Xan Tiandi

Feng Feng dan Qian terus berjalan ke arah sungai, namun Feng Feng merasakan jika ada orang yang sedang mengikutinya dari belakang.

"Qian, sepertinya ada sesuatu yang tertinggal di belakang, kamu duluan saja dan tunggu aku di rakit kita," kata Feng Feng.

"Baiklah Kek!" jawab Qian dengan patuh.

Feng Feng berbalik dan kembali menuju ke Desa, sedangkan Song Lin Qian melanjutkan pergi menuju ke tempat Rakit nya berada.

Setelah Song Lin Qian dirasa sudah jauh dan tidak lagi terlihat, Feng Feng berhenti dan berdiri dengan tenang seraya berkata, "Siapa kalian? Keluarlah dari tempat persembunyian kalian," kata Feng Feng.

Setelah Feng Feng berkata demikian, dari semak-semak muncul sepuluh orang berpakaian serba merah, mereka semua juga menggunakan ikat kepala dari kain merah dengan gambar dua pedang yang bersilangan.

"Hahaha! Sudah kuduga jika itu adalah kamu Gui Shan. Penyamaran mu memang benar-benar sempurna."

Sesosok pria tua gemuk yang terlihat seusia dengan Feng Feng berjalan dari balik semak-semak dan berbicara kepada Feng Feng. Di wajah pria tua itu ada bekas goresan pedang, dan dia juga memiliki dua pedang yang terikat satu di punggung dan satu lagi di pinggangnya.

"Xan Tiandi! Sejak awal aku sudah curiga jika kamu masih hidup," kata Feng Feng.

"Begitukah sikapmu setelah lama kita tidak bertemu juniorku? Aku lihat tadi kamu bersama dengan seorang pemuda, jangan bilang itu adalah anakmu atau cucumu," kata Xan Tiandi.

"Tidak perlu banyak bicara Xan Tiandi, katakan apa tujuanmu datang ke Daratan Barat ini?" tanya Feng Feng.

"Benar-benar tidak ada yang berubah, sikapmu itu yang membuatku sangat merindukanmu, dan dengan alasan itulah aku datang dari jauh hanya untuk bertemu dengan adik seperguruanku," jawab Xan Tiandi.

"Omong kosong! Jika kamu datang dari jauh hanya untuk mengejar Kitab Naga Langit, sayang sekali kami sudah membakar kitab pembawa sial itu," kata Feng Feng.

"Hahaha! Kamu pikir aku ini bodoh? Aku tahu kitab itu tidak akan bisa dibakar oleh api manapun, walau aku tidak pernah membukanya, aku tahu jika kitab itu adalah satu-satunya kitab yang tahan terhadap api, jadi cepat berikan kitab Naga Langit itu padaku, dan aku akan melupakan semua masa lalu kita," ucap Xan Tiandi.

"Melupakan masa lalu katamu? Penghianatan mu dan nyawa saudara-saudara kita serta anak kami tidak akan pernah bisa dibayar dengan nyawamu!" ucap Feng Feng.

Xan Tiandi menyeringai, dia berjalan menghampiri Feng Feng seraya berkata, "Hari ini kamu hanya sendirian, jika ada adik Sue Xien mungkin aku akan berpikir dua kali untuk menemuimu, anggap saja hari ini adalah hari sialmu, dan aku akan membalas atas apa yang kalian lakukan kepada ku dulu," kata Xan Tiandi lalu dia menarik pedangnya lalu menyerang Feng Feng.

Feng Feng segera menghindari serangan pedang tersebut, dia yang tidak memegang senjata apapun bergerak melompati dedaunan untuk menghindari serangan Xan Dong.

"Ilmu meringankan tubuh mu semakin melemah junior, sepertinya kamu tidak pernah lagi melatih kemampuan beladiri mu! Tapi itu bagus, dengan demikian aku akan dengan mudah membunuhmu," kata Xan Tiandi lalu dia kembali melepaskan serangan pedangnya.

