampai kapan kau ingin seperti ini, Istrimu itu sudah tiga tahun tidak sadar-sadar tetapi kau tetap menunggu nya dan terus berharap jika istri mu itu akan kembali terbangun..... itu sangat mustahil Roger " lanjut nya lagi

tuan Attar memegang bahu istri nya " sudah ma, ini rumah sakit jangan membuat keributan disini , " tegur nya dengan lembut

" tidak pa, anak papa harus di nikah kan dengan Paula, dia tidak boleh terus seperti ini berharap kepada seseorang yang belum tentu akan tetap hidup " banta nyonya Eudora

" CUKUP " tiba-tiba Roger berteriak ia menatap tajam mama nya itu

nyonya Eudora diam tetapi ia membalas tatapan tajam putra nya itu, tuan Attar semakin pusing di buatnya memang jika putra dan istri nya ini bertemu keduanya pasti akan berdebat dan perdebatan itu dimulai oleh istrinya yang terus memaksa Roger untuk menikah dengan Paula menantu pilihannya.

" mama tidak berhak mengatakan itu kepadaku ini hidup ku ma, dan mama tidak berhak mencampuri nya " ucap Roger tegas

" apa katamu... mama tidak berhak mencampuri hidup mu , kau ini anak nya mama Roger kau terlahir dari rahim mama, dan mama yang merawat kau sampai dewasa hingga kau mempunyai seorang anak tetapi kau mengatakan jika mama tidak berhak mencampuri urusan mu, mama hanya ingin yang terbaik untuk mu, dan Paula dia lah wanita yang tepat untuk mu " ucap nyonya Eudora panjang lebar

" Paula... Paula dan Paula, aku bosan mendengar nama itu ma, sampai kapan pun aku tidak akan menikah dengan nya " bantah Roger bersamaan dengan dokter Juna keluar dari ruang ICU seraya melepaskan masker yang menutupi sebagian wajah nya

" bagimana keadaan cucu saya dokter " tanya tuan Attar

dokter Juna menghembuskan nafas nya dengan kasar " tuan kecil mengamali demam berdarah tuan tetapi tidak berbahaya dan saya sudah memberikan obat kepadanya sebenar lagi demam tuan kecil akan segera turun " jelas dokter Juna

semua nya menghela nafasnya dengan tenang " terimakasih dokter dan tempat kan cucu saya di ruang VVIP " ucap tuan Attar

" baik tuan " setalah nya dokter Juna kembali masuk keruang ICU.

setalah Arkan di pindahkan keruang rawat nya, kini tuan Attar dan nyonya Eudora duduk sofa , Roger duduk di samping Brankar putranya seraya terus menatap wajah pucat putranya itu, sedangkan suster Arkan duduk di Sofa tunggal.

" bawa mama pulang pa, pasti mama lelah " ucap Roger tanpa melihat orang tuan nya itu

" baiklah, kami pulang dan besok kami akan kembali ke sini lagi " ucap tuan Attar seraya berdiri bersama dengan nyonya Eudora

Roger hanya menganggukkan kepalanya setalah kedua orang tua nya pergi ia juga menyuruh suster putranya itu untuk pulang dan meminta suster itu kembali besok pagi.

dan kini hanya tinggal Roger dan Arkan saja yang berada di ruang rawat itu " maafkan Papi Boy , papi ceroboh menjagamu hingga kamu sakit seperti ini " gumam nya menatap wajah gembul putra nya itu, ia syok saat mendengar jika putranya sakit demam berdarah padahal selama ini ia selalu menjaga kebersihan di rumah nya itu bakan makanan dan minuman putranya selalu ia jaga dengan baik.

di tempat lain tepat nya di sebuah rumah yang sederhana terlihat seorang wanita terduduk di atas lantai dengan menangis kedua pipinya memerah akibat baru saja di tampar dengan keras oleh seorang wanita paru baya.

" kau gagal lagi, sudah berapa kali aku mengatakan kepadamu jika kau harus menikah dengan keluarga konglomerat itu , ibu sudah capek hidup miskin seperti ini, dan orang tua bayaran mu itu tidak selama nya dia menutup mulut ... kau mengerti " ucap nya dengan menunjuk wajah wanita yang sedang menangis itu

" aku sudah berusaha bu , tetapi Roger selalu menolakku bahkan dia tidak pernah melirik ku sedikit pun " ucap wanita itu yang tak lain adalah Paula

" Paula kau ini bodoh..... ibu tidak ingin tau secepatnya kau harus menikah dengan pria kaya itu, " ucap Ibu nya lagi panggil saja dengan nama Luna.

" bagaimana caranya bu aku capek.... " ucap nya mendongak menatap wajah ibu nya itu , wanita yang selalu menyiksanya ketika ia gagal melakukan perintah dari ibu nya

" jebak dia Paula, .. katakan kepadanya jika kau hamil anak nya " ucap Luna

" dia tidak akan percaya bu , bahkan sentuhan ku saja dia menggapnya kuman " ucap Paula ia berusaha berdiri

" bodoh... kau punya pacar kan sekarang,....? " ucap Luna dan duduk di atas sofa dengan sangat

Paula menganggukkan kepalanya " minta pacarmu menghamili mu setalah kau hamil berikan obat tidur kepada pria kaya itu, dan berpura-pura lah tidur bersama nya dan mengandung anak nya " jelas Luna dengan rencana licik nya itu

Paula diam seperti sedang berfikir saat ini " jangan bilang ibu tidak tau seperti apa kelakuan mu dengan pacarmu itu , bahkan kalian sering tidur bersama " lanjut nya lagi

Paula menghembuskan nafasnya dengan kasar " baik aku akan melakukan nya tetapi dengan satu syarat " ucap nya menatap Luna dengan serius

Luna menata Paula dengan mengangkat sebelah alis nya " apa ? " tanya nya

" ibu berhenti menyiksa dan memukuliku lagi aku ini bukan anak kecil bu.. aku capek dengan semua perlakuan ibu kepadaku " ucap Paula menatap Luna dengan mata yang berkaca-kaca

Luna berdiri " baik lah... tetapi jika kau gagal menikah dengan pria kaya itu dan juga sampai indetitas aslimu terbongkar maka aku tidak akan segan-segan untuk membunuh mu " setalah mengatakan itu Luna melangkah pergi dan masuk kedalam kamar nya menutup pintu kamar nya itu dengan keras

Paula menyandarkan tubuh nya di sandaran sofa sudah tiga tahun ini ia berusaha mendekati Roger tetapi ia tidak pernah berhasil untuk mendekati pria itu , jujur ia sangat terobsesi dengan pria tampan dan mapan itu, apa pun caranya ia harus membuat Roger menjadi milik nya.

.

.

.

selamat malam guysss, maaf ya author lambat up nya janjinya tadi sore tapi gak jadi dan baru up sekarang 🙏🙏😔😊

semoga kalian suka, jangan lupa tinggalkan jejak Like Comen dan Vote 🤗🤗🥰.

.

.

.