TDG Bab 15 - Garis Lurus

Aylin benar-benar merasa syok saat mendengar pesan yang dikirim oleh Tante Berta, dia telah mengupayakan segala cara untuk bersikap kurang ajjar tapi ternyata tidak berpengaruh apapun.

Kini sudah tidak mampu berkata apa-apa lagi, memang benar, semuanya tak akan mudah jika sudah melibatkan keluarga dan Aylin tak ingin lagi ada pertemuan yang kedua.

Satu-satunya cara yang bisa dia gunakan sekarang adalah membuat pak Aland sendiri yang memutuskannya.

Dengan tatapan yang begitu dingin Aylin menatap sang dosen, melihat pak Aland yang menyimpan ponselnya kembali setelah membaca pesan Tante Berta.

"Kamu tidak teriak? Kamu tidak marah?" tanya Aland, heran sendiri karena reaksi Aylin hanya diam. dahinya bahkan terlihat berkerut ketika menatap gadis ini.

Padahal di bayangannya, Aland sudah membayangkan Aylin yang tantrum, berteriak dan menendang-nendang mobilnya. Tidak akan puas sebelum mobilnya hancur.

Tapi jangankan menghancurkan mobilnya, kini berteriak saja tidak Aylin lakukan.

"Aku sudah lelah, Pak," balas Aylin, bahkan membuang nafasnya dengan kasar.

"Aku tidak akan mengatur jadwal temu lagi, kali ini aku akan katakan bahwa kamu tidak nyaman bertemu dengan mereka semua."

Aylin mengagguk.

"Dan satu lagi, di perusahaan nanti bekerja lah dengan profesional. Aku tidak akan memperlakukanmu dengan spesial, jika kamu melakukan kesalahan maka akan tetap mendapatkan teguran," kata Aland, sikapnya yang tegas dan galak mulai muncul.

Dan Aylin lagi-lagi hanya mampu menganggukkan kepalanya pasrah. Tapi percayalah dia tidak sepasrah itu, di dalam benaknya mulai memikirkan bagaimana caranya membuat Aland marah.

"Saat jam kerja aku akan bersikap profesional, tapi saat jam istirahat pak Aland harus menuruti apa mauku!" balas Aylin kemudian, suaranya mulai kembali terdengar tinggi.

Tapi mendengar nada tinggi itu Aland malah merasa lega karena itu artinya Aylin sudah kembali baik-baik saja, tadi saat Aylin terdiam pasti merasa terkejut setelah mendengar balasan pesan sang mama.

Bahkan bukan hanya Aylin saja yang terkejut, namun dia juga. Sumpah demi apapun Aland tak pernah menyangka bahwa tanggapan mamanya akan seperti ini.

Harusnya Mama Berta langsung memerintahkannya untuk mengakhiri hubungan dengan Aylin, tapi sekarang dia malah diminta untuk menjaga gadis ini dan bahkan diminta untuk memberikan apapun yang Aylin mau.

Astaga, Aland hanya bisa membatin seperti ini. Dia sama stresnya dengan Aylin.

"Tidak usah tanya kenapa? Aku malas mempertegas bahwa kita adalah kekasih!" timpal Aylin lagi. Selalu saja kesal sendiri saat bicara dengan sang dosen.

"Iya," balas Aland, "Nanti malam cetak undangan yang ku kirim, bawa itu untuk surat pengantar ke kantor." timpalnya kemudian.

Aylin tak menjawab apapun, dia membawa semua sampah makanannya dan turun dari mobil.

Aland juga ikut turun, ingin melepaskan kepergian Aylin dengan baik. Namun saat pak Aland turun Aylin malah cemas sendiri. "Masuk! masuk! Siapa suruh turun! Iihh!!" kesal Aylin, bisa gawat jika salah satu anggota keluarganya tahu bahwa dia pulang diantar oleh sang dosen.

Aland yang bingung hanya diam saja, dia tetap keluar dan berdiri di samping mobilnya.

"Pak Aland! Kenapa keluar sih! Bagaimana jika ada keluargaku yang lihat? Cepat masuk!" kesal Aylin, dia bahkan menyentuh tubuh sang dosen, mendorong pria ini untuk segera kembali masuk ke dalam mobilnya.