"Tebasan Pedang Kembar."

Xan Tiandi menebaskan dua pedangnya dengan sangat cepat ke tubuh Feng Feng, sedangkan Feng Feng yang tidak memiliki senjata apapun untuk menangkis serangan itu akhirnya mengubah kuda-kudanya dan mulai menggunakan jurus yang tidak asing bagi Xan Tiandi.

"Hentakan Kaki Naga Bumi."

"Bangg!!!"

Feng Feng menghentakkan kakinya dengan kuat ke tanah yang membuat seluruh tanah sedikit berguncang, akibatnya Xan Tiandi tidak bisa menstabilkan tubuhnya akibat guncangan itu.

"Dia sudah berhasil mencapai ke level ini?" batin Xan Tiandi.

Feng Feng mengambil kesempatan untuk menyerang Xan Tiandi yang sedang berusaha menstabilkan tubuhnya.

"Tendangan Kaki Naga Bumi."

Tendangan Feng Feng dengan cepat menuju ke perut Xan Tiandi, namun sebelum tendangan itu mengenai perutnya, Xan Tiandi dengan cepat memutar tubuhnya dan dia menginjak sehelai daun lalu melompat mundur ke belakang.

"Aku kira kamu tidak pernah melatih ilmu beladiri mu lagi, tidak tahunya kamu sudah mencapai ke Tingkat Jiwa Kaisar," kata Xan Tiandi yang baru sadar jika Gui Shan sudah menjadi seorang Pendekar Jiwa Kaisar, semua itu dapat dirasakan saat Feng Feng menggunakan jurus Hentakan Kaki Naga Bumi yang membuat tanah sedikit berguncang, sebab hanya Pendekar Jiwa Kaisar lah yang mampu menciptakan fenomena seperti itu.

Gui Shan atau Feng Feng sebenarnya belum sepenuhnya menjadi Pendekar Jiwa Kaisar, dia baru hampir akan memasukinya, namun karena Tenaga Dalam nya tidak sebanyak Pendekar Jiwa Kaisar yang sesungguhnya, akibatnya saat dia menggunakan Jurus Hentakan Kaki Naga Bumi, Feng Feng telah menggunakan Tenaga Dalam yang cukup banyak.

"Kalian semua, cepat serang dia!" seru Xan Tiandi.

Kesepuluh pendekar berpakaian serba merah itu mencabut pedang mereka dan akan bersama-sama menyerang Feng Feng, namun sebelum mereka bergerak maju, tiba-tiba saja ada sarang lebah yang dilempar oleh seseorang ke arah mereka.

Sarang lebah itu membuat ribuan lebah datang menyerang mereka semua, termasuk Feng Feng dan Xan Tiandi, namun saat semuanya sibuk melindungi diri dari serangan lebah itu, Song Lin Qian datang dan dengan cepat mengajak Feng Feng untuk pergi.

"Ayo kek, kita tinggalkan tempat ini," ajak Song Lin Qian.

Feng Feng jelas terkejut dengan semua itu, namun dia juga tidak ingin Xan Tiandi mengetahui tentang Song Lin Qian dan juga tempat tinggalnya sehingga dia segera meninggalkan tempat itu selagi semuanya disibukkan oleh serangan ribuan lebah yang marah.

Tidak peduli sehebat apapun pendekar tersebut, melawan serangan ribuan lebah juga tidak akan mungkin mampu untuk di kalahkan dengan jurus apapun, bahkan Xan Tiandi yang juga sudah menjadi Pendekar Jiwa Kaisar sekalipun harus kerepotan untuk melindungi dirinya dari amukan lebah.

"Sialan! Gui Shan jangan pergi, urusan kita belum selesai," teriak Xan Tiandi sembari melepaskan tebasan dua pedangnya yang mampu membelah pohon besar menjadi dua, namun serangan sedahsyat itu juga tidak berguna terhadap lebah-lebah yang tak terhitung jumlahnya.

