Memulai perjalanan

"Ini adalah barang terakhir yang ibumu tinggalkan untukmu. Aku yakin jepit rambut ini pasti sangat istimewa. Jika tidak, mana mungkin dia akan meninggalkan nya di bajumu," kata Yuwen seraya menyerahkan jepit rambut biru dengan desain gambar ekor merak.

Qian mencium jepit rambut itu seperti sedang mencium pusaka sakti, bagi Qian, jepit rambut milik ibunya adalah benda yang lebih berharga daripada sebuah Pusaka. "Akan aku jaga baik-baik jepit rambut milikmu ini ibu," kata Qian lalu dia menyimpannya dengan cara mengikatnya lalu disimpan di dalam pakaiannya. "Terima Nek!" ucap Qian.

Feng Feng sendiri mengangkat tempat tidur, dan di bawah tempat tidurnya ternyata masih ada ruang penyimpanan yang ditutupi pakai papan kayu yang sudah berdebu. Feng Feng mengeluarkan sebilah pedang lengkap dengan sarung Pedangnya.

"Ini adalah Pedang Naga Api milik kakek guru yang selama ini aku simpan, sekarang aku sudah tidak membutuhkannya lagi dan sudah waktunya pedang ini memiliki tuannya yang baru. Qian, aku wariskan Pedang ini padamu, terimalah!"

"Tapi kek, jika Pedang Naga ini adalah milik eyang guru, itu artinya yang berhak memiliki pedang ini adalah murid asli Perguruan Naga Langit bukan?"

"Memang benar, akan tetapi sekarang Perguruan Naga Langit sudah tidak ada, sedangkan kamu adalah murid terakhir ku, tidak ada lagi pewaris kami selain dirimu, di tambah lagi kamu sudah memiliki Kitab Naga Langit," jawab Feng Feng.

Qian memperhatikan gagang pedang yang bergambar kepala Naga dengan mulut terbuka, mulut Naga itu di gambarkan seperti menyemburkan sesuatu, dan yang keluar dari mulutnya itu adalah Pedang itu sendiri.

Ukuran panjang Pedang tersebut satu setengah meter dengan lebar delapan sentimeter. Qian mengeluarkan pedang tersebut dengan pelan, dan ternyata pedang tersebut tidak seperti pedang seperti biasanya.

Biasanya Pedang akan terbuat dari logam baja putih dan hitam, serta warnanya pun juga akan mengikuti warna logamnya, sedangkan logam Pedang Naga Api sendiri berwarna putih kemerahan seperti habis dipanaskan.

"Berhati-hatilah lah saat menggunakan Pedang ini Qian, ketajaman Pedang itu mampu untuk memotong batu, jadi gunakanlah pedang itu dengan bijak," kata Feng Feng.

"Tapi kek, aku baru menguasai lima jurus Pedang milik Nenek, apakah itu tidak masalah?" tanya Qian.

"Tidak perlu khawatir, semua jurus pedang itu bebas untuk menggunakan Pedang apa saja, apalagi Pedang itu, setelah kamu menguasai Jurus Pedang Naga, maka kemampuan Pedang itu akan benar-benar bisa dikeluarkan," jawab Feng Feng.

Qian menyarungkan kembali pedangnya lalu dia berjalan keluar untuk mencoba ketajaman Pedang nya, Qian ingin membuktikan apakah Pedang nya benar-benar mampu membelah batu seperti yang dikatakan kakeknya atau tidak.

Qian melompat ke arah sebuah batu, dan saat dirinya hampir sampai, dia langsung mencabut pedangnya dan menebas batu itu hingga batu tersebut terbelah menjadi dua.

Jelas Qian terkejut melihatnya, ternyata seperti yang dijelaskan oleh Feng Feng, Pedang Naga Api memang sangat tajam dan juga kuat, tanpa menggunakan tenaga dalam sedikitpun, Pedang itu ternyata mampu membelah batu. Qian sampai tidak bisa membayangkan akan seperti apa ketajaman Pedang Naga Api nya jika dia menggunakannya tenaga dalamnya.

