Sisa Nafas Terakhir

"Panglima, cepat kamu selamatkan Lin Fei dan Putraku," kata Raja Song.

Lian Bai melihat ke sekelilingnya, walau pertempuran belum sepenuhnya selesai, namun situasi sudah berpihak kepada Istana.

Lian Bai segera pergi berlari ke arah Lin Fei pergi, dia terus berlari hingga keluar dari tembok istana, namun Lian Bai tidak melihat keberadaan Lin Fei, bahkan dirinya sudah memasuki tempat yang tidak memiliki cahaya.

Disaat terus menelusuri jalan, Lian Bai melihat dalam remang ada tiga sosok yang sedang menebas-nebas bunga, walau agak samar karena gelap, Lian Bai yakin jika itu adalah ketiga pembunuh yang sebelumnya mengejar Lin Fei.

Tanpa banyak basa-basi lagi, Lian Bai segera melompat dengan ilmu meringankan tubuhnya, dia segera Menarik pedangnya lalu menyerang ketiga pembunuh yang masih sibuk menghancurkan bunga beserta pohon-pohonnya.

Kemunculan Lian Bai jelas mengagetkan mereka, dan mereka bertiga langsung di serang dengan permainan pedang yang sulit untuk mereka lawan.

"Kalian bertiga, cepat katakan dimana Putri Lin Fei dan Pangeran?" tanya Lian Bai.

Ketiganya yang berhasil dibuat mundur hanya saling berpandangan, mereka tahu jika mereka tidak mungkin sanggup melawan sosok pria di hadapan mereka itu.

"Kami tidak tahu," jawab salah satu dari mereka yang membuat Lian Bai sangat marah.

"Jangan main-main denganku," kata Lian Bai lalu dia bergerak dengan cepat dan langsung mengalungkan pedangnya ke leher salah satunya.

"Cepat katakan jika tidak ingin kepalamu terpisah dari tubuhmu," ancam Lian Bai.

Tubuh pria itu gemetar saat pedang tajam itu sudah menempel di kulit lehernya, hanya butuh satu gerakan saja, maka sudah bisa dipastikan jika dirinya akan langsung berpindah alam.

Karena ketakutannya, tanpa sadar pembunuh itu sampai kencing di tempat, sedangkan kedua rekannya juga tidak berani bertindak macam-macam.

"A..ampun Panglima, kami benar-benar tidak tahu kemana perginya wanita itu dengan bayinya! Saat tadi kami mengejarnya, kami kehilangan jejak karena kami teralihkan oleh ledakan kembang api di langit," kata salah satu dari mereka yang sudah tidak berani melawan Lian Bai, sedangkan pembunuh yang dikalungi pedang itu tidak berani membuka suara.

"Apakah kalian tadi melukai mereka berdua?" tanya Lian Bai.

"Ka..kami hanya melukai wanita itu, tapi untuk bayi itu tidak, sebab wanita itu melindungi bayinya dengan tubuhnya," jawabnya.

"Kalian bertiga harus menerima hukuman!" kata Lian Bai lalu dia memukul ketiganya hingga mereka bertiga tidak sadarkan diri.

Lian Bai segera mencari Lin Fei kembali dengan menelusuri tempat-tempat yang mungkin dijadikan tempat persembunyian, namun Lian Bai sama sekali tidak menemukan keberadaan Lin Fei.

"Yang Mulia pasti sangat marah jika sampai mereka berdua tidak ditemukan," gumam Lian Bai lalu dia segera kembali untuk memanggil beberapa prajurit agar mereka membawa ketiga orang yang sudah dilumpuhkan itu ke dalam tahanan.

Dari semua para anggota pembunuh, hanya lima sosok saja yang memiliki ilmu bela diri cukup tinggi, namun mereka juga tidak mampu menghadapi kelima wanita dari perguruan Bunga Biru, walau kelima wanita itu masih muda, namun seni beladiri mereka cukup tinggi sehingga kelima anggota pembunuh itu harus mundur.

Setelah waktu hampir pagi, kekacauan tersebut akhirnya berhasil diatasi, namun kebanyakan dari para pengacau itu berhasil melarikan diri, sedangkan beberapa orang berhasil ditangkap hidup-hidup.

