NovelToon NovelToon
Dokter Cantik Milik Gus Al

Dokter Cantik Milik Gus Al

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / CEO / Diam-Diam Cinta / Pengantin Pengganti / Dokter Genius / Romansa
Popularitas:553.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nana Kusumaningrum

Ayra Khansa Adiba Dokter muda yang menjadi korban ke egoisan ke dua orang tuanya, ia hidup sendiri di ibu kota.
ia tak tau kemana ibunya pergi, sedangkan ayahnya sudah hidup bahagia dengan keluarga barunya.
Ayahnya memang bertanggung jawab atas pendidikan dan kehidupan Ayra, namun itu semua tidak di sukai oleh Ibu sambung dan saudara tirinya.
Yang membuat Ayra geram dan jengkel, dan Ayra bertekad untuk mengembalikan, semua uang ayahnya yang di keluarkan untuk membiayai kuliahnya.
Namun satu hal terjadi karena ulah kakak tirinya,yang membuat hidup Ayra berubah,apakah hidup Ayra berubah lebih apa atau malah memburuk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DCMGA 34

Keesokan harinya, setelah sholat shubuh Ayra membantu menyiapkan semuanya, walau sudah dilarang oleh mertuanya.

Sedangkan Alfarezeel sedari tadi belom kembali ke ndalem, entah kemana perginya? Ayra tak ambil pusing.

" Umma ini taruh mana yaa ma?" tanya Ayra setelah selesai memindahkan sayur ke tempatnya.

" Tarus meja saja dulu nak... biar nanti di bawa kedepan setelah semuanya pulang, soalnya yang baru ke pulang Abah dan paklek Rauf" jawab Umma Annisa yang sedang memasak lauk lain.

Tak lama berkutat berdua seperti ibu dan anak,Umi Hilya dan juga Syifa datang memberi bala bantuan.

" Wahh rajin sekali " ujar Umi Hilya kala memasuki dapur.

Umi Hilya mencomot brownies buatan Ayra semalam, dari semalam ia tidak berhenti memakan brownies tersebut, bukan hanya UMi Hilya namun yang lainnya juga, termasuk Nyai Siti, hingga tadi beliau di tegur oleh Alfarezeel kala ingin ke masjid.

" Ayra kayaknya kamu besok - besok kalau ada acara jangan buat brownies lagi dech Ra"ujar Umi Hilya dengan nada sedikit keras yang membuat Ayra sedikit takut.

Ayra kemudian menoleh ke arah Umi Hilya, begitu pula dengan Umma Annisa, "baik bulek, ma- maafkan Ayra" jawab Ayra sedikit gugup.

Umma Annisa yang tau itu kemudian bertanya pada Umi Hilya,agar sang menantu tidak salah paham dengan adik iparnya itu. " kenapa emang Hil? gak enak kah browniesnya? bukannya kamu suka banget brownies dari toko Ayra?" Tanya Umma Annisa.

" maka dari itu mbak, kan jadi gagal diet ku, kalau Ayra bikin kue di sini kan, pasti dia bikin banyak, yahh walau less sugar tidak terlalu manis,itu yang bikin aku terus ngecomot" jawab Umi Hilya dengan nada keras, namun di iringi dengan kekehan membuat Ayra bernafas sedikit lega.

...****************...

Acara di mulai pukul sepuluh, hanya Syukuran kecil bagi keluarga sang suami, namun bagi Ayra ini sudah acara besar, karena mengundang para tetangga dan melibatkan belasan ribu santri dari pesantren Abah Idris.

Kini Abah Idris sedang memperkenalkan Ayra sebagai cucu menantunya, Ayra berdiri di atas panggung, di sisinya suaminya yang senantiasa menggadengnya sedari tadi.

Alfarezeel kemudian menyampaikan sepatah dua patah kata, Ayra pun namun Ayra hanya menguji terima kasih untuk keluarga suaminya dan juga memberikan sedikit semangat untuk pada santri agar lebih giat untuk belajar.