"Dengan Pusaka sehebat ini, kenapa kakek masih harus takut kepada kakak seperguruannya itu?" kata Qian yang merasa aneh sekali akan kenapa kekek nya masih menghindari Xan Tiandi.

Seharusnya dengan Pedang Naga Api serta tenaga dalam yang dimiliki oleh Feng Feng sudah lebih dari cukup untuk merajai dunia. Qian benar-benar sangat bingung memikirkan hal itu.

Melihat Qian yang termenung sendiri, Feng Feng dan Yuwen menghampirinya. "Ada apa Qian? Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Feng Feng.

Qian pun akhirnya menanyakan akan apa yang dia pikirkan saat ini, sedangkan Feng Feng dan Yuwen hanya tersenyum mendengar pertanyaan Qian.

"Aku tahu kamu akan memiliki pemikiran seperti itu, mungkin kamu belum sadar karena baru menggunakan Pedang itu sebentar saja dan segera memasukkannya kembali ke sarung Pedangnya, jika kamu benar-benar ingin mengetahui jawabannya, coba saja kamu gunakan pedang itu sedikit lebih lama," kata Feng Feng.

Qian yang semakin penasaran menuruti apa yang kakeknya suruh, dia mencabut pedangnya kembali lalu segera berlatih memperagakan jurus pedang yang diajarkan oleh neneknya.

Awalnya Qian tidak merasakan ada yang aneh, dia merasa seperti biasa-biasa saja, namun setelah berlatih sekitar 5 menit, nafas Qian terasa berat, dan tenaga dalam nya yang tidak seberapa itu seperti habis terkuras.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Tenaga ku begitu cepat habisnya?" tanya Qian yang kebingungan, padahal dia hanya berlatih dan tidak begitu banyak menggunakan Tenaga Dalam nya, namun Qian merasa seperti telah menggunakan seluruh Tenaga Dalam nya hingga dengan cepat dirinya langsung kelelahan.

"Itulah jawabannya!" kata Feng Feng sekaligus menjelaskannya secara rinci.

Pedang Naga Api adalah Pedang yang memiliki keistimewaan tersendiri, hanya jurus-jurus yang ada di dalam Kitab Naga Langit lah yang sangat cocok untuk digunakan. Walau terdengar sepele, namun kenyataannya Pedang Naga Api itu sebenarnya menyerap energi, jadi butuh Tenaga Dalam dalam jumlah besar untuk bisa menggunakan kekuatan Pedang itu agar bisa digunakan secara maksimal.

Hingga saat ini, Feng Feng sendiri belum mengetahui rahasia cara menggunakan Pedang itu, bahkan dirinya yang memiliki Tenaga Dalam sangat banyak sekalipun masih ragu untuk menggunakannya.

Dulu saat dirinya masih berada di tahap Pendekar Jiwa Raja dan bertarung melawan Xan Tiandi, dia tidak bisa mengalahkannya seorang diri karena pengaruh Pedang itu yang sangat cepat menguras Tenaga Dalam nya, itu sebabnya dia hampir gagal mengalahkan Xan Tiandi, untung saja saat itu ada istrinya yang membantu sehingga mereka berdua mampu mengalahkan Xan Tiandi.

Dan sekarang walau Feng Feng sudah hampir mendekati ke tahap Pendekar Jiwa Kaisar, dia masih tidak bisa menggunakan Pedang Naga Api nya, padahal sekarang Tenaga Dalam nya sudah banyak, akan tetapi Feng Feng belum mampu melakukannya, seolah-olah Tenaga Dalam bukanlah energi yang cocok untuk Pedang tersebut.

Mendengar penjelasan kakeknya itu, Qian segera menyerahkan kembali Pedang Naga Api itu kepada kakeknya seraya berkata, "Sebaik kakek simpan kembali Pedang ini! Jika kakek saja yang memiliki Tenaga Dalam sangat banyak tidak bisa menggunakan Pedang ini, apalagi denganku?" kata Qian.

