TDG Bab 10 - Karyawan Kontrak

Astaga, Sialaaaand. Kesal Aylin, Tapi tentu saja dia hanya mampu membatin tentang kekesalannya tersebut karena tidak mungkin menunjukkan semuanya di hadapan teman-teman.

Aylin merasa geram sekali saat dia membaca pesan ini, padahal Aylin sudah katakan bahwa dia tidak ingin hubungan mereka diketahui oleh orang lain, tapi tanpa konfirmasi tiba-tiba pria itu sudah memarkirkan mobilnya di depan cafe.

Dengan gerakan yang sangat cepat Aylin pun membalas pesan tersebut. 'Jangan keluar! Tetap berada di dalam mobil! Aku tidak ingin teman-teman ku tahu tentang hubungan kita!'

Secepat yang Aylin bisa dia langsung mengirim pesan ini dan Aland langsung membalasnya. 'Kalau begitu cepat keluar, jika tidak aku yang masuk.'

Sialand! umpat Aylin setelah membaca pesan tersebut.

"Iya benar, itu memang mobil pak Aland. Tapi kacanya gelap, kita tidak tahu dia di dalam mobil atau berkunjung ke cafe di sekitar sini," ucap yang lain.

Di daerah ini memang banyak cafe yang berderet, mereka tinggal pilih untuk berkunjung ke mana.

"Bagaimana jika setelah ini kita pergi ke tempat karaoke dulu?" ajak salah satu teman pria.

"Mau mau, setelah wisuda kita pasti akan jarang bertemu kan. Jadi sekarang harus dipuas-puaskan," balas yang lainnya lagi.

Tapi Aylin sudah tidak mendengar pembicaraan itu, kini tangannya sibuk membalas pesan sementara pikirannya hanya tertuju pada sang dosen Sialand.

Pikirannya telah benar-benar terbagi, dia sudah tidak bisa fokus pada teman-temannya lagi. 'Jangan menunggu di depan situ, tunggu agak jauh, nanti aku susul.' balas Aylin.

'Baiklah, jangan terlalu lama.' jawab Aland.

"Sepertinya aku harus segera pergi," ucap Aylin kemudian, jantungnya sudah berdegup karena takut ketahuan.

Saat dia bicara seperti itu, mobil Aland di luar sana pun berjalan mundur untuk keluar dari area parkiran.

Tapi teman-teman Aylin tidak ada yang menyadari pergerakan mobil tersebut karena semua orang sedang fokus menatap ke arahnya.

Baru saja mereka semua sepakat untuk pergi ke tempat karaoke tapi secara mendadak Aylin malah ingin pergi.

"Kenapa buru-buru? Katanya mau karaoke."

"Ada yang menganggu Kiara di kampus, aku akan menjemputnya," bohong Aylin, terpaksa menggunakan sang adik sebagai alasan. Sebab bukan rahasia lagi jika adik Aylin itu banyak uang yang menganggu, sebab Kiara terlalu baik hingga mudah dimanfaatkan.

"Kamu tadi naik taksi kan? Kalau begitu aku antar," sahut William.

"Tidak! Tidak usah Wil, aku akan naik gojek biar lebih cepat," tolak Aylin.

"Iya Wil, biar Aylin pergi sendiri. Kita kan sudah sepakat mau karaoke," balas Nora.

Akhirnya dalam hidup Aylin dia merasakan manfaat memiliki teman seperti Nora. "Kalau begitu aku pergi sekarang ya, maaf tidak bisa ikut karaoke. Aku akan bayar untuk makan kita ini," balas Aylin, karena merasa bersalah jadi dia putuskan untuk mentraktir teman-temannya terus.

"Ah Aylin kan jadi enak, ya sudah sana pergi. Kiara pasti sudah menunggumu," balas teman yang lain. Kelas mereka terdiri dari 25 orang dan syukurnya semua memiliki hubungan yang baik, hanya kadang terjadi perselisihan-perselisihan kecil di antara mereka.