Xan Tiandi dan kesepuluh anggotanya memilih untuk pergi, beberapa sengatan sudah mereka terima, sedangkan Xan Tiandi yang sangat kesal dan marah meraung keras lalu dia menebas salah satu pohon besar hingga tumbang.

"Gui Shan, sampai ke ujung dunia sekalipun, aku akan tetap mengejarmu!" kata Xan Tiandi.

Xan Tiandi teringat saat dulu dirinya sudah hampir mati oleh tusukan pedang Gui Shan dan Sue Xien, saat itu dia masih memiliki sedikit kesadaran, sedangkan Gui Shan dan Sue Xien yang mengira dirinya mati sudah pergi meninggalkan dirinya di reruntuhan Perguruan nya sendiri.

Saat itu Pemimpin Perguruan Kabut Hitam yang memang menjadi sekutunya datang dan menolongnya sehingga Xan Tiandi berhasil lolos dari kematian, hanya saja luka-lukanya sangat serius sehingga membutuhkan waktu bertahun-tahun bagi Xan Tiandi untuk memulihkan diri.

Selama masih dalam pemulihan, Xan Tiandi melalui hari-hari yang sulit, dia tidak bisa pergi kemana-mana karena beberapa perguruan aliran putih mulai mencarinya.

Perguruan-perguruan tersebut adalah Perguruan yang pernah diserang oleh Xan Tiandi saat baru mendirikan Perguruannya, dan setelah mendengar jika Perguruan Pedang Darah hancur, perguruan-perguruan yang memiliki dendam pada dirinya mulai mencarinya untuk dibunuh sekaligus membalas kematian rekan-rekan mereka yang dibunuh oleh Perguruan Pedang Darah.

Xan Tiandi seperti orang yang terasingkan, walau dirinya berhasil diselamatkan oleh Perguruan Kabut Hitam, namun mereka seperti tidak lagi menghormati Xan Tiandi dan menganggap jika Xan Tiandi sudah tidak sehebat yang dulu, hal itu membuat Xan Tiandi merasa seperti sendirian.

Alih-alih menyadari semua kesalahannya dan bertobat, Xan Tiandi justru semakin dendam terhadap Gui Shan dan Istrinya sehingga dia berusaha untuk bersabar dan akan kembali berlatih untuk mencapai ke masa kejayaannya lagi.

Dengan penuh kesabaran dan kegigihannya yang didorong oleh keinginan untuk balas dendam, Xan Tiandi akhirnya bisa pulih setelah tiga tahun menderita, setelah pulih kembali, Xan Tiandi segera melatih kemampuannya kembali lalu mulai merekrut murid-murid serta orang-orang yang tersesat menjalani kehidupannya.

Xan Tiandi mulai mencari keberadaan Gui Shan setelah dia menghancurkan Perguruan Kabut Hitam yang pernah menolongnya, rasa sakit hatinya terhadap perguruan Kabut Hitam yang pernah mengucilkannya menciptakan kehancuran Perguruan itu sendiri.

Xan Tiandi memang terkenal dengan sosok yang tidak tahu balas jasa, jika ada yang berani menyinggungnya tidak peduli itu adalah teman atau saudara, mereka akan tetap di bunuh.

Setelah bertahun-tahun mencari keberadaan Gui Shan, akhirnya Xan Tiandi berhasil mendapatkan beberapa informasi jika ada yang pernah melihat sepasang pendekar tersebut pergi ke Daratan Barat.

Xan Tiandi memutuskan untuk pergi ke Daratan Barat, dan dia menyebarkan semua murid-muridnya untuk mencari keberadaan Gui Shan.