"Karena itu aku menyerahkan pedang ini padamu, aku percaya jika suatu saat nanti kamu pasti akan menemukan rahasia tersembunyi di dalam Pedang ini, jadi bawalah pedang ini bersamamu dan berlatihlah dengan Kitab Naga Langit mu," kata Feng Feng.

"Kenapa kakek begitu yakin jika aku pasti bisa menemukan rahasia Pedang ini?" tanya Qian.

"Karena kamu memiliki tanda lahir yang sama dengan Pemilik pertama Pedang ini, mungkin itu adalah takdir mu untuk memilikinya, dan Pedang Naga Api akan kembali kepada Tuan nya," jawab Yuwen.

"Sepertinya kalian terlalu melebih-lebihkan tentang diriku," gumam Qian.

"Kami tidak melebih-lebihkan, semua itu adalah kenyataan Qian," jawab Yuwen.

Qian yang masih ragu akhirnya hanya bisa pasrah, dia akhirnya menerima Pedang Naga Api itu dan akan berusaha berlatih untuk mengumpulkan Tenaga Dalam sebanyak mungkin agar dia benar-benar bisa menggunakan Pedang nya.

"Sepertinya kamu memang sudah waktunya untuk turun Gunung Qian, jika kamu masih berada disini, perkembangan mu mungkin hanya akan sampai disini saja, andai kami memiliki sumber daya yang banyak seperti dulu, kami pasti bisa membantumu, namun kami tidak memiliki sumber daya yang cukup, jadi kamu harus mengumpulkan sumber daya diluar sekaligus mencari pengalaman," kata Feng Feng.

Saat ini kemampuan Qian sudah cukup untuk bisa melindungi dirinya di luar, jika dia masih tinggal bersama dengan kakek dan neneknya, maka butuh waktu lebih lama lagi bagi Qian untuk bisa berkembang, dan bisa-bisa dia akan tetap berada di tahap Pendekar Jiwa Petarung nya.

Walau Qian merasa berat untuk pergi, namun dia masih memiliki kewajiban lain yang harus dia selesaikan, dan untuk bisa menyelesaikan tugasnya, maka dia membutuhkan sumber daya agar memiliki kekuatan yang cukup untuk bisa membalaskan kematian ibunya serta mengembalikan kembali statusnya sebagai seorang Pangeran.

"Besok aku akan turun Gunung, malam ini aku masih ingin bersama dengan kalian," kata Qian.

Feng Feng dan Yuwen tersenyum dan kemudian Yuwen segera pergi ke dapur untuk memasak makanan yang paling disukai oleh Qian, setelah itu mereka bertiga menghabiskan malam dengan bercerita masa lalu Feng Feng dan Yuwen saat masih muda hingga menikah dulu.

Cerita tawa bahagia mengisi keheningan malam, mereka berharap malam itu bisa lebih panjang dan tidak cepat berlalu, namun waktu tidak bisa di hentikan, dan malam pun mereka lewati dengan begitu cepat.

Saat matahari pagi memberikan cahaya hangatnya di Puncak Gunung, Yuwen yang sudah mengemas perlengkapan serta kebutuhan Qian selama beberapa hari di perjalanan menyerahkannya kepada Qian.

"Berhati-hatilah di luar sana Qian, kami berdua akan selalu mendoakan perjalananmu," kata Yuwen.

Qian memperhatikan wajah sedih keduanya, dengan kedua tangan merekalah dia dibesarkan, dan dengan kasih sayang mereka, Qian masih bisa merasakan kehangatan keluarga.

"Kakek, Nenek, aku menyayangi kalian," kata Qian.

"Kami juga nak!" ucap mereka berdua lalu merangkul Qian untuk yang terakhir kalinya.

"Sudah waktunya, berangkatlah," kata Feng Feng.

"Em! Kalian berdua juga jaga diri baik-baik, nanti setelah aku berhasil, aku akan menjemput kalian lagi, jadi jangan pindah kemana-mana," kata Qian.

