Perguruan Racun Kalajengking

***

Rombongan Fa Lio Bai saat ini sudah tiba di Desa Chuang, desa ini berada cukup dekat dengan salah satu kota besar di Wilayah Song. Dulunya Desa Chuang adalah desanya para Pengrajin, masyarakatnya hidup tenang, namun setelah kekacauan akibat berang, Desa Chuang seperti menutup diri dari dunia luar.

Qian yang sudah sampai di desa tersebut bersama Fa Lio Bai dan kedua anaknya menelusuri jalan utama seraya memperhatikan para penduduk desa. Para Penduduk disana bersikap dingin, bahkan saat rombongan Fa Lio Bai melewati mereka dan menyapa setiap orang, mereka terlihat tidak peduli, bahkan sampai membuang muka.

"Apakah kita akan melakukan pertunjukan di desa ini Paman?" tanya Qian yang merasa jika melakukan pertunjukan di Desa yang saat ini mereka masuki pasti tidak akan menarik perhatian para penduduk yang sikapnya sangat dingin.

"Tidak! Kita akan melakukannya setelah tiba di Kota Heijing saja," jawab Fa Lio Bai.

"Kenapa orang-orang menatap kita seperti itu? Padahal kita baru pertama kali ini memasuki Desa ini, tapi tatapan mereka seperti tidak menyukai keberadaan kita?" tanya Fa Xian.

"Sebenarnya penduduk disini sangat baik dan ramah, tapi semenjak ada perang, mereka kesulitan dalam mencari nafkah, sebab mayoritas penduduk disini berpenghasilan dengan cara membuat beraneka ragam kerajinan, seperti Tirai, Sapu, alat rumah tangga, bahkan sampai pengrajin senjata! Namun setelah perang bisnis para Pengrajin menurun, dan para laki-laki yang masih berusia 40 tahun kebawah di paksa untuk pergi ikut berperang," kata Fa Lio Bai.

"Tapi apa hubungannya dengan kedatangan kita? Mereka jelas-jelas terlihat tidak menyukai kehadiran kita di desa mereka ini," tanya lagi Fa Xian.

"Ayah juga tidak tahu! Kalian tidak perlu khawatir, kita kesini bukan berniat buruk, jadi kita abaikan saja mereka," kata Fa Lio Bai.

Fa Xian dan Qian mengangguk, kemudian mereka terus melanjutkan perjalanan mereka, sedangkan Fa Xian sesekali akan memperhatikan adiknya yang terlihat aneh. Fa Xian melihat Fa Xieyin yang terkadang berjalan seraya senyum-senyum sendiri, padahal tidak ada yang mengajaknya mengobrol.

"Apakah kamu tidak merasa aneh dengan sikap Xieyin?" tanya Fa Xian kepada Qian.

Qian memperhatikan Xieyin dan dia melihat Xieyin yang terkadang tersenyum-senyum sendiri. "Sepertinya tidak ada yang aneh," jawab Qian.

Fa Xian kini menatap Qian dengan heran, padahal sudah jelas-jelas adiknya itu bertingkah aneh, namun Qian justru mengatakan jika tidak ada yang aneh.

Berbeda halnya dengan Fa Xian, Fa Lio Bai sejak awal sudah mengetahui jika anak gadisnya itu terlihat sangat bahagia, dia merasa jika hati putrinya sedang dilanda asmara.

"Kita harus segera keluar dari Desa ini sebelum malam," kata Fa Lio Bai.

"Bukankah menginap di desa ini lebih baik daripada menginap di luar ayah?" tanya Fa Xian.

"Di desa ini tidak ada penginapannya seperti desa-desa lainnya," jawab Fa Xian.

Saat mereka mempercepat langkah kaki mereka, tiba-tiba saja mereka melihat dari arah depan ada beberapa orang yang sedang menaiki kuda menuju ke arah mereka. Anehnya saat orang-orang berkuda itu melewati depan rumah para penduduk desa, semua orang yang berada di luar bergegas masuk kedalam rumah lalu menutup pintu serta jendela-jendela kamar masing-masing.

