TDG Bab 14 - Apa Adanya

Aland jadi merasa bersalah sendiri saat melihat kemarahan Aylin kali ini, gadis itu bahkan sampai menangis juga. Pasti begitu berat ketika harus menghadapi seluruh keluarganya, dan bahkan harus bertindak yang tidak sopan.

Meskipun Aylin adalah wanita yang barbar tapi dia dididik dengan sangat baik oleh kedua orang tuanya. Keluarga Carter merupakan keluarga yang terhormat dan Aland sangat mengerti tentang hal itu.

Saat ini Aland tidak peduli dengan pintu mobilnya, bahkan jika Aylin ingin merusak mobilnya pun dia akan rela. Karena itulah Aland buru-buru menekan kunci mobil agar Aylin bisa masuk sesukanya seperti itu.

"Maafkan aku," ucap Aland, sekarang dia telah duduk di kursi kemudi.

"Aku mau pulang!" balas Aylin dengan nada kesal yang sangat jelas, suaranya kini terdengar lebih sumbang karena menangis. Kedua tangannya yang kecil pun bergerak cepat untuk menghapus semua air mata di wajahnya.

Aland lalu mengambil tissue yang tersedia di mobil tersebut dan menyerahkannya pada Aylin. "Terima kasih untuk semuanya Aylin, setelah ini aku yakin mereka akan meminta ku untuk mengakhiri hubungan denganmu," ucap pak Aland lagi.

Aylin menerima tissue itu dengan kasar, terlihat seperti merampas.

Di kampus Aland memang dosen yang galak, tapi dia bukan orang yang tidak tahu diri. Setelah dibantu oleh Aylin, dia tak akan segan untuk mengucapkan kata terima kasih.

"Aku tidak mau terlibat dengan keluarga Bapak lagi! Aku mau putus!"

"Sabar dulu, kita tunggu respon mereka. Mungkin besok mama akan datang ke kantor dan membicarakan tentang hal ini."

"Bapak jahat!" balas Aylin, malah jadi menangis lagi.

"Maafkan aku ya," jawab Aland, dia reflek menarik Aylin untuk masuk ke dalam pelukannya dan Aylin yang tengah bersedih memang sangat membutuhkan pelukan ini.

Masih terbayang di wajah Aylin bagaimana terkejutnya Tante Berta saat dia bentak, saat Aylin mengatakan bahwa tas pilihannya kuno. Aylin bahkan pamit dengan tidak sopan pada Oma Hazel dan om Betran, Aylin juga membuat Hailey marah.

Sumpah, dia benar-benar merasa seperti anak berandalan. Jika mommy dan Daddynya tahu, pasti Aylin akan dihukum habis-habisan.

Setelah beberapa saat berada di dalam pelukan pak Aland, Aylin baru sadar bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Dengan cepat dia mendorong sang dosen hingga pelukan mereka terlepas.

"Kenapa peluk-peluk?!" kesal Aylin.

"Jangan menangis lagi, kita akan pulang setelah tangismu reda."

"Bapak yang membuatku menangis!"

"Iya, maafkan aku, ya?"

"Maaf maaf! aku mau putus!"

"Iya nanti," balas Aland, dia menyalakan mesin mobil dan meninggalkan pekarangan rumah ini.

Sementara itu di dalam rumah keluarga Stewart, mama Berta tentu sangat tercengang saat mendengar semua kata-kata Aylin. Tentang bagaimana gadis itu berusaha keras untuk menolak semua hadiah pemberiannya.

Oma Hazel dan papa Betran juga langsung ke dapur setelah Aland dan kekasihnya pergi, mereka berdua ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi di dapur sampai Aylin pergi begitu saja tanpa ada pamitan yang hangat.

"Berta, apa yang sebenarnya terjadi? kenapa Aylin pergi terburu-buru?" tanya oma Hazel, dia juga melihat semua hadiah yang masih tersusun rapi di atas meja.

"Aylin menolak semua pemberian ku Oma, dia benar-benar tidak menerimanya meski hanya sedikit," balas mama Berta, menjelaskan dengan hati yang masih merasa terkejut.

