Pedang Darah

"Feng Feng Lihatlah! Di pundak bayi ini ada tanda lahir bulat seperti milik mendiang kakek guru kita," kata Wanita tua itu.

"Benarkah? Coba aku lihat dulu."

Pria yang dipanggil Feng Feng itu memperhatikan tanda lahir lingkaran merah di pundak Song Lin Qian, Feng Feng terkejut sebab tanda lahir itu benar-benar sama persis seperti tanda lahir milik mendiang kakek guru nya.

"Benar-benar sangat mirip! Tapi apa maksudnya ini?" tanya Feng Feng.

"Entahlah, mungkin saja bayi ini adalah reinkarnasi kakek guru kita."

"Berhentilah mengada-ada Yuwen! Sebaiknya kamu segera buatkan bubur untuknya. Sekarang aku akan pergi ke seberang sungai untuk mencari informasi," kata Feng Feng.

"Berhati-hatilah! Tunggu dulu, sini aku lihat penyamaran mu," kata Yuwen lalu dia memeriksa wajah Feng Feng yang sudah diberi jenggot panjang serta kumis palsu tebal yang membuat wajahnya sangat sulit untuk dikenali oleh orang luar.

"Pergilah dan cepat kembali," kata Yuwen.

"Kamu juga hati-hati di rumah," kata Feng Feng lalu dia keluar dan pergi menuruni Gunung untuk menuju ke seberang sungai.

***

Desa Honfu adalah salah satu desa paling terpencil di Kerajaan Song, penduduk di Desa itu hanya sebanyak 107 kepala keluarga, dan Desa Honfu diambil dari nama Gunung yang berada di seberang sungai.

Rata-rata penduduk Desa Honfu adalah pencari kayu bakar, dan kayu bakar yang mereka kumpulkan nantinya akan di jual di Desa lain.

Saat ini Feng Feng sudah berada di desa Honfu, dia yang sudah dua puluh tahun tinggal berdua bersama istrinya di Gunung Honfu sudah hampir mengenal seluruh penduduk desa, termasuk kepala desa.

Semua penduduk Desa hanya mengenal Feng Feng si penjaring ikan, hanya saja para penduduk desa tidak tahu jika selama ini Feng Feng hanya mengenakan jenggot panjang dan kumis palsu, karena sebenarnya dia tidak memiliki jenggot.

Tentu ada alasan kenapa Feng Feng selalu menyamar saat pergi Ke Desa Seberang itu, dan rahasia Feng Feng serta istrinya hanya mereka berdua saja yang tahu.

"Kakek Feng, apakah hari ini kamu menangkap banyak ikan di sungai?" tanya salah satu penduduk Desa.

"Hari ini aku tidak menangkap ikan, istriku sedang sakit, jadi aku kesini untuk membeli beberapa keperluan di rumah," jawab Feng Feng.

Feng Feng melihat kesana kemari seperti sedang mencari atau menunggu sesuatu, yang dia cari tentunya adalah informasi mengenai situasi di Kerajaan. Namun karena jaraknya cukup jauh, kemungkinan akan membutuhkan waktu lama bagi Desa untuk menerima Informasi situasi di istana.

"Kakek, untuk apa kakek membeli susu sapi?" tanya salah satu penduduk yang memiliki usaha ternak.

"Tentu saja untuk diminum," jawab Feng Feng.

"Hahaha! Jangan diambil hati kek," ucap pria penjual tersebut.

"Kakek, sebaiknya mulai besok kakek harus lebih berhati-hati kalau di jalan."

"Memangnya ada apa?" tanya Feng Feng.

"Aku dengar ada orang-orang aneh yang sering berkeliaran di luar sana, mereka mengenakan pakaian serba merah, dan menurut Informasi, ada salah satu Warga Desa sebelah yang terbunuh secara misterius, dan orang yang terbunuh itu adalah seorang Pendekar, mungkin ini ada hubungannya dengan kemunculan orang-orang misterius itu."

"Apa mungkin itu adalah Perguruan Pedang Darah! Tapi tidak mungkin mereka, aku yakin dua puluh tahun yang lalu kami sudah menghancurkannya," batin Feng Feng.

"Kakek, ada apa?" tanya pedagang itu saat melihat Feng Feng yang terlihat sedang melamun setelah mendengar penjelasannya.

"Owh tidak ada," jawab Feng Feng.

"Ini Susu sapi nya, harganya lima keping perak."

Feng Feng membayar susu sapi itu dan kemudian dia pergi dengan tergesa-gesa. Walau dirinya tidak mendapatkan kabar yang ia cari, namun kabar yang lain membuatnya merasa tidak tenang.