"Itu adalah anggota Prajurit Kerajaan yang sedang berkeliling mencari sukarelawan untuk dijadikan prajurit perang," kata Fa Lio Bai lalu dia meminta kepada Qian dan Fa Xian untuk berpura-pura cacat, semua itu untuk mengelabui para prajurit agar mereka tidak membawa keduanya pergi menjadi prajurit.

Para prajurit berkuda yang berjumlah delapan orang itu segera berhenti di hadapan Fa Xian setelah itu mereka semua turun dari kuda mereka. "Sepertinya kalian bukan Penduduk Desa Chuang ini! Siapa kalian ini dan mau pergi kemana kalian?" tanya salah satu prajurit.

"Kami dari Desa sebelah Tuan, kami ini sedang melakukan perjalanan menuju ke Kota Heijing untuk mencari pekerjaan agar saya bisa memberi makan ketiga anak saya ini," kata Fa Lio Bai.

Salah satu prajurit memperhatikan Qian, Fa Xian dan Xeiyin yang sedang bermain-main dengan jari-jari mereka sendiri kecuali Xeiyin yang terkadang akan senyum-senyum sendiri tanpa sebab, setelah itu mereka mulai mendekati Qian dan Fa Xian.

"Kedua anak muda ini setidaknya berusia 17 tahun bukan?" tanya prajurit tersebut.

"Benar tuan!" jawab Fa Lio Bai.

"Kalau begitu mereka berdua sudah bisa dibawa agar menjadi prajurit sukarelawan untuk melawan Kerajaan Qin," kata prajurit tersebut.

"Maaf tuan, tapi mereka berdua cacat, mereka adalah dua bersaudara yang cacat otak akibat sama-sama terjatuh dari pohon sehingga kepalanya membentur batu, kejadian itu membuat mereka berdua terkadang berbicara sendiri, bahkan akan melompat-lompat bermain seperti anak kecil," kata Fa Lio Bai.

"Benarkah? Apakah kamu tidak sedang berbohong agar mereka tidak dibawa pergi oleh kami?" tanya prajurit tersebut.

"Saya tidak berani melakukan itu Tuan! Jika memang tuan tidak percaya, silahkan tuan berbicara kepada mereka!" kata Fa Lio Bai.

Prajurit itupun segera menghampiri Fa Xian dan Qian yang masih berpura-pura cacat dengan tingkah laku seperti anak kecil, prajurit tersebut mulai mengajak mereka berdua berbicara.

"Nama kalian berdua siapa? Ayo beritahu paman," kata Prajurit tersebut.

"Em! Kamu bukan pamanku, kalau pamanku itu memiliki janggut yang panjangnya segini, dan alisnya juga panjang hingga menyentuh janggutnya, pamanku sangat tampan daripada kamu yang mukanya mirip kerbau," jawab Fa Xian dengan sikap seperti anak berusia 5 tahun.

Teman-teman prajurit di belakang terkekeh mendengar temannya di bilang jelek seperti kerbau, sedang Fa Lio Bai berusaha menahan tawa, begitu juga dengan Qian serta Xeiyin.

Prajurit itu hanya bisa tersenyum menahan malu di depan rekan-rekannya, dan dia juga menyapa Qian yang ada di sebelah Fa Xian. "Kalau namamu siapa?" tanya Prajurit itu, namun kali ini dia bertanya seperti sedang bertanya kepada anak kecil serta tidak lagi ingin mengaku sebagai pamannya, dia takut nanti akan dihina lagi.

Qian yang masih berpura-pura bersikap seperti anak kecil bingung harus menjawab apa, dia tentu tidak bisa meniru cara Fa Xian berbicara. Namun dengan cepat Qian segera menemukan jawabannya.

"Namaku tidak tahu Paman Kerbau, ayah tidak pernah memberi tahu namaku!" jawab Qian.

