TDG Bab 13 - Menangis

Aland langsung mengulum senyum saat mendengar jawaban Aylin, susah payah dia menahan diri agar tidak tergelak. Miskin apanya? Baginya Keluarga Carter bahkan lebih berkuasa daripada keluarga Stewart.

Bagus Aylin, terserah kamu mau lakukan apa? Yang penting buat semua keluargaku agar tidak menyetujui tentang hubungan Kita. Batin Aland, dia kan lebih banyak diam untuk membiarkan Aylin bicara.

Aland hanya mampu terus menggenggam tangan Aylin yang terasa dingin, gadis ini pasti merasa takut dan gugup saat menghadapi semua keluarganya.

Dalam perjalanan menuju ke sini tadi, Aland dan Aylin memang sudah sepakat untuk tidak membawa-bawa nama keluarga Carter, Aylin hanya akan dikenal sebagai orang lain.

"Miskin saja banyak gaya," celetuk Hailey kemudian, yang jiwanya masih menggebu-gebu.

"Hailey, jaga ucapanmu Nak. Lebih baik masuklah ke kamarmu," titah mama Berta. Pertemuan keluarga ini nyaris saja jadi berantakan.

Hailey yang terlanjur kesal langsung meninggalkan ruang tengah tersebut, menggerutu merasa kesal atas sikap kekasih sang kakak.

Di pertemuan pertama ini harusnya Aylin bersikap baik dan sopan santun, bukannya berlagak seperti seorang tuan putri. Bahkan sampai menilai minuman yang disajikan.

Sementara Aylin hanya menatap kepergian gadis itu dengan perasaan bersalah.

Maafkan aku Hailey. Batin Aylin, selalu meminta maaf di dalam hati.

"Maafkan Hailey ya sayang, tugas sekolahnya masih banyak. Jadi dia gampang marah-marah seperti itu," ucap mama Berta lagi.

"Tidak apa-apa Tante, aku juga tidak suka pada dia, akan lebih bagus jika dia pergi," jawab Aylin dan langsung membuat semua orang tercengang, kecuali Aland.

"Jadi kalian sudah bersama selama 3 bulan? harusnya sejak dulu kamu berkunjung ke rumah ini Sayang," ucap Oma Hazel, coba untuk mengalihkan pembicaraan.

"Aku adalah mahasiswinya pak Aland Oma, rasanya akan canggung jika kami menjalin hubungan. Jadi selama ini masih diam-diam."

"Iya iya, Oma bisa memahaminya. Jadi apa sekarang kuliah mu sudah selesai?" tanya oma lagi.

"Sudah Oma, 2 Minggu lagi aku wisuda."

"Syukurlah, kamu sangat cantik, Nak. Wajar saja Aland menyukaimu."

"Tidak Oma, bukan pak Aland yang menyukaiku lebih dulu. Tapi aku yang menggodanya lebih dulu, iya kan sayang?" balas Aylin, lalu menoleh ke arah pak Aland, menunjukkan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca ingin menangis.

Bingung sendiri harus bagaimana, harus bicara apalagi, sementara Aylin tak bisa bersikap kasar dengan para orang tua.

"Hem," balas Aland singkat, lalu mengelus pipi Aylin agar tidak menangis.

Aylin mencebik, kesal ingin segera keluar dari rumah ini.

Papa Betran, Mama Berta dan Oma Hazel sampai tercengang melihat pemandangan manis tersebut.

Mereka pikir Aland menyukai sesama jenis, saking tak pernahnya membawa seorang gadis untuk datang ke rumah ini.

Tapi bersama Aylin ternyata Aland bisa menunjukkan sikap kelelakiannya. Mama Berta dan Oma Hazel saling pandang, lalu mengangguk kecil seolah sama-sama bisa memahami apa yang ada di dalam pikiran mereka.

Tak peduli Aylin wanita seperti apa mereka akan tetap memberi restu, masih untung Aland membawa seorang wanita, bukan pria.