Seperti yang telah dikenal sebelumnya, Xan Tiandi sudah menanamkan kekejian terhadap para murid-muridnya, murid-muridnya yang mulai menanyakan informasi ke beberapa Pendekar tetap akan membunuh pendekar tersebut, tidak peduli apakah pendekar itu memberikan informasi atau tidak, mereka akan tetap dibunuh, karena itu keberadaan mereka mulai disebut sebagai orang-orang misterius berpakaian serba merah.

Xan Tiandi memperhatikan wajah anggotanya yang bengkak akibat tersengat lebah, dia hanya bisa mengepalkan kedua tangannya, namun dia segera mengendorkan genggamannya karena rasa sakit di telapak tangannya yang mulai membengkak, karena tangannya juga terkena sengatan lebah.

Terpopuler

Comments

Darwito

Darwito

tjtw

2024-05-08

1

Muhammad kenzo al fatih

Muhammad kenzo al fatih

mantul lanjutkan sukses selalu jangan lupa ngopi thour dan terima kasih sudah menberikan bacaan yang menarik

2024-01-18

5

Muhammad kenzo al fatih

Muhammad kenzo al fatih

free Palestine

2024-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pangeran Song Lin Qian
2 Kekacauan yang di rencanakan
3 Bala bantuan
4 Sisa Nafas Terakhir
5 Pedang Darah
6 Rencana Yie Ling Yi
7 keinginan Putri Bungsu Raja Song
8 Lingkaran Tenaga Dalam
9 Melihat Kehidupan di bawah Gunung
10 Para Perusuh
11 Xan Tiandi
12 Sejarah Kitab Naga Langit
13 Mengetahui kebenaran
14 Memulai perjalanan
15 Pekerjaan pertama
16 Hari pertama bekerja
17 Ayah yang terbaik
18 Keahlian Xeiyin
19 Perguruan Racun Kalajengking
20 Pembunuhan Pertama
21 Ginseng Hitam Langit Malam
22 Perasaan aneh
23 Perguruan Elang Perak
24 Tidak berdaya
25 menjadi kekasih bayaran
26 Kakek Pengemis
27 Cincin Langit
28 Keberuntungan yang tidak di sengaja
29 Partai Tiga Pedang
30 Menyerap khasiat Ginseng Hitam
31 Keluarga Chu
32 Empat Tubuh Kebal Bersaudara
33 Rahasia Tanda Lahir
34 Keluarga
35 Mengkhianati kepercayaan
36 Aura Kematian
37 Panglima Huan Gong
38 Chang Xu Tian
39 Tamu undangan
40 Menemukan titik terang
41 Berangkat ke Istana
42 Bertemu dengan sang Ayah
43 Han Li Guo
44 Sosok hitam
45 Keberuntungan yang tidak terduga
46 Bentrokan
47 Hanya satu kata
48 Merasakan efek Pedang
49 Membunuh dua Pendekar Jiwa Ahli
50 Harimau Panglima Perang
51 Dukungan orang kuat tambahan
52 Mempermalukan Keluarga Chu
53 Bertemu dengan Sang Permaisuri
54 Meninggalkan Istana
55 Membuat Pil pertama
56 Memulai latihan tertutup
57 Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Ahli
58 Pasien pertama
59 Pendekar bayaran
60 Para Iblis Tua
61 Pimpinan utama Tiga Pedang
62 Hutan Zudong
63 Di kejar oleh Dewa Kematian
64 Tidak memiliki perasaan
65 Seperti neraka
66 Musuh mulai bergerak
67 Pertempuran Besar 1
68 Pertempuran Besar 2
69 Pertempuran Besar 3
70 Pertempuran Besar 4
71 Pertempuran Besar 5
72 Pertempuran Besar 6
73 Roh Kaisar Naga Api
74 Meminjam tubuh