"Kenapa kita tidak mengetahui jika di dalam istana sudah ada penyusup? Siapa yang memimpin mereka?" tanya salah satu prajurit.

"Diamlah! Apa kamu tidak melihat Yang Mulia sedang bersedih?" ucap prajurit yang lain.

Raja Song terduduk lemas setelah mengetahui jika Lin Fei dan Putranya tidak di temukan, apalagi kabar yang paling menyedihkan adalah tentang Lin Fei yang telah mengalami luka serius, dan dari pengakuan ketiga pembunuh yang mengejarnya, kemungkinan besar Lin Fei tidak akan selamat.

Raja Song yang sangat sedih dan marah segera memerintahkan Panglima Lian Bai untuk mengeksekusi ketiga orang yang sudah mencelakai Lin Fei, dan setelah itu Raja Song terlihat tidak memiliki semangat lagi.

"Paduka, sebaiknya kita sebarkan semua prajurit untuk mencari Lin Fei dan Pangeran, bisa juga dengan memberikan pengumuman di seluruh Wilayah Kerajaan kita agar pencarian di permudah," kata Permaisuri.

"Benar sekali Ratu! Yang Mulia sebaiknya kita segera memerintahkan para prajurit untuk menyebarkan pencarian Lin Fei, mungkin saja dia dan Pangeran masih ada di sekitar kota, jika jauh pun mungkin hanya di beberapa desa," kata Yie Ling Yi.

"Panglima Lian, aku serahkan tugas ini padamu, kerahkan semua prajurit untuk mencari nya, jika hari ini tidak ditemukan, maka pasang pengumuman dan beri penjelasan jika siapa saja yang menemukan Putri Lin Fei dan Pangeran, maka aku akan memberikan hadiah apapun yang mereka inginkan," kata Raja Song.

"Baik Yang Mulia."

Lian Bai segera berbalik untuk melaksanakan perintah Raja Song, sedangkan Raja Song menemui para pendekar untuk mengucapkan terima kasih karena mereka telah datang membantu melindungi istana.

***

Di pinggiran sungai yang cukup besar, Lin Fei yang sudah tidak kuat lagi berusaha melepaskan rakit yang terikat di pinggiran sungai.

Dia meletakkan bayinya secara perlahan-lahan lalu dengan sisa tenaganya, Lin Fei mendorong rekit itu dengan kakinya.

Mereka berdua akhirnya hanyut mengikuti arus sungai, sedangkan Lin Fei berbaring di sebelah bayinya, dengan belaian lembut Lin Fei membelai bayinya dengan air mata yang mengalir.

"Tidak kusangka kamu yang baru lahir sudah ada yang menginginkanmu tiada, putraku, maafkan ibu ini nak! Ibu terpaksa membawamu pergi keluar dari istana demi kelangsungan hidupmu. Tapi kamu jangan khawatir, ibu akan terus melindungimu," kata Lin Fei seraya menangis menatap wajah bayinya yang sudah tertidur kembali.

Lin Fei sendiri tidak mengerti kenapa Yie Ling Yi ingin membunuh bayinya, padahal dulu Yie Ling Yi lah yang sudah tidak sabar ingin anak Lin Fei cepat lahir, tapi begitu sudah lahir, kini Yie Ling Yi justru ingin membunuhnya.

Dalam kondisi normal, seharusnya Lin Fei sudah mati karena luka yang begitu parah serta terlalu banyak mengeluarkan darah, namun naluri seorang ibu demi melindungi anaknya itu membuat Lin Fei memiliki kekuatan yang membuatnya mampu bertahan.

Lin Fei membuka jepit rambutnya lalu memegang jepit biru berukir ekor burung merak itu dengan tangisan kesedihan, dia teringat saat Raja Song memberinya jepit rambut itu saat dirinya hamil.

Lin Fei menjepitkan jepit rambut itu di baju bayinya seraya berkata, "Jika nanti ibu sudah pergi, jepit rambut ini bisa kamu jadikan sebagai petunjuk di masa depan," kata Lin Fei lalu dia memeluk bayinya.

