NovelToon NovelToon
Time Travel Raja Perang Memburu Istrinya

Time Travel Raja Perang Memburu Istrinya

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Balas dendam pengganti
Popularitas:54.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Novi adalah seorang wanita seorang agen mata-mata profesional sekaligus dokter jenius yang sangat ahli pengobatan dan sangat ahli membuat racun.

Meninggal ketika sedang melakukan aktivitas olahraga sambil membaca novel online setelah melakukan misi nya tadi malam. Sayangnya ia malah mati ketika sedang berolahraga.

Tak lama ia terbangun, menjadi seorang wanita bangsawan anak dari jendral di kekaisaran Dongxin, yang dipaksa menikah oleh keluarga nya kepada raja perang Liang Si Wei. Liang sangat membenci keluarga Sun karena merasa mencari dukungan dengan gelar nya sebagai salah satu pangeran sekaligus raja perang yang disayang kaisar.

Tepat setelah menikah, Novi melakukan malam pertama, ia menuliskan surat cerai dan lari. Sayangnya Liang, selalu memburu nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Terakhir

Langit malam menyelimuti kota dengan sunyi yang palsu. Lampu jalan di dermaga 17 berkedip seperti isyarat kematian. Novi, mengenakan pakaian serba hitam dengan wajah setengah tertutup masker, menempelkan punggung ke dinding kontainer. Telinganya dipenuhi suara napasnya sendiri melalui earpiece.

“Target masuk. Lima orang. Dua senjata laras panjang, satu bahan peledak,” suara Darius, pemimpin tim, terdengar dari alat komunikasi.

Novi menyentuh pelipisnya, mengaktifkan lensa taktis di matanya. Segala detail suhu tubuh dan posisi musuh terpeta dengan jelas.

“Serahkan bahan peledaknya ke aku,” bisik Novi. “Aku bisa lumpuhkan itu dari jarak dua puluh meter.”

“Aku suka wanita percaya diri,” sahut Kaze, penembak jitu tim, dari posisi di atap crane. “Lima detik, beri aku sinyal.”

Novi menarik napas, menghitung waktu. Dia berlari cepat, diam seperti bayangan, menyelinap di balik peti kemas. Musuh pertama terkejut saat melihatnya, tapi tidak sempat bersuara—pisau meluncur dari tangan Novi, tepat menancap ke leher.

"Satu," gumamnya dingin.

“Dua musuh di belakangmu, pukul 10,” seru Arin dari sudut pengawasan. “Satu bawa RPG!”

Novi melompat mundur, berguling, lalu melemparkan dua bola kecil ke arah lawan. Ledakan kecil mengguncang udara, bukan cukup kuat untuk membunuh, tapi cukup untuk membutakan.

Dengan gerakan lincah, dia maju, menjatuhkan mereka berdua. Satu dihantam dengan tulang lutut ke tenggorokan, yang lain dilumpuhkan dengan suntikan racun di nadi.

“Target utama di ruang kontrol,” lapor Darius. “Dua menit sebelum pasukan cadangan datang.”

“Aku masuk lewat ventilasi,” sahut Novi cepat.

Dia melompat ke atas peti kemas, membuka panel ventilasi dengan obeng kecil dari pergelangan tangannya, dan masuk. Setiap gerakan terlatih, setiap tarikan napas terkalkulasi. Di dalam, target berdiri dengan dua penjaga. Di meja, ada koper hitam, data chip berisi daftar agen rahasia dari seluruh dunia.

Itu tujuannya.

Novi menyusup turun seperti ular. Salah satu penjaga menoleh, tapi Novi telah menendang tengkuknya sebelum sempat bicara. Yang satunya menarik senjata, terlambat. Jarum racun mengenai dadanya.

“Siapa kau?!” Target utama berteriak panik, meraih koper.

“Namaku tak penting. Tapi efek racunku... akan kau ingat sampai mati.”

Novi melemparkan kapsul gas tipis ke arah target. Lelaki itu terbatuk keras, matanya memerah, tubuhnya gemetar. “Apa ini?!”

“Neurotoxin ringan. Kau masih bisa hidup... asal tak bergerak selama 30 menit,” ujarnya santai sambil meraih koper.

“Tugas selesai. Aku keluar.” Novi memberi sinyal. Ledakan kecil terdengar dari arah lain oleh Darius.

Novi melompat keluar jendela kaca, mendarat dengan gerakan jungkir balik. Di depannya, dua mobil hitam mengarah ke tempat mereka.

“Kontak musuh! Plan B!” seru Kaze.