"Katanya Aylin adalah gadis miskin, lalu kenapa semua hadiahnya ditolak?" tanya mama Berta lagi, jadi bingung sendiri. "Dia bahkan mengatakan tas pilihan ku ini kuno," timpalnya pula.

"Tapi sepertinya dia bukan gadis miskin, wajahnya cantik dan tubuhnya putih bersih. Dia juga menggenakan barang-barang mahal di tubuhnya, jam tangan, anting, cincin dan juga baju. Itu semua barang bermerek," jelas Oma Hazel pula yang telah sangat memahami fashion.

"Apa mungkin semua itu barang pemberian Aland? tapi kenapa dia menolak semua pemberian ku?" tanya mama Berta.

"Ya Tuhan, aku benar-benar tidak menyangka pertemuan ini terjadi begitu cepat dan kacau. Tapi aku mencemaskan Aylin, tadi dia terlihat ingin menangis," kata mama Berta lagi.

"Tadi Aland hanya memperkenalkannya sebagai Aylin, apa kamu tau siapa nama belakang keluarganya?" tanya papa Betran pada sang istri.

"Aku lupa Pa, dulu sekretaris Aland pernah mengatakannya. Haruskah aku bertanya lagi?"

"Tidak perlu, jika Aland tahu kita ikut campur hubungannya dia pasti akan marah."

"Jadi bagaimana sekarang? Mama benar-benar bingung Pa," adu mama Berta.

"Hubungi Aland dan katakan padanya untuk menjaga Aylin baik-baik, kita bisa mengatur pertemuan lain kali. Mungkin saat ini terlalu cepat bagi Aylin," putus papa Betran, Oma Hazel juga mengangguk setuju.

Pertemuan pertama tak bisa dijadikan tolak ukur untuk mengambil sebuah keputusan yang penting. Namun saat ini mereka semua tetap mendukung hubungan Aland dan Aylin.

Mama Berta kemudian memerintahkan seorang pelayan untuk mengambil ponselnya di kamar. Karena berpikir Aland sedang mengemudi jadi dia tidak menghubungi melalui sambungan telepon. Mama Berta hanya mengirimkan pesan.

Aland yang tengah mengemudi memang merasakan saat ponselnya bergetar, namun dia mengabaikan notifikasinya. Tetap fokus mengemudi sampai akhirnya menghentikan mobil ketika telah tiba di sebuah toko ice cream ternama.

"Kenapa datang ke sini? Aku tidak mau beli Ice cream!" ucap Aylin, dia akan selalu bicara dengan nada tinggi.

Tapi Aland tidak menanggapi ucapan tersebut, setelah dia memarkirkan mobilnya Aland langsung keluar dan membeli ice cream sendiri, meninggal Aylin di dalam mobil.

"Cih!" kesal Aylin.

Sekitar 10 menit lebih akhirnya Aland kembali masuk ke dalam mobilnya, lengkap dengan kedua tangan yang membawa banyak makanan. Bukan hanya ice cream, tapi juga ada minuman dingin dan juga kebab. Dia membeli banyak makanan untuk gadis tersebut.

"Minumlah dulu," ucap Aland, menyerahkan sebuah minuman dingin setelah dia memasang pipetnya.

"Aku kan sudah bilang tidak mau!"

Aland diam saja, hanya menatap dengan tatapan penuh perintah. Terpaksa Aylin mengambil minuman tersebut dan meminumnya.

"Makanlah yang kamu mau, aku akan mengemudi dengan pelan."

"Aku mau langsung pulang!"

"Iya," balas Aland.

Saat mobil kembali memasuki jalan raya, Aylin mengeluarkan kebab yang telah dibeli oleh sang dosen. Tanpa sungkan dia memakan kebab tersebut, tangannya yang terkena saos dia lap langsung di dashboard mobil. Sengaja ingin membuat pria ini kesal.

1 kebab berukuran sedang habis di makan oleh gadis itu sendiri, terakhir Aylin juga makan ice cream di dalam kotak.

