TDG Bab 12 - Lebih Suka Air Putih

"Kamu sudah berani membentakku?" tanya Aland, suaranya yang terdengar dingin langsung membuat Aylin terdiam.

Namun dia masih enggan menatap wajah pria tersebut, masih kesel karena sekarang mereka ada di sini.

"Kenapa tidak berani? Sekarang Bapak bukan dosenku lagi," balas Aylin.

Astaga. Batin Aland, dia menyentuh tengkuknya yang berdenyut nyeri. Entah sudah berapa tekanan darahnya saat ini.

"Kamu tidak perlu bersikap baik di hadapan keluargaku Aylin, justru bersikaplah kurang ajjar dan semaumu," ucap Aland lalu mengambil jeda dan membuang nafasnya secara perlahan.

"Ingat, tujuan kita bersama bukan untuk mendapatkan restu, tapi agar seluruh keluargaku menolak mu," timpal Aland, dia masih berdiri di samping pintu Aylin, sementara gadis ini masih duduk di kursinya dan tidak mau turun.

"Kenapa Bapak menjeratku dengan hubungan seperti ini? Kenapa tidak mencari korban wanita yang lain," balas Aylin.

"Karena yang mamaku lihat adalah kamu yang memelukku."

"Itu kan aku hanya reflek."

"Siapa suruh peluk-peluk?"

Aylin terdiam, mengerucut bibirnya sampai munyung. Kedua kakinya di bawah sana juga masih menendang-nendang tanda kesal, mobil ini benar-benar teraniaya jika Aylin yang jadi penumpangnya.

"Kamu ingin hubungan kita segera berakhir, kan? kalau begitu ayo turun," ajak Aland, dia bahkan mengulurkan tangan kanannya ingin Aylin menyambut.

"Aku tidak suka pegang-pegang," balas Aylin, dia turun sendiri dengan kasar sampai Aland segera mundur agar Aylin tidak menabraknya.

"Pegangan tidak suka tapi kemarin minta cium," balas Aland, lama-lama dia bersikap juga seperti Aylin. Cerewet dan menyebalkan.

Di sindir seperti itu, Aylin jadi kesal sendiri. Lantas dengan gerakan yang sangat cepat Aylin menarik tangan sang dosen dan digenggamnya erat.

Pada akhirnya mereka saling menggenggam ketika memasuki rumah tersebut, Aylin yang selalu menggenggam dengan sangat erat, sementara Aland selalu mengimbangi.

Jika Aylin mencengkram tangannya kuat, maka Aland akan mengendurkan pegangan. Tapi saat Aylin mulai melerai genggamannya, maka Aland yang akan mempertahankan. Hingga tangan keduanya tak terlepas.

Namun Aylin sering kali mencengkram kuat. Bukan tanpa alasan kenapa dia seperti ini, selain merasa benci dia juga sedang coba menyembunyikan detak jantungnya sendiri.

Tangan pak Aland terasa sangat besar dan hangat, sebagai seorang wanita yang tak pernah memiliki hubungan dekat dengan pria manapun hal ini tentu membuatnya berdebar.

Dan Aylin tidak ingin kalah dengan perasaan aneh tersebut, Karena itulah dia berulang kali mencengkram kuat. Bahkan terkesan memainkan genggaman tangan ini.

Untunglah Pak Aland sesabar-sabarnya manusia, sadar bahwa dia sangat membutuhkan Aylin di sampingnya, maka dia pun akan memperlakukan Aylin dengan baik.

Pintu utama rumah keluarga Stewart telah terbuka, seorang pelayan menyambut kedatangan mereka berdua.

"Selamat datang Tuan, Nona, silahkan masuk. Semua keluarga sudah menunggu di ruang tengah," jelas sang pelayan.

Saat ini waktu sudah menunjukkan hampir jam 3 sore. Selama ini Aland juga tidak tinggal di rumah, melainkan tinggal di apartemen. Jadi kepulangannya ini pun dinanti-nantikan oleh semua orang.

"Ya Tuhan, akhirnya kalian datang. Mama pikir kalian tidak jadi berkunjung ke sini," ucap mama Berta, dia adalah yang lebih dulu bicara untuk menyambut.

Di ruang tengah ini bukan hanya ada Mama Berta sendiri, melainkan ada juga anggota keluarga yang lain.

Sumpah, Aylin benar-benar merasa canggung berada di tengah semua orang. Dia tidak pernah berkunjung seperti ini. Keadaan seperti ini jauh berbeda dengan pesta-pesta yang pernah dia hadiri.