Jawaban Qian kembali membuat para prajurit di belakangnya tertawa terbahak-bahak saat Qian memanggilnya Paman Kerbau, dan prajurit itu benar-benar sangat malu serta menyesal karena telah berbicara kepada Fa Xian dan Qian yang pada akhirnya dia hanya akan dipermalukan.

"Sangat disayangkan sekali! Padahal bentuk tubuh mereka sangat bagus untuk menjadi seorang prajurit," ucap prajurit tersebut lalu dia berbicara kepada Fa Lio Bai. "Kamu berhati-hati dijalan, sekarang banyak sekali penjahat yang sering merampok serta tidak segan-segan untuk membunuh," kata Prajurit tersebut lalu dia segera menaiki kudanya dan disusul oleh ketujuh prajurit lainnya.

"Saya akan berusaha untuk berhati-hati tuan!" jawab Fa Lio Bai.

Ke delapan prajurit itu segera pergi meninggalkan Fa Lio Bai, sedangkan Fa Xian dan Qian menghela nafas lega. "Ternyata mereka cukup baik dan sikap mereka sangat ramah dan tidak mudah tersinggung," kata Qian seraya memperhatikan para prajurit tersebut.

"Lebih baik kita segera pergi sebelum para prajurit yang lain menemukan kita," ajak Fa Lio Bai.

Saat mereka hendak melanjutkan perjalanan, tiba-tiba saja mereka mendengar suara teriakan dari salah satu prajurit, teriakan kesakitan itu membuat mereka menghentikan langkah mereka, dan setelah melihat kebelakang, dua orang prajurit sudah jatuh dari kuda mereka, dan sisanya sedang di serang oleh anak panah yang datang dari beberapa arah.

"Ayo cepat kita tinggalkan tempat ini!" ajak Fa Lio Bai.

"Tapi paman bagaimana dengan mereka?" tanya Qian.

"Itu bukan urusan kita! Sudah ayo kita segera pergi sebelum para penyerang itu menargetkan kita juga," jawab Fa Lio Bai.

Qian terlihat ragu dan kembali memperhatikan mereka yang mulai tumbang satu persatu, Qian yakin jika mereka tidak segera ditolong, bisa-bisa mereka semua akan mati.

"Ayo kakak Qian!" kata Xeiyin yang langsung menarik lengan Qian untuk segera pergi, sedangkan Qian yang ditarik oleh Xeiyin hanya bisa mengikutinya namun dia masih memperhatikan para sisa prajurit yang masih berusaha menghindari serangan anak panah yang masih berdatangan.

Namun saat baru berlari beberapa meter, tiba-tiba saja ada anak panah yang juga melesat ke arah mereka. Anak panah itu yang mengarah ke tubuh Fa Lio Bai segera ditangkap oleh Fa Lio Bai lalu serangan anak panah yang lain juga menyusulnya.

"Sebenarnya siapa yang menyerang kita?" tanya Qian sembari menghindari anak panah yang terus berdatangan.

Mereka berempat segera bersembunyi di dinding rumah warga sehingga mereka berhasil selamat, sedangkan para prajurit itu kini hanya tersisa tiga orang saja yang masih bertahan.

Mereka berempat untuk sementara sudah berhasil meloloskan diri dari serangan tersebut, namun setelah itu ada empat sosok pendekar yang turun dari salah satu atap dengan memegang tali yang di ujungnya ada pisau tajam.

"Racun Kalajengking?"

Fa Lio Bai segera mengenali para pendekar itu yang ternyata berasal dari salah satu perguruan besar Aliran Hitam yang ada di Wilayah Kerajaan Song yaitu Perguruan Racun Kalajengking.

Perguruan tersebut adalah salah satu Perguruan Aliran Hitam yang memang bersekongkol untuk menggulingkan Raja Song, apalagi Perguruan Racun Kalajengking adalah Perguruan yang paling ditakuti karena mereka sangat pandai dalam membuat racun serta ilmu silat mereka juga yang sangat tinggi.