Suasana hatinya benar-benar membaik setelah menghabiskan semua makanan ini, tapi ice creamnya masih tersisa sedikit.

Dan saat semua makanan itu habis, mobil pun berhenti tepat di depan rumah Aylin.

"Terima kasih untuk hari ini, besok jangan lupa datang ke kantor bersama William."

"Coba pak Aland periksa ponsel, mungkin saja Tante Berta sudah mengirim pesan ingin kita putus. Jika sudah putus, aku tidak perlu bekerja di kantor pak Aland," balas Aylin.

Aland menuruti, dia ambil ponselnya di saku jas dan langsung melihat ada satu pesan masuk dari sang ibu. "Benar, mama mengirim pesan."

"Tuh kan! Apa katanya?"

"Aland, mama sangat menyukai Aylin yang apa adanya. Mama mohon jaga Aylin dengan baik, belikan apapun yang dia mau. Lain kali kita atur pertemuan lagi."

Terpopuler

Comments

Phiby Ortiz

Phiby Ortiz

keluarganya udah kaya mampus,punya menantu songong pun gpp 😭

2024-04-19

9

💞 사랑해요 🎀

💞 사랑해요 🎀

Huaaaa...jawaban mama berta di luar ekspetasi 🤣🤣 selamat Ay...secara tidak langsung keluarga pak aland sudah merestui hubungan kalian...jadi jangan berharap minta putus lagi yaaa...nggak akan bisa, keluarga pak aland mau menerima kamu yang apa adanya dengan segala kebar2ran kamu 🤣🤣

Pak aland yang sabar yaa? namanya juga anak kecil..jadi kalau ngambek biasa banting2 perabotan 🤣🤣🤣