Di antara perasaan tidak nyaman tersebut, Aylin hanya mampu menggenggam erat tangan sang dosen, karena satu-satunya orang yang dia kenal di sini hanyalah pria ini.

"Sini sayang, sini, Mama akan memperkenalkanmu dengan semua keluarga," ajak mama Berta, dia menarik gadis cantik ini agar duduk di sampingnya. Tapi saat Aylin hendak di tarik, dia malah menggenggam erat tanga sang dosen seolah tak ingin pisah.

Membuat keadaan jadi berubah canggung dalam sekejap, karena di tengah pertemuan keluarga ini Aylin bersikap begitu manja.

"Aku akan duduk di samping Pak Aland," ucap Aylin, sumpah, dia sebenarnya merasa sangat bersalah karena bersikap tidak sopan seperti ini, tapi mau bagaimana lagi, Aylin tidak punya pilihan lain.

Dia harus terlihat kurang ajjar dihadapan semua orang ini.

Maafkan aku Tante. Batin Aylin.

Mama Berta dan yang lainnya tidak merasa heran dengan panggilan bapak yang disematkan oleh Aylin pada Aland, karena sebelumnya Mama Berta sudah menjelaskan pada semua orang bahwa Aylin adalah mahasiswi Aland di kampus.

Dia bahkan sudah menceritakan semua tentang apa yang dilihat saat berkunjung ke kantor Aland kemarin.

"Dia adalah Aylin, kekasihku. Kami sudah menjalin hubungan selama 3 bulan, jadi berhenti mengatur perjodohan untuk ku," ucap Aland setelah dia dan Aylin duduk berdampingan.

Aylin makin dibuat tercengang ketika mendengar kebohongan sang dosen dan sialnya dia harus setuju dengan kebohongan tersebut.

"Ya ampun Aland, Kenapa buru-buru sekali membicarakan tentang hal itu. Aylin bahkan belum mengenal seluruh keluargamu," balas mama Berta.

"Aylin, mama adalah mama Berta, Mamanya Aland. Ini papa Betran, papanya Aland, ini Oma Hazel dan ini Hailey adiknya Aland," jelas Mama Berta.

"Aku Aylin," balas Aylin dengan suara sedikit ketus.

Hailey yang masih SMA sampai ternganga saat melihat tingkah pacar kakaknya tersebut. Rasa-rasanya wanita itu tidak cocok dengan sang kakak.

"Perjalananmu ke sini tadi pasti melelahkan, minumlah dulu airmu," tawar Oma Hazel, meskipun gadis ini terlihat antagonis, namun hanya gadis inilah yang berhasil membuat Aland tertarik dengan wanita. Maka dia pun akan menyayangi juga.

Saat itu seorang pelayan tengah menyajikan makanan dan minuman di atas meja, untuk menyambut tamu kehormatan.

"Silahkan Nak, tidak perlu sungkan," ucap Papa Betran pula.

"Minuman apa itu? Kenapa warnanya merah? Aku tidak sembarang minum jus buah," ucap Aylin.

Astaga. Batin Hailey, adik Aland itu kesabaran setipis tisu.

"Apakah kamu seorang bangsawan? kenapa sikapmu angkuh sekali," ucap Hailey.

"Hailey," tegur mama Berta, bicaranya pelan tapi matanya mendelik.

"Tidak sih, aku orang miskin. Karena itulah lebih suka air putih," balas Aylin.

Terpopuler

Comments

Alistalita

Alistalita

Niatnya mau sombong biar gk diterima eh mlah rendah diri,🤭 justru sipatmu yang seperti itu buat mereka makin suka apalagii jelas² mereka lihattt kalau Aland cocok denganmu aya sama² salinggg melengkapi..

2024-02-12

61

Simon Tambun

Simon Tambun

suasana sudah mulai memanas sesuai dgn yg direncanakan Aylin karna adik siAland ada yg masih Smu yaitu Haley jadi kondisi emosi nya belum bisa dikendalikan nya

2024-04-24

0

Phiby Ortiz

Phiby Ortiz

sebagai orang ga enakan,aku tau gimna bersalahnya ngomong ketus begitu sama yg lebih tua lin ,wkwkwk