"Dua Pendekar Jiwa Ahli dan dua Pendekar Jiwa Petarung! Ini benar-benar sangat buruk," gumam Fa Lio Bai yang semakin sangat khawatir, sebab dia juga tahu jika orang-orang dari Perguruan Racun Kalajengking tidak pilih-pilih dalam hal membunuh, siapapun yang mereka inginkan, pasti akan dibunuh, dan itu semata-mata hanya untuk memuaskan diri mereka sendiri.

Terpopuler

Comments

Darwito

Darwito

3g

2024-05-09

0

Muhammad kenzo al fatih

Muhammad kenzo al fatih

mantap gan lanjutkan sukses selalu jangan lupa ngopi thour dan terima kasih sudah menberikan bacaan yang menarik

2024-01-18

2

Muhammad kenzo al fatih

Muhammad kenzo al fatih

free Palestine

2024-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Pangeran Song Lin Qian
2 Kekacauan yang di rencanakan
3 Bala bantuan
4 Sisa Nafas Terakhir
5 Pedang Darah
6 Rencana Yie Ling Yi
7 keinginan Putri Bungsu Raja Song
8 Lingkaran Tenaga Dalam
9 Melihat Kehidupan di bawah Gunung
10 Para Perusuh
11 Xan Tiandi
12 Sejarah Kitab Naga Langit
13 Mengetahui kebenaran
14 Memulai perjalanan
15 Pekerjaan pertama
16 Hari pertama bekerja
17 Ayah yang terbaik
18 Keahlian Xeiyin
19 Perguruan Racun Kalajengking
20 Pembunuhan Pertama
21 Ginseng Hitam Langit Malam
22 Perasaan aneh
23 Perguruan Elang Perak
24 Tidak berdaya
25 menjadi kekasih bayaran
26 Kakek Pengemis
27 Cincin Langit
28 Keberuntungan yang tidak di sengaja
29 Partai Tiga Pedang
30 Menyerap khasiat Ginseng Hitam
31 Keluarga Chu
32 Empat Tubuh Kebal Bersaudara
33 Rahasia Tanda Lahir
34 Keluarga
35 Mengkhianati kepercayaan
36 Aura Kematian
37 Panglima Huan Gong
38 Chang Xu Tian
39 Tamu undangan
40 Menemukan titik terang
41 Berangkat ke Istana
42 Bertemu dengan sang Ayah
43 Han Li Guo
44 Sosok hitam
45 Keberuntungan yang tidak terduga
46 Bentrokan
47 Hanya satu kata
48 Merasakan efek Pedang
49 Membunuh dua Pendekar Jiwa Ahli
50 Harimau Panglima Perang
51 Dukungan orang kuat tambahan
52 Mempermalukan Keluarga Chu
53 Bertemu dengan Sang Permaisuri
54 Meninggalkan Istana
55 Membuat Pil pertama
56 Memulai latihan tertutup
57 Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Ahli
58 Pasien pertama
59 Pendekar bayaran
60 Para Iblis Tua
61 Pimpinan utama Tiga Pedang
62 Hutan Zudong
63 Di kejar oleh Dewa Kematian
64 Tidak memiliki perasaan
65 Seperti neraka
66 Musuh mulai bergerak
67 Pertempuran Besar 1
68 Pertempuran Besar 2
69 Pertempuran Besar 3