"Setelah ini mungkin kamu akan mengalami kehidupan yang sulit," kata Lin Fei namun pandangannya mulai buram, dan nafasnya juga mulai melemah.

Menyadari jika dirinya sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi, Lin Fei semakin memeluk bayinya dengan tangisan yang dipenuhi rasa penyesalan.

"Maafkan ibu nak, sepertinya ibu tidak bisa menemanimu lebih lama lagi, berjanjilah untuk bertahan hidup sampai kamu dewasa, kamu mau kan berjanji kepada ibu," kata Lin Fei dengan suara pelan serta air mata yang mulai terhenti.

Karena arus sungai sangat deras, keduanya dengan cepat berada sangat jauh dari wilayah istana, dan di saat senja mulai menampakkan kehangatannya, seseorang tiba-tiba saja melemparkan tali ke arah rakit itu.

Lin Fei yang kesadarannya hampir hilang masih dapat merasakan jika rakitnya ada yang menarik, namun dia sendiri juga sudah tidak bisa bergerak, seluruh tubuhnya sudah mati rasa, bahkan pandangannya sudah hampir sepenuhnya terasa gelap.

"Seorang Wanita dan Bayi?"

Samar-samar Lin Fei mendengar suara seorang wanita, Lin Fei tentu tidak bisa melihatnya, namun dari suaranya Lin Fei yakin jika wanita itu tidak berniat jahat.

"Wanita ini terluka parah! Bertahanlah nyonya, aku akan mengobatimu," kata suara tersebut yang berusaha untuk memindahkan tubuh Lin Fei ke daratan.

Lin Fei sama sekali tidak merasakan apa-apa lagi, dia hanya mendengar suara wanita itu saja yang ingin menolongnya. Karena masih memiliki sedikit sisa kesadarannya, Lin Fei berusaha untuk mengatakan sesuatu kepada wanita itu.

Sebisa mungkin Lin Fei menggerakkan bibirnya serta mengeluarkan suaranya, dengan suara yang begitu kecil dan lirih, Lin Fei pun mengucapkan nama bayinya.

"S.. Song..!"

Wanita yang akan menolong Lin Fei itu terkejut, dia melihat wanita yang sudah pucat itu sedang mengatakan sesuatu, namun suaranya terlalu kecil sehingga wanita itu tidak bisa mendengarnya.

Wanita itu sadar jika orang yang ingin dia tolong itu tidak akan selamat, namun dia mengerti jika wanita itu ingin mengatakan sesuatu di sisa akhir nafasnya.

Wanita itu mendekatkan telinganya agar bisa mendengar ucapan wanita yang terluka tersebut, dan setelah dia cukup dekat, barulah dia mulai mendengar ucapan wanita yang terluka itu.

"S..Song L..Lin..Q..Qi..an! S.. Song..L..Lin..Q..Qi..an."

Lin Fei menghembuskan nafasnya setelah berhasil menyebut nama anaknya sebanyak tiga kali di sisa nafas terakhir nya, sedangkan Wanita yang ingin menyelamatkannya hanya mendengar ucapan yang terputus-putus itu di ulang dua kali.

"Siapa itu Yuwen?" 

Se sosok pria berusia 50 tahun datang dengan membawa jala ikan, sedangkan sosok wanita yang dipanggil Yuwen itu dan terlihat berusia 47 tahun itu menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan pria tua itu.

"Aku juga tidak tahu! Tadi aku melihat rakit itu terbawa arus, karena tidak melihat ada orang yang mengendalikannya, jadi aku menariknya, tidak kusangka ternyata ada wanita yang sudah terluka sangat parah di sana bersama dengan bayinya," jawabannya.

"Bayi? Lalu dimana bayi itu?" tanya pria tua itu.

"Owh iya aku lupa mengambilnya," kata wanita tua tersebut lalu dia segera kembali ke rakit yang telah dia ikat.

"Wanita ini sudah meninggal, tapi sayang kita tidak mengetahui identitasnya," kata pria tua itu.

"Sebelum dia meninggal dia sempat mengucapkan sesuatu yang diulang dua kali," kata wanita itu.

"Dia mengucapkan apa?" tanyanya.

