Melihat Kehidupan di bawah Gunung

***

"Yang Mulia, Pasukan Qin sudah menduduki Desa Ziajin, jika kita tidak segera bertindak, bisa-bisa mereka akan menguasai Kota Lanzao," kata salah satu Panglima.

"Panglima Huan Gong, berapa banyak prajurit yang masih kamu miliki saat ini?" tanya Raja Song.

"Masih 800 prajurit Yang Mulia, dan itu sudah termasuk dengan Pasukan berkuda," jawab Panglima Huan Gong.

"Lalu bagaimana dengan pasukanmu Panglima Lian Bai?"

"Pasukan hamba tersisa 640 prajurit Yang Mulia, sudah lebih dari 100 prajurit hamba yang gugur," jawab Panglima Lian Bai.

"Sekarang Panglima Yiu Lin sedang dalam perjalanan menuju ke Kota Lanzao dengan membawa 700 pasukan," kata Lian Bai.

"Siapa yang mengijinkan Panglima Yiu Lin pergi kesana?" tanya Raja Song yang terkejut mendengarnya.

"Ampun Yang Mulia, Panglima Yiu Lin pergi kesana memang tanpa persetujuan siapapun, ini semua murni karena keinginannya dan juga kami. Mengingat Kota Lanzao adalah benteng barisan pertama, jadi kami tidak ingin Kota Lanzao berhasil direbut oleh musuh, jika sampai itu terjadi, maka kita akan berada dalam masalah besar," kata Lian Bai.

Raja Song terdiam mendengarnya, dia tahu jika Kota Lanzao adalah kota ketiga yang menjadi Benteng pertahanan barisan pertama, jika Kota itu jatuh ke tangan musuh, maka Kerajaan Song akan semakin melemah.

"Dulu kita bisa membaca taktik dan strategi perang mereka, namun beberapa tahun ini, kami tidak bisa membacanya, sepertinya ada pihak lain yang sudah mendukung Kerajaan Qin, aku tidak tahu apakah itu dari kelompok-kelompok lain, atau mungkin pemerintahan dari luar yang ingin menghancurkan Kerajaan kita," kata Huan Gong.

"Kita tidak memiliki permusuhan dengan pemerintah di luar, dengan Kekaisaran Han di Daratan Tengah dan Kekaisaran Ming di Daratan Timur, kita sama sekali tidak memiliki permusuhan dengan mereka! Menurutku pasti ada kelompok-kelompok dari Wilayah kita yang membantu mereka," kata Lian Bai.

Karena Daratan Tengah dan Timur sangat luas serta hanya memiliki satu pemerintahan besar, pemerintah itu disebut sebagai Kekaisaran, sedangkan Wilayah Barat justru memiliki dua Penguasa yang membuat wilayah kekuasaan mereka mengecil sehingga disebut sebagai Kerajaan.

"Perguruan Racun Kalajengking, Perguruan Lembah Tengkorak, dan kelompok yang pernah menyerang kita yaitu Kelompok Bulan Kematian, dari ketiganya sepertinya hanya Kelompok Darah Kematian yang mungkin membantu mereka," kata Lian Bai.

"Kekuatan militer kita sudah semakin berkurang, ditambah lagi sudah banyak rakyat yang merasa tidak puas dan beberapa golongan ada yang mulai membentuk kelompok untuk memberontak, ini akan berdampak buruk untuk Kerajaan," ucap Huan Gong.

"Kalian berdua dengarkan, salah satu dari kalian harus ada yang pergi menyusul Panglima Yiu Lin, dan satu lagi akan aku beri tugas untuk merekrut prajurit baru, jika tidak menemukan, maka akan diberlakukan aturan lain, yaitu Rakyat biasa harus ikut bertempur," kata Raja Song.

"Yang Mulia, apakah ini tidak akan berdampak buruk?" tanya Lian Bai yang terkejut mendengarnya, begitu juga dengan Huan Gong.

"Kita tidak memiliki cara lain lagi, hanya ini satu-satunya cara untuk mempertahankan Kerajaan kita," jawab Raja Song yang sebenarnya juga tidak ingin melakukan hal itu.