70 Pertempuran Besar 4
71 Pertempuran Besar 5
72 Pertempuran Besar 6
73 Roh Kaisar Naga Api
74 Meminjam tubuh
75 Rencana Huai Long
76 Kemenangan
77 Akhir dari pertempuran besar
78 Perbatasan Desa Lingwu
79 Hutan Qixing
80 Mengungkapkan identitas
81 Aliansi Pendekar
82 Situasi di Organisasi Tiga Pedang
83 Jalur Keberuntungan
84 Pertarungan perebutan Peta
85 Berhasil mendapatkan peta
86 Suku Manusia Batu
87 Bahasa Suku Manusia Batu
88 Kepala Suku Daoyu
89 Kesepakatan
90 Mempelajari Bahasa Dinasti Tang
91 Konflik Perang Saudara
92 Gagal melewati Jalur Keberuntungan
93 Suku Ular Tanah
94 Segel Bintang Hitam
95 Jurus Seni Pedang Naga bagian keempat
96 Kitab Ilmu Nafas Dewa Angin
97 Mempelajari Kitab Nafas Dewa Angin
98 Mengetahui identitas Qian
99 Menjadi Sekutu
100 Melanjutkan perjalanan
101 Kota Yiandong
102 Anggota Organisasi Bintang Benua
103 Wilayah tak berpenduduk
104 Tumbal Pertama
105 Kota Chaoli
106 Tumbal berikutnya
107 Pertarungan sengit dua lawan satu
108 Qian melawan Xuan He
109 Kepala Kaisar Agung
110 Perguruan Pulau Tua
111 Tiba di bekas Perguruan Naga Langit
112 Batu permata
113 Siluman Kalajengking Ye Shong
114 Pengawal pribadi dari bangsa Siluman
115 Perburuan di Hutan Qixing
116 Pertarungan dua Siluman Tua
117 Kisah awal mula Segel Api
118 Xa Wujin
119 Membentuk Pondasi pertama
120 Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Raja
121 Kulit Naga Muda
122 Dua buruan besar
123 Lima Raja Hutan Pelindung
124 Pertandingan antar Organisasi
125 Tubuh Naga Merah, Puncak Jiwa Kaisar.
126 Menyembunyikan kemampuan
127 Bukit Tangsang
128 Pendekar Jiwa Kaisar termuda
129 Kaisar Han
130 Lembah Setan dan Lembah Iblis
131 Bibit kejahatan berikutnya
132 Tabib Ajaib
133 Surganya Dunia
134 Pertarungan lima lawan empat
135 Hun Rong
136 Pertarungan para Pendekar Jiwa Pertapa
137 Kwe Lan
138 Pertarungan Dua Pertapa Tingkat Tinggi
139 Serangan terakhir
140 Kematian Kwe Lan
141 Lembaran Ranah Naga Bumi
142 Berhasil membentuk Pondasi Darah dengan sempurna
143 Bintang Benua dalam masalah besar
144 Tiga Pendekar Setan Tian
145 Strategi singkat
146 Menerobos pertahanan
147 Bantuan telah datang
148 Bantuan telah datang 2
149 Tiba di pertempuran
150 Membalikkan situasi
151 Pil Ajaib Perubahan Terkutuk
152 Tidak ada Kesempatan lagi
153 Kemenangan
154 Kondisi Dao Yin
155 Bulan Purnama Beku
156 Pangeran Pendekar Naga
157 Informasi baru