"Aku dan Aylin tidak bisa lama-lama, jadi kami akan langsung pamit," ucap Aland kemudian, karena lengannya telah di cubit oleh Aylin.

"Tunggu sebentar, mama akan bawakan sesuatu untuk Aylin," balas mama Barta dengan cepat, dia telah menyiapkan buah tangan untuk Aylin.

Karena tergesa mama Berta sampai lupa untuk memanggil pelayan, jadi dia berlari langsung menuju dapur.

"Tidak usah Tante!" ucap Aylin, namun suaranya yang cukup tinggi tidak mampu menghentikan langkah mama Berta.

Sungguh, Aylin benar-benar merasa tidak enak hati. Tapi dia sudah terlanjur terjun dalam masalah ini, jadi kepalang basah dia akan benar-benar bersikap kurang ajar.

Seperti tidak menghargai Oma Hazel dan papa Betran, Aylin langsung bangkit begitu saja dan pergi meninggalkan ruang tengah tersebut, bukan keluar melainkan dia menyusul mama Berta yang masuk ke dalam sana.

Aylin bersikap seolah ini adalah rumahnya sendiri.

"Ya ampun anak itu," gumam Oma Hazel, "Saking tidak enaknya dia pada kita, sampai mengejar Berta," ucapnya lagi.

Sejak tadi Aylin sudah bersikap semaunya, tapi semua orang tetap menganggapnya baik. Papa Betran malah heran sendiri, sebab sejak tadi dia selalu mengawasi Aylin. Tiap bicara memang terdengar ketus dan blak-blakan, tapi sorot matanya begitu teduh.

Seolah sikap buruk yang ditunjukkan oleh Aylin, tak sejalan dengan apa yang ada di dalam hatinya.

"Tante, tidak perlu membawakan aku apapun. Aku tidak mau menerimanya," ucap Aylin yang akhirnya berhasil mengejar Mama Berta, mereka berdua telah tiba di dapur rumah ini.

Di atas meja makan sudah tersaji banyak kantung paper bag, berisi makanan, buah-buahan dan juga ada hadiah berupa tas mewah. Semuanya sudah dikumpulkan di sini, telah mama Berta siapkan khusus untuk calon menantunya.

"Tidak Sayang, mama memang sudah menyiapkan ini semua untukmu. Jadi bawalah pulang, mama titip salam untuk semua keluarga mu ya, lain kali kita atur pertemuan dua keluarga," balas mama Berta.

"Maaf Tante, aku tidak bisa menerima Ini semua. Aku bukan pengemis," balas Aylin, yang ingin dinilai sebagai gadis miskin tapi tidak tahu diri.

"Ya ampun sayang, kenapa pikiranmu jauh sekali. Ini hanya hadiah Nak."

"Tidak Tante, aku tidak akan menerima. Dengan semua hadiah ini, Tante seolah mengikat ku. Padahal belum tentu aku dan pak Akan akan menikah. Sekarang kami masih pacaran," balas Aylin lagi.

"Tidak apa-apa Sayang, jika kalian bukan jodoh tidak apa-apa. Mama akan tetap memberikan ini semua padamu."

"Pokoknya aku tidak mau, aku tidak akan membawa apapun dari sini!" balas Aylin, bahkan bicara dengan suara yang terdengar makin tinggi.

Setelah mengatakan itu dia menggigit bibir bawahnya, merasa begitu menyesal dengan semua yang dia lakukan. Tapi Aylin tidak bisa mundur, Dia sangat berharap di pertemuan pertama ini seluruh keluarga Stewart akan langsung sepakat untuk meminta pak Aland memutuskannya.

"Coba aku lihat apa isinya? Ini semua bukan seleraku, tas ini juga terlalu kuno," ucap Aylin, setelah dia membuka satu persatu paper bag dan melihat isinya.

"Aku tidak mau menerimanya, aku akan langsung pulang," kata Aylin lagi dan langsung pergi begitu saja meninggalkan mama Berta di dapur.

Tiba di ruang tengah Aylin juga tidak duduk lagi, dia hanya mengambil tasnya dan langsung pamit pergi.