"Sekarang dengarkan perintahku! Mulai hari ini Kerajaan akan memberikan aturan keseluruh rakyat yang masih memiliki kekuatan terutama dari kalangan pemuda untuk ikut serta dalam mempertahankan Kerajaan, dan aturan ini berlaku di seluruh Wilayah Kerajaan ku ini, termasuk para Perguruan," kata Raja Song.

Lian Bai dan Huan Gong hanya bisa saling berpandangan, walau mereka tidak setuju, namun ini adalah perintah Raja mereka yang harus mereka patuhi, apalagi mereka juga tahu jika Raja Song tahu akan bagaimana cara mempertahankan Wilayahnya dengan caranya sendiri.

Dalam waktu singkat pengumuman itu segera tersebar ke seluruh wilayah Kerajaan Song, hal ini banyak memicu perdebatan oleh seluruh rakyat, bahkan Perguruan-perguruan pun juga mulai membahas pengumuman dari Raja Song.

Setelah beberapa hari sejak pengumuman aturan itu disebarkan, saat ini Perguruan Pedang Emas mengundang semua Pemimpin Perguruan Putih termasuk pihak Kerajaan sendiri untuk hadir di Perguruan Pedang Emas.

Undangan itu untuk membahas masalah kekacauan yang semakin tak terkendali sekaligus akan membahas masalah aturan Kerajaan yang baru, sebab aturan itu juga memasukkan daftar semua perguruan aliran Putih dan Perguruan-perguruan yang tidak memihak kepada siapapun.

Yan Bao selaku pemimpin Perguruan Pedang Emas adalah salah satu Pendekar Jiwa Raja yang namanya sudah dikenal hampir oleh para pendekar, panggilan undangannya itu pastinya akan langsung ditanggapi oleh semua orang-orang hebat lainnya yang akan diundang.

Perguruan Bunga Biru Ling Yang dengan tiga Guru Pembimbing hadir lebih awal, dan kemudian disusul oleh Perguruan lainnya, dan dari Pihak Kerajaan sendiri yang mengutus Huan Gong bersama beberapa prajuritnya sebagai perwakilannya.

Kini mereka semua telah berkumpul di sebuah meja bundar dan besar, dan semuanya sudah mendapatkan tempat duduk masing-masing.

"Kenapa masih ada empat kursi lagi yang kosong, kursi milik siapa saja itu?" tanya Lian Yang.

"Itu adalah Kursi milik perwakilan Biara Fu Zhong jika datang, dan yang itu adalah milik Tabib Li Xhiang, sedangkan yang itu adalah milik perwakilan dari Pihak Kelompok Timbangan Emas, dan satu adalah milik Pendeta Bai Long," jawab Yan Bao.

"Kenapa Kelompok Timbangan Emas juga ikut diundang, mereka disini itu hanya kelompok pedagang, jadi apa hubungannya?" tanya salah satu Pendekar dari Perguruan Awan Suci.

"Kalian mungkin beranggapan jika mereka hanyalah para kelompok pedagang, tapi jangan salah, mereka sebenarnya memiliki kekuatan yang sebanding dengan kelompok-kelompok besar lainnya, karena itulah aku mengundang mereka juga," jawab Yan Bao.

Setelah cukup lama menunggu, akhirnya orang-orang yang mereka tunggu sudah tiba di sana, namun hanya tiga saja orang yang datang sebagai perwakilan, sedangkan yang lainnya semuanya adalah para Pemimpin Perguruan.

Ketiga Perwakilan itu adalah dari Pihak Kerajaan, Biara Fu Zhong, dan dari Kelompok Timbangan Emas, namun setidaknya mereka sudah datang walau hanya mengirim perwakilan, dan setelah semuanya berkumpul, Yan Bao pun mulai membuka pembicaraan.

"Sebelumnya kami mengucapkan banyak terima kasih karena kalian semua bersedia untuk datang, sekarang mari kita langsung membahas inti dari pertemuan ini," kata Yan Bao.

"Aku rasa kalian semua sudah tahu akan situasi yang menimpa Kerajaan ini, hanya saja yang menjadi permasalahan kita adalah, mengapa Raja Song memasukkan Perguruan dalam aturannya? Bisakah Panglima memberikan penjelasan?" kata Yan Bao yang langsung menanyakannya kepada Huan Gong.

