TDG Bab 2 - Diam-diam Menangis

Aylin langsung menodongkan sebuah pisttol di kepala sang dosen. Hawa di ruangan ini seketika berubah jadi mencekam.

"Cepat tanda tangan! Jika tidak aku akan membunnuhmu sekarang juga! CEPAT!" ancam Aylin dengan penuh intimidasi, dia menekan pisttol tersebut tepat di atas kepala Aland yang telah berada di atas meja.

Aylin kini menyerupai seorang nona muda keturunan mafia.

"Ba-baik Aylin, aku akan menandatanganinya sekarang juga," balas Aland dengan gagap, keringat dingin tanda ketakutan mulai muncul di dahinya, tangan kanannya bergerak cepat untuk menandatangani skripsi Aylin tanda acc.

Karena benci begitu menggebu, setelah sang dosen menandatangani skripsinya Aylin pun langsung mennembak kepala pak Aland.

DOR!! Tapi sayangnya semua itu hanya ada di dalam khayalan Aylin saja.

Hingga detik ini pak Aland masih saja terus menguji kesabarannya. Dia telah rela untuk bimbingan dimanapun, di sini atau di apartemen. Tapi pak Aland lagi-lagi menolak dengan cara yang menyebalkan, 'Malam ini aku ada pertemuan keluarga, kamu mau ikut?'

Tawaran macam apa itu?! Arght! Kesal Aylin di dalam hati, tangan dan kakinya gatal sekali ingin memukul dan menenddang kepala pria tua ini.

Sialand, kepparat, eek kucing! Geramnya lagi, selalu mengumpat di dalam hati.

"Kenapa diam? tidak mau ikut? berarti kita tunda dulu bimbingannya," ucap Aland, dia telah selesai membereskan meja, siap untuk pulang. Tapi sekarang langkahnya masih terjeda, karena harus lebih dulu menghadapi salah satu mahasiswanya yang bar-bar.

Bukannya Aland tidak ingin menandatangani skripsi Aylin, bukannya dia menunda-nunda, namun memang skripsi Aylin belum sempurna.

Kemarin disaat mereka bimbingan Aylin malah tertidur, jadi ini semua murni kesalahan Aylin. Bukan dia yang menunda. Dan sekarang urusan Aland bukan hanya tentang Aylin saja, dia pun memiliki urusannya sendiri.

"Mana bisa saya ikut Pak? mau jadi apa saya di acara keluarga Bapak?" tanya Aylin, sampai memelas nada bicaranya, bingung harus bicara seperti apalagi agar sang dosen mengerti, bahwa waktunya nyaris habis. 6 hari lagi bukanlah waktu yang sebentar, jika terlewat maka hancurlah masa depannya sendiri.

"Jadi apa? Tentu saja mahasiswa ku, jika ada kamu aku punya alasan untuk pergi lebih cepat," balas Aland, jadi terpikir tentang hal ini. Makan malam keluarga adalah sesuatu yang dia hindari, jika ada Aylin bersamanya dia bisa memanfaatkan wanita ini. Beralasan tak bisa berlama-lama karena ada mahasiswa yang selalu mengikutinya untuk bimbingan.

Aylin menggeleng pelan, meski semua hal akan dia lakukan, tapi Aylin tidak sampai senekat itu. Sampai masuk ke dalam acara keluarga sang dosen. Sebagai seorang nona muda Aylin memiliki batasan-batasannya sendiri.

Terlebih kedua orang tuanya selalu memberi batas jam 9 malam harus di rumah. Jika dia ikut pak Aland entah bagaimana perjalanan waktunya, bisa saja semuanya terjadi diluar kendali.

Sementara Aylin tak ingin kedua orang tuanya tahu bahwa skripsinya masih banyak hambatan, dia telah sesumbar mengatakan bahwa pasti wisuda tahun ini.

"Besok pagi saja Pak, besok pagi saya akan kembali menghadap Bapak untuk bimbingan," ucap Aylin kemudian, akhirnya dia kembali megambil keputusan. Memecah satu balon nyawanya sebelum hari H.

"Besok aku tidak datang ke kampus," balas Aland dengan entengnya.