"Aku pulang sekarang, permisi," ucap Aylin pada Oma Hazel dan papa Betran.

Lalu melangkah cepat untuk keluar dan Aland segera menyusul. Belum sepenuhnya keluar dari rumah ini, namun Aylin sudah menangis.

"Aylin," panggil Aland, tiba di teras rumah Aland mencekal tangan Aylin coba menghentikan langkah Aylin yang tergesa. Tapi Aylin menepisnya.

"Lepas!" kesal Aylin, dia berlari, masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya kuat.

BRAK!!

Terpopuler

Comments

💞 사랑해요 🎀

💞 사랑해요 🎀

waduhhh...hancurkan saja Mobil pak Aland ..Ay...kalau perlu bawa palu dan buat mobilnya babak belur 🤣🤣🤣

kelakuan Ay kagak bakalan bikin keluarga Aland ilfill...malah semakin gemesss dan penasaran, karena mereka tahu apa yang Aylin lakukan tak sejalan dengan apa yang ada di pikiran Aylin...para orang tua pasti faham dan bisa menilai sendiri dengan apa yang mereka lihat...malah mungkin akan menyalahkan Aland, dengan sikapnya Aylin yang bar2 🤣🤣🤣

Sudahlahh Ay...kalau nggak bisa bersikap jutek jangan di paksakan...malah yiksa hatimu sendiri 😂😂

2024-02-13

55

Alistalita

Alistalita

Aduh kasihan Aylin pasti punya sifatnya gak tegaan, dia mau putus sama pak dosen tapi dia juga yg harus berjuang sendiriii pura² gak baikkk dihadapan keluarga setewart,untung papa betran peka Ayo pak selidiki apa yg terjadii buatt mereka jadi pasangan kekasihhh yg sesungguhnya🤭😂

2024-02-13

12

Galih Pratama Zhaqi

Galih Pratama Zhaqi

menangis krn menyesal sdh tdk sopn dg orng yg lbh tua krn itu bkn sift aslinya, dia hrs brpura2 buruk didpn klrga sialaand 🤭