2024-04-19

0

lihat semua
Episodes
1 TDG Bab 1 - Sialand
2 TDG Bab 2 - Diam-diam Menangis
3 TDG Bab 3 - Apa Dia Kekasihmu?
4 TDG Bab 4 - Bukan Pura-pura
5 TDG Bab 5 - Kamu Ingin Bukti?
6 TDG Bab 6 - Kekasihku
7 TDG Bab 7 - Kedok Aylin
8 TDG Bab 8 - Perintah Untuk Apa Ini?
9 TDG Bab 9 - Bukankah Itu Mobil Pak Aland?
10 TDG Bab 10 - Karyawan Kontrak
11 TDG Bab 11 - DIAM!!
12 TDG Bab 12 - Lebih Suka Air Putih
13 TDG Bab 13 - Menangis
14 TDG Bab 14 - Apa Adanya
15 TDG Bab 15 - Garis Lurus
16 TDG Bab 16 - Tubuhmu Tubuhku
17 TDG Bab 17 - Hanya Menempel
18 TDG Bab 18 - Permen Stroberi
19 TDG Bab 19 - Terekam Dengan Sangat Jelas
20 TDG Bab 20 - Kamu Berani Membantahku?
21 TDG Bab 21 - Hati Telah Mulai Terlibat
22 TDG Bab 22 - Kabulkan Satu Permintaanku
23 TDG Bab 23 - Kamar 7009
24 TDG Bab 24 - Buah Cherry di Musim Panas
25 TDG Bab 25 - Satu Kecupan
26 TDG Bab 26 - Selalu Berhasil Membuatnya Bergejolak
27 TDG Bab 27 - Putri Pembohong
28 TDG Bab 28 - Akan Aku Turuti Apapun Keinginanmu
29 TDG Bab 29 - Seperti Terhipnotis
30 TDG Bab 30 - Bibir Yang Berantakan
31 TDG Bab 31 - Maumu Bagaimana?
32 TDG Bab 32 - Keputusan Mama Berta
33 TDG Bab 33 - Aland Menggeleng
34 TDG Bab 34 - Tarik Ulur
35 TDG Bab 35 - Berat ya?
36 TDG Bab 36 - Mau Lagi?
37 TDG Bab 37 - Ikut Aku!
38 TDG Bab 38 - Keputusan Aylin
39 TDG Bab 39 - Sesuai Keinginan Hati
40 TDG Bab 40 - Jangan Bohong Aylin
41 TDG Bab 41 - Biar Aku Obati
42 TDG Bab 42 - Belajar Dari Pengalaman
43 TDG Bab 43 - Ditussuk Tepat di Depan Mata
44 TDG Bab 44 - Adu Profesional
45 TDG Bab 45 - Kamu Ingin Aku Datang Ke Rumahmu?
46 TDG Bab 46 - Sebuah Isyarat
47 TDG Bab 47 - Lukka Baru di Bibirnya
48 TDG Bab 48 - Sudah Tidak Ada
49 TDG Bab 49 - Oma Hazel
50 TDG Bab 50 - Miskin dan Bar-bar
51 TDG Bab 51 - Pacar Ajaib
52 TDG Bab 52 - Iya Kan Wil?
53 TDG Bab 53 - Mengambil Kendali
54 TDG Bab 54 - Mallam Yang Paling Indah
55 TDG Bab 55 - Tentang Jodoh
56 TDG Bab 56 - Mendayu-dayu
57 TDG Bab 157 - Bukan Masalah
58 TDG Bab 58 - Apa Itu Cemburu
59 TDG Bab 59 - Selalu Menilaiku Buruk