"Ya ampun Aylin, tidak akan ada yang lihat, tidak ada siapapun di sini."

"Terserah, pokoknya masuk sekarang!" Aylin membuka pintu mobil dan mendorong Aland kembali masuk.

Karena terburu-buru kaki Aland terselip dan malah menarik Aylin hingga jatuh didadanya. Kening Aylin sampai kembali tercium oleh bibir Aland.

Kaget, Aylin buru-buru bangkit tapi malah kepalanya terbentur atas pintu.

Dugh!

"Aduh, sakit Pak," rengek Aylin, Aland yang cemas reflek kembali memeluk Aylin dan mengusap-usap kepala sang gadis.

"Makanya jangan grasak-grusuk, sstt sudah tidak apa-apa," ucap Aland.

"Bapak sih!" kesal Aylin, tapi dia betah berada di pelukan sang dosen, nyaman saja saat kepalanya yang sakit di elus-elus seperti ini.

"Sudah tidak sakit kan?" tanya Aland dan Aylin langsung melepaskan pelukan tersebut.

"Sudah!" kesal Aylin, dengan bibir mencebik dia berlari dari sana dan masuk ke dalam rumah.

Aland membuang nafas kasar, setelah Aylin tak terlihat lagi dia pun pergi meninggalkan tempat ini.

*

*

Malam harinya Aylin mencetak surat undangan yang masuk di emailnya. Tentang undangan ini pun telah dia sampaikan pada seluruh keluarganya, bahwa untuk satu tahun ini dia akan bekerja perusahaan sang dosen.

Awalnya seluruh keluarga merasa terkejut karena mereka sangat tahu bahwa Aylin begitu membenci sang dosen. Tapi Aylin beralasan bahwa dia ingin menunjukkan pada sang dosen bahwa ilmu yang dia dapatkan selama kuliah telah sangat dia pahami. Aylin ingin menunjukkan semua kemampuan diri.

Ambisi Aylin itu di dukung oleh sang Daddy, Daddy Rayden justru berkata hal ini bagus untuk kematangan karir Aylin.

Dan setelah undangan itu tercetak, Aylin pun menghubungi William melalui sambungan telepon.

"Wil, aku juga dapat undangan untuk masuk di perusahaan pak Aland. Setelah ku pikir-pikir aku akan menerimanya," kata Aylin.

"Benarkah? Wah ini kebetulan yang bagus, kita bisa bekerja di tempat yang sama."

"Hem, besok datang jam berapa?"

"Bagaimana jika jam 7, bukankah kita harus datang lebih awal."

"Oke."

"Kamu ingin ku jemput?"

"Tidak usah, nanti aku akan naik taksi."

"Baiklah, sampai jumpa besok Aylin," ucap William, lalu mereka berdua sama-sama mengakhiri panggilan tersebut.

Aylin tidak ingin membawa mobil sendiri, untuk apa membawa mobil? lagipula sekarang dia memiliki kekasih yang bisa dijadikan supir. Pulang kerja besok Aylin ingin pak Aland yang mengantarnya.

*

*

Jam 07.15 menit Aylin dan William bertemu di perusahaan Diamond Group. Mereka berdua dikejutkan dengan kedatangan Nora yang juga membawa surat undangan.

"Loh Aylin, kenapa kamu di sini?" tanya Nora, dia sama terkejutnya. Nona bisa mendapatkan undangan itu karena dia menggunakan orang dalam, demi mengejar William dia sampai di sini.

Sementara Aylin bukan demi William, tujuannya hanyalah membuat pak Aland kesal.

"Aku mendapatkan undangan," balas Aylin.

"Iih kenapa kamu terima?"

Aylin belum sempat menjawab, namun sudah seorang karyawan yang menghampiri mereka bertiga.

"Permisi, apa kalian yang mendapatkan undangan untuk jadi karyawan kontrak di Diamond Group?"

"Benar, Kak. Kami membawa undangannya." Nora yang menjawab.

"Mari, saya akan antar ke pihak HRD."