2024-02-13

50

ƈɑкɑ еƖƒɑɳȏ˞💢

ƈɑкɑ еƖƒɑɳȏ˞💢

ngakak parah inimah , niatnya mau putus eh malah d suruh jaga baek² anak orang🤣😭

2024-04-20

1

lihat semua
Episodes
1 TDG Bab 1 - Sialand
2 TDG Bab 2 - Diam-diam Menangis
3 TDG Bab 3 - Apa Dia Kekasihmu?
4 TDG Bab 4 - Bukan Pura-pura
5 TDG Bab 5 - Kamu Ingin Bukti?
6 TDG Bab 6 - Kekasihku
7 TDG Bab 7 - Kedok Aylin
8 TDG Bab 8 - Perintah Untuk Apa Ini?
9 TDG Bab 9 - Bukankah Itu Mobil Pak Aland?
10 TDG Bab 10 - Karyawan Kontrak
11 TDG Bab 11 - DIAM!!
12 TDG Bab 12 - Lebih Suka Air Putih
13 TDG Bab 13 - Menangis
14 TDG Bab 14 - Apa Adanya
15 TDG Bab 15 - Garis Lurus
16 TDG Bab 16 - Tubuhmu Tubuhku
17 TDG Bab 17 - Hanya Menempel
18 TDG Bab 18 - Permen Stroberi
19 TDG Bab 19 - Terekam Dengan Sangat Jelas
20 TDG Bab 20 - Kamu Berani Membantahku?
21 TDG Bab 21 - Hati Telah Mulai Terlibat
22 TDG Bab 22 - Kabulkan Satu Permintaanku
23 TDG Bab 23 - Kamar 7009
24 TDG Bab 24 - Buah Cherry di Musim Panas
25 TDG Bab 25 - Satu Kecupan
26 TDG Bab 26 - Selalu Berhasil Membuatnya Bergejolak
27 TDG Bab 27 - Putri Pembohong
28 TDG Bab 28 - Akan Aku Turuti Apapun Keinginanmu
29 TDG Bab 29 - Seperti Terhipnotis
30 TDG Bab 30 - Bibir Yang Berantakan
31 TDG Bab 31 - Maumu Bagaimana?
32 TDG Bab 32 - Keputusan Mama Berta
33 TDG Bab 33 - Aland Menggeleng
34 TDG Bab 34 - Tarik Ulur
35 TDG Bab 35 - Berat ya?
36 TDG Bab 36 - Mau Lagi?
37 TDG Bab 37 - Ikut Aku!
38 TDG Bab 38 - Keputusan Aylin
39 TDG Bab 39 - Sesuai Keinginan Hati
40 TDG Bab 40 - Jangan Bohong Aylin
41 TDG Bab 41 - Biar Aku Obati
42 TDG Bab 42 - Belajar Dari Pengalaman
43 TDG Bab 43 - Ditussuk Tepat di Depan Mata
44 TDG Bab 44 - Adu Profesional
45 TDG Bab 45 - Kamu Ingin Aku Datang Ke Rumahmu?
46 TDG Bab 46 - Sebuah Isyarat
47 TDG Bab 47 - Lukka Baru di Bibirnya
48 TDG Bab 48 - Sudah Tidak Ada
49 TDG Bab 49 - Oma Hazel
50 TDG Bab 50 - Miskin dan Bar-bar
51 TDG Bab 51 - Pacar Ajaib
52 TDG Bab 52 - Iya Kan Wil?
53 TDG Bab 53 - Mengambil Kendali
54 TDG Bab 54 - Mallam Yang Paling Indah
55 TDG Bab 55 - Tentang Jodoh
56 TDG Bab 56 - Mendayu-dayu
57 TDG Bab 157 - Bukan Masalah