158 Rumah pelelangan keluarga Ziu
159 Cincin Bola Api
160 Sosok berjubah hitam
161 Xuan Hui
162 Rencana Qian dan Huai Long
163 Qian melawan Hai Kang
164 Kekuatan Cincin Bola Api
165 Melanjutkan perjalanan
166 Pertempuran sesama Aliran Hitam
167 Dewi Pemakan Darah Wen Xhiu
168 Membunuh tanpa menyentuh
169 Melihat ingatan masa lalu Xuan Hui
170 Menyerah
171 Penggabungan dua Aliran berlawanan
172 Keputusan Xuan Hui
173 Kembali ke Hutan Qixing
174 Tubuh Naga Emas
175 Naik ke Ranah Serigala Langit
176 Menjinakkan Kekuatan Naga
177 Kelebihan Pondasi Tubuh dan Tubuh Naga Emas
178 Pertemuan Tiga Aliran Berbeda
179 Sosok Kaisar Petir
180 Dunia Roh
181 Menaklukkan Sisi Gelap Jiwa
182 Pondasi Jiwa Kegelapan
183 Bertemu dengan Roh Sang Ibu
184 Kambali ke Bintang Benua
185 Chi Xin sang Pengendali Pikiran
186 Beradu segel sihir
187 Kelemahan Sihir Pengendali Pikiran
188 Sihir Terakhir
189 Pembakar Api Pemusnah
190 Membawakan hadiah besar
191 Pertemuan kembali dengan Qifei
192 Tiba di Kota Tengzho
193 Persiapan penyambutan
194 Pancaran aura agung
195 Pertemuan ayah dan anak
196 Kemampuan Qifei
197 Dewa Kematian yang sesungguhnya
198 Kemunculan anggota Pedang Darah
199 Pertarungan Qian dan Leng Tua
200 Segel Kurungan Tanah
201 Xao Zeng sang Naga Api Hitam
202 Rencana Pembalasan
203 Kunjungan ke Bulan Suci
204 Aksi Ye Shong
205 Hukuman
206 Xeiyin keluar dari pelatihan
207 Qifei mengamuk
208 Qiyue, Saudari kembar Qifei
209 Keterampilan Lava
210 Ketua Besar Wu Jin
211 Lava Angin Pemusnah
212 Busur Emas Suci
213 Memamerkan Kekuatan
214 Jurus Seribu Bayangan Pedang
215 Akhir bagi Partai Tiga Pedang
216 Memeriksa bagian dalam Markas
217 Harta paling berharga
218 Cemburu
219 Masalah Keluarga
220 Janji untuk menjemput Keluarga Qiao
221 Segera berangkat ke Kerajaan Qin.
222 Informasi tentang Keluarga Qiao
223 Tiba di rumah Keluarga Qiao
224 Zhiu Yu
225 Pembantaian seluruh Keluarga Zhiu
226 Rombongan pengungsi
227 Lepas tangan
228 Sayap Inti Elemen
229 Penyatuan Bola Energi kedua
230 Menerobos ke Ranah Awal Naga Langit
231 Kebimbangan
232 Kabar buruk
233 Kondisi Meng Lin
234 Berangkat ke wilayah Ming
235 Pencuri kecil Lang Hang
236 Kota Zhanghu
237 Sao Yun si Kapak Angin
238 Teman seperjalanan
239 Godaan para pelayan cantik
240 Siluman yang melegenda
241 tiba di Kekaisaran Ming
242 Asosiasi Singa Pemburu
243 Tiba di Perguruan Tiga Kapak
Episodes