Aylin, Nora dan William langsung disambut dengan hangat di sana, sebab mereka bertiga adalah lulusan terbaik yang mendapat undangan khusus.

Mereka bertiga akan ditempatkan di divisi yang sama, yaitu divisi Operation Directorate Tim 1, tugasnya mengatur pelaksanaan rencana bisnis sesuai dengan model yang telah diterapkan.

"Kalian beruntung karena langsung masuk di tim 1, tim ini akan langsung diawasi oleh tuan Aland sebagai petinggi perusahaan ini," jelas senior mereka.

William dan Nora tentu bangga, sementara Aylin sangat senang. Aylin tidak tahu bahwa dia memang sengaja diletakkan di tim 1 agar Aland lebih mudah mengawasinya.

Dari pagi hingga menjelang siang, Aylin sibuk sekali. Mulai dari perkenalan dengan karyawan lain dan juga pendalaman mengenai posisi, pekerjaan, dan tentu saja lingkungan kerja.

Selama itu pula dia tidak melihat Aland di manapun. Pria itu seolah benar-benar melepasnya sendiri.

Namun Aylin benar-benar bersikap profesional, dia menjalani semua tahap ini dengan sangat baik.

"Ini adalah kursi kerja kalian, silahkan duduk," ucap sang senior. Dari tempat mereka duduk, langsung bisa melihat kursi sang CEO di depan sana, sebab mereka hanya tersekat oleh dinding kaca.

Dan alangkah terkejutnya Aylin ketika dia lihat ternyata pria itu duduk di sana, dan tanpa sengaja tatapan mereka bertemu seperti garis lurus.

Sialand. Batin Aylin.

Barbar. Batin Aland.

Terpopuler

Comments

Ig:@authorlunoxs

Ig:@authorlunoxs

Assalamualaikum, semoga terhibur dengan kisah Aylin dan pak Aland ya 🤭

2024-02-13

456

💞 사랑해요 🎀

💞 사랑해요 🎀

Sialand dan gadis bar2 Akan memulai pertarungannya...kira2 siapa yang akan tunduk dulu 🤣🤣🤣

Ay...kamu bisa memanfaatkan Williams untuk bisa membuat pak Aland kesell sama kamu 🤭 kekesalan hati yang berkobar terbakar api cemburu 🤣🤣

2024-02-13

10

Inoy

Inoy

wa'alaikumsalam kaa,,aq baru melipir k sini kaa ternyata seru bgt cerita nya..jd keinget kisah zain dn nadine cuma beda nya tokoh cewe nya super bar2 yg d sini maah 😁