"Kalau tidak salah dia mengucapkan So..ng Lin  Qi..an sebanyak dua kali!" jawabnya.

"Song? Apa mungkin dia dari keluarga Kerajaan?" 

Wanita tua itu memperhatikan pakaian yang bersimbah darah namun sudah mengering, melihat pakaiannya saja, wanita itu sudah bisa menilai jika wanita yang meninggal itu kemungkinan adalah orang dari kalangan bangsawan.

"Song Lin Qian? Apakah dia menyebut nama bayi ini? Lihat baik-baik, bayi ini laki-laki apa perempuan?" tanya pria itu.

"Ini bayi laki-laki! Sepertinya dia tadi memanggil bayi ini."

Pria tua itu menghampiri bayi laki-laki itu dan kemudian dia menemukan jepit rambut di pakaiannya. "Sepertinya begitu, Song Lin Qian mungkin nama anak ini, dan dia masih sempat meninggalkan barang untuk bayi ini, mungkin barang ini sengaja di tinggalkan agar bisa menjadi petunjuk untuk anak ini jika dia berhasil selamat," kata pria itu.

"Sebaiknya kita segera mengubur jasad wanita itu, dan untuk sementara kita rawat dulu bayi ini, besok aku akan mencoba berjalan-jalan ke seberang sungai, siapa tahu aku menemukan petunjuk disana," kata Pria tua itu.

Wanita tua itu mengangguk kemudian mereka berdua mengubur jasad Lin Fei di dekat sungai setelah itu keduanya membawa Song Lin Qian mendaki Gunung.