Dengan cepat Aylin membereskan barang-barangnya, ada bunga dan tas. Tadi mereka membawa bunga masing-masing untuk perlengkapan foto.

"Aku pergi ya, sampai bertemu di hari wisuda," pamit Aylin.

"Hem, hati-hati Lin."

Dengan bibir yang tersenyum lebar akhirnya Aylin pergi meninggalkan teman-temannya lebih dulu, saat Aylin keluar barulah Nora sadar bahwa mobil milik Pak Aland juga sudah tidak ada di area parkir.

"Loh, mobil pak Aland sudah tidak ada?" tanya Nora, heran sendiri, cepat sekali mobil itu hilang. Padahal dia pikir punya kesempatan untuk bertemu dengan dosen tampan tersebut.

"Mungkin pak Aland datang untuk menjemput Aylin," canda yang lain, karena setelah mobil itu datang Aylin langsung pamit pergi, dan sekarang kedua orang itu sama-sama tidak di cafe lagi.

Semua orang tertawa mendengar candaan tidak masuk akal itu, sebab semua orang juga tahu bahwa Aylin sangat membenci pak Aland. Karena hanya satu dosen itulah yang memperlambat skripsi Aylin di ACC.

"Cih, candaanmu tidak lucu," balas Nora dan Sella mengangguk setuju.

Di luar sana Aylin pergi ke jalan raya, menoleh ke sana kemari sampai melihat mobil pak Aland di ujung sana.

"Dasar bebebbah, membuat hariku jadi berantakan saja," gerutu Aylin, dia kembali menoleh ke arah cafe memastikan teman-temannya tak ada yang keluar, setelah dirasa aman dia pun segera menghampiri mobil sang dosen.

Masuk begitu saja seolah ini adalah mobilnya sendiri dan lagi-lagi menutup pintu dengan kuat, BRAK!

Astaga. Batin Aland, ternyata sulit sekali untuk membiasakan diri dengan kebiasaan gadis barbar ini.

Yang sabar ya mobil, besok aku akan membawamu ke bengkel agar lebih kuat. Batin Aland lagi.

"Tidak bisakah kamu menutup pintu dengan pelan?" tanya Aland.

"Kenapa Bapak datang? Aku kan belum minta dijemput, teman-temanku masih ingin mengajak karaoke," balas Aylin, tidak nyambung. Ditanya apa tapi malah menjawab apa.

"Aylin ... katamu selesai jam 2, coba lihat sekarang jam berapa?" balas Aland.

Aylin melirik jam yang ada di dalam mobil tersebut, ternyata waktu sudah menunjukkan jam 2 lewat 10 menit. "Jadwal kan bisa berubah, seharusnya sebelum aku minta dijemput pak Aland tidak perlu datang ke sini. Bagaimana jika teman-teman ku tahu?!" kesal Aylin, masih kesal saja.

"Apa masalahnya jika mereka tahu? Kita memang sedang menjalin hubungan."

"Apa yang perlu dibanggakan dengan hubungan ini, toh nanti kita akan mengakhirinya," balas Aylin, selalu berhasil mengembalikan semua ucapan sang dosen.

Aland sampai harus berpikir untuk bisa mengimbangi sang anak didik, begitu sulit untuk menangani Aylin.

"Lalu kenapa tidak memberi kabar jika jadwalmu berubah? Sejak semalam kamu tidak membalas pesanku," balas Aland.

Dan akhirnya mampu membuat Aylin terdiam, gadis ini benar-benar bingung hubungan seperti apa yang dia miliki dengan sang dosen. Sudah jelas-jelas pak Aland tidak menyukainya, tapi pria ini berlagak mereka benar-benar sepasang kekasih.

Tapi nanti pak Aland pun akan melepaskannya jika sang ibu meminta.

Astaga, Aylin benar-benar bingung. Hidupnya serasa jadi permainan sang dosen, dia terikat dengan hubungan yang tidak jelas.

"Huh!" Aylin membuang nafasnya dengan kasar.