2024-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 TDG Bab 1 - Sialand
2 TDG Bab 2 - Diam-diam Menangis
3 TDG Bab 3 - Apa Dia Kekasihmu?
4 TDG Bab 4 - Bukan Pura-pura
5 TDG Bab 5 - Kamu Ingin Bukti?
6 TDG Bab 6 - Kekasihku
7 TDG Bab 7 - Kedok Aylin
8 TDG Bab 8 - Perintah Untuk Apa Ini?
9 TDG Bab 9 - Bukankah Itu Mobil Pak Aland?
10 TDG Bab 10 - Karyawan Kontrak
11 TDG Bab 11 - DIAM!!
12 TDG Bab 12 - Lebih Suka Air Putih
13 TDG Bab 13 - Menangis
14 TDG Bab 14 - Apa Adanya
15 TDG Bab 15 - Garis Lurus
16 TDG Bab 16 - Tubuhmu Tubuhku
17 TDG Bab 17 - Hanya Menempel
18 TDG Bab 18 - Permen Stroberi
19 TDG Bab 19 - Terekam Dengan Sangat Jelas
20 TDG Bab 20 - Kamu Berani Membantahku?
21 TDG Bab 21 - Hati Telah Mulai Terlibat
22 TDG Bab 22 - Kabulkan Satu Permintaanku
23 TDG Bab 23 - Kamar 7009
24 TDG Bab 24 - Buah Cherry di Musim Panas
25 TDG Bab 25 - Satu Kecupan
26 TDG Bab 26 - Selalu Berhasil Membuatnya Bergejolak
27 TDG Bab 27 - Putri Pembohong
28 TDG Bab 28 - Akan Aku Turuti Apapun Keinginanmu
29 TDG Bab 29 - Seperti Terhipnotis
30 TDG Bab 30 - Bibir Yang Berantakan
31 TDG Bab 31 - Maumu Bagaimana?
32 TDG Bab 32 - Keputusan Mama Berta
33 TDG Bab 33 - Aland Menggeleng
34 TDG Bab 34 - Tarik Ulur
35 TDG Bab 35 - Berat ya?
36 TDG Bab 36 - Mau Lagi?
37 TDG Bab 37 - Ikut Aku!
38 TDG Bab 38 - Keputusan Aylin
39 TDG Bab 39 - Sesuai Keinginan Hati
40 TDG Bab 40 - Jangan Bohong Aylin
41 TDG Bab 41 - Biar Aku Obati
42 TDG Bab 42 - Belajar Dari Pengalaman
43 TDG Bab 43 - Ditussuk Tepat di Depan Mata
44 TDG Bab 44 - Adu Profesional
45 TDG Bab 45 - Kamu Ingin Aku Datang Ke Rumahmu?
46 TDG Bab 46 - Sebuah Isyarat
47 TDG Bab 47 - Lukka Baru di Bibirnya
48 TDG Bab 48 - Sudah Tidak Ada
49 TDG Bab 49 - Oma Hazel
50 TDG Bab 50 - Miskin dan Bar-bar
51 TDG Bab 51 - Pacar Ajaib
52 TDG Bab 52 - Iya Kan Wil?
53 TDG Bab 53 - Mengambil Kendali
54 TDG Bab 54 - Mallam Yang Paling Indah
55 TDG Bab 55 - Tentang Jodoh
56 TDG Bab 56 - Mendayu-dayu
57 TDG Bab 157 - Bukan Masalah
58 TDG Bab 58 - Apa Itu Cemburu
59 TDG Bab 59 - Selalu Menilaiku Buruk
60 TDG Bab 60 - Aku Yang Akan Makan!
61 TDG Bab 61 - Menelan Ludah
62 TDG Bab 62 - Bohong Aland
63 TDG Bab 63 - Mengembalikan Barang Milik Ivana
64 TDG Bab 64 - Hadiah Kedua
65 TDG Bab 65 - Prinsip Yang Paling Keren
66 TDG Bab 66 - Harusnya Bapak Menciumku
67 TDG Bab 67 - Sang Penjaga Bayangan
68 TDG Bab 68 - Karena Kamu Mesyum
69 TDG Bab 69 - Jalur Menggoda Tuan Aland
70 TDG Bab 70 - Mainan Tuan Aland
71 TDG Bab 71 - Tak Berkutik
72 TDG Bab 72 - Besar Sekali
73 TDG Bab 73 - Andai
74 TDG Bab 74 - Ditunda Sampai Bertemu
75 TDG Bab 75 - Gerbang Rumah Utama Keluarga Carter
76 TDG Bab 76 - Kini Aylin Mencobanya
77 TDG Bab 77 - Ingin Menendangmu
78 TDG Bab 78 - Aku Tau!
79 TDG Bab 79 - BERIKAN!!
80 TDG Bab 80 - Dimana Ada Penjual Air Got?
81 TDG Bab 81 - Mengakui Semuanya
82 TDG Bab 82 - Ternyata Mereka Memang Lesbbian
83 TDG Bab 83 - Jatuh Pingsan
84 TDG Bab 84 - Senyum Bapak Mencurigakan
85 TDG Bab 85 - Kebohongan Pertama
86 TDG Bab 86 - Haruskah Aku Menghukummu?
87 TDG Bab 87 - Mama Mertuaku
88 TDG Bab 88 - Nilainya B
89 TDG Bab 89 - Plester Luka
90 TDG Bab 90 - Jangan Mau Kalah
91 TDG Bab 91 - A
92 TDG Bab 92 - Aku Datang Ke Rumah Mama ya?
93 TDG Bab 93 - Tatapan Pria Hidung Belang
94 TDG Bab 94 - Fokus Pada Kak Aylin
95 TDG Bab 95 - Sesuatu Yang Tidak Beres
96 TDG Bab 96 - Aku Adalah Aylin
97 TDG Bab 97 - Aku Adalah Kekasihnya Pak Aland
98 TDG Bab 98 - Dark VIP
99 TDG Bab 99 - Mematik dan Menyalakan Api
100 TDG Bab 100 - Hancur Sendirian
101 TDG Bab 101 - Surat Resign
102 TDG Bab 102 - Maafkan Aku Aylin
103 TDG Bab 103 - Semakin Merasakan Kekecewaan
104 TDG Bab 104 - Aku Juga Bisa Mengutamakan Mimpi-mimpiku
105 TDG Bab 105 - Ambilah Waktu Sebanyak Yang Kamu Mau
106 TDG Bab 106 - Acaranya Sudah Selesai Kan?
107 TDG Bab 107 - Tahi Lalat
108 TDG Bab 108 - Kamu Berubah Pikiran?
109 TDG Bab 109 - Gadis Kecilnya
110 TDG Bab 110 - Tidak Romantis
111 TDG Bab 111 - Yang Lebih Rindu
112 TDG Bab 112 - Bunga Mawar Merah
113 TDG Bab 113 - Terjerat Dosen Galak
114 Epilog
Episodes