Mereka berdua mengangguk dan kemudian Qian berjalan mundur beberapa meter lalu segera berlutut dan memberikan sujud tiga kali sebagai tanda terima kasih dan juga penghormatan kepada mereka berdua.

"Aku berangkat!" ucap Qian kemudian dia berbalik dan berjalan menuruni gunung, sesekali dia akan menoleh kebelakang untuk melihat wajah kedua orang tua itu yang masih menatap dirinya, dan setelah itu Qian segera melompat turun untuk memulai perjalanan nya.

Terpopuler

Comments

Darwito

Darwito

wnwt

2024-05-09

1

Yusuf Mahmud

Yusuf Mahmud

gk punya cin"

2024-03-14

2

Suwoyo woyok

Suwoyo woyok

smg be4hasil qian /Grin//Sneer//Sneer/

2024-01-25

2

lihat semua
Episodes
1 Pangeran Song Lin Qian
2 Kekacauan yang di rencanakan
3 Bala bantuan
4 Sisa Nafas Terakhir
5 Pedang Darah
6 Rencana Yie Ling Yi
7 keinginan Putri Bungsu Raja Song
8 Lingkaran Tenaga Dalam
9 Melihat Kehidupan di bawah Gunung
10 Para Perusuh
11 Xan Tiandi
12 Sejarah Kitab Naga Langit
13 Mengetahui kebenaran
14 Memulai perjalanan
15 Pekerjaan pertama
16 Hari pertama bekerja
17 Ayah yang terbaik
18 Keahlian Xeiyin
19 Perguruan Racun Kalajengking
20 Pembunuhan Pertama
21 Ginseng Hitam Langit Malam
22 Perasaan aneh
23 Perguruan Elang Perak
24 Tidak berdaya
25 menjadi kekasih bayaran
26 Kakek Pengemis
27 Cincin Langit
28 Keberuntungan yang tidak di sengaja
29 Partai Tiga Pedang
30 Menyerap khasiat Ginseng Hitam
31 Keluarga Chu
32 Empat Tubuh Kebal Bersaudara
33 Rahasia Tanda Lahir
34 Keluarga
35 Mengkhianati kepercayaan
36 Aura Kematian
37 Panglima Huan Gong
38 Chang Xu Tian
39 Tamu undangan
40 Menemukan titik terang
41 Berangkat ke Istana
42 Bertemu dengan sang Ayah
43 Han Li Guo
44 Sosok hitam
45 Keberuntungan yang tidak terduga
46 Bentrokan
47 Hanya satu kata
48 Merasakan efek Pedang
49 Membunuh dua Pendekar Jiwa Ahli
50 Harimau Panglima Perang
51 Dukungan orang kuat tambahan
52 Mempermalukan Keluarga Chu
53 Bertemu dengan Sang Permaisuri
54 Meninggalkan Istana
55 Membuat Pil pertama
56 Memulai latihan tertutup
57 Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Ahli
58 Pasien pertama
59 Pendekar bayaran
60 Para Iblis Tua
61 Pimpinan utama Tiga Pedang
62 Hutan Zudong
63 Di kejar oleh Dewa Kematian
64 Tidak memiliki perasaan
65 Seperti neraka
66 Musuh mulai bergerak
67 Pertempuran Besar 1
68 Pertempuran Besar 2
69 Pertempuran Besar 3
70 Pertempuran Besar 4