Feng Feng segera menyebrangi sungai yang lebar itu dengan rakit nya, dan saat siang hari, dia sudah sampai di rumahnya.

"Yuwen, ini susu untuk anak itu," kata Feng Feng yang memberikan kendi susu sapi itu kepada istrinya seraya melepaskan janggut dan kumis palsunya.

"Apakah kamu mendapatkan informasinya?" tanya Yuwen.

Feng Feng menggelengkan kepalanya kemudian dia menghampiri Song Lin Qian yang di baringkan di atas jerami yang sudah di alasi ilalang kering.

"Jarak dari istana ke Desa sangatlah jauh, mungkin butuh waktu beberapa hari lagi," jawabnya.

"Jika memang anak ini ternyata anak Raja Song, apa yang harus kita lakukan? Apakah kita akan mengembalikannya dan menjelaskan jika ibunya sudah meninggal, atau kita tidak perlu mengembalikannya dan merawatnya sendiri?" tanya Yuwen.

"Entahlah! Sekarang kita sudah menua, dalam sepuluh tahun kedepan, kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa selain bersembunyi disini, andai anak kita masih hidup, mungkin kita sudah memiliki cucu, dan sekarang kita sama sekali tidak memiliki penerus kita, jadi saranku sebaiknya kita rawat saja anak ini dan melatihnya bersama-sama," kata Feng Feng.

"Owh, tidak seperti biasanya kamu mengatakan hal ini, sejak anak kita meninggal, kamu sama sekali tidak berniat untuk mengangkat seorang murid dan berniat mengubur kemampuan beladiri kita, tapi sekarang kamu berencana menjadikan Qian sebagai penerus, apa yang membuatmu berubah pikiran?" tanya Yuwen.

"Pedang Darah!" jawab Feng Feng yang membuat Yuwen berhenti bergerak.

"Apa kamu bilang tadi?" tanyanya.

"Pedang Darah!" jawab lagi.

"Kenapa kamu menyebut nama perguruan terkutuk itu? Bukankah Perguruan itu sudah kita musnahkan?"

"Iya aku tentu tidak akak lupa jika Pedang Darah sudah kita hilangkan, akan tetapi tadi aku mendapatkan informasi jika di luar mereka sering melihat orang-orang misterius yang mengenakan pakaian serba merah terlihat berkeliaran, dan warga Desa sebelah ada yang sudah menjadi korban, aku yakin jika orang-orang itu kemungkinan besar dari Perguruan Pedang Darah," kata Feng Feng.

"Tidak mungkin, aku yakin kita sudah membunuh Xan Tiandi serta membumihanguskan perguruan itu, seharusnya tidak ada satupun dari mereka yang selamat," kata Yuwen.

"Xan Tiandi adalah seorang Pendekar Raja, mungkin dia berhasil bertahan setelah kita meninggalkan tempat itu, dan sepertinya sekarang dia sudah kembali! Mungkin saja dia akan menuntut balas dan mencari kita, sebab tidak mungkin dia akan datang jauh-jauh ke Wilayah Song ini jika tidak demi mencari keberadaan kita," kata Feng Feng.

Yuwen terdiam, dia kembali mengingat masa lalu nya dimana dulu putranya di bunuh oleh Pedang Darah, tidak hanya sampai disitu, perguruan mereka juga dihancurkan ketika Feng Feng dan Istrinya sedang tidak ada di tempat, dan pelaku utamanya adalah kakak seperguruan mereka yaitu Xan Tiandi.

Feng Feng sebenarnya memiliki nama Asli Gui Shan, sedangkan istrinya Yuwen bernama Sui Xien, dulu mereka adalah pemimpin sebuah perguruan di wilayah Daratan Tengah yang bernama Perguruan Naga Langit.

Setelah sepeninggal guru mereka, keduanya terpaksa mengurus perguruan tersebut, karena saudara-saudara seperguruan yang segenerasi dengan mereka tidak ada yang mau untuk memimpin perguruan menggantikan guru mereka.

Ada dua kandidat saat itu yang terpilih, satu adalah Gui Shan, dan satu lagi adalah seniornya Xan Tiandi. Xan Tiandi bersedia untuk memimpin Perguruan asalkan Kitab Naga Langit diserahkan kepada dirinya.