2024-04-19

6

lihat semua
Episodes
1 TDG Bab 1 - Sialand
2 TDG Bab 2 - Diam-diam Menangis
3 TDG Bab 3 - Apa Dia Kekasihmu?
4 TDG Bab 4 - Bukan Pura-pura
5 TDG Bab 5 - Kamu Ingin Bukti?
6 TDG Bab 6 - Kekasihku
7 TDG Bab 7 - Kedok Aylin
8 TDG Bab 8 - Perintah Untuk Apa Ini?
9 TDG Bab 9 - Bukankah Itu Mobil Pak Aland?
10 TDG Bab 10 - Karyawan Kontrak
11 TDG Bab 11 - DIAM!!
12 TDG Bab 12 - Lebih Suka Air Putih
13 TDG Bab 13 - Menangis
14 TDG Bab 14 - Apa Adanya
15 TDG Bab 15 - Garis Lurus
16 TDG Bab 16 - Tubuhmu Tubuhku
17 TDG Bab 17 - Hanya Menempel
18 TDG Bab 18 - Permen Stroberi
19 TDG Bab 19 - Terekam Dengan Sangat Jelas
20 TDG Bab 20 - Kamu Berani Membantahku?
21 TDG Bab 21 - Hati Telah Mulai Terlibat
22 TDG Bab 22 - Kabulkan Satu Permintaanku
23 TDG Bab 23 - Kamar 7009
24 TDG Bab 24 - Buah Cherry di Musim Panas
25 TDG Bab 25 - Satu Kecupan
26 TDG Bab 26 - Selalu Berhasil Membuatnya Bergejolak
27 TDG Bab 27 - Putri Pembohong
28 TDG Bab 28 - Akan Aku Turuti Apapun Keinginanmu
29 TDG Bab 29 - Seperti Terhipnotis
30 TDG Bab 30 - Bibir Yang Berantakan
31 TDG Bab 31 - Maumu Bagaimana?
32 TDG Bab 32 - Keputusan Mama Berta
33 TDG Bab 33 - Aland Menggeleng
34 TDG Bab 34 - Tarik Ulur
35 TDG Bab 35 - Berat ya?
36 TDG Bab 36 - Mau Lagi?
37 TDG Bab 37 - Ikut Aku!
38 TDG Bab 38 - Keputusan Aylin
39 TDG Bab 39 - Sesuai Keinginan Hati
40 TDG Bab 40 - Jangan Bohong Aylin
41 TDG Bab 41 - Biar Aku Obati
42 TDG Bab 42 - Belajar Dari Pengalaman
43 TDG Bab 43 - Ditussuk Tepat di Depan Mata
44 TDG Bab 44 - Adu Profesional
45 TDG Bab 45 - Kamu Ingin Aku Datang Ke Rumahmu?
46 TDG Bab 46 - Sebuah Isyarat
47 TDG Bab 47 - Lukka Baru di Bibirnya
48 TDG Bab 48 - Sudah Tidak Ada
49 TDG Bab 49 - Oma Hazel
50 TDG Bab 50 - Miskin dan Bar-bar
51 TDG Bab 51 - Pacar Ajaib
52 TDG Bab 52 - Iya Kan Wil?
53 TDG Bab 53 - Mengambil Kendali
54 TDG Bab 54 - Mallam Yang Paling Indah
55 TDG Bab 55 - Tentang Jodoh
56 TDG Bab 56 - Mendayu-dayu
57 TDG Bab 157 - Bukan Masalah
58 TDG Bab 58 - Apa Itu Cemburu
59 TDG Bab 59 - Selalu Menilaiku Buruk
