Dara, gadis yang baru berusia 19 tahun yang mempunyai ibu tiri yang sangat jahat, kini Dara yang baru saja tamat SMA di nikahkan oleh ibu tiri nya dengan pria asing yang tidak Dara kenal. Selama pernikahan nya suaminya tidak pernah mencintai nya, Dara malah sering mendapatkan siksaan dan hinaan dari mertua dan kakak ipar nya.
Dengan tiba-tiba Dara diceraikan oleh suaminya, lantaran tidak bisa memiliki anak atau mengatakan Dara wanita mandul oleh keluarga suami nya. Padahal usia pernikahan mereka baru seumur jagung, akhirnya Dara merasakan frustasi dan dia nekat memasuki sebuah bar.
Dibar Dara bertemu dengan pria misterius, dari sana lah Dara tak sengaja melakukan hubungan terlarang dengan pria itu. Saat ini lah kehidupan Dara berubah menjadi 180 derajat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10
"Kamu cantik sekali sayang." puji Bunda Maria dengan tersenyum.
Dara tersenyum genit mengedipkan sebelah mata nya, membuat bunda Maria terkekeh pelan, Dara duduk disamping Caitlin yang menyeringai lebar ke arah sang mommy, Dara mencubit pipi Caitlin dengan gemas.
"Kenapa pakai celana nak? Bukan nya kamu suka rok?" tanya Bunda Maria tertawa kecil sambil melirik ke arah Carlos yg tampak kusut.
Dara mengambil sepotong roti dan menggigit nya,Dara melirik ke arah Carlos dengan muka yang tampak masam, "Ada si kecil yang nggak suka Dara memakai rok atau dress ke taman bermain Bunda, dia takut dress Dara terangkat terus di tatap sama laki-laki lain." ucap Dara dengan tersenyum manis.
Carlos pura-pura tak tahu kalau yang disindir mommy nya adalah diri nya, Ketiga perempuan berbeda umur di meja makan tertawa keras melihat tingkah Carlos yang tak merasa tersindir sama sekali.
"Minum susu nya sayang.!" pinta Dara melihat susu yang ada didekat piring Carlos belum berkurang dari takaran milik Caitlin.
Carlos melirik Caitlin yang menjulurkan lidah nya ke arah Carlos, membuat bunda Maria tertawa geli sedangkan Dara menggeleng kepala nya, Dara tak mengerti mengapa Carlos tak suka minum susu putih bahkan paling anti, hingga Dara menambahkan teh dalam susu putih untuk Carlos, tetap saja anak nya itu tak suka minum susu.
"Cepat habiskan sayang..! Seorang Kakak harus jadi panutan untuk adik nya tapi kenapa sekarang malah adik yang harus jadi panutan kakak nya hmm? Apa kalian tertukar ya? Kalau begitu harus Caitlin yang jadi kakak nya mulai dari sekarang."
"Hollleee!! kait jadi kakak cekalang..? Panggil Kakak sama kait ya, oke." kata Caitlin dengan gembira dan bangga nya yang pamer pada si Kakak.
"Ckkk!" Carlos tak terima harus jadi adik pun terpaksa menghabiskan teh susu nya yang membuat Caitlin memberengut manyun.
Dara tertawa melihat kepatuhan Carlos dan wajah masam Caitlin, seberapa keras nya Carlos tak mau minum susu akan kalah kalau Dara meminta Carlos memanggil kakak pada Caitlin.
Bunda Maria hanya senyam-senyum sendiri melihat wajah kecut Carlos yang hampir merasa mual karna minum susu, padahal demi pertumbuhan tulang nya. Namun putra kecil Dara itu sangat tak suka minum susu kalau tak diancam berubah jadi adik Caitlin.
"Ini sayang." Dara memberikan permen pada Carlos. Carlos pun segera memasukkan permen itu ke dalam mulut nya, supaya apa yang Ia telan tak dia muntahkan.
Dara tersenyum dan segera melanjutkan sarapan nya, "Apa Tuan Psikopat itu nggak suka minum susu? Pasti dia pendek dan buntel kayak badut." Batin Dara terkekeh geli sendiri membayangkan Ayah kandung Carlos dan Caitlin tak suka minum susu.
Ketiga manusia di meja makan menatap aneh Dara yang tengah tertawa sendiri, akan tetapi mereka tak bertanya karna Dara memang yang paling aneh diantara mereka.
Dara benar-benar tak mengenali jelas wajah sosok Ayah Biologis kedua anak nya, dia ingat bayang-bayang buram saja kalau diri nya memanjat tubuh pria itu serta mengatakan hal memalukan jadi Dara tak tahu sosok itu. Namun Dara dapat melihat pria itu bertubuh tinggi juga memiliki badan yang sangat seksi karna terlihat jelas waktu dia menatap sosok itu Dara mendongak.
Dara mengajak kedua anak nya bermain dengan sepuas nya di taman bermain, mereka berempat juga berfoto di studio mini dengan gaya berbeda-beda namun yang paling lucu adalah tingkah Carlos yang datar sok keren padahal memang keren, Carlos juga di paksa tersenyum walau kaku membuat siapapun gemas dan tertawa melihat ekspresi Carlos di hasil foto.