Setelah itu mereka turun,karena bertepatan memasuki waktu dhuzur, acara akan di lanjut setelah melaksanakan waktu dhuzur.

Ayra memilih untuk sholat di ndalem bersama dengan Zahira, Hasna, dan juga Nadira.sedangkan Syifa dan juga Salsa sedang berhalangan.

Setelah selesai sholat mereka mengobrol sebentar sebelum kembali ke tempat acara, acara tinggal makan- makan saja sebenarnya, namun karena mereka cucu dari Kiyai Idris,mereka harus kembali ke tempat acara.

"Kak Ayra yang pegang toko roti kakak terus siapa dong kak? kalau kakak jarang kesana?" tanya Nadira.

" ada dua yang bantu kakak, mereka juga sudah lumayan ahli buat kue, dan sudah tau resepnya" jawab Ayra.

Kini mereka sedang berjalan ke arah lapangan yang dimana letaknya sedikit jauh dari ndalem, ada beberapa Ustdazah yang melihat ke arah Ayra tidak suka, namun hanya Ayra yang menyadarinya.

" emang kakak, enggak takut kalau resepnya di pakai mereka, kalau mereka resingan terus ikut- ikut buka toko kue, dan menjadi saingan kakak gimana?" kini Salsa yang bertanya.

" Ya gapapa dong, berarti mereka sudah mau berkembang, kalau untuk saingan enggak sih, anggap aja mereka saudarakan, kalau rezeki gak akan kemana, rezeki kitakan sudah di atur sama Allah" jawab Ayra.

Zahira kemudian memeluk dan mencium pipi Ayra secara brutal. " ahh... bijaksana sekali kakak ipar ku ini, makin sayang deh muah... muah"

Ayra yang geli kemudian melepaskan diri dari Zahira dan berlari sedangkan, Salsa,Hasna, Syifa dan juga Nadira menggelengkan kepala melihat Ayra dan Zahira berlarian saling kejar dan tertawa tanpa beban.

" Siapa sangka mereka Dokter?" celetuk Hasna.

".kalau kak Ayra masih bisa di percaya, kalau Kak Zahira sulit di percaya," sahut Salsa.

Zahira dan Ayra seperti anak kecil permainan kejar- kejaran,Ayra yang tak melihat kedepan tiba- tiba saja menabrak sesuatu, jika seorang pria yang di tabraknya di segera menangkapnya ia pasti sudah terjatuh.

Ayra dengan cepat berdiri dan menjauh dari pria tersebut, sedangkan pria tersebut belum juga melepaskan tangannya dari pinggang Ayra.

" Maaf " ujar Ayra menepis tangan lelaki tersebut.

"Ra loe gapapa?" tanya Zahira menghampiri Ayra.

" gak, gue gapapa" jawab Ayra membenarkan bajunya.

" Ustadz Jay, makasih sudah menyelamatkan kakak ipar saya, kalau jatuh dan lecet tadi, saya sudah di jewer sama Gus Al yang galak itu " ujar Zahira, yah yang di tabrak Ayra tadi adalah Ustadz Jaelani, atau kerap di sapa Ustadz Jay, salah satu Ustadz muda yang mengajar di sini.

" Iya Ning sama- sama" jawab Ustadz Jay lalu menundukan kepalanya.

" terima kasih Ustadz, maaf tadi sudah menabrak Ustadz, kami permisi dulu, Assalamualaikum " ujar Ayra kemudian pamit,menarik tangan Zahira.

Sedangkan Ustadz Jay, memandang kepergian mereka " MasyaAllah" guman Ustadz Jay.

Acara selesai tepat adzan Ashar, kini Ayra dengan yang lainnya ikutu bantu bersih- bersih rumah kiyai Idris, namun tiba- tiba saja ponsel yang ada di sakunya berbunyi, ponsel milik sang suami yang di titipan sebelum Alfarezeel ke masjid.