Tentu saja keinginan Xan Tiandi di tolak, karena guru mereka sudah mewariskan Kitab Naga Langit itu kepada Gui Shan. Mendapatkan penolakan dari saudara-saudaranya, Xan Tiandi yang tidak terima berniat membunuh Gui Shan, dia jelas tidak terima dimana Kitab Naga Langit yang seharusnya menjadi miliknya kini di wariskan kepada adik seperguruannya yang kemampuannya masih jauh berada dibawanya.

Sui Xien dan yang lainnya segera maju untuk menghentikan Xan Tiandi yang ingin menyerang Gui Shan, melihat semua saudara-saudara seperguruannya yang berpihak kepada Gui Shan, akhirnya Xan Tiandi tidak jadi menyerangnya, sebab dia tidak akan mungkin mampu melawan saudara-saudara seperguruannya yang sudah bersatu.

Xan Tiandi yang sebenarnya masih tidak terima bersumpah akan merebut Kitab Naga Langit dengan cara apapun nantinya, setelah mengucapkan sumpahnya, Xan Tiandi keluar dari perguruan dan menghilang tanpa jejak.

Gui Shan yang sudah terpilih untuk memimpin perguruan Naga Langit menikah dengan Sui Xien, dan setelah satu tahun menikah, mereka di karuniai seorang putra.

Setelah lima tahun berlalu, mereka berpikir semuanya akan baik-baik saja, namun hal yang aneh mulai terjadi dimana satu persatu saudara-saudara seperguruan Gui Shan yang sudah tidak tinggal di perguruan tiba-tiba saja mati secara misterius.

Kematian saudara-saudara seperguruan mereka itu membuat Gui Shan dan Sui Xien mulai mencari tahu akan siapa yang telah membunuh mereka, dan kejadian itu terus terjadi selama lima belas tahun.

Suatu hari, Gui Shan tiba-tiba saja mendapatkan surat misterius, isi surat itu mengatakan jika satu saudara seperguruannya yang tersisa kini berada di tangan Pedang Darah, jadi Gui Shan harus datang sendiri jika memang ingin menyelamatkan saudara seperguruannya di salah satu Hutan yang cukup jauh jaraknya.

Gui Shan dan Sui Xien yang tidak ingin saudara seperguruannya yang tinggal satu orang harus mati akhirnya berangkat, dan Perguruan untuk sementara dijaga oleh para guru-guru sekaligus meminta putranya untuk tidak keluar dari perguruan.

Gui Shan dan Sui Xien pergi tanpa merasa curiga apapun menuju ke tempat yang dijelaskan di dalam surat tersebut, setelah melakukan perjalanan selama sepuluh hari, mereka akhirnya tiba di Hutan yang telah tertulis di dalam surat itu.

Setelah sampai disana ternyata saudara seperguruan mereka telah mati tergantung dengan kondisi tubuh hampir membusuk, padahal mereka telah tiba tepat di hari seperti yang di minta di dalam surat tersebut.

Gui Shan mulai menyadari dari jasad saudaranya itu jika sebenarnya ada yang salah, melihat tidak ada siapa-siapa di sekitar mereka, setelah mengubur jasad saudara seperguruan mereka, keduanya bergegas kembali ke Perguruan.

Setelah sepuluh hari berikutnya, keduanya sudah sampai di perguruan Naga Langit, namun begitu tiba, mereka terkejut setelah melihat pemandangan di depan mata mereka.

Sekte Naga Langit sudah hancur, banyak jasad para murid yang bergelimpangan, dan bangunan banyak yang terbakar.

Gui Shan dan Sui Xien segera mencari keberadaan Putra mereka dan berharap putra mereka selamat, namun tidak seperti yang diharapkan, mereka justru menemukan putra mereka sudah tak bernyawa dengan leher menganga.

Tidak ada satupun yang selamat, dan Gui Shan serta Sui Xien benar-benar merasa hancur dengan terduduk lemas di samping jasad putranya.

Gui Shan yang sangat frustasi tanpa sengaja menemukan sebuah pesan di bawah tubuh putranya, dan pesan itu mengatakan jika itu adalah sebuah pembalasan karena Gui Shan dulu menolak untuk memberikan Kita Naga Langit nya.

Gui Shan langsung mengetahui pelaku di balik pembunuhan terhadap para saudara seperguruan mereka serta kehancuran perguruan nya sekaligus kematian putranya, dan dalang dari semua itu tidak lain adalah Xan Tiandi.

Gui Shan dan Sui Xien bertekad untuk membalas dendam atas kematian putra serta kematian semua saudara seperguruan mereka hingga kematian murid-muridnya.

Setelah mengubur jasad semua murid-murid serta para Guru dan putranya, keduanya segera mencari keberadaan Xan Tiandi, dan ternyata Xan Tiandi sudah memiliki Perguruannya sendiri yang diberi nama Perguruan Pedang Darah.