Sebelum mobil mendekat, Novi meraih senjata dari punggungnya, peluncur mini EMP. Ia menembak ke arah mesin mobil. Seketika mobil mati total.

“Kau bawa mainan baru lagi?” Darius tertawa di telinganya.

“Selalu.”

Sirene polisi terdengar di kejauhan. Sudah waktunya kabur.

“Lima belas detik ke titik ekstraksi!” Arin berteriak.

Novi dan timnya berlari ke helikopter tak terlihat yang menunggu di atap gudang tua. Darius naik lebih dulu, lalu Arin dan Kaze.

Novi meloncat terakhir, tangannya nyaris tak menjangkau tali.

“Got you!” Darius menangkap lengannya dan menariknya naik. “Kau suka bikin deg-degan.”

“Adrenalin itu candu,” balas Novi, duduk dan membuka helmnya.

Angin malam membelai wajahnya. Di tangannya, koper hitam berisi informasi senilai miliaran dolar dunia. Misi selesai.

Beberapa jam kemudian, markas bawah tanah Shadow Squad

“Nice work, tim,” ucap Komandan Zhang. “Data chip berhasil diambil, semua musuh lumpuh. Tidak ada korban sipil. Operasi Hitam: sukses total.”

Novi memutar lehernya, terasa kaku. “Terima kasih. Tapi aku cuti malam ini.”

“Cuti? Kita baru selesai misi dan kamu....”

“Aku ingin treadmill, dan... membaca novel. Otakku perlu racun baru,” katanya sambil tersenyum kecil.

Darius terkekeh. “Hanya Novi yang menyebut membaca dan racun dalam satu kalimat dan masih terdengar santai.”

Malam menyelimuti langit kota dengan kemilau lampu yang memantul di kaca jendela mobil sport hitam berkilap. Novi duduk di balik kemudi, wajahnya yang cantik dan dingin terpoles cahaya neon yang menari di kaca depan.

Atap mobil terbuka, membiarkan angin malam menyapu rambut panjangnya yang dibiarkan terurai. Musik remix bernuansa etnik Nusa Tenggara Timur berdentum dari speaker mobil, perpaduan dengan bass EDM menyulap jalanan menjadi runwAy dramatis bagi sang mata-mata elit.

“Akhirnya bisa santai,” gumamnya, menekan gas.

Mobil meluncur mulus menembus jalanan kota yang hampir sepi. Adrenalin sisa misi tadi masih berdenyut di tubuhnya.

Begitu sampai di basement apartemen mewah lantai 42 miliknya, Novi turun dengan santai. Petugas keamanan hanya mengangguk kaku melihatnya, mereka tahu siapa Novi. Bukan hanya sebagai penghuni, tapi sebagai wanita yang bisa membuat pria berpangkat jenderal bertekuk lutut... secara harfiah, dan mungkin dengan jarum beracun.

Lift bergerak naik tanpa suara, membuka ke ruang tamu bergaya minimalis-futuristik. Lampu otomatis menyala pelan mengikuti langkahnya. Ia menaruh kunci, melepas heels, lalu membiarkan dirinya menjatuhkan tubuh ke sofa kulit putih sejenak.

Tapi tidak lama.

“Aku butuh air panas,” desahnya pelan.

Novi berjalan ke kamar mandi. Ia mengisi bathtub dengan air hangat, meneteskan beberapa tetes minyak lavender ke dalamnya. Aroma menenangkan langsung memenuhi ruang.

Saat uap mengepul, ia melepaskan pakaiannya dan masuk ke dalam bak mandi. Suhu hangat menyelimuti tubuh pegalnya, dan untuk sesaat, Novi menutup mata.

Setelah berendam hampir 30 menit, Novi keluar dari kamar mandi dengan tubuh segar. Ia mengikat rambutnya ke atas dengan handuk kecil, lalu mengenakan legging hitam dan kaus longgar berwarna abu. Wajahnya polos, namun tetap terlihat tajam.

Ia mengambil earphone nirkabel, menyelipkannya ke telinga. Musik instrumental santai mengalun, menggantikan dentuman EDM sebelumnya.

Tangannya meraih tablet digital di meja, lalu naik ke atas treadmill yang sudah tertanam otomatis di area gym kecil apartemennya. Novi mengetuk layar tablet, membuka novel online berjudul “Sang Raja Perang.”

Baru bab keempat, tapi tokoh utama pria, Liang Si Wei, sudah membuatnya ingin menyemprot wajah layar dengan air racun.

“Laki-laki tipe pangeran galak, ha? Sering banget model begini,” gumamnya sambil menyipitkan mata, membaca dialog sang raja perang yang memerintah pembantaian tanpa berkedip.