58 TDG Bab 58 - Apa Itu Cemburu
59 TDG Bab 59 - Selalu Menilaiku Buruk
60 TDG Bab 60 - Aku Yang Akan Makan!
61 TDG Bab 61 - Menelan Ludah
62 TDG Bab 62 - Bohong Aland
63 TDG Bab 63 - Mengembalikan Barang Milik Ivana
64 TDG Bab 64 - Hadiah Kedua
65 TDG Bab 65 - Prinsip Yang Paling Keren
66 TDG Bab 66 - Harusnya Bapak Menciumku
67 TDG Bab 67 - Sang Penjaga Bayangan
68 TDG Bab 68 - Karena Kamu Mesyum
69 TDG Bab 69 - Jalur Menggoda Tuan Aland
70 TDG Bab 70 - Mainan Tuan Aland
71 TDG Bab 71 - Tak Berkutik
72 TDG Bab 72 - Besar Sekali
73 TDG Bab 73 - Andai
74 TDG Bab 74 - Ditunda Sampai Bertemu
75 TDG Bab 75 - Gerbang Rumah Utama Keluarga Carter
76 TDG Bab 76 - Kini Aylin Mencobanya
77 TDG Bab 77 - Ingin Menendangmu
78 TDG Bab 78 - Aku Tau!
79 TDG Bab 79 - BERIKAN!!
80 TDG Bab 80 - Dimana Ada Penjual Air Got?
81 TDG Bab 81 - Mengakui Semuanya
82 TDG Bab 82 - Ternyata Mereka Memang Lesbbian
83 TDG Bab 83 - Jatuh Pingsan
84 TDG Bab 84 - Senyum Bapak Mencurigakan
85 TDG Bab 85 - Kebohongan Pertama
86 TDG Bab 86 - Haruskah Aku Menghukummu?
87 TDG Bab 87 - Mama Mertuaku
88 TDG Bab 88 - Nilainya B
89 TDG Bab 89 - Plester Luka
90 TDG Bab 90 - Jangan Mau Kalah
91 TDG Bab 91 - A
92 TDG Bab 92 - Aku Datang Ke Rumah Mama ya?
93 TDG Bab 93 - Tatapan Pria Hidung Belang
94 TDG Bab 94 - Fokus Pada Kak Aylin
95 TDG Bab 95 - Sesuatu Yang Tidak Beres
96 TDG Bab 96 - Aku Adalah Aylin
97 TDG Bab 97 - Aku Adalah Kekasihnya Pak Aland
98 TDG Bab 98 - Dark VIP
99 TDG Bab 99 - Mematik dan Menyalakan Api
100 TDG Bab 100 - Hancur Sendirian
101 TDG Bab 101 - Surat Resign
102 TDG Bab 102 - Maafkan Aku Aylin
103 TDG Bab 103 - Semakin Merasakan Kekecewaan
104 TDG Bab 104 - Aku Juga Bisa Mengutamakan Mimpi-mimpiku
105 TDG Bab 105 - Ambilah Waktu Sebanyak Yang Kamu Mau
106 TDG Bab 106 - Acaranya Sudah Selesai Kan?
107 TDG Bab 107 - Tahi Lalat
108 TDG Bab 108 - Kamu Berubah Pikiran?
109 TDG Bab 109 - Gadis Kecilnya
110 TDG Bab 110 - Tidak Romantis
111 TDG Bab 111 - Yang Lebih Rindu
112 TDG Bab 112 - Bunga Mawar Merah
113 TDG Bab 113 - Terjerat Dosen Galak
114 Epilog
Episodes