PLAK!! Aylin langsung menampar wajah pria ini, Tidak! Aksi ini pun hanya ada dalam bayangannya.

"Kenapa? Aku akan menemui Bapak di manapun."

"Datang ke kantorku jam 10 pagi, lewat dari itu jadwal bimbinganmu mundur lagi," putus Aland, dia mengambil dompetnya di saku celana dan menyerahkan sebuah kartu nama. Disana tertulis jelas nama dan jabatan pria itu di sebuah perusahaan ternama.

Aland Stewart, CEO Diamond Group. Aylin tahu perusahaan ini bergerak di bidang properti, tiap bangunan yang diciptakan oleh Diamon Group selalu menggunakan lambang Berlian yang begitu mewah. Tiap bangunan dengan lambang Berlian bisa dipastikan milik keluarga Stewart, mulai dari apartemen, Mall, hotel dan gedung teater dan masih banyak lagi.

Aylin tahu banyak karena perusahaan keluarga Stewart sejalan dengan perusahaan keluarganya, Perusahaan Carter Kingdom yang juga bergerak di bidang yang sama.

Selain dosen ternyata pak Aland juga seorang CEO, pantaslah pria ini paling sibuk dibandingkan dosen-dosen yang lain. Dan sialnya Aylin mendapatkan dosen pembimbing pria paling sibuk tersebut.

Setelah menyerahkan kartu namanya Aland pun mulai melangkah pergi, tapi dengan cepat Aylin tahan dengan kata-katanya.

"Saya akan datang Pak, saya pastikan tidak akan terlambat," ucap Aylin.

"Hem, ayo keluar. Ruangan ini ingin aku kunci."

"Baik," balas Aylin dengan cepat, dia bahkan nyaris berlari untuk keluar dari ruangan tersebut. Sementara Aland tetap berjalan seperti biasa. Karena Aylin tak ingin ikut, maka malam ini dia benar-benar menghadapi seluruh keluarganya seorang diri.

Sore itu suasana kampus mulai berangsur sepi, gedung program studi ini pun nyaris ditutup oleh penjaga keamanannya. Aylin Bakan pulang paling akhir, dia masih sempat melihat mobil pak Aland yang meninggalkan area kampus.

Hampir jam 6 sore akhirnya Aylin tiba di rumah, biasanya dia langsung berteriak memanggil sang mommy, biasanya dia adalah yang paling berisik di rumah utama keluarga Carter ini.

Tapi hari ini Aylin merasa begitu lelah, bukan hanya pikirannya yang penuh tekanan, tapi juga hatinya juga begitu penat. Segala sesuatu yang dia kita akan berjalan dengan baik nyatanya berujung acak-acakan begini.

Sayup-sayup Aylin mendengar pembicaraan mommy dan Daddy nya di ruang tengah.

"Sepertinya Aylin tidak akan wisuda tahun ini, Dad," ucap mommy Aresha.

"Kenapa? Bukankah dia masih berusaha untuk menyelesaikan skripsinya." balas Daddy Rayden.

"Tapi satu minggu lagi waktu pendaftaran wisuda habis. Jadi mommy tidak ingin kita menaruh harapan besar pada Aylin, tidak apa-apa jika dia harus wisuda tahun depan, serentak dengan Kiara," jelas mommy Aresha lagi.

Kiara adalah adik Aylin, jarak mereka adalah 2 tahun. Tapi Kiara yang cerdas berhasil mengambil kelas percepatan, jadi kuliahnya pun bisa selesai dengan cepat.

Aylin turut bahagia juga atas nasib baik yang dialami oleh sang adik, namun dia benar-benar merasa terpuruk untuk hidupnya sendiri. Tak ada pembicaraan yang menyakitkan diantara kedua orang tuanya tersebut, tapi entah kenap hati Aylin sesak sekali.

Entah kapan dia bisa jadi anak yang membanggakan.

"Mom," panggil Aylin, menghampiri seolah tidak terjadi apa-apa. Seolah tidak mendengar apapun pembicaraan kedua orang tuanya tersebut.

"Ay, kamu sudah pulang," sahut kak Naina yang tiba-tiba muncul dari arah dapur. Kak Naina adalah kakak ipar Aylin.