Updated 114 Episodes

1
TDG Bab 1 - Sialand
2
TDG Bab 2 - Diam-diam Menangis
3
TDG Bab 3 - Apa Dia Kekasihmu?
4
TDG Bab 4 - Bukan Pura-pura
5
TDG Bab 5 - Kamu Ingin Bukti?
6
TDG Bab 6 - Kekasihku
7
TDG Bab 7 - Kedok Aylin
8
TDG Bab 8 - Perintah Untuk Apa Ini?
9
TDG Bab 9 - Bukankah Itu Mobil Pak Aland?
10
TDG Bab 10 - Karyawan Kontrak
11
TDG Bab 11 - DIAM!!
12
TDG Bab 12 - Lebih Suka Air Putih
13
TDG Bab 13 - Menangis
14
TDG Bab 14 - Apa Adanya
15
TDG Bab 15 - Garis Lurus
16
TDG Bab 16 - Tubuhmu Tubuhku
17
TDG Bab 17 - Hanya Menempel
18
TDG Bab 18 - Permen Stroberi
19
TDG Bab 19 - Terekam Dengan Sangat Jelas
20
TDG Bab 20 - Kamu Berani Membantahku?
21
TDG Bab 21 - Hati Telah Mulai Terlibat
22
TDG Bab 22 - Kabulkan Satu Permintaanku
23
TDG Bab 23 - Kamar 7009
24
TDG Bab 24 - Buah Cherry di Musim Panas
25
TDG Bab 25 - Satu Kecupan
26
TDG Bab 26 - Selalu Berhasil Membuatnya Bergejolak
27
TDG Bab 27 - Putri Pembohong
28
TDG Bab 28 - Akan Aku Turuti Apapun Keinginanmu
29
TDG Bab 29 - Seperti Terhipnotis
30
TDG Bab 30 - Bibir Yang Berantakan
31
TDG Bab 31 - Maumu Bagaimana?
32
TDG Bab 32 - Keputusan Mama Berta
33
TDG Bab 33 - Aland Menggeleng
34
TDG Bab 34 - Tarik Ulur
35
TDG Bab 35 - Berat ya?
36
TDG Bab 36 - Mau Lagi?
37
TDG Bab 37 - Ikut Aku!
38
TDG Bab 38 - Keputusan Aylin
39
TDG Bab 39 - Sesuai Keinginan Hati
40
TDG Bab 40 - Jangan Bohong Aylin
41
TDG Bab 41 - Biar Aku Obati
42
TDG Bab 42 - Belajar Dari Pengalaman
43
TDG Bab 43 - Ditussuk Tepat di Depan Mata
44
TDG Bab 44 - Adu Profesional
45
TDG Bab 45 - Kamu Ingin Aku Datang Ke Rumahmu?
46
TDG Bab 46 - Sebuah Isyarat
47
TDG Bab 47 - Lukka Baru di Bibirnya
48
TDG Bab 48 - Sudah Tidak Ada
49
TDG Bab 49 - Oma Hazel
50
TDG Bab 50 - Miskin dan Bar-bar
51
TDG Bab 51 - Pacar Ajaib
52
TDG Bab 52 - Iya Kan Wil?
53
TDG Bab 53 - Mengambil Kendali
54
TDG Bab 54 - Mallam Yang Paling Indah
55
TDG Bab 55 - Tentang Jodoh
56
TDG Bab 56 - Mendayu-dayu
57
TDG Bab 157 - Bukan Masalah
58
TDG Bab 58 - Apa Itu Cemburu
59
TDG Bab 59 - Selalu Menilaiku Buruk
60