Terpopuler

Comments

Vision Utama

Vision Utama

wkwkwk sdh tahu penjahat msh dtanyakan apkah mlukai atau tdk

2024-05-13

1

Darwito

Darwito

uggj

2024-05-08

0

Muhammad Amin

Muhammad Amin

sedih nya

2024-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 Pangeran Song Lin Qian
2 Kekacauan yang di rencanakan
3 Bala bantuan
4 Sisa Nafas Terakhir
5 Pedang Darah
6 Rencana Yie Ling Yi
7 keinginan Putri Bungsu Raja Song
8 Lingkaran Tenaga Dalam
9 Melihat Kehidupan di bawah Gunung
10 Para Perusuh
11 Xan Tiandi
12 Sejarah Kitab Naga Langit
13 Mengetahui kebenaran
14 Memulai perjalanan
15 Pekerjaan pertama
16 Hari pertama bekerja
17 Ayah yang terbaik
18 Keahlian Xeiyin
19 Perguruan Racun Kalajengking
20 Pembunuhan Pertama
21 Ginseng Hitam Langit Malam
22 Perasaan aneh
23 Perguruan Elang Perak
24 Tidak berdaya
25 menjadi kekasih bayaran
26 Kakek Pengemis
27 Cincin Langit
28 Keberuntungan yang tidak di sengaja
29 Partai Tiga Pedang
30 Menyerap khasiat Ginseng Hitam
31 Keluarga Chu
32 Empat Tubuh Kebal Bersaudara
33 Rahasia Tanda Lahir
34 Keluarga
35 Mengkhianati kepercayaan
36 Aura Kematian
37 Panglima Huan Gong
38 Chang Xu Tian
39 Tamu undangan
40 Menemukan titik terang
41 Berangkat ke Istana
42 Bertemu dengan sang Ayah
43 Han Li Guo
44 Sosok hitam
45 Keberuntungan yang tidak terduga
46 Bentrokan
47 Hanya satu kata
48 Merasakan efek Pedang
49 Membunuh dua Pendekar Jiwa Ahli
50 Harimau Panglima Perang
51 Dukungan orang kuat tambahan
52 Mempermalukan Keluarga Chu
53 Bertemu dengan Sang Permaisuri
54 Meninggalkan Istana
55 Membuat Pil pertama
56 Memulai latihan tertutup
57 Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Ahli
58 Pasien pertama
59 Pendekar bayaran
60 Para Iblis Tua
61 Pimpinan utama Tiga Pedang
62 Hutan Zudong
63 Di kejar oleh Dewa Kematian
64 Tidak memiliki perasaan
65 Seperti neraka
66 Musuh mulai bergerak
67 Pertempuran Besar 1
68 Pertempuran Besar 2
69 Pertempuran Besar 3
70 Pertempuran Besar 4
71 Pertempuran Besar 5
72 Pertempuran Besar 6
73 Roh Kaisar Naga Api
74 Meminjam tubuh
75 Rencana Huai Long
76 Kemenangan
77 Akhir dari pertempuran besar
78 Perbatasan Desa Lingwu
79 Hutan Qixing
80 Mengungkapkan identitas
81 Aliansi Pendekar
82 Situasi di Organisasi Tiga Pedang
83 Jalur Keberuntungan
84 Pertarungan perebutan Peta
85 Berhasil mendapatkan peta
86 Suku Manusia Batu
87 Bahasa Suku Manusia Batu
88 Kepala Suku Daoyu
89 Kesepakatan
90 Mempelajari Bahasa Dinasti Tang
91 Konflik Perang Saudara
92 Gagal melewati Jalur Keberuntungan
93 Suku Ular Tanah
94 Segel Bintang Hitam
95 Jurus Seni Pedang Naga bagian keempat
96 Kitab Ilmu Nafas Dewa Angin
97 Mempelajari Kitab Nafas Dewa Angin
98 Mengetahui identitas Qian
99 Menjadi Sekutu
100 Melanjutkan perjalanan
101 Kota Yiandong
102 Anggota Organisasi Bintang Benua
103 Wilayah tak berpenduduk
104 Tumbal Pertama
105 Kota Chaoli
106 Tumbal berikutnya
107 Pertarungan sengit dua lawan satu
108 Qian melawan Xuan He
109 Kepala Kaisar Agung
110 Perguruan Pulau Tua
111 Tiba di bekas Perguruan Naga Langit
112 Batu permata
113 Siluman Kalajengking Ye Shong
114 Pengawal pribadi dari bangsa Siluman
115 Perburuan di Hutan Qixing
116 Pertarungan dua Siluman Tua
117 Kisah awal mula Segel Api
118 Xa Wujin
119 Membentuk Pondasi pertama
120 Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Raja
121 Kulit Naga Muda