"Iya Kak, aku akan langsung naik ke atas," ucap Aylin, lalu tersenyum hambar.

Kak Naina, mommy Aresha dan daddy Rayden sampai heran melihat sikap Aylin sore ini. "Aylin pasti tertekan karena dosennya itu, lebih baik kita jangan ganggu dulu Mom, Dad," ucap Naina dan kedua mertuanya mengangguk setuju.

Masuk ke dalam kamarnya Aylin langsung menutup pintu, gadis yang selama ini terlihat ceria kini diam-diam menangis di dalam kamarnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terima kasih untuk semua pembaca yang sudah menemani cerita ini. Selamat membaca, jangan lupa like dan komen ya, hadiah dan vote juga.

I Love You semuanya.

Terpopuler

Comments

Nurma Septina 💞

Nurma Septina 💞

Jadi kasian sma Aylin mungkin dia sedih karna dia belum bisa membanggakan kedua orang tua nya😔😔😔...
Emang sih mom Aresha dan jga Daddy Rayden tidak menuntut ini itu sama Aylin,harus nilai bagus atau apalah tpi tetep aja Aylin jadi merasa sedih karna merasa Belum bisa menjadi kebanggaan orang tua nya sabar ya Ay....Kmu pasti akn membuat orang tua kmu bangga sma kmu.

Apa ya sebenarnya alasan Dosen Aland selalu menunda nunda memberikan nilai Sama Aylin,,,apa emang karna skripsi nya Aylin memang belum sempurna seperti yg dia katakan atau ada alasan lain entahlah hanya dosen CAland itu yg tau🤣🤣🤣🤣....
Mungkin dia ingin menghabiskan waktu lebih lama sama kmu Ay mkanya dia seperti itu,,,Mungkin diam diam dosen kmu itu menaruh hati sama Kmu Ay.

2024-02-09

40

Phiby Ortiz

Phiby Ortiz

inget bgt dulu,dosenku ga ribet,selalu tepat waktu bimbingan,tapi gtu,lamaa bgt, revisinya satu satu bab,sepele lah pokoknya,akhirnya sampe ngadep ke kepala prodi,kepala prodi bilang,yaudah kamu bilang ke bu dosen A suruh percepat revisiannya salam dari saya, pas besoknya bimbingan sekalian bilang salam dari kepala prodi buat percepat skripsi aku,langsung di acc dong,padahal kmrin2 lemot kali,hadeuuh

2024-04-19

5

lily

lily

jdi inget masa kuliah sanking gemesnya gak ada titik temu perkara skripsi sampe pulang k rumh seminggu eh ttep aj hrus ke kos lanjut pusing lgi 🤣