Huan Gong pun mulai menjelaskan akan permasalahan serta alasan Raja Song yang membuat aturan tersebut, dan setelah mendengarkan penjelasan serta alasan Raja Song, semuanya terdiam kecuali seorang Biksu yang duduk sembari membaca Dharma dengan sangat pelan.

"Sebenarnya urusan Perang kedua kerajaan tidak ada sangkut pautnya dengan para Perguruan, akan tetapi jika kami hanya diam, maka akan ada banyak nyawa tak berdosa akan melayang, jadi bagaimana menurut kalian semua?" Yan Bao mencoba menanyakan pendapat para Pendekar yang hadir disana.

"Kelompok Timbangan Emas kami juga tidak seharusnya ikut campur akan masalah ini, jadi untuk saat ini kami masih belum bisa memberikan pendapat," kata perwakilan dari Timbangan Emas.

"Yang lainnya bagaimana?" tanya lagi Yan Bao kepada yang lainnya.

"Terserahlah, aku sendiri juga tidak memiliki pendapat apapun," jawab Tabib Li Xhiang.

"Kalau menurutku sebaiknya kita juga harus turun tangan membantu Kerajaan, aku yakin jika Kerajaan Qin juga memiliki pendukung dari perguruan yang lain, jika itu memang benar, maka Wilayah ini akan berhasil diambil alih oleh para penjahat yang pastinya akan membuat rakyat menderita," ucap Ling Yang.

Yan Bao dan beberapa orang tersenyum mendengarnya, mereka tahu Ling Yang berkata seperti itu karena Putri Bungsu Raja Song berada di perguruannya.

"Guru, bagaimana menurut anda?" Yan Bao bertanya kepada Biksu yang sejak awal diam.

"Perang hanya akan membuat penderitaan di kedua belah pihak sekaligus terhadap semua orang, mungkin kuil kami tidak bisa memberikan bantuan di medan perang, kami akan memilih untuk menjaga dan membantu para korban perang," jawab Biksu tersebut.

Setelah saling berdebat dan bertukar pendapat cukup lama, akhirnya mereka sepakat akan ikut bergabung membantu Kerajaan, walau tidak semuanya setuju, namun suara yang bersedia untuk membantu Kerajaan lebih banyak dari pada yang tidak mau ikut campur.

***

Peperangan antar dua kerajaan kembali pecah dengan sengit di luar kota Lanzao, dan itu terus terjadi, apalagi sejak bergabungnya para Pendekar, pertempuran itu akhirnya mulai berimbang.

Hanya saja peperangan itu mulai menggugurkan beberapa Pendekar serta banyak para Prajurit dari kedua belah pihak yang juga gugur.

Waktu terus berlalu, dan peperangan itu tetap berlanjut seperti tidak akan pernah berhenti, bahkan sudah memasuki ke sepuluh tahun sejak era kekacauan terjadi, peperangan belum juga berhenti.

Seperti yang dikhawatirkan, dampak peperangan itupun berimbas terhadap masyarakat, hasil pertanian yang menurun, pasar yang dijadikan sebagai pusat perdagangan sepi, kelaparan di mana-mana, dan krisis akibat kekacauan itu menciptakan banyak kejahatan di dalam wilayah Kerajaan itu sendiri.

Selama sepuluh tahun terakhir sejak era kekacauan terjadi, selama itu juga mulai bermunculan pendekar-pendekar baru, dan semakin banyak bermunculan para pendekar baru, semakin banyak juga kasus-kasus kriminal di masyarakat.

Banyak berita tentang kasus perampokan, pembunuhan, bahkan ada kelompok-kelompok baru yang mulai menguasai beberapa wilayah seperti Kota dan Desa, bahkan Desa Honfu pun juga mengalaminya.

Saat ini Song Lin Qian memiliki kesempatan untuk mengikuti Feng Feng turun gunung, dia akan menemani kakeknya sekaligus melihat kehidupan di bawah gunung.

Song Lin Qian tumbuh menjadi seorang pemuda yang memiliki tubuh kekar berotot, penampilannya memang terlihat lusuh, dan pakaiannya penuh dengan bekas jahitan.