"Mari memiliki hubungan yang baik Aylin, ya?" pinta Aland.

"Kita putus saja dan aku akan bantu pak Aland agar tidak dijodohkan lagi."

"Tidak mau," balas Aland dengan cepat, "Jika keluarga ku tahu hubungan kita palsu, mereka akan menikahkan ku hari itu juga. Jadi ... Ayo tetap pacaran dan menjalin hubungan baik," timpal Aland lagi.

Aylin sampai harus menarik dan membuang nafasnya perlahan agar tenang, menghadapi pak Aland dia benar-benar tak bisa gegabah.

Percuma minta putus baik-baik karena pria itu tidak akan mengabulkannya, jadi Aylin kembali ke rencana awal. Terus memancing amarah pria ini, tapi Aylin harus lakukan dengan lebih hati-hati.

Jangan sampai jadi kesal sendiri.

"Ya sudahlah terserah Bapak," ucap Aylin kemudian, mencoba pasrah dengan takdirnya yang menyebalkan.

"Tapi kabulkan satu permintaan ku dulu," pinta Aylin kemudian.

"Apa?"

"Aku ingin bekerja di perusahaan Bapak, jadikan aku karyawan kontrak seperti William."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Komen sebanyak-banyaknya ya sayang, karena komen dan like bentuk dukungan untuk Aylin dan Aland. Terima kasih semuanya ❤️

Terpopuler

Comments

AnisaFitry🌺

AnisaFitry🌺

katanya gk mau terikat..ihhh jdi sebal sendiri akuhhhhnyaaaa....🤭🤭

2024-04-19

1

Kamiem sag

Kamiem sag

lah gimana sih Ay ya siAland makin seneng dong kau mendekat dgn bekerja di perusahaanya