Updated 243 Episodes

1
Pangeran Song Lin Qian
2
Kekacauan yang di rencanakan
3
Bala bantuan
4
Sisa Nafas Terakhir
5
Pedang Darah
6
Rencana Yie Ling Yi
7
keinginan Putri Bungsu Raja Song
8
Lingkaran Tenaga Dalam
9
Melihat Kehidupan di bawah Gunung
10
Para Perusuh
11
Xan Tiandi
12
Sejarah Kitab Naga Langit
13
Mengetahui kebenaran
14
Memulai perjalanan
15
Pekerjaan pertama
16
Hari pertama bekerja
17
Ayah yang terbaik
18
Keahlian Xeiyin
19
Perguruan Racun Kalajengking
20
Pembunuhan Pertama
21
Ginseng Hitam Langit Malam
22
Perasaan aneh
23
Perguruan Elang Perak
24
Tidak berdaya
25
menjadi kekasih bayaran
26
Kakek Pengemis
27
Cincin Langit
28
Keberuntungan yang tidak di sengaja
29
Partai Tiga Pedang
30
Menyerap khasiat Ginseng Hitam
31
Keluarga Chu
32
Empat Tubuh Kebal Bersaudara
33
Rahasia Tanda Lahir
34
Keluarga
35
Mengkhianati kepercayaan
36
Aura Kematian
37
Panglima Huan Gong
38
Chang Xu Tian
39
Tamu undangan
40
Menemukan titik terang
41
Berangkat ke Istana
42
Bertemu dengan sang Ayah
43
Han Li Guo
44
Sosok hitam
45
Keberuntungan yang tidak terduga
46
Bentrokan
47
Hanya satu kata
48
Merasakan efek Pedang
49
Membunuh dua Pendekar Jiwa Ahli
50
Harimau Panglima Perang
51
Dukungan orang kuat tambahan
52
Mempermalukan Keluarga Chu
53
Bertemu dengan Sang Permaisuri
54
Meninggalkan Istana
55
Membuat Pil pertama
56
Memulai latihan tertutup
57
Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Ahli
58
Pasien pertama
59
Pendekar bayaran
60
Para Iblis Tua
61
Pimpinan utama Tiga Pedang
62
Hutan Zudong
63
Di kejar oleh Dewa Kematian
64
Tidak memiliki perasaan
65
Seperti neraka
66
Musuh mulai bergerak
67
Pertempuran Besar 1
68
Pertempuran Besar 2
69
Pertempuran Besar 3
70
Pertempuran Besar 4
71
Pertempuran Besar 5
72
Pertempuran Besar 6
73
Roh Kaisar Naga Api
74
Meminjam tubuh
75
Rencana Huai Long
76
Kemenangan
77
Akhir dari pertempuran besar
78
Perbatasan Desa Lingwu
79
Hutan Qixing
80
Mengungkapkan identitas
81
Aliansi Pendekar
82
Situasi di Organisasi Tiga Pedang
83
Jalur Keberuntungan
84
Pertarungan perebutan Peta
85
Berhasil mendapatkan peta
86
Suku Manusia Batu
87
Bahasa Suku Manusia Batu
88
Kepala Suku Daoyu
89
Kesepakatan
90
Mempelajari Bahasa Dinasti Tang
91
Konflik Perang Saudara
92
Gagal melewati Jalur Keberuntungan
93
Suku Ular Tanah
94
Segel Bintang Hitam
95
Jurus Seni Pedang Naga bagian keempat
96
Kitab Ilmu Nafas Dewa Angin
97
Mempelajari Kitab Nafas Dewa Angin
98
Mengetahui identitas Qian
99
Menjadi Sekutu
100
Melanjutkan perjalanan
101
Kota Yiandong
102
Anggota Organisasi Bintang Benua
103
Wilayah tak berpenduduk
104
Tumbal Pertama
105
Kota Chaoli
106
Tumbal berikutnya
107
Pertarungan sengit dua lawan satu
108
Qian melawan Xuan He
109
Kepala Kaisar Agung
110
Perguruan Pulau Tua
111
Tiba di bekas Perguruan Naga Langit
112
Batu permata
113
Siluman Kalajengking Ye Shong
114
Pengawal pribadi dari bangsa Siluman
115
Perburuan di Hutan Qixing
116
Pertarungan dua Siluman Tua
117
Kisah awal mula Segel Api
118
Xa Wujin
119
Membentuk Pondasi pertama
120
Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Raja
121
Kulit Naga Muda
122
Dua buruan besar
123
Lima Raja Hutan Pelindung
124
Pertandingan antar Organisasi
125
Tubuh Naga Merah, Puncak Jiwa Kaisar.
126
Menyembunyikan kemampuan