Song Lin Qian yang saat ini sudah berusia 17 tahun untuk pertama kalinya bisa melihat orang-orang di luar, dia sangat takjub melihat banyaknya orang di Desa Honfu, bagaimana tidak merasa takjub, sebab selama tujuh belas tahun lamanya dia hanya tinggal bertiga di gunung dan tidak pernah melihat orang lain selain kakek dan neneknya.

"Kakek Feng? Siapa pemuda yang bersamamu itu?" tanya salah satu warga.

"Ini adalah anak keponakan ku yang baru datang dan ingin tinggal bersamaku," jawab Feng Feng.

Song Lin Qian yang sedang membawa ikan untuk dijual tersenyum ramah kepada pria paruh baya yang menyapa kakeknya, dia tidak begitu banyak bicara ataupun bertanya kepada kakeknya akan sesuatu yang baru dia lihat dan juga baru diketahui.

Karena penampilan Song Lin Qian seperti anak muda miskin seperti pemuda-pemudi miskin lainnya, tidak akan ada satupun orang yang akan mengetahui jika sebenarnya Song Lin Qian adalah seorang Putra mahkota, bahkan Song Lin Qian sendiri juga belum mengetahui akan identitas dirinya.

"Qian, letakkan semua itu disini," kata Feng Feng.

"Kita akan berjualan di sini kek?" tanya Song Lin Qian.

"Iya, ini adalah tempat ku berjualan selama ini," jawab Feng Feng.

Mereka segera meletakkan ikan-ikan hasil Feng Feng menjala di sungai, dan sekarang mereka hanya tinggal duduk menunggu para pembeli datang.

Mata Song Lin Qian tidak mau diam, dia terus memperhatikan ramainya orang yang berlalu lalang, sedangkan Feng Feng menggerak-gerakkan tulang-tulang tuanya agar terasa lebih nyaman dan tidak kaku.

Terpopuler

Comments

Wilman Radius

Wilman Radius

17 tahun masih lemah sangat, bagaiman mau di katakan jenius apa lgi monster thor 🤣🤣