2024-04-21

0

lihat semua
Episodes
1 TDG Bab 1 - Sialand
2 TDG Bab 2 - Diam-diam Menangis
3 TDG Bab 3 - Apa Dia Kekasihmu?
4 TDG Bab 4 - Bukan Pura-pura
5 TDG Bab 5 - Kamu Ingin Bukti?
6 TDG Bab 6 - Kekasihku
7 TDG Bab 7 - Kedok Aylin
8 TDG Bab 8 - Perintah Untuk Apa Ini?
9 TDG Bab 9 - Bukankah Itu Mobil Pak Aland?
10 TDG Bab 10 - Karyawan Kontrak
11 TDG Bab 11 - DIAM!!
12 TDG Bab 12 - Lebih Suka Air Putih
13 TDG Bab 13 - Menangis
14 TDG Bab 14 - Apa Adanya
15 TDG Bab 15 - Garis Lurus
16 TDG Bab 16 - Tubuhmu Tubuhku
17 TDG Bab 17 - Hanya Menempel
18 TDG Bab 18 - Permen Stroberi
19 TDG Bab 19 - Terekam Dengan Sangat Jelas
20 TDG Bab 20 - Kamu Berani Membantahku?
21 TDG Bab 21 - Hati Telah Mulai Terlibat
22 TDG Bab 22 - Kabulkan Satu Permintaanku
23 TDG Bab 23 - Kamar 7009
24 TDG Bab 24 - Buah Cherry di Musim Panas
25 TDG Bab 25 - Satu Kecupan
26 TDG Bab 26 - Selalu Berhasil Membuatnya Bergejolak
27 TDG Bab 27 - Putri Pembohong
28 TDG Bab 28 - Akan Aku Turuti Apapun Keinginanmu
29 TDG Bab 29 - Seperti Terhipnotis
30 TDG Bab 30 - Bibir Yang Berantakan
31 TDG Bab 31 - Maumu Bagaimana?
32 TDG Bab 32 - Keputusan Mama Berta
33 TDG Bab 33 - Aland Menggeleng
34 TDG Bab 34 - Tarik Ulur
35 TDG Bab 35 - Berat ya?
36 TDG Bab 36 - Mau Lagi?
37 TDG Bab 37 - Ikut Aku!
38 TDG Bab 38 - Keputusan Aylin
39 TDG Bab 39 - Sesuai Keinginan Hati
40 TDG Bab 40 - Jangan Bohong Aylin
41 TDG Bab 41 - Biar Aku Obati
42 TDG Bab 42 - Belajar Dari Pengalaman
43 TDG Bab 43 - Ditussuk Tepat di Depan Mata
44 TDG Bab 44 - Adu Profesional
45 TDG Bab 45 - Kamu Ingin Aku Datang Ke Rumahmu?
46 TDG Bab 46 - Sebuah Isyarat
47 TDG Bab 47 - Lukka Baru di Bibirnya
48 TDG Bab 48 - Sudah Tidak Ada
49 TDG Bab 49 - Oma Hazel
50 TDG Bab 50 - Miskin dan Bar-bar
51 TDG Bab 51 - Pacar Ajaib
52 TDG Bab 52 - Iya Kan Wil?
53 TDG Bab 53 - Mengambil Kendali
54 TDG Bab 54 - Mallam Yang Paling Indah
55 TDG Bab 55 - Tentang Jodoh
56 TDG Bab 56 - Mendayu-dayu
57 TDG Bab 157 - Bukan Masalah
58 TDG Bab 58 - Apa Itu Cemburu
59 TDG Bab 59 - Selalu Menilaiku Buruk