Kedua suami istri itu yang sudah sangat dendam terhadap Xan Tiandi langsung mengacak-acak Perguruan Pedang Langit hingga Perguruan itu hancur oleh mereka berdua.

Xan Tiandi yang baru datang pun juga sama terkejutnya melihat Perguruan yang dia bangun selama belasan tahun kini sudah hancur, dan para murid-muridnya tidak ada yang selamat.

Pertarungan antar sesama saudara satu perguruan pun tidak terelakkan, Xan Tiandi yang sudah menjadi Pendekar Raja sangat sulit untuk dikalahkan, bahkan dengan gabungan ilmu beladiri Gui Shan dan Istrinya masih belum cukup untuk membunuh Xan Tiandi.

Baik itu Gui Shan maupun Xan Tiandi dan Sui Xien sama-sama terluka cukup parah, Gui Shan sendiri tidak menduga jika Xan Tiandi benar-benar mampu menghadapi jurus Cakar Naga serta Jurus Tarian Pedang Naga, walau hanya menggunakan dua jenis jurus Naga Langit, seharusnya Xan Tiandi tidak akan mampu untuk melawannya, namun kenyataannya Xan Tiandi benar-benar mampu sehingga kedua belah pihak sama-sama mendapatkan luka serius.

Pertarungan dilanjutkan hingga malam hari dan pertarungan itu berakhir setelah Sui Xien berhasil menancapkan Pedangnya ke dada Xan Tiandi, sedangkan Gui Shan langsung menghujamkan pedangnya yang membuat Xan Tiandi tewas di tempat.

Setelah berhasil mengalahkan Xan Tiandi dan menghancurkan Perguruan Pedang Darah, Gui Shan dan Sui Xien mulai dikejar-kejar oleh banyak pendekar aliran hitam yang merupakan sekutu Perguruan Pedang Darah.

Gui Shan yang sudah tidak ingin lagi membunuh orang akhirnya pergi keluar dari Daratan Tengah, keduanya pergi mengasingkan diri ke Daratan Barat.

Gui Shan yang berniat untuk berhenti menjadi Pendekar mengubah namanya menjadi Feng Feng, sedang Sui Xien diubah menjadi Yuwen, dan keduanya akhirnya tinggal di puncak Gunung Honfu.

Keduanya hidup dengan damai selama hampir dua puluh tahun lamanya, dan kini mereka kembali mendengar jika ada orang-orang berpakaian serba merah yang berkeliaran dan juga sudah mulai ada korban.

"Feng Feng, apakah kamu yakin ingin menjadikan anak ini sebagai penerus kita?" tanya Yuwen.

"Tentu saja, aku sudah memikirkannya sejak tadi! Lebih baik kita memiliki penerus, jika tidak aku khawatir jika Pedang Darah ini mungkin bukan lagi Xan Tiandi yang memimpinnya, mungkin memang ada murid-muridnya yang selamat. Aku tidak tahu apakah anak ini akan bisa menguasai Kitab Naga Langit atau tidak, yang jelas harus ada yang bisa menandingi Perguruan Pedang Darah," kata Feng Feng.

"Baiklah jika memang itu keputusanmu, aku akan merawat anak ini hingga dia dewasa dan menjadi penerus kita sebagai Pendekar pengganti kakek guru kita sang Pendekar Naga Langit," kata Yuwen.

Keduanya akhirnya sama-sama sepakat akan merawat dan mendidik anak itu nanti agar menjadi seorang Pendekar di masa depan.

Terpopuler

Comments

Darwito

Darwito

byyb

2024-05-08

1

Nf@. Conan 😎

Nf@. Conan 😎

lnjuuuut...