60 TDG Bab 60 - Aku Yang Akan Makan!
61 TDG Bab 61 - Menelan Ludah
62 TDG Bab 62 - Bohong Aland
63 TDG Bab 63 - Mengembalikan Barang Milik Ivana
64 TDG Bab 64 - Hadiah Kedua
65 TDG Bab 65 - Prinsip Yang Paling Keren
66 TDG Bab 66 - Harusnya Bapak Menciumku
67 TDG Bab 67 - Sang Penjaga Bayangan
68 TDG Bab 68 - Karena Kamu Mesyum
69 TDG Bab 69 - Jalur Menggoda Tuan Aland
70 TDG Bab 70 - Mainan Tuan Aland
71 TDG Bab 71 - Tak Berkutik
72 TDG Bab 72 - Besar Sekali
73 TDG Bab 73 - Andai
74 TDG Bab 74 - Ditunda Sampai Bertemu
75 TDG Bab 75 - Gerbang Rumah Utama Keluarga Carter
76 TDG Bab 76 - Kini Aylin Mencobanya
77 TDG Bab 77 - Ingin Menendangmu
78 TDG Bab 78 - Aku Tau!
79 TDG Bab 79 - BERIKAN!!
80 TDG Bab 80 - Dimana Ada Penjual Air Got?
81 TDG Bab 81 - Mengakui Semuanya
82 TDG Bab 82 - Ternyata Mereka Memang Lesbbian
83 TDG Bab 83 - Jatuh Pingsan
84 TDG Bab 84 - Senyum Bapak Mencurigakan
85 TDG Bab 85 - Kebohongan Pertama
86 TDG Bab 86 - Haruskah Aku Menghukummu?
87 TDG Bab 87 - Mama Mertuaku
88 TDG Bab 88 - Nilainya B
89 TDG Bab 89 - Plester Luka
90 TDG Bab 90 - Jangan Mau Kalah
91 TDG Bab 91 - A
92 TDG Bab 92 - Aku Datang Ke Rumah Mama ya?
93 TDG Bab 93 - Tatapan Pria Hidung Belang
94 TDG Bab 94 - Fokus Pada Kak Aylin
95 TDG Bab 95 - Sesuatu Yang Tidak Beres
96 TDG Bab 96 - Aku Adalah Aylin
97 TDG Bab 97 - Aku Adalah Kekasihnya Pak Aland
98 TDG Bab 98 - Dark VIP
99 TDG Bab 99 - Mematik dan Menyalakan Api
100 TDG Bab 100 - Hancur Sendirian
101 TDG Bab 101 - Surat Resign
102 TDG Bab 102 - Maafkan Aku Aylin
103 TDG Bab 103 - Semakin Merasakan Kekecewaan
104 TDG Bab 104 - Aku Juga Bisa Mengutamakan Mimpi-mimpiku
105 TDG Bab 105 - Ambilah Waktu Sebanyak Yang Kamu Mau
106 TDG Bab 106 - Acaranya Sudah Selesai Kan?
107 TDG Bab 107 - Tahi Lalat
108 TDG Bab 108 - Kamu Berubah Pikiran?
109 TDG Bab 109 - Gadis Kecilnya
110 TDG Bab 110 - Tidak Romantis
111 TDG Bab 111 - Yang Lebih Rindu
112 TDG Bab 112 - Bunga Mawar Merah
113 TDG Bab 113 - Terjerat Dosen Galak
114 Epilog
Episodes