Dara menggandeng tangan Carlos dan Caitlin di sisi kiri-kanan nya serta bunda Maria menggenggam tangan mungil Caitlin, Dara menjadi pusat perhatian para lelaki yang ada di taman bermain itu, siapa pun yang melihat Dara ditatap garang oleh Carlos. sebab kecantikan Dara tak mereka temukan di negara itu sendiri, kecantikan Asia yang benar-benar khas menjadi tipe ideal lelaki di Negara itu.
Nyali para lelaki bertubuh besar menciut melihat sosok kecil yang menatap nyalang mereka seperti gaya lelaki dewasa yang cemburu saat milik nya di tatap pria lain, sungguh aura Dara sangat besar padahal tak sebanding dengan tubuh Carlos namun mampu membuat pria mana pun merasa takut dan membuang muka saat bersitatap dengan Carlos.
Caitlin diam-diam melirik Carlos yang asik memberi peringatan pada pria-pria yang memperhatikan Dara, Dara menyeringai geli sembari menggeleng kepala karna tahu Carlos sangat posesif dengan Mommy nya.
"Bagaimana dengan permainan itu sayang?" tanya Dara menunjuk permainan yang sangat lucu menurut nya.
"Boleh..!" Pekik Caitlin melompat-lompat senang serta melebarkan tangan nya.
Dara tersenyum ke arah bunda Maria yang berpindah tempat menjaga Carlos, sedangkan Dara menggendong putri Kecil nya. Namun Carlos tetap memegang baju Dara tanpa mau melepaskan nya, walau tangan nya tak lagi dipegang oleh Dara karna tahu adik nya digendong.
Sementara Carlos tak akan mau di gendong jika berada di tempat umum, mereka bersenang-senang sampai malam. Mereka makan malam di Restaurant bernuansa eropa kekunoan.
"Sayang? Kalau kita pindah ke Indonesia bagaimana?" tanya Dara setelah selesai menyantap hidangan makan malam nya, Dara penasaran dengan pemikiran kedua anak nya itu.
Namun diluar dugaan kedua anak nya malah setuju dan bertanya kapan mereka akan pindah, Dara menoleh ke Bunda Maria yang menggeleng kepala sambil mengangkat bahu nya, sebagai pertanda bahwa bunda Maria tak tahu menahu mengapa kedua Dara setuju tanpa bertanya.
Dara pun izin ke Toilet, setiba nya di dalam toilet Dara mencari berita mengenai Keluarga Adipati yang masih baik-baik saja, namun ada salah satu Artikel yang mengatakan kalau Abian Adipati dan Istri nya selalu bertengkar serta selalu membuat keributan dimana pun berada.
Anya sangat posesif terhadap suami nya Anya selalu mencari masalah pada siapapun, termasuk rekan kerja perempuan suami nya. Bahkan tanpa segan Anya seenak nya memecat serta mempermalukan sekretaris pribadi Abian.
Dara melihat rekaman yang tersebar di negara kelahiran nya, dilihat dari postingan nya sangat banyak penonton yang melihat kejadian itu, berarti berita tersebut cukup viral. Dara langsung mengeluarkan earphone dari saku celana nya dan memakai nya, dengan tenang Dara memutar Video itu.
"Dasar jalang...! Kau yang merayu suami ku hah?" Bentak Anya dengan ganas menampar dan menjambak rambut sekretaris Abian yang tampak menyedihkan.
Dara yang melihat itu meringis ngilu memegang kepala nya sendiri, "Akhir nya dia juga merasakan di selingkuhi." senyum tipis Dara merasa lucu dengan kehidupan Anya.
Dara hanya pergi dan akan kembali saat Dara akan membalaskan dendam nya, namun tak disangka Anya telah mendapatkan karma nya, Pria yang sekali melakukan perselingkuhan akan terus berselingkuh karna itu kebiasaan nya tak akan bisa dihilangkan.
"Tapi aku masih belum puas." senyum kecil Dara yang sungguh sangat ingin balas dendam pada Anya dan juga Keluarga Adipati. Dara masih menonton video Anya memaki Sekretaris Abian.
"Wahh??!" Dara seketika membekap mulut nya tak menyangka Abian akan datang menyelamatkan Sekretaris nya dan paling mengejutkan Abian malah menampar istri nya sendiri di depan banyak orang.
Anya marah besar seperti orang yang lagi kesurupan, memukul Abian yang malah menghibur selingkuhan nya, ternyata rumah tangga mereka sudah di ujung tanduk.
"Hmm?." gumam Dara dengan alis bertaut setelah menutup rekaman itu ia melihat ada berita artikel seorang model papan atas yang nama nya baru naik daun akhir-akhir ini meninggal di kediaman nya, jari telunjuk nya hilang, seketika tubuh Dara bergetar dengan kedua mata nya membola sempurna.
"in--ini yang menjadi kebiasaan Psikopat itu." lirih Dara yang tahu kasus pembunuhan misterius dengan salah satu organ tubuh hilang, Dara tahu betul ini pasti adalah perbuatan sosok Swondrak.
"Apa yang kamu takutkan Dara? Dia ngga akan mengenali mu selagi kamu menghindarinya." Ucap Dara memarahi kaki nya sendiri yang gemetar.
Dara seketika lupa kalau dia tak pernah melihat wajah sosok psikopat itu, lalu bagaimana Dara bisa melarikan diri jika tak sengaja bertemu dengan nya?.
\*
Bersambung................................