60 TDG Bab 60 - Aku Yang Akan Makan!
61 TDG Bab 61 - Menelan Ludah
62 TDG Bab 62 - Bohong Aland
63 TDG Bab 63 - Mengembalikan Barang Milik Ivana
64 TDG Bab 64 - Hadiah Kedua
65 TDG Bab 65 - Prinsip Yang Paling Keren
66 TDG Bab 66 - Harusnya Bapak Menciumku
67 TDG Bab 67 - Sang Penjaga Bayangan
68 TDG Bab 68 - Karena Kamu Mesyum
69 TDG Bab 69 - Jalur Menggoda Tuan Aland
70 TDG Bab 70 - Mainan Tuan Aland
71 TDG Bab 71 - Tak Berkutik
72 TDG Bab 72 - Besar Sekali
73 TDG Bab 73 - Andai
74 TDG Bab 74 - Ditunda Sampai Bertemu
75 TDG Bab 75 - Gerbang Rumah Utama Keluarga Carter
76 TDG Bab 76 - Kini Aylin Mencobanya
77 TDG Bab 77 - Ingin Menendangmu
78 TDG Bab 78 - Aku Tau!
79 TDG Bab 79 - BERIKAN!!
80 TDG Bab 80 - Dimana Ada Penjual Air Got?
81 TDG Bab 81 - Mengakui Semuanya
82 TDG Bab 82 - Ternyata Mereka Memang Lesbbian
83 TDG Bab 83 - Jatuh Pingsan
84 TDG Bab 84 - Senyum Bapak Mencurigakan
85 TDG Bab 85 - Kebohongan Pertama
86 TDG Bab 86 - Haruskah Aku Menghukummu?
87 TDG Bab 87 - Mama Mertuaku
88 TDG Bab 88 - Nilainya B
89 TDG Bab 89 - Plester Luka
90 TDG Bab 90 - Jangan Mau Kalah
91 TDG Bab 91 - A
92 TDG Bab 92 - Aku Datang Ke Rumah Mama ya?
93 TDG Bab 93 - Tatapan Pria Hidung Belang
94 TDG Bab 94 - Fokus Pada Kak Aylin
95 TDG Bab 95 - Sesuatu Yang Tidak Beres
96 TDG Bab 96 - Aku Adalah Aylin
97 TDG Bab 97 - Aku Adalah Kekasihnya Pak Aland
98 TDG Bab 98 - Dark VIP
99 TDG Bab 99 - Mematik dan Menyalakan Api
100 TDG Bab 100 - Hancur Sendirian
101 TDG Bab 101 - Surat Resign
102 TDG Bab 102 - Maafkan Aku Aylin
103 TDG Bab 103 - Semakin Merasakan Kekecewaan
104 TDG Bab 104 - Aku Juga Bisa Mengutamakan Mimpi-mimpiku
105 TDG Bab 105 - Ambilah Waktu Sebanyak Yang Kamu Mau
106 TDG Bab 106 - Acaranya Sudah Selesai Kan?
107 TDG Bab 107 - Tahi Lalat
108 TDG Bab 108 - Kamu Berubah Pikiran?
109 TDG Bab 109 - Gadis Kecilnya
110 TDG Bab 110 - Tidak Romantis
111 TDG Bab 111 - Yang Lebih Rindu
112 TDG Bab 112 - Bunga Mawar Merah
113 TDG Bab 113 - Terjerat Dosen Galak
114 Epilog
Episodes