Updated 114 Episodes

1
TDG Bab 1 - Sialand
2
TDG Bab 2 - Diam-diam Menangis
3
TDG Bab 3 - Apa Dia Kekasihmu?
4
TDG Bab 4 - Bukan Pura-pura
5
TDG Bab 5 - Kamu Ingin Bukti?
6
TDG Bab 6 - Kekasihku
7
TDG Bab 7 - Kedok Aylin
8
TDG Bab 8 - Perintah Untuk Apa Ini?
9
TDG Bab 9 - Bukankah Itu Mobil Pak Aland?
10
TDG Bab 10 - Karyawan Kontrak
11
TDG Bab 11 - DIAM!!
12
TDG Bab 12 - Lebih Suka Air Putih
13
TDG Bab 13 - Menangis
14
TDG Bab 14 - Apa Adanya
15
TDG Bab 15 - Garis Lurus
16
TDG Bab 16 - Tubuhmu Tubuhku
17
TDG Bab 17 - Hanya Menempel
18
TDG Bab 18 - Permen Stroberi
19
TDG Bab 19 - Terekam Dengan Sangat Jelas
20
TDG Bab 20 - Kamu Berani Membantahku?
21
TDG Bab 21 - Hati Telah Mulai Terlibat
22
TDG Bab 22 - Kabulkan Satu Permintaanku
23
TDG Bab 23 - Kamar 7009
24
TDG Bab 24 - Buah Cherry di Musim Panas
25
TDG Bab 25 - Satu Kecupan
26
TDG Bab 26 - Selalu Berhasil Membuatnya Bergejolak
27
TDG Bab 27 - Putri Pembohong
28
TDG Bab 28 - Akan Aku Turuti Apapun Keinginanmu
29
TDG Bab 29 - Seperti Terhipnotis
30
TDG Bab 30 - Bibir Yang Berantakan
31
TDG Bab 31 - Maumu Bagaimana?
32
TDG Bab 32 - Keputusan Mama Berta
33
TDG Bab 33 - Aland Menggeleng
34
TDG Bab 34 - Tarik Ulur
35
TDG Bab 35 - Berat ya?
36
TDG Bab 36 - Mau Lagi?
37
TDG Bab 37 - Ikut Aku!
38
TDG Bab 38 - Keputusan Aylin
39
TDG Bab 39 - Sesuai Keinginan Hati
40
TDG Bab 40 - Jangan Bohong Aylin
41
TDG Bab 41 - Biar Aku Obati
42
TDG Bab 42 - Belajar Dari Pengalaman
43
TDG Bab 43 - Ditussuk Tepat di Depan Mata
44
TDG Bab 44 - Adu Profesional
45
TDG Bab 45 - Kamu Ingin Aku Datang Ke Rumahmu?
46
TDG Bab 46 - Sebuah Isyarat
47
TDG Bab 47 - Lukka Baru di Bibirnya
48
TDG Bab 48 - Sudah Tidak Ada
49
TDG Bab 49 - Oma Hazel
50
TDG Bab 50 - Miskin dan Bar-bar
51
TDG Bab 51 - Pacar Ajaib
52
TDG Bab 52 - Iya Kan Wil?
53
TDG Bab 53 - Mengambil Kendali
54
TDG Bab 54 - Mallam Yang Paling Indah
55
TDG Bab 55 - Tentang Jodoh
56
TDG Bab 56 - Mendayu-dayu
57
TDG Bab 157 - Bukan Masalah
58
TDG Bab 58 - Apa Itu Cemburu
59
TDG Bab 59 - Selalu Menilaiku Buruk
60
TDG Bab 60 - Aku Yang Akan Makan!
61
TDG Bab 61 - Menelan Ludah
62
TDG Bab 62 - Bohong Aland
63
TDG Bab 63 - Mengembalikan Barang Milik Ivana
64
TDG Bab 64 - Hadiah Kedua
65
TDG Bab 65 - Prinsip Yang Paling Keren
66
TDG Bab 66 - Harusnya Bapak Menciumku
67
TDG Bab 67 - Sang Penjaga Bayangan
68
TDG Bab 68 - Karena Kamu Mesyum
69
TDG Bab 69 - Jalur Menggoda Tuan Aland
70
TDG Bab 70 - Mainan Tuan Aland
71
TDG Bab 71 - Tak Berkutik
72
TDG Bab 72 - Besar Sekali
73
TDG Bab 73 - Andai
74
TDG Bab 74 - Ditunda Sampai Bertemu
75
TDG Bab 75 - Gerbang Rumah Utama Keluarga Carter
76
TDG Bab 76 - Kini Aylin Mencobanya
77
TDG Bab 77 - Ingin Menendangmu
78
TDG Bab 78 - Aku Tau!
79
TDG Bab 79 - BERIKAN!!
80
TDG Bab 80 - Dimana Ada Penjual Air Got?
81
TDG Bab 81 - Mengakui Semuanya
82
TDG Bab 82 - Ternyata Mereka Memang Lesbbian
83
TDG Bab 83 - Jatuh Pingsan
84
TDG Bab 84 - Senyum Bapak Mencurigakan
85
TDG Bab 85 - Kebohongan Pertama
86
TDG Bab 86 - Haruskah Aku Menghukummu?
87
TDG Bab 87 - Mama Mertuaku
88
TDG Bab 88 - Nilainya B
89
TDG Bab 89 - Plester Luka
90
TDG Bab 90 - Jangan Mau Kalah
91
TDG Bab 91 - A
92
TDG Bab 92 - Aku Datang Ke Rumah Mama ya?
93
TDG Bab 93 - Tatapan Pria Hidung Belang
94
TDG Bab 94 - Fokus Pada Kak Aylin
95
TDG Bab 95 - Sesuatu Yang Tidak Beres
96
TDG Bab 96 - Aku Adalah Aylin
97
TDG Bab 97 - Aku Adalah Kekasihnya Pak Aland
98
TDG Bab 98 - Dark VIP
99
TDG Bab 99 - Mematik dan Menyalakan Api
100
TDG Bab 100 - Hancur Sendirian
101
TDG Bab 101 - Surat Resign
102
TDG Bab 102 - Maafkan Aku Aylin
103
TDG Bab 103 - Semakin Merasakan Kekecewaan
104
TDG Bab 104 - Aku Juga Bisa Mengutamakan Mimpi-mimpiku
105
TDG Bab 105 - Ambilah Waktu Sebanyak Yang Kamu Mau
106
TDG Bab 106 - Acaranya Sudah Selesai Kan?
107
TDG Bab 107 - Tahi Lalat
108
TDG Bab 108 - Kamu Berubah Pikiran?
109
TDG Bab 109 - Gadis Kecilnya
110
TDG Bab 110 - Tidak Romantis
111
TDG Bab 111 - Yang Lebih Rindu
112
TDG Bab 112 - Bunga Mawar Merah
113
TDG Bab 113 - Terjerat Dosen Galak
114
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!