2024-04-02

0

Harman LokeST

Harman LokeST

laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt

2023-11-04

3

lihat semua
Episodes
1 Pangeran Song Lin Qian
2 Kekacauan yang di rencanakan
3 Bala bantuan
4 Sisa Nafas Terakhir
5 Pedang Darah
6 Rencana Yie Ling Yi
7 keinginan Putri Bungsu Raja Song
8 Lingkaran Tenaga Dalam
9 Melihat Kehidupan di bawah Gunung
10 Para Perusuh
11 Xan Tiandi
12 Sejarah Kitab Naga Langit
13 Mengetahui kebenaran
14 Memulai perjalanan
15 Pekerjaan pertama
16 Hari pertama bekerja
17 Ayah yang terbaik
18 Keahlian Xeiyin
19 Perguruan Racun Kalajengking
20 Pembunuhan Pertama
21 Ginseng Hitam Langit Malam
22 Perasaan aneh
23 Perguruan Elang Perak
24 Tidak berdaya
25 menjadi kekasih bayaran
26 Kakek Pengemis
27 Cincin Langit
28 Keberuntungan yang tidak di sengaja
29 Partai Tiga Pedang
30 Menyerap khasiat Ginseng Hitam
31 Keluarga Chu
32 Empat Tubuh Kebal Bersaudara
33 Rahasia Tanda Lahir
34 Keluarga
35 Mengkhianati kepercayaan
36 Aura Kematian
37 Panglima Huan Gong
38 Chang Xu Tian
39 Tamu undangan
40 Menemukan titik terang
41 Berangkat ke Istana
42 Bertemu dengan sang Ayah
43 Han Li Guo
44 Sosok hitam
45 Keberuntungan yang tidak terduga
46 Bentrokan
47 Hanya satu kata
48 Merasakan efek Pedang
49 Membunuh dua Pendekar Jiwa Ahli
50 Harimau Panglima Perang
51 Dukungan orang kuat tambahan
52 Mempermalukan Keluarga Chu
53 Bertemu dengan Sang Permaisuri
54 Meninggalkan Istana
55 Membuat Pil pertama
56 Memulai latihan tertutup
57 Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Ahli
58 Pasien pertama
59 Pendekar bayaran
60 Para Iblis Tua
61 Pimpinan utama Tiga Pedang
62 Hutan Zudong
63 Di kejar oleh Dewa Kematian
64 Tidak memiliki perasaan
65 Seperti neraka
66 Musuh mulai bergerak
67 Pertempuran Besar 1
68 Pertempuran Besar 2
69 Pertempuran Besar 3
70 Pertempuran Besar 4
71 Pertempuran Besar 5
72 Pertempuran Besar 6
73 Roh Kaisar Naga Api
74 Meminjam tubuh
75 Rencana Huai Long
76 Kemenangan
77 Akhir dari pertempuran besar
78 Perbatasan Desa Lingwu
79 Hutan Qixing
80 Mengungkapkan identitas
81 Aliansi Pendekar
82 Situasi di Organisasi Tiga Pedang
83 Jalur Keberuntungan
84 Pertarungan perebutan Peta
85 Berhasil mendapatkan peta
86 Suku Manusia Batu
87 Bahasa Suku Manusia Batu
88 Kepala Suku Daoyu
89 Kesepakatan
90 Mempelajari Bahasa Dinasti Tang
91 Konflik Perang Saudara
92 Gagal melewati Jalur Keberuntungan
93 Suku Ular Tanah
94 Segel Bintang Hitam
95 Jurus Seni Pedang Naga bagian keempat
96 Kitab Ilmu Nafas Dewa Angin
97 Mempelajari Kitab Nafas Dewa Angin
98 Mengetahui identitas Qian
99 Menjadi Sekutu
100 Melanjutkan perjalanan
101 Kota Yiandong
102 Anggota Organisasi Bintang Benua
103 Wilayah tak berpenduduk
104 Tumbal Pertama
105 Kota Chaoli
106 Tumbal berikutnya
107 Pertarungan sengit dua lawan satu
108 Qian melawan Xuan He
109 Kepala Kaisar Agung
110 Perguruan Pulau Tua
111 Tiba di bekas Perguruan Naga Langit
112 Batu permata
113 Siluman Kalajengking Ye Shong
114 Pengawal pribadi dari bangsa Siluman
115 Perburuan di Hutan Qixing
116 Pertarungan dua Siluman Tua
117 Kisah awal mula Segel Api
118 Xa Wujin
119 Membentuk Pondasi pertama
120 Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Raja
121 Kulit Naga Muda
122 Dua buruan besar
123 Lima Raja Hutan Pelindung
124 Pertandingan antar Organisasi