71 Pertempuran Besar 5
72 Pertempuran Besar 6
73 Roh Kaisar Naga Api
74 Meminjam tubuh
75 Rencana Huai Long
76 Kemenangan
77 Akhir dari pertempuran besar
78 Perbatasan Desa Lingwu
79 Hutan Qixing
80 Mengungkapkan identitas
81 Aliansi Pendekar
82 Situasi di Organisasi Tiga Pedang
83 Jalur Keberuntungan
84 Pertarungan perebutan Peta
85 Berhasil mendapatkan peta
86 Suku Manusia Batu
87 Bahasa Suku Manusia Batu
88 Kepala Suku Daoyu
89 Kesepakatan
90 Mempelajari Bahasa Dinasti Tang
91 Konflik Perang Saudara
92 Gagal melewati Jalur Keberuntungan
93 Suku Ular Tanah
94 Segel Bintang Hitam
95 Jurus Seni Pedang Naga bagian keempat
96 Kitab Ilmu Nafas Dewa Angin
97 Mempelajari Kitab Nafas Dewa Angin
98 Mengetahui identitas Qian
99 Menjadi Sekutu
100 Melanjutkan perjalanan
101 Kota Yiandong
102 Anggota Organisasi Bintang Benua
103 Wilayah tak berpenduduk
104 Tumbal Pertama
105 Kota Chaoli
106 Tumbal berikutnya
107 Pertarungan sengit dua lawan satu
108 Qian melawan Xuan He
109 Kepala Kaisar Agung
110 Perguruan Pulau Tua
111 Tiba di bekas Perguruan Naga Langit
112 Batu permata
113 Siluman Kalajengking Ye Shong
114 Pengawal pribadi dari bangsa Siluman
115 Perburuan di Hutan Qixing
116 Pertarungan dua Siluman Tua
117 Kisah awal mula Segel Api
118 Xa Wujin
119 Membentuk Pondasi pertama
120 Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Raja
121 Kulit Naga Muda
122 Dua buruan besar
123 Lima Raja Hutan Pelindung
124 Pertandingan antar Organisasi
125 Tubuh Naga Merah, Puncak Jiwa Kaisar.
126 Menyembunyikan kemampuan
127 Bukit Tangsang
128 Pendekar Jiwa Kaisar termuda
129 Kaisar Han
130 Lembah Setan dan Lembah Iblis
131 Bibit kejahatan berikutnya
132 Tabib Ajaib
133 Surganya Dunia
134 Pertarungan lima lawan empat
135 Hun Rong
136 Pertarungan para Pendekar Jiwa Pertapa
137 Kwe Lan
138 Pertarungan Dua Pertapa Tingkat Tinggi
139 Serangan terakhir
140 Kematian Kwe Lan
141 Lembaran Ranah Naga Bumi
142 Berhasil membentuk Pondasi Darah dengan sempurna
143 Bintang Benua dalam masalah besar
144 Tiga Pendekar Setan Tian
145 Strategi singkat
146 Menerobos pertahanan
147 Bantuan telah datang
148 Bantuan telah datang 2
149 Tiba di pertempuran
150 Membalikkan situasi
151 Pil Ajaib Perubahan Terkutuk
152 Tidak ada Kesempatan lagi
153 Kemenangan
154 Kondisi Dao Yin
155 Bulan Purnama Beku
156 Pangeran Pendekar Naga
157 Informasi baru
