Bab 04

[Kau bercanda, Bos. Bapak ku sudah lama mati jadi Bapak mana yang kau maksud Bos?]Esen malah bercanda dengan Lucifer membuat pria ini mengertakkan giginya. Esen langsung bisa menebak jika Lucifer sudah mulai geram.

"Kau...."

[Aku mengerti, Bos. Siap laksanakan!]

Tut....

Tut....

"Bocah ini berani main-main sama aku. Sepertinya aku terlalu baik kepadanya di tahun ini,"Lucifer berkata pada layar ponselnya sembari menatap nomor telepon milik Esen.

Esen adalah bawahan sekaligus adik angkat Lucifer. Esen pernah menyelamatkan Lucifer pada sepuluh tahun yang lalu. Apapun yang menjadi keinginan Esen, Lucifer akan memberikannya. Tetapi, tidak dengan wanita mereka tak akan mau berbagi baik Lucifer ataupun Esen.

Lucifer menyimpan kembali ponselnya. Pria itu menyeringai sembari menatap wajah teduh milik Angel. Kini Lucifer sangat yakin jika Angel tak punya alasan untuk kabur setelah akta nikah itu selesai. Lucifer telah menjadikan Angel hak miliknya untuk selama yang dia mau. Bahkan, Lucifer meminta seseorang untuk menyiapkan surat perjanjian itu untuk Angel.

Keesokan paginya....

Di bawah pancuran air di pagi yang cerah, menikmati sensasi air yang dingin dan segar mengalir deras di tubuhnya. Matahari mulai terbit, sinarnya masuk perlahan melalui jendela kamar mandi yang berembun.

Uap air membentuk kabut tipis di sekelilingnya, seolah-olah dia berada di tengah hutan yang mistis. Dengan lembut, dia menggosokkan sabun ke tubuhnya, menciptakan buih lembut yang memenuhi udara dengan aroma lavender yang menenangkan. Rambutnya yang basah, tergantung lepas di sekitar wajahnya, menambah rasa damai dan santai pada pagi yang indah ini.

Angel membuka mata yang menyadari jika malam sudah berganti dengan pagi. Wanita itu langsung tertegun melihat langit-langit kamar dengan nuansa hitam pekat. Angel sadar itu bukan kamarnya bukan juga kamar hotel. Lalu, perlahan-lahan dia duduk dan mencoba mengingat apa yang terjadi kemarin.

Seutas bayangan kejadian semalam mulai mengitari ingatan Angel dan bahkan hubungannya dengan seorang pria pun tak terlewatkan.

"Semalam teringat aku menyewa gigolo? Dia sangat tampan dan gagah. Apa bayarannya mahal?"gumam Angel yang saat ini roh nya belum kembali semua dia nasib dalam keadaan linglung dengan posisi tangan memegang selimut yang menutupi tubuhnya.

Angel meraih tasnya dan mencari dompet. Begitu membuka dompet kedua mata Angel membulat sempurna hanya ada uang dua ratus ribu yang tersisa di sana. Tidak ada lain. Teringat Angel semalam semua kartu ATM dan kartu kredit miliknya telah di blokir oleh ibu tirinya sehingga dia tak punya uang lain.

"Sial! Apa yang harus ku lakukan?!"di tengah kebingungan Angel dia teringat jika dianya masih perawan.

"Aku hanya bisa membayar seharga dua ratus saja, semoga saja pria itu tak marah. Dia sedang mandi aku harus segera pergi!"Angel turun dari ranjang dengan kedua kaki yang masih gemetar dengan rasa sakit yang masih begitu terasa. Ada noda merah yang tertinggal di sprei Angel tak memperhatikan itu.

Dress yang Angel kenakan semalam telah robek. Dia melihat kemeja putih kebesaran milik Lucifer lalu meraih dan memakainya segera. Angel tabu jika dia butuh pakaian itu.

Setelah meletakkan uang dua ratus ribu di atas nakas. Angel mencoba kabur sebelum pria itu selesai mandi. Dengan langkah yang pelan tanpa menimbulkan suara Angel mendekati pintu kamar.

Angel terkejut ketika mendengar suara ketukan dari luar. Dia pun membukanya ternyata seseorang mengantar sarapan dan sebuah paper bag untuk mereka.

"Selamat pagi, Nona. Ini sarapan yang Tuan minta,"seru pelayan tersebut.

"Kamu bisa masuk!"