" Siapa Ra?" tanya Zahira yang berada di samping Ayra.

Ayra menggeleng,kemudian ia merogoh saku gamisnya dan mengambil ponsel suaminya, dan tertera nama dr. Yudha.

" dr. Yudha" jawab Ayra.

" angkatlah , siapa tau penting" sahut Zahira.

Ayra malah menyodorkan ponsel milik Alfarezeel kepada Zahira. " loe aja yang angkat Ra, gue takut ketauan" .

Zahira berdecak pada sahabatnya ini yang kalau panik kadang suka pikun "ketauan apa? bukannya Kak Yudha datang ke pernikahan loe sama kakak Al"

Ayra tampak ragu, namun ia dengan cepat menekan tombol hijau di ponsel suaminya.

" Halo Al, gawat kita butuh istri loe sekarang di rumah sakit " Suara terdengar panik dari sebrang telfon.

" Maaf Dr. Yudha ini Ayra, Mas Al nya sedang ke masjid, ada apa ya dok? " tanya Ayra.

" ahh begini Ayra, ada pasien tabrakan beruntun dan banyak korban terluka, dan 30% ibu hamil, Dokter lainnya sudah menangani pasien, tapi masih ada satu pasien pendarahan hebat dan penurunan gerak janin yang sangat signifikat, jadi kita di sini perlu kamu" jawab dr..Yudha

Ayra tanpa fikir panjang " baik dok, saya akan kesana sekarang, tapi saya sedang berada di bogor, dan perlu waktu sedikit lama untuk sampai disana, jadi saya minta tolong di pantau dulu dok pasiennya" sahut Ayra kemudian mematikan panggilan secara sepihak.

" Ra gawat Ra, ada pasien urgent, di sini ada motor gak ya?" tanya Ayra .

" Ya.. ada sih, tapi loe gak mau nunggu kakak Al dulu?"

" enggak bisa Ra, ini Urgent banget" jawab Ayra.

" Ya sudah,kita bilang ke jiddah sama umma dulu" sahut Zahira kemudian menghampiri Nyai Siti dan juga Umma Annisa.

" Jiddah, umma" panggil Zahira.

" Ya ada apa Ra?" tanya Umma Annisa menoleh ke arah anaknya dan mantunya.

" Maaf jiddah, umma apa boleh Ayra pinjam motor?" kini Ayra yang bersuara.

" motor? ada sih Ra, tapi kamu mau kemana?" tanya Nyai Siti.

" Ayra mau ke rumah sakit Jiddah, ada pasien urgent yang harus di tangani" jawab Ayra.

" enggak nunggu suami mu aja Ra" sahut Umi Hilya.

" Maaf bulek, ndak bisa karena Detak jantung janin terus menurun bulek, jadi Ayra harus segera kesana " jawab Ayra.

" kamu bisa bawa motor Ra?" tanya Umma Annisa .

" Ayra bisa kok ma"

" kuncinya ada di dashbord biasanya Ra, kamu pilih mau bawa yang mana, tapi hati - hati ya, keselamatan kamu juga penting" ujar Umma Annisa yang tau betapa pentingnya sang menantu.

" Iyaa umma, kalau begitu Ayra pamit dulu" pamit Ayra menyalami Umi Hilya, Nyai Siti dan terakhir umma Annisa.

Ayra kemudian naik ke lantai atas untuk mengambil tas nya,setelah itu ia sudah di tunggu Zahira di garasi.

Ayra memelih motor mati berwarna maroon tersebut, ia kemudian pamit pada Zahira dan mengendarai motor dengan kecepatan sedang saat masih di kawasan pesantren.

Alfarezeel melihat kepergian sang istri dengan motor milik pesantren,tampak buru- buru sekali.

" loh kak, itu bukannya Kak Ayra?" Tanya Barra.

" Iya, mau kemana dia? ayo kita ke ndalem"

Alfarezeel dan Barra berjalan ke ndalem, kemudian Alfarezeel menghampiri Umma Annisa dengan yang lainnya.