2024-05-12

0

Denisya putri

Denisya putri

kirain si aylin mau keluar negri habis kuliah

2024-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 TDG Bab 1 - Sialand
2 TDG Bab 2 - Diam-diam Menangis
3 TDG Bab 3 - Apa Dia Kekasihmu?
4 TDG Bab 4 - Bukan Pura-pura
5 TDG Bab 5 - Kamu Ingin Bukti?
6 TDG Bab 6 - Kekasihku
7 TDG Bab 7 - Kedok Aylin
8 TDG Bab 8 - Perintah Untuk Apa Ini?
9 TDG Bab 9 - Bukankah Itu Mobil Pak Aland?
10 TDG Bab 10 - Karyawan Kontrak
11 TDG Bab 11 - DIAM!!
12 TDG Bab 12 - Lebih Suka Air Putih
13 TDG Bab 13 - Menangis
14 TDG Bab 14 - Apa Adanya
15 TDG Bab 15 - Garis Lurus
16 TDG Bab 16 - Tubuhmu Tubuhku
17 TDG Bab 17 - Hanya Menempel
18 TDG Bab 18 - Permen Stroberi
19 TDG Bab 19 - Terekam Dengan Sangat Jelas
20 TDG Bab 20 - Kamu Berani Membantahku?
21 TDG Bab 21 - Hati Telah Mulai Terlibat
22 TDG Bab 22 - Kabulkan Satu Permintaanku
23 TDG Bab 23 - Kamar 7009
24 TDG Bab 24 - Buah Cherry di Musim Panas
25 TDG Bab 25 - Satu Kecupan
26 TDG Bab 26 - Selalu Berhasil Membuatnya Bergejolak
27 TDG Bab 27 - Putri Pembohong
28 TDG Bab 28 - Akan Aku Turuti Apapun Keinginanmu
29 TDG Bab 29 - Seperti Terhipnotis
30 TDG Bab 30 - Bibir Yang Berantakan
31 TDG Bab 31 - Maumu Bagaimana?
32 TDG Bab 32 - Keputusan Mama Berta
33 TDG Bab 33 - Aland Menggeleng
34 TDG Bab 34 - Tarik Ulur
35 TDG Bab 35 - Berat ya?
36 TDG Bab 36 - Mau Lagi?
37 TDG Bab 37 - Ikut Aku!
38 TDG Bab 38 - Keputusan Aylin
39 TDG Bab 39 - Sesuai Keinginan Hati
40 TDG Bab 40 - Jangan Bohong Aylin
41 TDG Bab 41 - Biar Aku Obati
42 TDG Bab 42 - Belajar Dari Pengalaman
43 TDG Bab 43 - Ditussuk Tepat di Depan Mata
44 TDG Bab 44 - Adu Profesional
45 TDG Bab 45 - Kamu Ingin Aku Datang Ke Rumahmu?
46 TDG Bab 46 - Sebuah Isyarat
47 TDG Bab 47 - Lukka Baru di Bibirnya
48 TDG Bab 48 - Sudah Tidak Ada
49 TDG Bab 49 - Oma Hazel
50 TDG Bab 50 - Miskin dan Bar-bar
51 TDG Bab 51 - Pacar Ajaib
52 TDG Bab 52 - Iya Kan Wil?
53 TDG Bab 53 - Mengambil Kendali
54 TDG Bab 54 - Mallam Yang Paling Indah
55 TDG Bab 55 - Tentang Jodoh
56 TDG Bab 56 - Mendayu-dayu
57 TDG Bab 157 - Bukan Masalah