Updated 114 Episodes

1
TDG Bab 1 - Sialand
2
TDG Bab 2 - Diam-diam Menangis
3
TDG Bab 3 - Apa Dia Kekasihmu?
4
TDG Bab 4 - Bukan Pura-pura
5
TDG Bab 5 - Kamu Ingin Bukti?
6
TDG Bab 6 - Kekasihku
7
TDG Bab 7 - Kedok Aylin
8
TDG Bab 8 - Perintah Untuk Apa Ini?
9
TDG Bab 9 - Bukankah Itu Mobil Pak Aland?
10
TDG Bab 10 - Karyawan Kontrak
11
TDG Bab 11 - DIAM!!
12
TDG Bab 12 - Lebih Suka Air Putih
13
TDG Bab 13 - Menangis
14
TDG Bab 14 - Apa Adanya
15
TDG Bab 15 - Garis Lurus
16
TDG Bab 16 - Tubuhmu Tubuhku
17
TDG Bab 17 - Hanya Menempel
18
TDG Bab 18 - Permen Stroberi
19
TDG Bab 19 - Terekam Dengan Sangat Jelas
20
TDG Bab 20 - Kamu Berani Membantahku?
21
TDG Bab 21 - Hati Telah Mulai Terlibat
22
TDG Bab 22 - Kabulkan Satu Permintaanku
23
TDG Bab 23 - Kamar 7009
24
TDG Bab 24 - Buah Cherry di Musim Panas
25
TDG Bab 25 - Satu Kecupan
26
TDG Bab 26 - Selalu Berhasil Membuatnya Bergejolak
27
TDG Bab 27 - Putri Pembohong
28
TDG Bab 28 - Akan Aku Turuti Apapun Keinginanmu
29
TDG Bab 29 - Seperti Terhipnotis
30
TDG Bab 30 - Bibir Yang Berantakan
31
TDG Bab 31 - Maumu Bagaimana?
32
TDG Bab 32 - Keputusan Mama Berta
33
TDG Bab 33 - Aland Menggeleng
34
TDG Bab 34 - Tarik Ulur
35
TDG Bab 35 - Berat ya?
36
TDG Bab 36 - Mau Lagi?
37
TDG Bab 37 - Ikut Aku!
38
TDG Bab 38 - Keputusan Aylin
39
TDG Bab 39 - Sesuai Keinginan Hati
40
TDG Bab 40 - Jangan Bohong Aylin
41
TDG Bab 41 - Biar Aku Obati
42
TDG Bab 42 - Belajar Dari Pengalaman
43
TDG Bab 43 - Ditussuk Tepat di Depan Mata
44
TDG Bab 44 - Adu Profesional
45
TDG Bab 45 - Kamu Ingin Aku Datang Ke Rumahmu?
46
TDG Bab 46 - Sebuah Isyarat
47
TDG Bab 47 - Lukka Baru di Bibirnya
48
TDG Bab 48 - Sudah Tidak Ada
49
TDG Bab 49 - Oma Hazel
50
TDG Bab 50 - Miskin dan Bar-bar
51
TDG Bab 51 - Pacar Ajaib
52
TDG Bab 52 - Iya Kan Wil?
53
TDG Bab 53 - Mengambil Kendali
54
TDG Bab 54 - Mallam Yang Paling Indah
55
TDG Bab 55 - Tentang Jodoh
56
TDG Bab 56 - Mendayu-dayu
57
TDG Bab 157 - Bukan Masalah
58
TDG Bab 58 - Apa Itu Cemburu
59
TDG Bab 59 - Selalu Menilaiku Buruk
60
TDG Bab 60 - Aku Yang Akan Makan!
61
TDG Bab 61 - Menelan Ludah
62
TDG Bab 62 - Bohong Aland
63
TDG Bab 63 - Mengembalikan Barang Milik Ivana
64
TDG Bab 64 - Hadiah Kedua
65
TDG Bab 65 - Prinsip Yang Paling Keren
66
TDG Bab 66 - Harusnya Bapak Menciumku
67
TDG Bab 67 - Sang Penjaga Bayangan
68
TDG Bab 68 - Karena Kamu Mesyum
69
TDG Bab 69 - Jalur Menggoda Tuan Aland
70
TDG Bab 70 - Mainan Tuan Aland
71
TDG Bab 71 - Tak Berkutik
72
TDG Bab 72 - Besar Sekali
73
TDG Bab 73 - Andai
74
TDG Bab 74 - Ditunda Sampai Bertemu
75
TDG Bab 75 - Gerbang Rumah Utama Keluarga Carter
76
TDG Bab 76 - Kini Aylin Mencobanya
77
TDG Bab 77 - Ingin Menendangmu
78
TDG Bab 78 - Aku Tau!
79
TDG Bab 79 - BERIKAN!!
80
TDG Bab 80 - Dimana Ada Penjual Air Got?
81
TDG Bab 81 - Mengakui Semuanya
82
TDG Bab 82 - Ternyata Mereka Memang Lesbbian
83
TDG Bab 83 - Jatuh Pingsan
84
TDG Bab 84 - Senyum Bapak Mencurigakan
85
TDG Bab 85 - Kebohongan Pertama
86
TDG Bab 86 - Haruskah Aku Menghukummu?
87
TDG Bab 87 - Mama Mertuaku
88
TDG Bab 88 - Nilainya B
89
TDG Bab 89 - Plester Luka
90
TDG Bab 90 - Jangan Mau Kalah
91
TDG Bab 91 - A
92
TDG Bab 92 - Aku Datang Ke Rumah Mama ya?
93
TDG Bab 93 - Tatapan Pria Hidung Belang
94
TDG Bab 94 - Fokus Pada Kak Aylin
95
TDG Bab 95 - Sesuatu Yang Tidak Beres
96
TDG Bab 96 - Aku Adalah Aylin
97
TDG Bab 97 - Aku Adalah Kekasihnya Pak Aland
98
TDG Bab 98 - Dark VIP
99
TDG Bab 99 - Mematik dan Menyalakan Api
100
TDG Bab 100 - Hancur Sendirian
101
TDG Bab 101 - Surat Resign
102
TDG Bab 102 - Maafkan Aku Aylin
103
TDG Bab 103 - Semakin Merasakan Kekecewaan
104
TDG Bab 104 - Aku Juga Bisa Mengutamakan Mimpi-mimpiku
105
TDG Bab 105 - Ambilah Waktu Sebanyak Yang Kamu Mau
106
TDG Bab 106 - Acaranya Sudah Selesai Kan?
107
TDG Bab 107 - Tahi Lalat
108
TDG Bab 108 - Kamu Berubah Pikiran?
109
TDG Bab 109 - Gadis Kecilnya
110
TDG Bab 110 - Tidak Romantis
111
TDG Bab 111 - Yang Lebih Rindu
112
TDG Bab 112 - Bunga Mawar Merah
113
TDG Bab 113 - Terjerat Dosen Galak
114
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!