Novi mulai berjalan lambat di treadmill, tangannya menggulir layar. “Astaga, sepertinya racun ular Asia Selatan, dosis mikro sangat cocok untuknya.”

Ia terkekeh sendiri, menaikkan kecepatan treadmill jadi lari ringan.

Di luar jendela, langit malam tiba-tiba berpendar. Sebuah suara ledakan kecil memecah keheningan.

Novi langsung menoleh, refleks sebagai mata-mata aktif. Tangannya refleks meraih pinggang, lupa bahwa ia tidak sedang memakai sabuk senjata.

Namun ketika ia mengintip dari balik kaca, yang terlihat hanyalah kembang api.

Warna merah, emas, biru, meledak dan bersinar di atas taman kota, suara sorakan dari kejauhan menyusul kemudian.

Festival musim gugur.

Ia menghela napas, menggeleng kecil. “Refleksku kelewat aktif.”

Dengan santai ia kembali ke posisi, lalu menaikkan kecepatan treadmill. Ia kembali fokus ke tablet-nya. Bab lima. Adegan pernikahan paksa.

“Ini cewek malah nurut dinikahin... aduh, kenapa gak kabur aja sih,” gumamnya. “Kalau aku... langsung kabur malam pertama.”

Tiba-tiba, layar treadmill berkedip.

Novi sempat mengernyit. “Huh? Error?”

Namun sebelum ia bisa menekan tombol berhenti, mesin itu melonjakkan kecepatannya secara otomatis. Novi tersentak, tubuhnya maju tak terkendali.

“Tunggu—apa—!”

Kecepatan meningkat drastis. 8... 10... 12... 15 km/jam.

Tubuh Novi berusaha menyeimbangkan diri, tapi kakinya tergelincir. Tablet-nya terlempar dari genggaman, membentur dinding dan pecah.

“Stop! Sistem, berhenti!” teriaknya sambil mencoba menekan tombol darurat. Tidak merespons.

Kepalanya menabrak panel depan treadmill saat dia terpental. Tubuhnya terjatuh ke belakang, menghantam lantai marmer.

BRAK!

Napasnya tertahan. Dada kirinya seperti diremas dari dalam. Ia menggeliat, mencoba bangkit, tapi tubuhnya tak merespons. Telinganya berdenging. Dunia berputar.

“Engg...” erangnya pelan, darah menetes dari sudut bibirnya.

Pandangannya kabur. Lalu semuanya gelap.

Tolong dukungannya readers...

1
@haerani-d
ya ampun daku kira ada apa thor, ternyata ayam lepas pertanda perwakilan dari pasukan quartet yang ngisengin sang ayah karena keegoisannya g ketulungan padahal dah cinta /CoolGuy/
Sribundanya Gifran
lanjit up lagi thor
syee..16
semangat thor
Maria Lina
outhor ni ud nmls up ya thor kadang kadang 2 kn kurang 😩😩
Viona Syafazea
aa otor yg satu ini ceritanya bikin aku candu terus... please dahhh crazy up thor.. /Sob//Sob/
Viona Syafazea
terjatuh dr kudanya sudah tinggal di injak sapinya belum.. 🤪🤪
Viona Syafazea
emangnya ikan pake alat pancing.. hadeuuhhh ada ada aja mahluk satu ini.. /Facepalm//Facepalm/
Warni
Astaga,bener2 jatuh dari kuda🤪
Viona Syafazea
/Joyful//Joyful//Curse//Curse/
Viona Syafazea
weeeehhhh bener-bener bibit unggul ya langsung jd empat sekaligus.. /Facepalm/
Viona Syafazea
aduhhhh macam mana otak si pm ni... /Facepalm//Facepalm/
月亮星星 ( yueliang xingxing )🌟🌙
😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Viona Syafazea
kasiann seorang jendral perang yang gagah harus ngalamin kehamilan simpatik.. /Facepalm/
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
🍒⃞⃟🦅EsTehPanas SENJA
isterimu lah! saat melahirkan ke empat anakmu 😶😑
🍒⃞⃟🦅EsTehPanas SENJA
wwwih 3 laki2 dan 1 perempuan! mantabs 👍🏻👍🏻👍🏻
Lala Kusumah
wow kereeeeeennn quartet 😍😍😍❤️❤️❤️🥰🥰🥰
Murni Dewita
💪💪💪💪
🍒⃞⃟🦅EsTehPanas SENJA
hah?!? buset kembar 4 😳🤭
🍒⃞⃟🦅EsTehPanas SENJA
hebat! dalam hitungan bulan lho ini 👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!