158 Rumah pelelangan keluarga Ziu
159 Cincin Bola Api
160 Sosok berjubah hitam
161 Xuan Hui
162 Rencana Qian dan Huai Long
163 Qian melawan Hai Kang
164 Kekuatan Cincin Bola Api
165 Melanjutkan perjalanan
166 Pertempuran sesama Aliran Hitam
167 Dewi Pemakan Darah Wen Xhiu
168 Membunuh tanpa menyentuh
169 Melihat ingatan masa lalu Xuan Hui
170 Menyerah
171 Penggabungan dua Aliran berlawanan
172 Keputusan Xuan Hui
173 Kembali ke Hutan Qixing
174 Tubuh Naga Emas
175 Naik ke Ranah Serigala Langit
176 Menjinakkan Kekuatan Naga
177 Kelebihan Pondasi Tubuh dan Tubuh Naga Emas
178 Pertemuan Tiga Aliran Berbeda
179 Sosok Kaisar Petir
180 Dunia Roh
181 Menaklukkan Sisi Gelap Jiwa
182 Pondasi Jiwa Kegelapan
183 Bertemu dengan Roh Sang Ibu
184 Kambali ke Bintang Benua
185 Chi Xin sang Pengendali Pikiran
186 Beradu segel sihir
187 Kelemahan Sihir Pengendali Pikiran
188 Sihir Terakhir
189 Pembakar Api Pemusnah
190 Membawakan hadiah besar
191 Pertemuan kembali dengan Qifei
192 Tiba di Kota Tengzho
193 Persiapan penyambutan
194 Pancaran aura agung
195 Pertemuan ayah dan anak
196 Kemampuan Qifei
197 Dewa Kematian yang sesungguhnya
198 Kemunculan anggota Pedang Darah
199 Pertarungan Qian dan Leng Tua
200 Segel Kurungan Tanah
201 Xao Zeng sang Naga Api Hitam
202 Rencana Pembalasan
203 Kunjungan ke Bulan Suci
204 Aksi Ye Shong
205 Hukuman
206 Xeiyin keluar dari pelatihan
207 Qifei mengamuk
208 Qiyue, Saudari kembar Qifei
209 Keterampilan Lava
210 Ketua Besar Wu Jin
211 Lava Angin Pemusnah
212 Busur Emas Suci
213 Memamerkan Kekuatan
214 Jurus Seribu Bayangan Pedang
215 Akhir bagi Partai Tiga Pedang
216 Memeriksa bagian dalam Markas
217 Harta paling berharga
218 Cemburu
219 Masalah Keluarga
220 Janji untuk menjemput Keluarga Qiao
221 Segera berangkat ke Kerajaan Qin.
222 Informasi tentang Keluarga Qiao
223 Tiba di rumah Keluarga Qiao
224 Zhiu Yu
225 Pembantaian seluruh Keluarga Zhiu
226 Rombongan pengungsi
227 Lepas tangan
228 Sayap Inti Elemen
229 Penyatuan Bola Energi kedua
230 Menerobos ke Ranah Awal Naga Langit
231 Kebimbangan
232 Kabar buruk
233 Kondisi Meng Lin
234 Berangkat ke wilayah Ming
235 Pencuri kecil Lang Hang
236 Kota Zhanghu
237 Sao Yun si Kapak Angin
238 Teman seperjalanan
239 Godaan para pelayan cantik
240 Siluman yang melegenda
241 tiba di Kekaisaran Ming
242 Asosiasi Singa Pemburu
243 Tiba di Perguruan Tiga Kapak
Episodes