2024-04-26

1

Darwito

Darwito

vu

2024-05-08

0

Ana Dasuki

Ana Dasuki

top

2024-02-10

3

lihat semua
Episodes
1 Pangeran Song Lin Qian
2 Kekacauan yang di rencanakan
3 Bala bantuan
4 Sisa Nafas Terakhir
5 Pedang Darah
6 Rencana Yie Ling Yi
7 keinginan Putri Bungsu Raja Song
8 Lingkaran Tenaga Dalam
9 Melihat Kehidupan di bawah Gunung
10 Para Perusuh
11 Xan Tiandi
12 Sejarah Kitab Naga Langit
13 Mengetahui kebenaran
14 Memulai perjalanan
15 Pekerjaan pertama
16 Hari pertama bekerja
17 Ayah yang terbaik
18 Keahlian Xeiyin
19 Perguruan Racun Kalajengking
20 Pembunuhan Pertama
21 Ginseng Hitam Langit Malam
22 Perasaan aneh
23 Perguruan Elang Perak
24 Tidak berdaya
25 menjadi kekasih bayaran
26 Kakek Pengemis
27 Cincin Langit
28 Keberuntungan yang tidak di sengaja
29 Partai Tiga Pedang
30 Menyerap khasiat Ginseng Hitam
31 Keluarga Chu
32 Empat Tubuh Kebal Bersaudara
33 Rahasia Tanda Lahir
34 Keluarga
35 Mengkhianati kepercayaan
36 Aura Kematian
37 Panglima Huan Gong
38 Chang Xu Tian
39 Tamu undangan
40 Menemukan titik terang
41 Berangkat ke Istana
42 Bertemu dengan sang Ayah
43 Han Li Guo
44 Sosok hitam
45 Keberuntungan yang tidak terduga
46 Bentrokan
47 Hanya satu kata
48 Merasakan efek Pedang
49 Membunuh dua Pendekar Jiwa Ahli
50 Harimau Panglima Perang
51 Dukungan orang kuat tambahan
52 Mempermalukan Keluarga Chu
53 Bertemu dengan Sang Permaisuri
54 Meninggalkan Istana
55 Membuat Pil pertama
56 Memulai latihan tertutup
57 Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Ahli
58 Pasien pertama
59 Pendekar bayaran
60 Para Iblis Tua
61 Pimpinan utama Tiga Pedang
62 Hutan Zudong
63 Di kejar oleh Dewa Kematian
64 Tidak memiliki perasaan
65 Seperti neraka
66 Musuh mulai bergerak
67 Pertempuran Besar 1
68 Pertempuran Besar 2
69 Pertempuran Besar 3
70 Pertempuran Besar 4
71 Pertempuran Besar 5
72 Pertempuran Besar 6
73 Roh Kaisar Naga Api
74 Meminjam tubuh
75 Rencana Huai Long
76 Kemenangan
77 Akhir dari pertempuran besar
78 Perbatasan Desa Lingwu
79 Hutan Qixing
80 Mengungkapkan identitas
81 Aliansi Pendekar
82 Situasi di Organisasi Tiga Pedang
83 Jalur Keberuntungan
84 Pertarungan perebutan Peta
85 Berhasil mendapatkan peta
86 Suku Manusia Batu
87 Bahasa Suku Manusia Batu
88 Kepala Suku Daoyu
89 Kesepakatan
90 Mempelajari Bahasa Dinasti Tang
91 Konflik Perang Saudara
92 Gagal melewati Jalur Keberuntungan
93 Suku Ular Tanah
94 Segel Bintang Hitam
95 Jurus Seni Pedang Naga bagian keempat
96 Kitab Ilmu Nafas Dewa Angin
97 Mempelajari Kitab Nafas Dewa Angin
98 Mengetahui identitas Qian
99 Menjadi Sekutu
100 Melanjutkan perjalanan
101 Kota Yiandong
102 Anggota Organisasi Bintang Benua
103 Wilayah tak berpenduduk
104 Tumbal Pertama
105 Kota Chaoli
106 Tumbal berikutnya
107 Pertarungan sengit dua lawan satu
108 Qian melawan Xuan He
109 Kepala Kaisar Agung
110 Perguruan Pulau Tua
111 Tiba di bekas Perguruan Naga Langit
112 Batu permata
113 Siluman Kalajengking Ye Shong
114 Pengawal pribadi dari bangsa Siluman
115 Perburuan di Hutan Qixing
116 Pertarungan dua Siluman Tua
117 Kisah awal mula Segel Api
118 Xa Wujin
119 Membentuk Pondasi pertama
120 Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Raja
121 Kulit Naga Muda
122 Dua buruan besar
123 Lima Raja Hutan Pelindung
124 Pertandingan antar Organisasi