60 TDG Bab 60 - Aku Yang Akan Makan!
61 TDG Bab 61 - Menelan Ludah
62 TDG Bab 62 - Bohong Aland
63 TDG Bab 63 - Mengembalikan Barang Milik Ivana
64 TDG Bab 64 - Hadiah Kedua
65 TDG Bab 65 - Prinsip Yang Paling Keren
66 TDG Bab 66 - Harusnya Bapak Menciumku
67 TDG Bab 67 - Sang Penjaga Bayangan
68 TDG Bab 68 - Karena Kamu Mesyum
69 TDG Bab 69 - Jalur Menggoda Tuan Aland
70 TDG Bab 70 - Mainan Tuan Aland
71 TDG Bab 71 - Tak Berkutik
72 TDG Bab 72 - Besar Sekali
73 TDG Bab 73 - Andai
74 TDG Bab 74 - Ditunda Sampai Bertemu
75 TDG Bab 75 - Gerbang Rumah Utama Keluarga Carter
76 TDG Bab 76 - Kini Aylin Mencobanya
77 TDG Bab 77 - Ingin Menendangmu
78 TDG Bab 78 - Aku Tau!
79 TDG Bab 79 - BERIKAN!!
80 TDG Bab 80 - Dimana Ada Penjual Air Got?
81 TDG Bab 81 - Mengakui Semuanya
82 TDG Bab 82 - Ternyata Mereka Memang Lesbbian
83 TDG Bab 83 - Jatuh Pingsan
84 TDG Bab 84 - Senyum Bapak Mencurigakan
85 TDG Bab 85 - Kebohongan Pertama
86 TDG Bab 86 - Haruskah Aku Menghukummu?
87 TDG Bab 87 - Mama Mertuaku
88 TDG Bab 88 - Nilainya B
89 TDG Bab 89 - Plester Luka
90 TDG Bab 90 - Jangan Mau Kalah
91 TDG Bab 91 - A
92 TDG Bab 92 - Aku Datang Ke Rumah Mama ya?
93 TDG Bab 93 - Tatapan Pria Hidung Belang
94 TDG Bab 94 - Fokus Pada Kak Aylin
95 TDG Bab 95 - Sesuatu Yang Tidak Beres
96 TDG Bab 96 - Aku Adalah Aylin
97 TDG Bab 97 - Aku Adalah Kekasihnya Pak Aland
98 TDG Bab 98 - Dark VIP
99 TDG Bab 99 - Mematik dan Menyalakan Api
100 TDG Bab 100 - Hancur Sendirian
101 TDG Bab 101 - Surat Resign
102 TDG Bab 102 - Maafkan Aku Aylin
103 TDG Bab 103 - Semakin Merasakan Kekecewaan
104 TDG Bab 104 - Aku Juga Bisa Mengutamakan Mimpi-mimpiku
105 TDG Bab 105 - Ambilah Waktu Sebanyak Yang Kamu Mau
106 TDG Bab 106 - Acaranya Sudah Selesai Kan?
107 TDG Bab 107 - Tahi Lalat
108 TDG Bab 108 - Kamu Berubah Pikiran?
109 TDG Bab 109 - Gadis Kecilnya
110 TDG Bab 110 - Tidak Romantis
111 TDG Bab 111 - Yang Lebih Rindu
112 TDG Bab 112 - Bunga Mawar Merah
113 TDG Bab 113 - Terjerat Dosen Galak
114 Epilog
Episodes