" Assalamualaikum " Salam Alfarezeel dan juga Barra.

" Waalaikumsalam "

" umma, tadi Ayra mau kemana? kok dia enggak pamit dulu sama Al?" tanya Alfarezeel pada Umma Annisa.

" posesif banget sih, tadi tuh Dokter Yuda telfon ada pasien urgent dan memerlukan Ayra, jadinya dia telfon kakak tadi, tapikan ponsel kakak di Ayra, jadi dech Ayra yang angkat telfon" jawab Zahira yang baru saja tiba dari dapur.

" Ya sudah kalau gitu Al, susul Ayra dulu, ma, jiddah, bulek, Assalamualaikum " pamit Alfarezeel .

Ia masih mengenakan baju koko dan juga sarung, Alfarezeel mengambil ponselnya yang di titipkan sang istri pada adiknya.

kemudian ia berlenggan keluar menuju garasi dan menaiki moge miliknya yang sudah lama tak ia sentuh,namun masih sering di pakai oleh aba nya setiap ke bogor.

Alfarezeel tampak gagah mengendarai moge miliknya, ia tak berganti pakaian, niatnya setelah urusan sang istri selesai ia akan mengajaknya pulang.

1
Tri Handayani
kirain udah adem ayem ternyata d balik nyai jadi-jadian ada seseorang yg punya dendam.
ayra baru merasakan bahagia thorrr'jangan buat dia jadi kehilangan suaminya.
Tri Handayani
setuju dgn zahira,,si'shema nyai jadi-jadian.
Maya Lara Faderik
kenapa banyak action cerita nya penuh dendam ,iri dan fitnah jangan gitu dong kan kalian mulia dan beriman ..kasihan Ayra baru merasakan kebahagiaan dan cinta dari al bahkan hamil ...jangan biarkan AL mengalami kesulitan menghadapi dalang disebalik semua nya diharapkan Adrian dan kuncu kuncunya ditangkap ya thor
𝐈𝐬𝐭𝐲
bikin penasaran...
lanjut thor..
keynara
lanjutkan thor
Reni Setia
yah,, yah,,, sapa tuh banting banting 🤭
Dede Bleher
lawan mrk nona Dokter
Rita Rita
udah ada hama pengrusak rumah tangga orang.
Reni Setia
thor,,, jangan bikin konflik konyol lah
masak Naura,ning hafa pendidikan pesantren tapi kelakuan kok gitu semua
Nana Ningrum: Di cerita ini banyak plot twist kak 🙏
total 1 replies
Sulfi Eppi
Ning hafa kok kelakuannya kayak gitu, jangan sampai ayra di benci kasian gak pernah merasakan bahagia sebelum menikah dengan Gus al
hanum hakim
bener Zahira deh... kayaknya Gus Al perlu mengetahui Ning Naura lebih jauh... Ning kok kelakuannya seperti itu
hanum hakim
bagus ceritanya menarik😍
Nana Ningrum: terima kasih kak sudah mampir jangan lupa dukung author yaa... kak,
total 1 replies
Oma Gavin
cerita dari segi pesantren tapi ada aja tokoh julid dan tidak mencerminkan budi pekerti sesuai ajaran nya, watak iri hati dengki tetap dipupuk subur untuk menghancurkan perempuan lain
zikril
itu nanti dipake buat fitnah ayra.....
Tri Handayani
mau pingin jadi dokter ning'sampe ambil jas ayra atau lagi kerasukan jin....
Star Ir
Da CCTV kali di RS deket ruangan dokter mah
Alby Raziq
jadi deg dagan baca lanjutnya Thor takut ayra kena masalah berat
keynara
kira² Ning jadi jadian bw jasnya ayra buat apa ya Jd penasaran lanjutkan thor🙏
muhammad ihsan
double up dong thor
Rita Rita
Al mau asupan vitamin dulu dari Ayra sebelum masuk meja operasi 🤣😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!