Pelayan itu masuk dan membawa sarapan yang ada di troli meja serta mendorongnya masuk ke dalam kamar. Sedangkan, Angel mengambil kesempatan itu untuk kabur dari kamar tersebut.

Begitu pintu kamar mandi terbuka. Pelayan tersebut kaget melihat Lucifer yang baru mandi dan mendapatinya berada di dalam kamar pribadi Lucifer.

"Saya permisi dulu, Tuan."Dengan langkah yang tergesa-gesa pelayan itu melenggang pergi meninggalkan kamar pribadi Lucifer.

"Wanita itu...."Lucifer tak menemukan Angel. Bahkan kemeja dan barang-barang Angel telah hilang.

"Dia berani kabur?"Lalu, dau netra Lucifer terfokus pada pandangan di atas nakas. Ada dua lembar uang yang terletak di sana.

"Wanita ini benar-benar menganggap aku gigolo? Sudah berani menggoda, meninggalkan kamar ini tanpa menunggu aku selesai mandi. Sekarang membayarku seharga dua ratus ribu? Apa sentuhan ku kurang memuaskan sehingga dia menilai begitu rendah?"gumam Lucifer seraya meremas uang yang ada di tangannya dengan rahang yang kembali mengeras.

Lucifer meraih ponsel dan mencoba menghubungi Dark Marco.

"Bagaimana? Kau sudah mendapatkannya?"tanya Lucifer dengan dingin yang membuat Dark Marco kali ini tak bisa menjawab dengan nada bercanda jika Lucifer sudah serius.

[Sudah, Tuan. Esen juga sudah menyiapkan apa yang Anda pinta,]jawab Dark Marco dengan hati-hati.

[Tapi, Tuan....]Dark Marco ingin bertanya tapi ragu dan akhirnya Lucifer yang bertanya.

"Ada apa? Katakan!"

[Wanita itu sudah menikah dan baru bercerai kemarin. Terus orang tua laki-lakinya masuk sel dengan tuduhan menggelapkan sejumlah uang dan melakukan penipuan terhadap investor. Terus, ibu tirinya mengusirnya dari rumah dan memblokir semua kartu ATM-nya. Itu artinya gadis itu saat ini benar-benar hancur dalam hidupnya,]Dark Marco menjelaskan semua yang dia dapat semalam. Lucifer mengerutkan keningnya mendengar hal itu.

"Baik, aku mengerti!"panggilan diputuskan sepihak oleh Lucifer. Pria ini membuka lemari dan memilih beberapa set pakaian yang ingin dipakai olehnya. Terlihat jas hitam dengan kemeja maroon ini adalah pilihan terakhir yang Lucifer pilihkan untuk dia kenakan hari ini.

Sementara itu, Angel yang berhasil kabur dari bar itu. Kini dia sudah berada di depan sebuah bank swasta untuk mengurus kartu ATM-nya kembali.

Namun, setelah tiba di sana. Justru, Angel di tolak mentah-mentah. Ternyata, Donita sudah memberi perintah kepada pihak Bank untuk tidak mengurus apapun atas permintaan Angel. Bahkan, wanita itu telah dinyatakan bukan Nona muda dari keluarga Shapire lagi.

Angel putus asa. Dirinya selama ini tak pernah berbuat jahat dengan orang lain. Tetapi, dia malah diperlakukan begitu buruk. Dengan langkah yang lunglai. Angel menelusuri jalan aspal yang panas itu.

Namun, tiba-tiba saja ponselnya berdering pertanda ada yang menghubunginya.

"Hallo?"

[Hallo, Nona. Ini dari pihak kepolisian. Tuan Shapire mengalami serangan jantung dan telah meninggal pada jam 07.20, pagi hari ini!]

Ponsel di tangan Angel terjatuh begitu saja di atas aspal saat mendengar kabar kematian Ayahnya.

Terpopuler

Comments

Nila Aprilla Putri

Nila Aprilla Putri

astaga beraninya bayar mafia kejam kaya raya 2 ratus ribu doank😁 bakal kena masalah kamu angel😁

2024-04-24

1

Susi Susiyati

Susi Susiyati

😆😆😆😆gigolonya di byar 200rb
😭😭😭😭😭😭😭ayahnya meninggl.ayo bngkit blas dendam di mulai.....

2024-04-23

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kasian Angel harus kehilangan ayam di saat kesusahan...

2024-04-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!