58 TDG Bab 58 - Apa Itu Cemburu
59 TDG Bab 59 - Selalu Menilaiku Buruk
60 TDG Bab 60 - Aku Yang Akan Makan!
61 TDG Bab 61 - Menelan Ludah
62 TDG Bab 62 - Bohong Aland
63 TDG Bab 63 - Mengembalikan Barang Milik Ivana
64 TDG Bab 64 - Hadiah Kedua
65 TDG Bab 65 - Prinsip Yang Paling Keren
66 TDG Bab 66 - Harusnya Bapak Menciumku
67 TDG Bab 67 - Sang Penjaga Bayangan
68 TDG Bab 68 - Karena Kamu Mesyum
69 TDG Bab 69 - Jalur Menggoda Tuan Aland
70 TDG Bab 70 - Mainan Tuan Aland
71 TDG Bab 71 - Tak Berkutik
72 TDG Bab 72 - Besar Sekali
73 TDG Bab 73 - Andai
74 TDG Bab 74 - Ditunda Sampai Bertemu
75 TDG Bab 75 - Gerbang Rumah Utama Keluarga Carter
76 TDG Bab 76 - Kini Aylin Mencobanya
77 TDG Bab 77 - Ingin Menendangmu
78 TDG Bab 78 - Aku Tau!
79 TDG Bab 79 - BERIKAN!!
80 TDG Bab 80 - Dimana Ada Penjual Air Got?
81 TDG Bab 81 - Mengakui Semuanya
82 TDG Bab 82 - Ternyata Mereka Memang Lesbbian
83 TDG Bab 83 - Jatuh Pingsan
84 TDG Bab 84 - Senyum Bapak Mencurigakan
85 TDG Bab 85 - Kebohongan Pertama
86 TDG Bab 86 - Haruskah Aku Menghukummu?
87 TDG Bab 87 - Mama Mertuaku
88 TDG Bab 88 - Nilainya B
89 TDG Bab 89 - Plester Luka
90 TDG Bab 90 - Jangan Mau Kalah
91 TDG Bab 91 - A
92 TDG Bab 92 - Aku Datang Ke Rumah Mama ya?
93 TDG Bab 93 - Tatapan Pria Hidung Belang
94 TDG Bab 94 - Fokus Pada Kak Aylin
95 TDG Bab 95 - Sesuatu Yang Tidak Beres
96 TDG Bab 96 - Aku Adalah Aylin
97 TDG Bab 97 - Aku Adalah Kekasihnya Pak Aland
98 TDG Bab 98 - Dark VIP
99 TDG Bab 99 - Mematik dan Menyalakan Api
100 TDG Bab 100 - Hancur Sendirian
101 TDG Bab 101 - Surat Resign
102 TDG Bab 102 - Maafkan Aku Aylin
103 TDG Bab 103 - Semakin Merasakan Kekecewaan
104 TDG Bab 104 - Aku Juga Bisa Mengutamakan Mimpi-mimpiku
105 TDG Bab 105 - Ambilah Waktu Sebanyak Yang Kamu Mau
106 TDG Bab 106 - Acaranya Sudah Selesai Kan?
107 TDG Bab 107 - Tahi Lalat
108 TDG Bab 108 - Kamu Berubah Pikiran?
109 TDG Bab 109 - Gadis Kecilnya
110 TDG Bab 110 - Tidak Romantis
111 TDG Bab 111 - Yang Lebih Rindu
112 TDG Bab 112 - Bunga Mawar Merah
113 TDG Bab 113 - Terjerat Dosen Galak
114 Epilog
Episodes