122 Dua buruan besar
123 Lima Raja Hutan Pelindung
124 Pertandingan antar Organisasi
125 Tubuh Naga Merah, Puncak Jiwa Kaisar.
126 Menyembunyikan kemampuan
127 Bukit Tangsang
128 Pendekar Jiwa Kaisar termuda
129 Kaisar Han
130 Lembah Setan dan Lembah Iblis
131 Bibit kejahatan berikutnya
132 Tabib Ajaib
133 Surganya Dunia
134 Pertarungan lima lawan empat
135 Hun Rong
136 Pertarungan para Pendekar Jiwa Pertapa
137 Kwe Lan
138 Pertarungan Dua Pertapa Tingkat Tinggi
139 Serangan terakhir
140 Kematian Kwe Lan
141 Lembaran Ranah Naga Bumi
142 Berhasil membentuk Pondasi Darah dengan sempurna
143 Bintang Benua dalam masalah besar
144 Tiga Pendekar Setan Tian
145 Strategi singkat
146 Menerobos pertahanan
147 Bantuan telah datang
148 Bantuan telah datang 2
149 Tiba di pertempuran
150 Membalikkan situasi
151 Pil Ajaib Perubahan Terkutuk
152 Tidak ada Kesempatan lagi
153 Kemenangan
154 Kondisi Dao Yin
155 Bulan Purnama Beku
156 Pangeran Pendekar Naga
157 Informasi baru
158 Rumah pelelangan keluarga Ziu
159 Cincin Bola Api
160 Sosok berjubah hitam
161 Xuan Hui
162 Rencana Qian dan Huai Long
163 Qian melawan Hai Kang
164 Kekuatan Cincin Bola Api
165 Melanjutkan perjalanan
166 Pertempuran sesama Aliran Hitam
167 Dewi Pemakan Darah Wen Xhiu
168 Membunuh tanpa menyentuh
169 Melihat ingatan masa lalu Xuan Hui
170 Menyerah
171 Penggabungan dua Aliran berlawanan
172 Keputusan Xuan Hui
173 Kembali ke Hutan Qixing
174 Tubuh Naga Emas
175 Naik ke Ranah Serigala Langit
176 Menjinakkan Kekuatan Naga
177 Kelebihan Pondasi Tubuh dan Tubuh Naga Emas
178 Pertemuan Tiga Aliran Berbeda
179 Sosok Kaisar Petir
180 Dunia Roh
181 Menaklukkan Sisi Gelap Jiwa
182 Pondasi Jiwa Kegelapan
183 Bertemu dengan Roh Sang Ibu
184 Kambali ke Bintang Benua
185 Chi Xin sang Pengendali Pikiran
186 Beradu segel sihir
187 Kelemahan Sihir Pengendali Pikiran
188 Sihir Terakhir
189 Pembakar Api Pemusnah
190 Membawakan hadiah besar
191 Pertemuan kembali dengan Qifei
192 Tiba di Kota Tengzho
193 Persiapan penyambutan
194 Pancaran aura agung
195 Pertemuan ayah dan anak
196 Kemampuan Qifei
197 Dewa Kematian yang sesungguhnya
198 Kemunculan anggota Pedang Darah
199 Pertarungan Qian dan Leng Tua
200 Segel Kurungan Tanah
201 Xao Zeng sang Naga Api Hitam
202 Rencana Pembalasan
203 Kunjungan ke Bulan Suci
204 Aksi Ye Shong
205 Hukuman
206 Xeiyin keluar dari pelatihan
207 Qifei mengamuk
208 Qiyue, Saudari kembar Qifei
209 Keterampilan Lava
210 Ketua Besar Wu Jin
211 Lava Angin Pemusnah
212 Busur Emas Suci
213 Memamerkan Kekuatan
214 Jurus Seribu Bayangan Pedang
215 Akhir bagi Partai Tiga Pedang
216 Memeriksa bagian dalam Markas
217 Harta paling berharga
218 Cemburu
219 Masalah Keluarga
220 Janji untuk menjemput Keluarga Qiao
221 Segera berangkat ke Kerajaan Qin.
222 Informasi tentang Keluarga Qiao
223 Tiba di rumah Keluarga Qiao
224 Zhiu Yu
225 Pembantaian seluruh Keluarga Zhiu
226 Rombongan pengungsi
227 Lepas tangan
228 Sayap Inti Elemen
229 Penyatuan Bola Energi kedua
230 Menerobos ke Ranah Awal Naga Langit
231 Kebimbangan
232 Kabar buruk
233 Kondisi Meng Lin
234 Berangkat ke wilayah Ming
235 Pencuri kecil Lang Hang
236 Kota Zhanghu
237 Sao Yun si Kapak Angin
238 Teman seperjalanan
239 Godaan para pelayan cantik
240 Siluman yang melegenda
241 tiba di Kekaisaran Ming
242 Asosiasi Singa Pemburu
243 Tiba di Perguruan Tiga Kapak
Episodes