127
Bukit Tangsang
128
Pendekar Jiwa Kaisar termuda
129
Kaisar Han
130
Lembah Setan dan Lembah Iblis
131
Bibit kejahatan berikutnya
132
Tabib Ajaib
133
Surganya Dunia
134
Pertarungan lima lawan empat
135
Hun Rong
136
Pertarungan para Pendekar Jiwa Pertapa
137
Kwe Lan
138
Pertarungan Dua Pertapa Tingkat Tinggi
139
Serangan terakhir
140
Kematian Kwe Lan
141
Lembaran Ranah Naga Bumi
142
Berhasil membentuk Pondasi Darah dengan sempurna
143
Bintang Benua dalam masalah besar
144
Tiga Pendekar Setan Tian
145
Strategi singkat
146
Menerobos pertahanan
147
Bantuan telah datang
148
Bantuan telah datang 2
149
Tiba di pertempuran
150
Membalikkan situasi
151
Pil Ajaib Perubahan Terkutuk
152
Tidak ada Kesempatan lagi
153
Kemenangan
154
Kondisi Dao Yin
155
Bulan Purnama Beku
156
Pangeran Pendekar Naga
157
Informasi baru
158
Rumah pelelangan keluarga Ziu
159
Cincin Bola Api
160
Sosok berjubah hitam
161
Xuan Hui
162
Rencana Qian dan Huai Long
163
Qian melawan Hai Kang
164
Kekuatan Cincin Bola Api
165
Melanjutkan perjalanan
166
Pertempuran sesama Aliran Hitam
167
Dewi Pemakan Darah Wen Xhiu
168
Membunuh tanpa menyentuh
169
Melihat ingatan masa lalu Xuan Hui
170
Menyerah
171
Penggabungan dua Aliran berlawanan
172
Keputusan Xuan Hui
173
Kembali ke Hutan Qixing
174
Tubuh Naga Emas
175
Naik ke Ranah Serigala Langit
176
Menjinakkan Kekuatan Naga
177
Kelebihan Pondasi Tubuh dan Tubuh Naga Emas
178
Pertemuan Tiga Aliran Berbeda
179
Sosok Kaisar Petir
180
Dunia Roh
181
Menaklukkan Sisi Gelap Jiwa
182
Pondasi Jiwa Kegelapan
183
Bertemu dengan Roh Sang Ibu
184
Kambali ke Bintang Benua
185
Chi Xin sang Pengendali Pikiran
186
Beradu segel sihir
187
Kelemahan Sihir Pengendali Pikiran
188
Sihir Terakhir
189
Pembakar Api Pemusnah
190
Membawakan hadiah besar
191
Pertemuan kembali dengan Qifei
192
Tiba di Kota Tengzho
193
Persiapan penyambutan
194
Pancaran aura agung
195
Pertemuan ayah dan anak
196
Kemampuan Qifei
197
Dewa Kematian yang sesungguhnya
198
Kemunculan anggota Pedang Darah
199
Pertarungan Qian dan Leng Tua
200
Segel Kurungan Tanah
201
Xao Zeng sang Naga Api Hitam
202
Rencana Pembalasan
203
Kunjungan ke Bulan Suci
204
Aksi Ye Shong
205
Hukuman
206
Xeiyin keluar dari pelatihan
207
Qifei mengamuk
208
Qiyue, Saudari kembar Qifei
209
Keterampilan Lava
210
Ketua Besar Wu Jin
211
Lava Angin Pemusnah
212
Busur Emas Suci
213
Memamerkan Kekuatan
214
Jurus Seribu Bayangan Pedang
215
Akhir bagi Partai Tiga Pedang
216
Memeriksa bagian dalam Markas
217
Harta paling berharga
218
Cemburu
219
Masalah Keluarga
220
Janji untuk menjemput Keluarga Qiao
221
Segera berangkat ke Kerajaan Qin.
222
Informasi tentang Keluarga Qiao
223
Tiba di rumah Keluarga Qiao
224
Zhiu Yu
225
Pembantaian seluruh Keluarga Zhiu
226
Rombongan pengungsi
227
Lepas tangan
228
Sayap Inti Elemen
229
Penyatuan Bola Energi kedua
230
Menerobos ke Ranah Awal Naga Langit
231
Kebimbangan
232
Kabar buruk
233
Kondisi Meng Lin
234
Berangkat ke wilayah Ming
235
Pencuri kecil Lang Hang
236
Kota Zhanghu
237
Sao Yun si Kapak Angin
238
Teman seperjalanan
239
Godaan para pelayan cantik
240
Siluman yang melegenda
241
tiba di Kekaisaran Ming
242
Asosiasi Singa Pemburu
243
Tiba di Perguruan Tiga Kapak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!