Updated 114 Episodes

1
TDG Bab 1 - Sialand
2
TDG Bab 2 - Diam-diam Menangis
3
TDG Bab 3 - Apa Dia Kekasihmu?
4
TDG Bab 4 - Bukan Pura-pura
5
TDG Bab 5 - Kamu Ingin Bukti?
6
TDG Bab 6 - Kekasihku
7
TDG Bab 7 - Kedok Aylin
8
TDG Bab 8 - Perintah Untuk Apa Ini?
9
TDG Bab 9 - Bukankah Itu Mobil Pak Aland?
10
TDG Bab 10 - Karyawan Kontrak
11
TDG Bab 11 - DIAM!!
12
TDG Bab 12 - Lebih Suka Air Putih
13
TDG Bab 13 - Menangis
14
TDG Bab 14 - Apa Adanya
15
TDG Bab 15 - Garis Lurus
16
TDG Bab 16 - Tubuhmu Tubuhku
17
TDG Bab 17 - Hanya Menempel
18
TDG Bab 18 - Permen Stroberi
19
TDG Bab 19 - Terekam Dengan Sangat Jelas
20
TDG Bab 20 - Kamu Berani Membantahku?
21
TDG Bab 21 - Hati Telah Mulai Terlibat
22
TDG Bab 22 - Kabulkan Satu Permintaanku
23
TDG Bab 23 - Kamar 7009
24
TDG Bab 24 - Buah Cherry di Musim Panas
25
TDG Bab 25 - Satu Kecupan
26
TDG Bab 26 - Selalu Berhasil Membuatnya Bergejolak
27
TDG Bab 27 - Putri Pembohong
28
TDG Bab 28 - Akan Aku Turuti Apapun Keinginanmu
29
TDG Bab 29 - Seperti Terhipnotis
30
TDG Bab 30 - Bibir Yang Berantakan
31
TDG Bab 31 - Maumu Bagaimana?
32
TDG Bab 32 - Keputusan Mama Berta
33
TDG Bab 33 - Aland Menggeleng
34
TDG Bab 34 - Tarik Ulur
35
TDG Bab 35 - Berat ya?
36
TDG Bab 36 - Mau Lagi?
37
TDG Bab 37 - Ikut Aku!
38
TDG Bab 38 - Keputusan Aylin
39
TDG Bab 39 - Sesuai Keinginan Hati
40
TDG Bab 40 - Jangan Bohong Aylin
41
TDG Bab 41 - Biar Aku Obati
42
TDG Bab 42 - Belajar Dari Pengalaman
43
TDG Bab 43 - Ditussuk Tepat di Depan Mata
44
TDG Bab 44 - Adu Profesional
45
TDG Bab 45 - Kamu Ingin Aku Datang Ke Rumahmu?
46
TDG Bab 46 - Sebuah Isyarat
47
TDG Bab 47 - Lukka Baru di Bibirnya
48
TDG Bab 48 - Sudah Tidak Ada
49
TDG Bab 49 - Oma Hazel
50
TDG Bab 50 - Miskin dan Bar-bar
51
TDG Bab 51 - Pacar Ajaib
52
TDG Bab 52 - Iya Kan Wil?
53
TDG Bab 53 - Mengambil Kendali
54
TDG Bab 54 - Mallam Yang Paling Indah
55
TDG Bab 55 - Tentang Jodoh
56
TDG Bab 56 - Mendayu-dayu
57
TDG Bab 157 - Bukan Masalah
58
TDG Bab 58 - Apa Itu Cemburu
59
TDG Bab 59 - Selalu Menilaiku Buruk
60
TDG Bab 60 - Aku Yang Akan Makan!
61
TDG Bab 61 - Menelan Ludah
62
TDG Bab 62 - Bohong Aland
63
TDG Bab 63 - Mengembalikan Barang Milik Ivana
64
TDG Bab 64 - Hadiah Kedua
65
TDG Bab 65 - Prinsip Yang Paling Keren
66
TDG Bab 66 - Harusnya Bapak Menciumku
67
TDG Bab 67 - Sang Penjaga Bayangan
68
TDG Bab 68 - Karena Kamu Mesyum
69
TDG Bab 69 - Jalur Menggoda Tuan Aland
70
TDG Bab 70 - Mainan Tuan Aland
71
TDG Bab 71 - Tak Berkutik
72
TDG Bab 72 - Besar Sekali
73
TDG Bab 73 - Andai
74
TDG Bab 74 - Ditunda Sampai Bertemu
75
TDG Bab 75 - Gerbang Rumah Utama Keluarga Carter
76
TDG Bab 76 - Kini Aylin Mencobanya
77
TDG Bab 77 - Ingin Menendangmu
78
TDG Bab 78 - Aku Tau!
79
TDG Bab 79 - BERIKAN!!
80
TDG Bab 80 - Dimana Ada Penjual Air Got?
81
TDG Bab 81 - Mengakui Semuanya
82
TDG Bab 82 - Ternyata Mereka Memang Lesbbian
83
TDG Bab 83 - Jatuh Pingsan
84
TDG Bab 84 - Senyum Bapak Mencurigakan
85
TDG Bab 85 - Kebohongan Pertama
86
TDG Bab 86 - Haruskah Aku Menghukummu?
87
TDG Bab 87 - Mama Mertuaku
88
TDG Bab 88 - Nilainya B
89
TDG Bab 89 - Plester Luka
90
TDG Bab 90 - Jangan Mau Kalah
91
TDG Bab 91 - A
92
TDG Bab 92 - Aku Datang Ke Rumah Mama ya?
93
TDG Bab 93 - Tatapan Pria Hidung Belang
94
TDG Bab 94 - Fokus Pada Kak Aylin
95
TDG Bab 95 - Sesuatu Yang Tidak Beres
96
TDG Bab 96 - Aku Adalah Aylin
97
TDG Bab 97 - Aku Adalah Kekasihnya Pak Aland
98
TDG Bab 98 - Dark VIP
99
TDG Bab 99 - Mematik dan Menyalakan Api
100
TDG Bab 100 - Hancur Sendirian
101
TDG Bab 101 - Surat Resign
102
TDG Bab 102 - Maafkan Aku Aylin
103
TDG Bab 103 - Semakin Merasakan Kekecewaan
104
TDG Bab 104 - Aku Juga Bisa Mengutamakan Mimpi-mimpiku
105
TDG Bab 105 - Ambilah Waktu Sebanyak Yang Kamu Mau
106
TDG Bab 106 - Acaranya Sudah Selesai Kan?
107
TDG Bab 107 - Tahi Lalat
108
TDG Bab 108 - Kamu Berubah Pikiran?
109
TDG Bab 109 - Gadis Kecilnya
110
TDG Bab 110 - Tidak Romantis
111
TDG Bab 111 - Yang Lebih Rindu
112
TDG Bab 112 - Bunga Mawar Merah
113
TDG Bab 113 - Terjerat Dosen Galak
114
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!