Updated 243 Episodes

1
Pangeran Song Lin Qian
2
Kekacauan yang di rencanakan
3
Bala bantuan
4
Sisa Nafas Terakhir
5
Pedang Darah
6
Rencana Yie Ling Yi
7
keinginan Putri Bungsu Raja Song
8
Lingkaran Tenaga Dalam
9
Melihat Kehidupan di bawah Gunung
10
Para Perusuh
11
Xan Tiandi
12
Sejarah Kitab Naga Langit
13
Mengetahui kebenaran
14
Memulai perjalanan
15
Pekerjaan pertama
16
Hari pertama bekerja
17
Ayah yang terbaik
18
Keahlian Xeiyin
19
Perguruan Racun Kalajengking
20
Pembunuhan Pertama
21
Ginseng Hitam Langit Malam
22
Perasaan aneh
23
Perguruan Elang Perak
24
Tidak berdaya
25
menjadi kekasih bayaran
26
Kakek Pengemis
27
Cincin Langit
28
Keberuntungan yang tidak di sengaja
29
Partai Tiga Pedang
30
Menyerap khasiat Ginseng Hitam
31
Keluarga Chu
32
Empat Tubuh Kebal Bersaudara
33
Rahasia Tanda Lahir
34
Keluarga
35
Mengkhianati kepercayaan
36
Aura Kematian
37
Panglima Huan Gong
38
Chang Xu Tian
39
Tamu undangan
40
Menemukan titik terang
41
Berangkat ke Istana
42
Bertemu dengan sang Ayah
43
Han Li Guo
44
Sosok hitam
45
Keberuntungan yang tidak terduga
46
Bentrokan
47
Hanya satu kata
48
Merasakan efek Pedang
49
Membunuh dua Pendekar Jiwa Ahli
50
Harimau Panglima Perang
51
Dukungan orang kuat tambahan
52
Mempermalukan Keluarga Chu
53
Bertemu dengan Sang Permaisuri
54
Meninggalkan Istana
55
Membuat Pil pertama
56
Memulai latihan tertutup
57
Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Ahli
58
Pasien pertama
59
Pendekar bayaran
60
Para Iblis Tua
61
Pimpinan utama Tiga Pedang
62
Hutan Zudong
63
Di kejar oleh Dewa Kematian
64
Tidak memiliki perasaan
65
Seperti neraka
66
Musuh mulai bergerak
67
Pertempuran Besar 1
68
Pertempuran Besar 2
69
Pertempuran Besar 3
70
Pertempuran Besar 4
71
Pertempuran Besar 5
72
Pertempuran Besar 6
73
Roh Kaisar Naga Api
74
Meminjam tubuh
75
Rencana Huai Long
76
Kemenangan
77
Akhir dari pertempuran besar
78
Perbatasan Desa Lingwu
79
Hutan Qixing
80
Mengungkapkan identitas
81
Aliansi Pendekar
82
Situasi di Organisasi Tiga Pedang
83
Jalur Keberuntungan
84
Pertarungan perebutan Peta
85
Berhasil mendapatkan peta
86
Suku Manusia Batu
87
Bahasa Suku Manusia Batu
88
Kepala Suku Daoyu
89
Kesepakatan
90
Mempelajari Bahasa Dinasti Tang
91
Konflik Perang Saudara
92
Gagal melewati Jalur Keberuntungan
93
Suku Ular Tanah
94
Segel Bintang Hitam
95
Jurus Seni Pedang Naga bagian keempat
96
Kitab Ilmu Nafas Dewa Angin
97
Mempelajari Kitab Nafas Dewa Angin
98
Mengetahui identitas Qian
99
Menjadi Sekutu
100
Melanjutkan perjalanan
101
Kota Yiandong
102
Anggota Organisasi Bintang Benua
103
Wilayah tak berpenduduk
104
Tumbal Pertama
105
Kota Chaoli
106
Tumbal berikutnya
107
Pertarungan sengit dua lawan satu
108
Qian melawan Xuan He
109
Kepala Kaisar Agung
110
Perguruan Pulau Tua
111
Tiba di bekas Perguruan Naga Langit
112
Batu permata
113
Siluman Kalajengking Ye Shong
114
Pengawal pribadi dari bangsa Siluman
115
Perburuan di Hutan Qixing
116
Pertarungan dua Siluman Tua
117
Kisah awal mula Segel Api
118
Xa Wujin
119
Membentuk Pondasi pertama
120
Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Raja
121
Kulit Naga Muda
122
Dua buruan besar
123
Lima Raja Hutan Pelindung
124
Pertandingan antar Organisasi
125
Tubuh Naga Merah, Puncak Jiwa Kaisar.
126
Menyembunyikan kemampuan