Updated 243 Episodes

1
Pangeran Song Lin Qian
2
Kekacauan yang di rencanakan
3
Bala bantuan
4
Sisa Nafas Terakhir
5
Pedang Darah
6
Rencana Yie Ling Yi
7
keinginan Putri Bungsu Raja Song
8
Lingkaran Tenaga Dalam
9
Melihat Kehidupan di bawah Gunung
10
Para Perusuh
11
Xan Tiandi
12
Sejarah Kitab Naga Langit
13
Mengetahui kebenaran
14
Memulai perjalanan
15
Pekerjaan pertama
16
Hari pertama bekerja
17
Ayah yang terbaik
18
Keahlian Xeiyin
19
Perguruan Racun Kalajengking
20
Pembunuhan Pertama
21
Ginseng Hitam Langit Malam
22
Perasaan aneh
23
Perguruan Elang Perak
24
Tidak berdaya
25
menjadi kekasih bayaran
26
Kakek Pengemis
27
Cincin Langit
28
Keberuntungan yang tidak di sengaja
29
Partai Tiga Pedang
30
Menyerap khasiat Ginseng Hitam
31
Keluarga Chu
32
Empat Tubuh Kebal Bersaudara
33
Rahasia Tanda Lahir
34
Keluarga
35
Mengkhianati kepercayaan
36
Aura Kematian
37
Panglima Huan Gong
38
Chang Xu Tian
39
Tamu undangan
40
Menemukan titik terang
41
Berangkat ke Istana
42
Bertemu dengan sang Ayah
43
Han Li Guo
44
Sosok hitam
45
Keberuntungan yang tidak terduga
46
Bentrokan
47
Hanya satu kata
48
Merasakan efek Pedang
49
Membunuh dua Pendekar Jiwa Ahli
50
Harimau Panglima Perang
51
Dukungan orang kuat tambahan
52
Mempermalukan Keluarga Chu
53
Bertemu dengan Sang Permaisuri
54
Meninggalkan Istana
55
Membuat Pil pertama
56
Memulai latihan tertutup
57
Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Ahli
58
Pasien pertama
59
Pendekar bayaran
60
Para Iblis Tua
61
Pimpinan utama Tiga Pedang
62
Hutan Zudong
63
Di kejar oleh Dewa Kematian
64
Tidak memiliki perasaan
65
Seperti neraka
66
Musuh mulai bergerak
67
Pertempuran Besar 1
68
Pertempuran Besar 2
69
Pertempuran Besar 3
70
Pertempuran Besar 4
71
Pertempuran Besar 5
72
Pertempuran Besar 6
73
Roh Kaisar Naga Api
74
Meminjam tubuh
75
Rencana Huai Long
76
Kemenangan
77
Akhir dari pertempuran besar
78
Perbatasan Desa Lingwu
79
Hutan Qixing
80
Mengungkapkan identitas
81
Aliansi Pendekar
82
Situasi di Organisasi Tiga Pedang
83
Jalur Keberuntungan
84
Pertarungan perebutan Peta
85
Berhasil mendapatkan peta
86
Suku Manusia Batu
87
Bahasa Suku Manusia Batu
88
Kepala Suku Daoyu
89
Kesepakatan
90
Mempelajari Bahasa Dinasti Tang
91
Konflik Perang Saudara
92
Gagal melewati Jalur Keberuntungan
93
Suku Ular Tanah
94
Segel Bintang Hitam
95
Jurus Seni Pedang Naga bagian keempat
96
Kitab Ilmu Nafas Dewa Angin
97
Mempelajari Kitab Nafas Dewa Angin
98
Mengetahui identitas Qian
99
Menjadi Sekutu
100
Melanjutkan perjalanan
101
Kota Yiandong
102
Anggota Organisasi Bintang Benua
103
Wilayah tak berpenduduk
104
Tumbal Pertama
105
Kota Chaoli
106
Tumbal berikutnya
107
Pertarungan sengit dua lawan satu
108
Qian melawan Xuan He
109
Kepala Kaisar Agung
110
Perguruan Pulau Tua
111
Tiba di bekas Perguruan Naga Langit
112
Batu permata
113
Siluman Kalajengking Ye Shong
114
Pengawal pribadi dari bangsa Siluman
115
Perburuan di Hutan Qixing
116
Pertarungan dua Siluman Tua
117
Kisah awal mula Segel Api
118
Xa Wujin
119
Membentuk Pondasi pertama
120
Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Raja
121
Kulit Naga Muda
122
Dua buruan besar
123
Lima Raja Hutan Pelindung
124
Pertandingan antar Organisasi
125
Tubuh Naga Merah, Puncak Jiwa Kaisar.
126
Menyembunyikan kemampuan