125 Tubuh Naga Merah, Puncak Jiwa Kaisar.
126 Menyembunyikan kemampuan
127 Bukit Tangsang
128 Pendekar Jiwa Kaisar termuda
129 Kaisar Han
130 Lembah Setan dan Lembah Iblis
131 Bibit kejahatan berikutnya
132 Tabib Ajaib
133 Surganya Dunia
134 Pertarungan lima lawan empat
135 Hun Rong
136 Pertarungan para Pendekar Jiwa Pertapa
137 Kwe Lan
138 Pertarungan Dua Pertapa Tingkat Tinggi
139 Serangan terakhir
140 Kematian Kwe Lan
141 Lembaran Ranah Naga Bumi
142 Berhasil membentuk Pondasi Darah dengan sempurna
143 Bintang Benua dalam masalah besar
144 Tiga Pendekar Setan Tian
145 Strategi singkat
146 Menerobos pertahanan
147 Bantuan telah datang
148 Bantuan telah datang 2
149 Tiba di pertempuran
150 Membalikkan situasi
151 Pil Ajaib Perubahan Terkutuk
152 Tidak ada Kesempatan lagi
153 Kemenangan
154 Kondisi Dao Yin
155 Bulan Purnama Beku
156 Pangeran Pendekar Naga
157 Informasi baru
158 Rumah pelelangan keluarga Ziu
159 Cincin Bola Api
160 Sosok berjubah hitam
161 Xuan Hui
162 Rencana Qian dan Huai Long
163 Qian melawan Hai Kang
164 Kekuatan Cincin Bola Api
165 Melanjutkan perjalanan
166 Pertempuran sesama Aliran Hitam
167 Dewi Pemakan Darah Wen Xhiu
168 Membunuh tanpa menyentuh
169 Melihat ingatan masa lalu Xuan Hui
170 Menyerah
171 Penggabungan dua Aliran berlawanan
172 Keputusan Xuan Hui
173 Kembali ke Hutan Qixing
174 Tubuh Naga Emas
175 Naik ke Ranah Serigala Langit
176 Menjinakkan Kekuatan Naga
177 Kelebihan Pondasi Tubuh dan Tubuh Naga Emas
178 Pertemuan Tiga Aliran Berbeda
179 Sosok Kaisar Petir
180 Dunia Roh
181 Menaklukkan Sisi Gelap Jiwa
182 Pondasi Jiwa Kegelapan
183 Bertemu dengan Roh Sang Ibu
184 Kambali ke Bintang Benua
185 Chi Xin sang Pengendali Pikiran
186 Beradu segel sihir
187 Kelemahan Sihir Pengendali Pikiran
188 Sihir Terakhir
189 Pembakar Api Pemusnah
190 Membawakan hadiah besar
191 Pertemuan kembali dengan Qifei
192 Tiba di Kota Tengzho
193 Persiapan penyambutan
194 Pancaran aura agung
195 Pertemuan ayah dan anak
196 Kemampuan Qifei
197 Dewa Kematian yang sesungguhnya
198 Kemunculan anggota Pedang Darah
199 Pertarungan Qian dan Leng Tua
200 Segel Kurungan Tanah
201 Xao Zeng sang Naga Api Hitam
202 Rencana Pembalasan
203 Kunjungan ke Bulan Suci
204 Aksi Ye Shong
205 Hukuman
206 Xeiyin keluar dari pelatihan
207 Qifei mengamuk
208 Qiyue, Saudari kembar Qifei
209 Keterampilan Lava
210 Ketua Besar Wu Jin
211 Lava Angin Pemusnah
212 Busur Emas Suci
213 Memamerkan Kekuatan
214 Jurus Seribu Bayangan Pedang
215 Akhir bagi Partai Tiga Pedang
216 Memeriksa bagian dalam Markas
217 Harta paling berharga
218 Cemburu
219 Masalah Keluarga
220 Janji untuk menjemput Keluarga Qiao
221 Segera berangkat ke Kerajaan Qin.
222 Informasi tentang Keluarga Qiao
223 Tiba di rumah Keluarga Qiao
224 Zhiu Yu
225 Pembantaian seluruh Keluarga Zhiu
226 Rombongan pengungsi
227 Lepas tangan
228 Sayap Inti Elemen
229 Penyatuan Bola Energi kedua
230 Menerobos ke Ranah Awal Naga Langit
231 Kebimbangan
232 Kabar buruk
233 Kondisi Meng Lin
234 Berangkat ke wilayah Ming
235 Pencuri kecil Lang Hang
236 Kota Zhanghu
237 Sao Yun si Kapak Angin
238 Teman seperjalanan
239 Godaan para pelayan cantik
240 Siluman yang melegenda
241 tiba di Kekaisaran Ming
242 Asosiasi Singa Pemburu
243 Tiba di Perguruan Tiga Kapak
Episodes