125 Tubuh Naga Merah, Puncak Jiwa Kaisar.
126 Menyembunyikan kemampuan
127 Bukit Tangsang
128 Pendekar Jiwa Kaisar termuda
129 Kaisar Han
130 Lembah Setan dan Lembah Iblis
131 Bibit kejahatan berikutnya
132 Tabib Ajaib
133 Surganya Dunia
134 Pertarungan lima lawan empat
135 Hun Rong
136 Pertarungan para Pendekar Jiwa Pertapa
137 Kwe Lan
138 Pertarungan Dua Pertapa Tingkat Tinggi
139 Serangan terakhir
140 Kematian Kwe Lan
141 Lembaran Ranah Naga Bumi
142 Berhasil membentuk Pondasi Darah dengan sempurna
143 Bintang Benua dalam masalah besar
144 Tiga Pendekar Setan Tian
145 Strategi singkat
146 Menerobos pertahanan
147 Bantuan telah datang
148 Bantuan telah datang 2
149 Tiba di pertempuran
150 Membalikkan situasi
151 Pil Ajaib Perubahan Terkutuk
152 Tidak ada Kesempatan lagi
153 Kemenangan
154 Kondisi Dao Yin
155 Bulan Purnama Beku
156 Pangeran Pendekar Naga
157 Informasi baru
158 Rumah pelelangan keluarga Ziu
159 Cincin Bola Api
160 Sosok berjubah hitam
161 Xuan Hui
162 Rencana Qian dan Huai Long
163 Qian melawan Hai Kang
164 Kekuatan Cincin Bola Api
165 Melanjutkan perjalanan
166 Pertempuran sesama Aliran Hitam
167 Dewi Pemakan Darah Wen Xhiu
168 Membunuh tanpa menyentuh
169 Melihat ingatan masa lalu Xuan Hui
170 Menyerah
171 Penggabungan dua Aliran berlawanan
172 Keputusan Xuan Hui
173 Kembali ke Hutan Qixing
174 Tubuh Naga Emas
175 Naik ke Ranah Serigala Langit
176 Menjinakkan Kekuatan Naga
177 Kelebihan Pondasi Tubuh dan Tubuh Naga Emas
178 Pertemuan Tiga Aliran Berbeda
179 Sosok Kaisar Petir
180 Dunia Roh
181 Menaklukkan Sisi Gelap Jiwa
182 Pondasi Jiwa Kegelapan
183 Bertemu dengan Roh Sang Ibu
184 Kambali ke Bintang Benua
185 Chi Xin sang Pengendali Pikiran
186 Beradu segel sihir
187 Kelemahan Sihir Pengendali Pikiran
188 Sihir Terakhir
189 Pembakar Api Pemusnah
190 Membawakan hadiah besar
191 Pertemuan kembali dengan Qifei
192 Tiba di Kota Tengzho
193 Persiapan penyambutan
194 Pancaran aura agung
195 Pertemuan ayah dan anak
196 Kemampuan Qifei
197 Dewa Kematian yang sesungguhnya
198 Kemunculan anggota Pedang Darah
199 Pertarungan Qian dan Leng Tua
200 Segel Kurungan Tanah
201 Xao Zeng sang Naga Api Hitam
202 Rencana Pembalasan
203 Kunjungan ke Bulan Suci
204 Aksi Ye Shong
205 Hukuman
206 Xeiyin keluar dari pelatihan
207 Qifei mengamuk
208 Qiyue, Saudari kembar Qifei
209 Keterampilan Lava
210 Ketua Besar Wu Jin
211 Lava Angin Pemusnah
212 Busur Emas Suci
213 Memamerkan Kekuatan
214 Jurus Seribu Bayangan Pedang
215 Akhir bagi Partai Tiga Pedang
216 Memeriksa bagian dalam Markas
217 Harta paling berharga
218 Cemburu
219 Masalah Keluarga
220 Janji untuk menjemput Keluarga Qiao
221 Segera berangkat ke Kerajaan Qin.
222 Informasi tentang Keluarga Qiao
223 Tiba di rumah Keluarga Qiao
224 Zhiu Yu
225 Pembantaian seluruh Keluarga Zhiu
226 Rombongan pengungsi
227 Lepas tangan
228 Sayap Inti Elemen
229 Penyatuan Bola Energi kedua
230 Menerobos ke Ranah Awal Naga Langit
231 Kebimbangan
232 Kabar buruk
233 Kondisi Meng Lin
234 Berangkat ke wilayah Ming
235 Pencuri kecil Lang Hang
236 Kota Zhanghu
237 Sao Yun si Kapak Angin
238 Teman seperjalanan
239 Godaan para pelayan cantik
240 Siluman yang melegenda
241 tiba di Kekaisaran Ming
242 Asosiasi Singa Pemburu
243 Tiba di Perguruan Tiga Kapak
Episodes