127
Bukit Tangsang
128
Pendekar Jiwa Kaisar termuda
129
Kaisar Han
130
Lembah Setan dan Lembah Iblis
131
Bibit kejahatan berikutnya
132
Tabib Ajaib
133
Surganya Dunia
134
Pertarungan lima lawan empat
135
Hun Rong
136
Pertarungan para Pendekar Jiwa Pertapa
137
Kwe Lan
138
Pertarungan Dua Pertapa Tingkat Tinggi
139
Serangan terakhir
140
Kematian Kwe Lan
141
Lembaran Ranah Naga Bumi
142
Berhasil membentuk Pondasi Darah dengan sempurna
143
Bintang Benua dalam masalah besar
144
Tiga Pendekar Setan Tian
145
Strategi singkat
146
Menerobos pertahanan
147
Bantuan telah datang
148
Bantuan telah datang 2
149
Tiba di pertempuran
150
Membalikkan situasi
151
Pil Ajaib Perubahan Terkutuk
152
Tidak ada Kesempatan lagi
153
Kemenangan
154
Kondisi Dao Yin
155
Bulan Purnama Beku
156
Pangeran Pendekar Naga
157
Informasi baru
158
Rumah pelelangan keluarga Ziu
159
Cincin Bola Api
160
Sosok berjubah hitam
161
Xuan Hui
162
Rencana Qian dan Huai Long
163
Qian melawan Hai Kang
164
Kekuatan Cincin Bola Api
165
Melanjutkan perjalanan
166
Pertempuran sesama Aliran Hitam
167
Dewi Pemakan Darah Wen Xhiu
168
Membunuh tanpa menyentuh
169
Melihat ingatan masa lalu Xuan Hui
170
Menyerah
171
Penggabungan dua Aliran berlawanan
172
Keputusan Xuan Hui
173
Kembali ke Hutan Qixing
174
Tubuh Naga Emas
175
Naik ke Ranah Serigala Langit
176
Menjinakkan Kekuatan Naga
177
Kelebihan Pondasi Tubuh dan Tubuh Naga Emas
178
Pertemuan Tiga Aliran Berbeda
179
Sosok Kaisar Petir
180
Dunia Roh
181
Menaklukkan Sisi Gelap Jiwa
182
Pondasi Jiwa Kegelapan
183
Bertemu dengan Roh Sang Ibu
184
Kambali ke Bintang Benua
185
Chi Xin sang Pengendali Pikiran
186
Beradu segel sihir
187
Kelemahan Sihir Pengendali Pikiran
188
Sihir Terakhir
189
Pembakar Api Pemusnah
190
Membawakan hadiah besar
191
Pertemuan kembali dengan Qifei
192
Tiba di Kota Tengzho
193
Persiapan penyambutan
194
Pancaran aura agung
195
Pertemuan ayah dan anak
196
Kemampuan Qifei
197
Dewa Kematian yang sesungguhnya
198
Kemunculan anggota Pedang Darah
199
Pertarungan Qian dan Leng Tua
200
Segel Kurungan Tanah
201
Xao Zeng sang Naga Api Hitam
202
Rencana Pembalasan
203
Kunjungan ke Bulan Suci
204
Aksi Ye Shong
205
Hukuman
206
Xeiyin keluar dari pelatihan
207
Qifei mengamuk
208
Qiyue, Saudari kembar Qifei
209
Keterampilan Lava
210
Ketua Besar Wu Jin
211
Lava Angin Pemusnah
212
Busur Emas Suci
213
Memamerkan Kekuatan
214
Jurus Seribu Bayangan Pedang
215
Akhir bagi Partai Tiga Pedang
216
Memeriksa bagian dalam Markas
217
Harta paling berharga
218
Cemburu
219
Masalah Keluarga
220
Janji untuk menjemput Keluarga Qiao
221
Segera berangkat ke Kerajaan Qin.
222
Informasi tentang Keluarga Qiao
223
Tiba di rumah Keluarga Qiao
224
Zhiu Yu
225
Pembantaian seluruh Keluarga Zhiu
226
Rombongan pengungsi
227
Lepas tangan
228
Sayap Inti Elemen
229
Penyatuan Bola Energi kedua
230
Menerobos ke Ranah Awal Naga Langit
231
Kebimbangan
232
Kabar buruk
233
Kondisi Meng Lin
234
Berangkat ke wilayah Ming
235
Pencuri kecil Lang Hang
236
Kota Zhanghu
237
Sao Yun si Kapak Angin
238
Teman seperjalanan
239
Godaan para pelayan cantik
240
Siluman yang melegenda
241
tiba di Kekaisaran Ming
242
Asosiasi Singa Pemburu
243
Tiba di Perguruan Tiga Kapak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!