Bab 17

Dalam kegelapan malam, seorang wanita berjalan seorang diri di lorong yang sunyi. Tiba-tiba, sosok pria tak dikenal muncul dari balik kegelapan dan mencoba menarik tangannya. Wanita itu merasa ketakutan, namun ia tak ingin menjadi korban. Dengan cepat, wanita itu membebaskan tangannya dari cengkeraman pria itu. Ia mengumpulkan keberaniannya, melihat ke mata pria itu, dan mengambil langkah berani untuk melawan.

 Wanita itu menggunakan teknik beladiri yang pernah dia pelajari, menyerang pria itu dengan pukulan dan tendangan. Mata pria itu terbelalak kaget, ia tak menyangka wanita itu akan melawan. Dalam beberapa detik, wanita itu berhasil menjatuhkan pria itu ke tanah. Napas pria itu terengah-engah, mencoba bangkit, tetapi wanita itu menekan tubuhnya dengan kakinya.

"Jangan pernah mencoba menyentuhku lagi!" ucap Angel dengan suara yang tegas. Pria itu menatapnya dengan ekspresi ketakutan, dan dengan langkah gontai, dia berlari menjauh dari wanita itu. Angel kembali melanjutkan perjalanan, hatinya berdebar, tetapi merasa bangga karena berhasil melawan dan menjatuhkan lawan yang ingin mencelakainya. Angel tahu itu akan terjadi karena Donita takkan melepaskannya.

Tiba di depan gang Angel langsung memberhentikan sebuah taxi untuk kembali ke mansion Wilson.

Mansion Wilson. Pria dengan baju tidur yang terlihat mondar mandir di ruang tamu. Seluruh pengawal berjaga di depan mansion. Esen dan Mark berada di mansion pada malam itu sembari menunggu kepulangan Angel. Tetapi, wanita itu tan muncul hingga amarah Lucifer belum mereda sampai saat ini.

"Tuan, lebih baik Anda istirahat kembali. Anda perlu memilih kondisi sebelum kita pergi ke kasino. Besok malam Tuan Johson mengadakan pertemuan di kasino kita,"ungkap Mark. Lucifer menoleh dan menatap dua pria yang duduk berdampingan itu.

Angel pulang dengan keadaan yang terlihat begitu lelah. Wanita itu berjalan dengan lunglai sembari fokus ke bawah. Beberapa pengawal menunduk saat Angel melewati mereka.Tanpa sadar ternyata Lucifer sudah berada di teras.

"Akh!"Angel memekik saat tubuhnya merasa melayang. Ternyata, Lucifer telah membawanya dalam gendongan.

"Apa yang terjadi?"tanya Angel melihat raut wajah Lucifer yang masam. Angel tahu pria itu sedang menunggunya.

"Sudah ku katakan jangan menghilang saat aku tertidur. Sepertinya kamu belum cukup puas setelah aku menghukummu,"Lucifer berkata sembari membawa Angel masuk. Mark dan Esen bangkit dari tempat duduk dan melihat dua orang itu dengan tatapan jenuh.

"Kami akan kembali ke markas. Jam 05.22,pagi kita perlu pergi ke kasino,"ujar Esen. Lucifer hanya mengangguk pelan dan berlalu pergi yang membuat Esen menggelengkan kepalanya.

"Lihatlah, dia menjadi begitu manja saat ada wanita itu,"cibir Esen dan kedua pria tersebut meninggalkan ruang tamu.

"Kau perlu mencari pendamping agar kau bisa bermanja,"seru Mark.

"Najis!"

Mark tertawa keras mendengar ucapan pria yang lebih muda darinya itu. Esen dan Mark adalah dua pria keras dan kasar tentu saja akan merasa jijik bila tiba-tiba bersikap manja. Hal itulah yang membuat Mark tertawa.

Di tengah keheningan malam, sebuah kamar yang hangat dan penuh romantisme memayungi kisah asmara sepasang kekasih. Pencahayaan yang redup menciptakan nuansa yang intim dan mengundang, dengan lilin-lilin kecil yang menyala di sepanjang tepian jendela. Tirai tipis yang menari-nari menahan cahaya bulan, memproyeksikan bayang-bayang lembut di dinding-dinding yang tertutup lukisan-lukisan sensual.