Updated 114 Episodes

1
TDG Bab 1 - Sialand
2
TDG Bab 2 - Diam-diam Menangis
3
TDG Bab 3 - Apa Dia Kekasihmu?
4
TDG Bab 4 - Bukan Pura-pura
5
TDG Bab 5 - Kamu Ingin Bukti?
6
TDG Bab 6 - Kekasihku
7
TDG Bab 7 - Kedok Aylin
8
TDG Bab 8 - Perintah Untuk Apa Ini?
9
TDG Bab 9 - Bukankah Itu Mobil Pak Aland?
10
TDG Bab 10 - Karyawan Kontrak
11
TDG Bab 11 - DIAM!!
12
TDG Bab 12 - Lebih Suka Air Putih
13
TDG Bab 13 - Menangis
14
TDG Bab 14 - Apa Adanya
15
TDG Bab 15 - Garis Lurus
16
TDG Bab 16 - Tubuhmu Tubuhku
17
TDG Bab 17 - Hanya Menempel
18
TDG Bab 18 - Permen Stroberi
19
TDG Bab 19 - Terekam Dengan Sangat Jelas
20
TDG Bab 20 - Kamu Berani Membantahku?
21
TDG Bab 21 - Hati Telah Mulai Terlibat
22
TDG Bab 22 - Kabulkan Satu Permintaanku
23
TDG Bab 23 - Kamar 7009
24
TDG Bab 24 - Buah Cherry di Musim Panas
25
TDG Bab 25 - Satu Kecupan
26
TDG Bab 26 - Selalu Berhasil Membuatnya Bergejolak
27
TDG Bab 27 - Putri Pembohong
28
TDG Bab 28 - Akan Aku Turuti Apapun Keinginanmu
29
TDG Bab 29 - Seperti Terhipnotis
30
TDG Bab 30 - Bibir Yang Berantakan
31
TDG Bab 31 - Maumu Bagaimana?
32
TDG Bab 32 - Keputusan Mama Berta
33
TDG Bab 33 - Aland Menggeleng
34
TDG Bab 34 - Tarik Ulur
35
TDG Bab 35 - Berat ya?
36
TDG Bab 36 - Mau Lagi?
37
TDG Bab 37 - Ikut Aku!
38
TDG Bab 38 - Keputusan Aylin
39
TDG Bab 39 - Sesuai Keinginan Hati
40
TDG Bab 40 - Jangan Bohong Aylin
41
TDG Bab 41 - Biar Aku Obati
42
TDG Bab 42 - Belajar Dari Pengalaman
43
TDG Bab 43 - Ditussuk Tepat di Depan Mata
44
TDG Bab 44 - Adu Profesional
45
TDG Bab 45 - Kamu Ingin Aku Datang Ke Rumahmu?
46
TDG Bab 46 - Sebuah Isyarat
47
TDG Bab 47 - Lukka Baru di Bibirnya
48
TDG Bab 48 - Sudah Tidak Ada
49
TDG Bab 49 - Oma Hazel
50
TDG Bab 50 - Miskin dan Bar-bar
51
TDG Bab 51 - Pacar Ajaib
52
TDG Bab 52 - Iya Kan Wil?
53
TDG Bab 53 - Mengambil Kendali
54
TDG Bab 54 - Mallam Yang Paling Indah
55
TDG Bab 55 - Tentang Jodoh
56
TDG Bab 56 - Mendayu-dayu
57
TDG Bab 157 - Bukan Masalah
58
TDG Bab 58 - Apa Itu Cemburu
59
TDG Bab 59 - Selalu Menilaiku Buruk
60
TDG Bab 60 - Aku Yang Akan Makan!
61
TDG Bab 61 - Menelan Ludah
62
TDG Bab 62 - Bohong Aland
63
TDG Bab 63 - Mengembalikan Barang Milik Ivana
64
TDG Bab 64 - Hadiah Kedua
65
TDG Bab 65 - Prinsip Yang Paling Keren
66
TDG Bab 66 - Harusnya Bapak Menciumku
67
TDG Bab 67 - Sang Penjaga Bayangan
68
TDG Bab 68 - Karena Kamu Mesyum
69
TDG Bab 69 - Jalur Menggoda Tuan Aland
70
TDG Bab 70 - Mainan Tuan Aland
71
TDG Bab 71 - Tak Berkutik
72
TDG Bab 72 - Besar Sekali
73
TDG Bab 73 - Andai
74
TDG Bab 74 - Ditunda Sampai Bertemu
75
TDG Bab 75 - Gerbang Rumah Utama Keluarga Carter
76
TDG Bab 76 - Kini Aylin Mencobanya
77
TDG Bab 77 - Ingin Menendangmu
78
TDG Bab 78 - Aku Tau!
79
TDG Bab 79 - BERIKAN!!
80
TDG Bab 80 - Dimana Ada Penjual Air Got?
81
TDG Bab 81 - Mengakui Semuanya
82
TDG Bab 82 - Ternyata Mereka Memang Lesbbian
83
TDG Bab 83 - Jatuh Pingsan
84
TDG Bab 84 - Senyum Bapak Mencurigakan
85
TDG Bab 85 - Kebohongan Pertama
86
TDG Bab 86 - Haruskah Aku Menghukummu?
87
TDG Bab 87 - Mama Mertuaku
88
TDG Bab 88 - Nilainya B
89
TDG Bab 89 - Plester Luka
90
TDG Bab 90 - Jangan Mau Kalah
91
TDG Bab 91 - A
92
TDG Bab 92 - Aku Datang Ke Rumah Mama ya?
93
TDG Bab 93 - Tatapan Pria Hidung Belang
94
TDG Bab 94 - Fokus Pada Kak Aylin
95
TDG Bab 95 - Sesuatu Yang Tidak Beres
96
TDG Bab 96 - Aku Adalah Aylin
97
TDG Bab 97 - Aku Adalah Kekasihnya Pak Aland
98
TDG Bab 98 - Dark VIP
99
TDG Bab 99 - Mematik dan Menyalakan Api
100
TDG Bab 100 - Hancur Sendirian
101
TDG Bab 101 - Surat Resign
102
TDG Bab 102 - Maafkan Aku Aylin
103
TDG Bab 103 - Semakin Merasakan Kekecewaan
104
TDG Bab 104 - Aku Juga Bisa Mengutamakan Mimpi-mimpiku
105
TDG Bab 105 - Ambilah Waktu Sebanyak Yang Kamu Mau
106
TDG Bab 106 - Acaranya Sudah Selesai Kan?
107
TDG Bab 107 - Tahi Lalat
108
TDG Bab 108 - Kamu Berubah Pikiran?
109
TDG Bab 109 - Gadis Kecilnya
110
TDG Bab 110 - Tidak Romantis
111
TDG Bab 111 - Yang Lebih Rindu
112
TDG Bab 112 - Bunga Mawar Merah
113
TDG Bab 113 - Terjerat Dosen Galak
114
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!