127
Bukit Tangsang
128
Pendekar Jiwa Kaisar termuda
129
Kaisar Han
130
Lembah Setan dan Lembah Iblis
131
Bibit kejahatan berikutnya
132
Tabib Ajaib
133
Surganya Dunia
134
Pertarungan lima lawan empat
135
Hun Rong
136
Pertarungan para Pendekar Jiwa Pertapa
137
Kwe Lan
138
Pertarungan Dua Pertapa Tingkat Tinggi
139
Serangan terakhir
140
Kematian Kwe Lan
141
Lembaran Ranah Naga Bumi
142
Berhasil membentuk Pondasi Darah dengan sempurna
143
Bintang Benua dalam masalah besar
144
Tiga Pendekar Setan Tian
145
Strategi singkat
146
Menerobos pertahanan
147
Bantuan telah datang
148
Bantuan telah datang 2
149
Tiba di pertempuran
150
Membalikkan situasi
151
Pil Ajaib Perubahan Terkutuk
152
Tidak ada Kesempatan lagi
153
Kemenangan
154
Kondisi Dao Yin
155
Bulan Purnama Beku
156
Pangeran Pendekar Naga
157
Informasi baru
158
Rumah pelelangan keluarga Ziu
159
Cincin Bola Api
160
Sosok berjubah hitam
161
Xuan Hui
162
Rencana Qian dan Huai Long
163
Qian melawan Hai Kang
164
Kekuatan Cincin Bola Api
165
Melanjutkan perjalanan
166
Pertempuran sesama Aliran Hitam
167
Dewi Pemakan Darah Wen Xhiu
168
Membunuh tanpa menyentuh
169
Melihat ingatan masa lalu Xuan Hui
170
Menyerah
171
Penggabungan dua Aliran berlawanan
172
Keputusan Xuan Hui
173
Kembali ke Hutan Qixing
174
Tubuh Naga Emas
175
Naik ke Ranah Serigala Langit
176
Menjinakkan Kekuatan Naga
177
Kelebihan Pondasi Tubuh dan Tubuh Naga Emas
178
Pertemuan Tiga Aliran Berbeda
179
Sosok Kaisar Petir
180
Dunia Roh
181
Menaklukkan Sisi Gelap Jiwa
182
Pondasi Jiwa Kegelapan
183
Bertemu dengan Roh Sang Ibu
184
Kambali ke Bintang Benua
185
Chi Xin sang Pengendali Pikiran
186
Beradu segel sihir
187
Kelemahan Sihir Pengendali Pikiran
188
Sihir Terakhir
189
Pembakar Api Pemusnah
190
Membawakan hadiah besar
191
Pertemuan kembali dengan Qifei
192
Tiba di Kota Tengzho
193
Persiapan penyambutan
194
Pancaran aura agung
195
Pertemuan ayah dan anak
196
Kemampuan Qifei
197
Dewa Kematian yang sesungguhnya
198
Kemunculan anggota Pedang Darah
199
Pertarungan Qian dan Leng Tua
200
Segel Kurungan Tanah
201
Xao Zeng sang Naga Api Hitam
202
Rencana Pembalasan
203
Kunjungan ke Bulan Suci
204
Aksi Ye Shong
205
Hukuman
206
Xeiyin keluar dari pelatihan
207
Qifei mengamuk
208
Qiyue, Saudari kembar Qifei
209
Keterampilan Lava
210
Ketua Besar Wu Jin
211
Lava Angin Pemusnah
212
Busur Emas Suci
213
Memamerkan Kekuatan
214
Jurus Seribu Bayangan Pedang
215
Akhir bagi Partai Tiga Pedang
216
Memeriksa bagian dalam Markas
217
Harta paling berharga
218
Cemburu
219
Masalah Keluarga
220
Janji untuk menjemput Keluarga Qiao
221
Segera berangkat ke Kerajaan Qin.
222
Informasi tentang Keluarga Qiao
223
Tiba di rumah Keluarga Qiao
224
Zhiu Yu
225
Pembantaian seluruh Keluarga Zhiu
226
Rombongan pengungsi
227
Lepas tangan
228
Sayap Inti Elemen
229
Penyatuan Bola Energi kedua
230
Menerobos ke Ranah Awal Naga Langit
231
Kebimbangan
232
Kabar buruk
233
Kondisi Meng Lin
234
Berangkat ke wilayah Ming
235
Pencuri kecil Lang Hang
236
Kota Zhanghu
237
Sao Yun si Kapak Angin
238
Teman seperjalanan
239
Godaan para pelayan cantik
240
Siluman yang melegenda
241
tiba di Kekaisaran Ming
242
Asosiasi Singa Pemburu
243
Tiba di Perguruan Tiga Kapak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!