Di tengah ruangan, sebuah tempat tidur berukuran besar dengan seprai sutera merah menyala menunggu untuk menjadi saksi bisu pada pertemuan cinta mereka. Bantal-bantal yang empuk dan bersusun rapi menambah kenyamanan, menggoda untuk beristirahat bersama. Di sekeliling tempat tidur, kelopak bunga mawar merah berserakan, menciptakan aroma yang memikat dan menyenangkan. Sementara itu, di sudut kamar, terdapat meja kecil yang diletakkan sebotol anggur merah dan dua gelas kristal yang bersinar, menunggu untuk menjadi teman dalam merayakan cinta mereka.

 Melodi lembut dari alunan musik instrumentalia menambah suasana romantis, menciptakan latar yang sempurna untuk kisah percintaan yang tak terlupakan. Entah kapan kamar itu menjadi lebih sedikit nyaman untuk Angel. Lucifer mengubah gaya dan suasana kamarnya untuk Angel agar wanita itu lebih betah tinggal di kamar tersebut.

"Apa kau menyukai suasana ini?"tanya Lucifer dua orang yang saat ini sedang berendam di dalam bathub. Angel duduk di depan Lucifer dalam posisi membelakangi pria itu.

"Aku tak menyangka Anda yang biasa menjadi pria dingin tiba-tiba berubah menjadi seromantis ini,"Angel menjawab sembari memperhatikan ruangan besar dan damai itu. Kamar mandi dengan gaya eropa dan terlihat bersih dan mengkilap seperti kamar tidur dan tak ada yang menyangka jika mereka saat ini berada di dalam kamar mandi.

"Jangan berkata seperti itu. Ingat janji kita, kau telah mencapai pada puncak balas dendam mu meskipun belum usai. Tetapi, kau belum mengabarkan benih ku telah tubuh di sini,"ucap Lucifer sembari memeluk pinggang Angel dari belakang. Lucifer menyesap dan mengecup leher belakang Angel dengan mesra.

Dalam kamar mandi yang luas dan modern, suasana percintaan mulai menyelimuti keduanya. Lantai marmer yang dingin, dinding kaca yang buram, serta pancuran air yang jatuh dari atas menciptakan nuansa intim yang tak tergantikan.

Aroma lilin lavender yang berada di sudut kamar mandi mulai mempengaruhi suasana hati mereka, menenangkan pikiran dan membangkitkan emosi. Terlihat di sana, berdiri di bawah pancuran air yang hangat, Angel dan Lucifer membiarkan air itu membasahi seluruh tubuh mereka. Tangan mereka saling meraba, mencari kehangatan di tengah suasana yang sejuk.

Air yang mengalir itu menciptakan irama yang merdu, seolah menjadi alunan musik yang mendukung kisah percintaan mereka. Di sekitar kamar mandi, terdapat beberapa peralatan mandi yang tertata rapi, mulai dari botol-botol sabun dan sampo, hingga handuk yang tergantung di dinding. Sinar lampu yang temaram dan rembesan cahaya dari balik tirai kamar mandi membuat suasana semakin romantis. Meskipun suasana percintaan mereka begitu kuat, tetapi tak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya di balik pintu kamar mandi yang tertutup rapat itu.

Terpopuler

Comments

Yana Gadiesmanja

Yana Gadiesmanja

kok rama dan sari yang ada di bawah pancuran?

2024-04-24

1

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒔𝒆𝒅𝒊𝒌𝒊𝒕 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕 𝒑𝒆𝒓𝒄𝒂𝒌𝒂𝒑𝒂𝒏 𝑳𝒖𝒄𝒊𝒇𝒆𝒓 𝒅𝒂𝒏 𝑨𝒏𝒈𝒆𝒍 𝒏𝒚𝒂

2024-05-02

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

Merinding bulu roma ku membacanya...

2024-05-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!