Updated 243 Episodes

1
Pangeran Song Lin Qian
2
Kekacauan yang di rencanakan
3
Bala bantuan
4
Sisa Nafas Terakhir
5
Pedang Darah
6
Rencana Yie Ling Yi
7
keinginan Putri Bungsu Raja Song
8
Lingkaran Tenaga Dalam
9
Melihat Kehidupan di bawah Gunung
10
Para Perusuh
11
Xan Tiandi
12
Sejarah Kitab Naga Langit
13
Mengetahui kebenaran
14
Memulai perjalanan
15
Pekerjaan pertama
16
Hari pertama bekerja
17
Ayah yang terbaik
18
Keahlian Xeiyin
19
Perguruan Racun Kalajengking
20
Pembunuhan Pertama
21
Ginseng Hitam Langit Malam
22
Perasaan aneh
23
Perguruan Elang Perak
24
Tidak berdaya
25
menjadi kekasih bayaran
26
Kakek Pengemis
27
Cincin Langit
28
Keberuntungan yang tidak di sengaja
29
Partai Tiga Pedang
30
Menyerap khasiat Ginseng Hitam
31
Keluarga Chu
32
Empat Tubuh Kebal Bersaudara
33
Rahasia Tanda Lahir
34
Keluarga
35
Mengkhianati kepercayaan
36
Aura Kematian
37
Panglima Huan Gong
38
Chang Xu Tian
39
Tamu undangan
40
Menemukan titik terang
41
Berangkat ke Istana
42
Bertemu dengan sang Ayah
43
Han Li Guo
44
Sosok hitam
45
Keberuntungan yang tidak terduga
46
Bentrokan
47
Hanya satu kata
48
Merasakan efek Pedang
49
Membunuh dua Pendekar Jiwa Ahli
50
Harimau Panglima Perang
51
Dukungan orang kuat tambahan
52
Mempermalukan Keluarga Chu
53
Bertemu dengan Sang Permaisuri
54
Meninggalkan Istana
55
Membuat Pil pertama
56
Memulai latihan tertutup
57
Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Ahli
58
Pasien pertama
59
Pendekar bayaran
60
Para Iblis Tua
61
Pimpinan utama Tiga Pedang
62
Hutan Zudong
63
Di kejar oleh Dewa Kematian
64
Tidak memiliki perasaan
65
Seperti neraka
66
Musuh mulai bergerak
67
Pertempuran Besar 1
68
Pertempuran Besar 2
69
Pertempuran Besar 3
70
Pertempuran Besar 4
71
Pertempuran Besar 5
72
Pertempuran Besar 6
73
Roh Kaisar Naga Api
74
Meminjam tubuh
75
Rencana Huai Long
76
Kemenangan
77
Akhir dari pertempuran besar
78
Perbatasan Desa Lingwu
79
Hutan Qixing
80
Mengungkapkan identitas
81
Aliansi Pendekar
82
Situasi di Organisasi Tiga Pedang
83
Jalur Keberuntungan
84
Pertarungan perebutan Peta
85
Berhasil mendapatkan peta
86
Suku Manusia Batu
87
Bahasa Suku Manusia Batu
88
Kepala Suku Daoyu
89
Kesepakatan
90
Mempelajari Bahasa Dinasti Tang
91
Konflik Perang Saudara
92
Gagal melewati Jalur Keberuntungan
93
Suku Ular Tanah
94
Segel Bintang Hitam
95
Jurus Seni Pedang Naga bagian keempat
96
Kitab Ilmu Nafas Dewa Angin
97
Mempelajari Kitab Nafas Dewa Angin
98
Mengetahui identitas Qian
99
Menjadi Sekutu
100
Melanjutkan perjalanan
101
Kota Yiandong
102
Anggota Organisasi Bintang Benua
103
Wilayah tak berpenduduk
104
Tumbal Pertama
105
Kota Chaoli
106
Tumbal berikutnya
107
Pertarungan sengit dua lawan satu
108
Qian melawan Xuan He
109
Kepala Kaisar Agung
110
Perguruan Pulau Tua
111
Tiba di bekas Perguruan Naga Langit
112
Batu permata
113
Siluman Kalajengking Ye Shong
114
Pengawal pribadi dari bangsa Siluman
115
Perburuan di Hutan Qixing
116
Pertarungan dua Siluman Tua
117
Kisah awal mula Segel Api
118
Xa Wujin
119
Membentuk Pondasi pertama
120
Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Raja
121
Kulit Naga Muda
122
Dua buruan besar
123
Lima Raja Hutan Pelindung
124
Pertandingan antar Organisasi
125
Tubuh Naga Merah, Puncak Jiwa Kaisar.
126
Menyembunyikan kemampuan