Updated 114 Episodes

1
TDG Bab 1 - Sialand
2
TDG Bab 2 - Diam-diam Menangis
3
TDG Bab 3 - Apa Dia Kekasihmu?
4
TDG Bab 4 - Bukan Pura-pura
5
TDG Bab 5 - Kamu Ingin Bukti?
6
TDG Bab 6 - Kekasihku
7
TDG Bab 7 - Kedok Aylin
8
TDG Bab 8 - Perintah Untuk Apa Ini?
9
TDG Bab 9 - Bukankah Itu Mobil Pak Aland?
10
TDG Bab 10 - Karyawan Kontrak
11
TDG Bab 11 - DIAM!!
12
TDG Bab 12 - Lebih Suka Air Putih
13
TDG Bab 13 - Menangis
14
TDG Bab 14 - Apa Adanya
15
TDG Bab 15 - Garis Lurus
16
TDG Bab 16 - Tubuhmu Tubuhku
17
TDG Bab 17 - Hanya Menempel
18
TDG Bab 18 - Permen Stroberi
19
TDG Bab 19 - Terekam Dengan Sangat Jelas
20
TDG Bab 20 - Kamu Berani Membantahku?
21
TDG Bab 21 - Hati Telah Mulai Terlibat
22
TDG Bab 22 - Kabulkan Satu Permintaanku
23
TDG Bab 23 - Kamar 7009
24
TDG Bab 24 - Buah Cherry di Musim Panas
25
TDG Bab 25 - Satu Kecupan
26
TDG Bab 26 - Selalu Berhasil Membuatnya Bergejolak
27
TDG Bab 27 - Putri Pembohong
28
TDG Bab 28 - Akan Aku Turuti Apapun Keinginanmu
29
TDG Bab 29 - Seperti Terhipnotis
30
TDG Bab 30 - Bibir Yang Berantakan
31
TDG Bab 31 - Maumu Bagaimana?
32
TDG Bab 32 - Keputusan Mama Berta
33
TDG Bab 33 - Aland Menggeleng
34
TDG Bab 34 - Tarik Ulur
35
TDG Bab 35 - Berat ya?
36
TDG Bab 36 - Mau Lagi?
37
TDG Bab 37 - Ikut Aku!
38
TDG Bab 38 - Keputusan Aylin
39
TDG Bab 39 - Sesuai Keinginan Hati
40
TDG Bab 40 - Jangan Bohong Aylin
41
TDG Bab 41 - Biar Aku Obati
42
TDG Bab 42 - Belajar Dari Pengalaman
43
TDG Bab 43 - Ditussuk Tepat di Depan Mata
44
TDG Bab 44 - Adu Profesional
45
TDG Bab 45 - Kamu Ingin Aku Datang Ke Rumahmu?
46
TDG Bab 46 - Sebuah Isyarat
47
TDG Bab 47 - Lukka Baru di Bibirnya
48
TDG Bab 48 - Sudah Tidak Ada
49
TDG Bab 49 - Oma Hazel
50
TDG Bab 50 - Miskin dan Bar-bar
51
TDG Bab 51 - Pacar Ajaib
52
TDG Bab 52 - Iya Kan Wil?
53
TDG Bab 53 - Mengambil Kendali
54
TDG Bab 54 - Mallam Yang Paling Indah
55
TDG Bab 55 - Tentang Jodoh
56
TDG Bab 56 - Mendayu-dayu
57
TDG Bab 157 - Bukan Masalah
58
TDG Bab 58 - Apa Itu Cemburu
59
TDG Bab 59 - Selalu Menilaiku Buruk
60
TDG Bab 60 - Aku Yang Akan Makan!
61
TDG Bab 61 - Menelan Ludah
62
TDG Bab 62 - Bohong Aland
63
TDG Bab 63 - Mengembalikan Barang Milik Ivana
64
TDG Bab 64 - Hadiah Kedua
65
TDG Bab 65 - Prinsip Yang Paling Keren
66
TDG Bab 66 - Harusnya Bapak Menciumku
67
TDG Bab 67 - Sang Penjaga Bayangan
68
TDG Bab 68 - Karena Kamu Mesyum
69
TDG Bab 69 - Jalur Menggoda Tuan Aland
70
TDG Bab 70 - Mainan Tuan Aland
71
TDG Bab 71 - Tak Berkutik
72
TDG Bab 72 - Besar Sekali
73
TDG Bab 73 - Andai
74
TDG Bab 74 - Ditunda Sampai Bertemu
75
TDG Bab 75 - Gerbang Rumah Utama Keluarga Carter
76
TDG Bab 76 - Kini Aylin Mencobanya
77
TDG Bab 77 - Ingin Menendangmu
78
TDG Bab 78 - Aku Tau!
79
TDG Bab 79 - BERIKAN!!
80
TDG Bab 80 - Dimana Ada Penjual Air Got?
81
TDG Bab 81 - Mengakui Semuanya
82
TDG Bab 82 - Ternyata Mereka Memang Lesbbian
83
TDG Bab 83 - Jatuh Pingsan
84
TDG Bab 84 - Senyum Bapak Mencurigakan
85
TDG Bab 85 - Kebohongan Pertama
86
TDG Bab 86 - Haruskah Aku Menghukummu?
87
TDG Bab 87 - Mama Mertuaku
88
TDG Bab 88 - Nilainya B
89
TDG Bab 89 - Plester Luka
90
TDG Bab 90 - Jangan Mau Kalah
91
TDG Bab 91 - A
92
TDG Bab 92 - Aku Datang Ke Rumah Mama ya?
93
TDG Bab 93 - Tatapan Pria Hidung Belang
94
TDG Bab 94 - Fokus Pada Kak Aylin
95
TDG Bab 95 - Sesuatu Yang Tidak Beres
96
TDG Bab 96 - Aku Adalah Aylin
97
TDG Bab 97 - Aku Adalah Kekasihnya Pak Aland
98
TDG Bab 98 - Dark VIP
99
TDG Bab 99 - Mematik dan Menyalakan Api
100
TDG Bab 100 - Hancur Sendirian
101
TDG Bab 101 - Surat Resign
102
TDG Bab 102 - Maafkan Aku Aylin
103
TDG Bab 103 - Semakin Merasakan Kekecewaan
104
TDG Bab 104 - Aku Juga Bisa Mengutamakan Mimpi-mimpiku
105
TDG Bab 105 - Ambilah Waktu Sebanyak Yang Kamu Mau
106
TDG Bab 106 - Acaranya Sudah Selesai Kan?
107
TDG Bab 107 - Tahi Lalat
108
TDG Bab 108 - Kamu Berubah Pikiran?
109
TDG Bab 109 - Gadis Kecilnya
110
TDG Bab 110 - Tidak Romantis
111
TDG Bab 111 - Yang Lebih Rindu
112
TDG Bab 112 - Bunga Mawar Merah
113
TDG Bab 113 - Terjerat Dosen Galak
114
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!