Updated 243 Episodes

1
Pangeran Song Lin Qian
2
Kekacauan yang di rencanakan
3
Bala bantuan
4
Sisa Nafas Terakhir
5
Pedang Darah
6
Rencana Yie Ling Yi
7
keinginan Putri Bungsu Raja Song
8
Lingkaran Tenaga Dalam
9
Melihat Kehidupan di bawah Gunung
10
Para Perusuh
11
Xan Tiandi
12
Sejarah Kitab Naga Langit
13
Mengetahui kebenaran
14
Memulai perjalanan
15
Pekerjaan pertama
16
Hari pertama bekerja
17
Ayah yang terbaik
18
Keahlian Xeiyin
19
Perguruan Racun Kalajengking
20
Pembunuhan Pertama
21
Ginseng Hitam Langit Malam
22
Perasaan aneh
23
Perguruan Elang Perak
24
Tidak berdaya
25
menjadi kekasih bayaran
26
Kakek Pengemis
27
Cincin Langit
28
Keberuntungan yang tidak di sengaja
29
Partai Tiga Pedang
30
Menyerap khasiat Ginseng Hitam
31
Keluarga Chu
32
Empat Tubuh Kebal Bersaudara
33
Rahasia Tanda Lahir
34
Keluarga
35
Mengkhianati kepercayaan
36
Aura Kematian
37
Panglima Huan Gong
38
Chang Xu Tian
39
Tamu undangan
40
Menemukan titik terang
41
Berangkat ke Istana
42
Bertemu dengan sang Ayah
43
Han Li Guo
44
Sosok hitam
45
Keberuntungan yang tidak terduga
46
Bentrokan
47
Hanya satu kata
48
Merasakan efek Pedang
49
Membunuh dua Pendekar Jiwa Ahli
50
Harimau Panglima Perang
51
Dukungan orang kuat tambahan
52
Mempermalukan Keluarga Chu
53
Bertemu dengan Sang Permaisuri
54
Meninggalkan Istana
55
Membuat Pil pertama
56
Memulai latihan tertutup
57
Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Ahli
58
Pasien pertama
59
Pendekar bayaran
60
Para Iblis Tua
61
Pimpinan utama Tiga Pedang
62
Hutan Zudong
63
Di kejar oleh Dewa Kematian
64
Tidak memiliki perasaan
65
Seperti neraka
66
Musuh mulai bergerak
67
Pertempuran Besar 1
68
Pertempuran Besar 2
69
Pertempuran Besar 3
70
Pertempuran Besar 4
71
Pertempuran Besar 5
72
Pertempuran Besar 6
73
Roh Kaisar Naga Api
74
Meminjam tubuh
75
Rencana Huai Long
76
Kemenangan
77
Akhir dari pertempuran besar
78
Perbatasan Desa Lingwu
79
Hutan Qixing
80
Mengungkapkan identitas
81
Aliansi Pendekar
82
Situasi di Organisasi Tiga Pedang
83
Jalur Keberuntungan
84
Pertarungan perebutan Peta
85
Berhasil mendapatkan peta
86
Suku Manusia Batu
87
Bahasa Suku Manusia Batu
88
Kepala Suku Daoyu
89
Kesepakatan
90
Mempelajari Bahasa Dinasti Tang
91
Konflik Perang Saudara
92
Gagal melewati Jalur Keberuntungan
93
Suku Ular Tanah
94
Segel Bintang Hitam
95
Jurus Seni Pedang Naga bagian keempat
96
Kitab Ilmu Nafas Dewa Angin
97
Mempelajari Kitab Nafas Dewa Angin
98
Mengetahui identitas Qian
99
Menjadi Sekutu
100
Melanjutkan perjalanan
101
Kota Yiandong
102
Anggota Organisasi Bintang Benua
103
Wilayah tak berpenduduk
104
Tumbal Pertama
105
Kota Chaoli
106
Tumbal berikutnya
107
Pertarungan sengit dua lawan satu
108
Qian melawan Xuan He
109
Kepala Kaisar Agung
110
Perguruan Pulau Tua
111
Tiba di bekas Perguruan Naga Langit
112
Batu permata
113
Siluman Kalajengking Ye Shong
114
Pengawal pribadi dari bangsa Siluman
115
Perburuan di Hutan Qixing
116
Pertarungan dua Siluman Tua
117
Kisah awal mula Segel Api
118
Xa Wujin
119
Membentuk Pondasi pertama
120
Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Raja
121
Kulit Naga Muda
122
Dua buruan besar
123
Lima Raja Hutan Pelindung
124
Pertandingan antar Organisasi
125
Tubuh Naga Merah, Puncak Jiwa Kaisar.
126
Menyembunyikan kemampuan