TDG Bab 60 - Aku Yang Akan Makan!
61
TDG Bab 61 - Menelan Ludah
62
TDG Bab 62 - Bohong Aland
63
TDG Bab 63 - Mengembalikan Barang Milik Ivana
64
TDG Bab 64 - Hadiah Kedua
65
TDG Bab 65 - Prinsip Yang Paling Keren
66
TDG Bab 66 - Harusnya Bapak Menciumku
67
TDG Bab 67 - Sang Penjaga Bayangan
68
TDG Bab 68 - Karena Kamu Mesyum
69
TDG Bab 69 - Jalur Menggoda Tuan Aland
70
TDG Bab 70 - Mainan Tuan Aland
71
TDG Bab 71 - Tak Berkutik
72
TDG Bab 72 - Besar Sekali
73
TDG Bab 73 - Andai
74
TDG Bab 74 - Ditunda Sampai Bertemu
75
TDG Bab 75 - Gerbang Rumah Utama Keluarga Carter
76
TDG Bab 76 - Kini Aylin Mencobanya
77
TDG Bab 77 - Ingin Menendangmu
78
TDG Bab 78 - Aku Tau!
79
TDG Bab 79 - BERIKAN!!
80
TDG Bab 80 - Dimana Ada Penjual Air Got?
81
TDG Bab 81 - Mengakui Semuanya
82
TDG Bab 82 - Ternyata Mereka Memang Lesbbian
83
TDG Bab 83 - Jatuh Pingsan
84
TDG Bab 84 - Senyum Bapak Mencurigakan
85
TDG Bab 85 - Kebohongan Pertama
86
TDG Bab 86 - Haruskah Aku Menghukummu?
87
TDG Bab 87 - Mama Mertuaku
88
TDG Bab 88 - Nilainya B
89
TDG Bab 89 - Plester Luka
90
TDG Bab 90 - Jangan Mau Kalah
91
TDG Bab 91 - A
92
TDG Bab 92 - Aku Datang Ke Rumah Mama ya?
93
TDG Bab 93 - Tatapan Pria Hidung Belang
94
TDG Bab 94 - Fokus Pada Kak Aylin
95
TDG Bab 95 - Sesuatu Yang Tidak Beres
96
TDG Bab 96 - Aku Adalah Aylin
97
TDG Bab 97 - Aku Adalah Kekasihnya Pak Aland
98
TDG Bab 98 - Dark VIP
99
TDG Bab 99 - Mematik dan Menyalakan Api
100
TDG Bab 100 - Hancur Sendirian
101
TDG Bab 101 - Surat Resign
102
TDG Bab 102 - Maafkan Aku Aylin
103
TDG Bab 103 - Semakin Merasakan Kekecewaan
104
TDG Bab 104 - Aku Juga Bisa Mengutamakan Mimpi-mimpiku
105
TDG Bab 105 - Ambilah Waktu Sebanyak Yang Kamu Mau
106
TDG Bab 106 - Acaranya Sudah Selesai Kan?
107
TDG Bab 107 - Tahi Lalat
108
TDG Bab 108 - Kamu Berubah Pikiran?
109
TDG Bab 109 - Gadis Kecilnya
110
TDG Bab 110 - Tidak Romantis
111
TDG Bab 111 - Yang Lebih Rindu
112
TDG Bab 112 - Bunga Mawar Merah
113
TDG Bab 113 - Terjerat Dosen Galak
114
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!