127
Bukit Tangsang
128
Pendekar Jiwa Kaisar termuda
129
Kaisar Han
130
Lembah Setan dan Lembah Iblis
131
Bibit kejahatan berikutnya
132
Tabib Ajaib
133
Surganya Dunia
134
Pertarungan lima lawan empat
135
Hun Rong
136
Pertarungan para Pendekar Jiwa Pertapa
137
Kwe Lan
138
Pertarungan Dua Pertapa Tingkat Tinggi
139
Serangan terakhir
140
Kematian Kwe Lan
141
Lembaran Ranah Naga Bumi
142
Berhasil membentuk Pondasi Darah dengan sempurna
143
Bintang Benua dalam masalah besar
144
Tiga Pendekar Setan Tian
145
Strategi singkat
146
Menerobos pertahanan
147
Bantuan telah datang
148
Bantuan telah datang 2
149
Tiba di pertempuran
150
Membalikkan situasi
151
Pil Ajaib Perubahan Terkutuk
152
Tidak ada Kesempatan lagi
153
Kemenangan
154
Kondisi Dao Yin
155
Bulan Purnama Beku
156
Pangeran Pendekar Naga
157
Informasi baru
158
Rumah pelelangan keluarga Ziu
159
Cincin Bola Api
160
Sosok berjubah hitam
161
Xuan Hui
162
Rencana Qian dan Huai Long
163
Qian melawan Hai Kang
164
Kekuatan Cincin Bola Api
165
Melanjutkan perjalanan
166
Pertempuran sesama Aliran Hitam
167
Dewi Pemakan Darah Wen Xhiu
168
Membunuh tanpa menyentuh
169
Melihat ingatan masa lalu Xuan Hui
170
Menyerah
171
Penggabungan dua Aliran berlawanan
172
Keputusan Xuan Hui
173
Kembali ke Hutan Qixing
174
Tubuh Naga Emas
175
Naik ke Ranah Serigala Langit
176
Menjinakkan Kekuatan Naga
177
Kelebihan Pondasi Tubuh dan Tubuh Naga Emas
178
Pertemuan Tiga Aliran Berbeda
179
Sosok Kaisar Petir
180
Dunia Roh
181
Menaklukkan Sisi Gelap Jiwa
182
Pondasi Jiwa Kegelapan
183
Bertemu dengan Roh Sang Ibu
184
Kambali ke Bintang Benua
185
Chi Xin sang Pengendali Pikiran
186
Beradu segel sihir
187
Kelemahan Sihir Pengendali Pikiran
188
Sihir Terakhir
189
Pembakar Api Pemusnah
190
Membawakan hadiah besar
191
Pertemuan kembali dengan Qifei
192
Tiba di Kota Tengzho
193
Persiapan penyambutan
194
Pancaran aura agung
195
Pertemuan ayah dan anak
196
Kemampuan Qifei
197
Dewa Kematian yang sesungguhnya
198
Kemunculan anggota Pedang Darah
199
Pertarungan Qian dan Leng Tua
200
Segel Kurungan Tanah
201
Xao Zeng sang Naga Api Hitam
202
Rencana Pembalasan
203
Kunjungan ke Bulan Suci
204
Aksi Ye Shong
205
Hukuman
206
Xeiyin keluar dari pelatihan
207
Qifei mengamuk
208
Qiyue, Saudari kembar Qifei
209
Keterampilan Lava
210
Ketua Besar Wu Jin
211
Lava Angin Pemusnah
212
Busur Emas Suci
213
Memamerkan Kekuatan
214
Jurus Seribu Bayangan Pedang
215
Akhir bagi Partai Tiga Pedang
216
Memeriksa bagian dalam Markas
217
Harta paling berharga
218
Cemburu
219
Masalah Keluarga
220
Janji untuk menjemput Keluarga Qiao
221
Segera berangkat ke Kerajaan Qin.
222
Informasi tentang Keluarga Qiao
223
Tiba di rumah Keluarga Qiao
224
Zhiu Yu
225
Pembantaian seluruh Keluarga Zhiu
226
Rombongan pengungsi
227
Lepas tangan
228
Sayap Inti Elemen
229
Penyatuan Bola Energi kedua
230
Menerobos ke Ranah Awal Naga Langit
231
Kebimbangan
232
Kabar buruk
233
Kondisi Meng Lin
234
Berangkat ke wilayah Ming
235
Pencuri kecil Lang Hang
236
Kota Zhanghu
237
Sao Yun si Kapak Angin
238
Teman seperjalanan
239
Godaan para pelayan cantik
240
Siluman yang melegenda
241
tiba di Kekaisaran Ming
242
Asosiasi Singa Pemburu
243
Tiba di Perguruan Tiga Kapak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!