127
Bukit Tangsang
128
Pendekar Jiwa Kaisar termuda
129
Kaisar Han
130
Lembah Setan dan Lembah Iblis
131
Bibit kejahatan berikutnya
132
Tabib Ajaib
133
Surganya Dunia
134
Pertarungan lima lawan empat
135
Hun Rong
136
Pertarungan para Pendekar Jiwa Pertapa
137
Kwe Lan
138
Pertarungan Dua Pertapa Tingkat Tinggi
139
Serangan terakhir
140
Kematian Kwe Lan
141
Lembaran Ranah Naga Bumi
142
Berhasil membentuk Pondasi Darah dengan sempurna
143
Bintang Benua dalam masalah besar
144
Tiga Pendekar Setan Tian
145
Strategi singkat
146
Menerobos pertahanan
147
Bantuan telah datang
148
Bantuan telah datang 2
149
Tiba di pertempuran
150
Membalikkan situasi
151
Pil Ajaib Perubahan Terkutuk
152
Tidak ada Kesempatan lagi
153
Kemenangan
154
Kondisi Dao Yin
155
Bulan Purnama Beku
156
Pangeran Pendekar Naga
157
Informasi baru
158
Rumah pelelangan keluarga Ziu
159
Cincin Bola Api
160
Sosok berjubah hitam
161
Xuan Hui
162
Rencana Qian dan Huai Long
163
Qian melawan Hai Kang
164
Kekuatan Cincin Bola Api
165
Melanjutkan perjalanan
166
Pertempuran sesama Aliran Hitam
167
Dewi Pemakan Darah Wen Xhiu
168
Membunuh tanpa menyentuh
169
Melihat ingatan masa lalu Xuan Hui
170
Menyerah
171
Penggabungan dua Aliran berlawanan
172
Keputusan Xuan Hui
173
Kembali ke Hutan Qixing
174
Tubuh Naga Emas
175
Naik ke Ranah Serigala Langit
176
Menjinakkan Kekuatan Naga
177
Kelebihan Pondasi Tubuh dan Tubuh Naga Emas
178
Pertemuan Tiga Aliran Berbeda
179
Sosok Kaisar Petir
180
Dunia Roh
181
Menaklukkan Sisi Gelap Jiwa
182
Pondasi Jiwa Kegelapan
183
Bertemu dengan Roh Sang Ibu
184
Kambali ke Bintang Benua
185
Chi Xin sang Pengendali Pikiran
186
Beradu segel sihir
187
Kelemahan Sihir Pengendali Pikiran
188
Sihir Terakhir
189
Pembakar Api Pemusnah
190
Membawakan hadiah besar
191
Pertemuan kembali dengan Qifei
192
Tiba di Kota Tengzho
193
Persiapan penyambutan
194
Pancaran aura agung
195
Pertemuan ayah dan anak
196
Kemampuan Qifei
197
Dewa Kematian yang sesungguhnya
198
Kemunculan anggota Pedang Darah
199
Pertarungan Qian dan Leng Tua
200
Segel Kurungan Tanah
201
Xao Zeng sang Naga Api Hitam
202
Rencana Pembalasan
203
Kunjungan ke Bulan Suci
204
Aksi Ye Shong
205
Hukuman
206
Xeiyin keluar dari pelatihan
207
Qifei mengamuk
208
Qiyue, Saudari kembar Qifei
209
Keterampilan Lava
210
Ketua Besar Wu Jin
211
Lava Angin Pemusnah
212
Busur Emas Suci
213
Memamerkan Kekuatan
214
Jurus Seribu Bayangan Pedang
215
Akhir bagi Partai Tiga Pedang
216
Memeriksa bagian dalam Markas
217
Harta paling berharga
218
Cemburu
219
Masalah Keluarga
220
Janji untuk menjemput Keluarga Qiao
221
Segera berangkat ke Kerajaan Qin.
222
Informasi tentang Keluarga Qiao
223
Tiba di rumah Keluarga Qiao
224
Zhiu Yu
225
Pembantaian seluruh Keluarga Zhiu
226
Rombongan pengungsi
227
Lepas tangan
228
Sayap Inti Elemen
229
Penyatuan Bola Energi kedua
230
Menerobos ke Ranah Awal Naga Langit
231
Kebimbangan
232
Kabar buruk
233
Kondisi Meng Lin
234
Berangkat ke wilayah Ming
235
Pencuri kecil Lang Hang
236
Kota Zhanghu
237
Sao Yun si Kapak Angin
238
Teman seperjalanan
239
Godaan para pelayan cantik
240
Siluman yang melegenda
241
tiba di Kekaisaran Ming
242
Asosiasi Singa Pemburu
243
Tiba di Perguruan Tiga Kapak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!