75 Rencana Huai Long
76 Kemenangan
77 Akhir dari pertempuran besar
78 Perbatasan Desa Lingwu
79 Hutan Qixing
80 Mengungkapkan identitas
81 Aliansi Pendekar
82 Situasi di Organisasi Tiga Pedang
83 Jalur Keberuntungan
84 Pertarungan perebutan Peta
85 Berhasil mendapatkan peta
86 Suku Manusia Batu
87 Bahasa Suku Manusia Batu
88 Kepala Suku Daoyu
89 Kesepakatan
90 Mempelajari Bahasa Dinasti Tang
91 Konflik Perang Saudara
92 Gagal melewati Jalur Keberuntungan
93 Suku Ular Tanah
94 Segel Bintang Hitam
95 Jurus Seni Pedang Naga bagian keempat
96 Kitab Ilmu Nafas Dewa Angin
97 Mempelajari Kitab Nafas Dewa Angin
98 Mengetahui identitas Qian
99 Menjadi Sekutu
100 Melanjutkan perjalanan
101 Kota Yiandong
102 Anggota Organisasi Bintang Benua
103 Wilayah tak berpenduduk
104 Tumbal Pertama
105 Kota Chaoli
106 Tumbal berikutnya
107 Pertarungan sengit dua lawan satu
108 Qian melawan Xuan He
109 Kepala Kaisar Agung
110 Perguruan Pulau Tua
111 Tiba di bekas Perguruan Naga Langit
112 Batu permata
113 Siluman Kalajengking Ye Shong
114 Pengawal pribadi dari bangsa Siluman
115 Perburuan di Hutan Qixing
116 Pertarungan dua Siluman Tua
117 Kisah awal mula Segel Api
118 Xa Wujin
119 Membentuk Pondasi pertama
120 Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Raja
121 Kulit Naga Muda
122 Dua buruan besar
123 Lima Raja Hutan Pelindung
124 Pertandingan antar Organisasi
125 Tubuh Naga Merah, Puncak Jiwa Kaisar.
126 Menyembunyikan kemampuan
127 Bukit Tangsang
128 Pendekar Jiwa Kaisar termuda
129 Kaisar Han
130 Lembah Setan dan Lembah Iblis
131 Bibit kejahatan berikutnya
132 Tabib Ajaib
133 Surganya Dunia
134 Pertarungan lima lawan empat
135 Hun Rong
136 Pertarungan para Pendekar Jiwa Pertapa
137 Kwe Lan
138 Pertarungan Dua Pertapa Tingkat Tinggi
139 Serangan terakhir
140 Kematian Kwe Lan
141 Lembaran Ranah Naga Bumi
142 Berhasil membentuk Pondasi Darah dengan sempurna
143 Bintang Benua dalam masalah besar
144 Tiga Pendekar Setan Tian
145 Strategi singkat
146 Menerobos pertahanan
147 Bantuan telah datang
148 Bantuan telah datang 2
149 Tiba di pertempuran
150 Membalikkan situasi
151 Pil Ajaib Perubahan Terkutuk
152 Tidak ada Kesempatan lagi
153 Kemenangan
154 Kondisi Dao Yin
155 Bulan Purnama Beku
156 Pangeran Pendekar Naga
157 Informasi baru
158 Rumah pelelangan keluarga Ziu
159 Cincin Bola Api
160 Sosok berjubah hitam
161 Xuan Hui
162 Rencana Qian dan Huai Long
163 Qian melawan Hai Kang
164 Kekuatan Cincin Bola Api
165 Melanjutkan perjalanan
166 Pertempuran sesama Aliran Hitam
167 Dewi Pemakan Darah Wen Xhiu
168 Membunuh tanpa menyentuh
169 Melihat ingatan masa lalu Xuan Hui
170 Menyerah
171 Penggabungan dua Aliran berlawanan
172 Keputusan Xuan Hui
173 Kembali ke Hutan Qixing
174 Tubuh Naga Emas
175 Naik ke Ranah Serigala Langit
176 Menjinakkan Kekuatan Naga
177 Kelebihan Pondasi Tubuh dan Tubuh Naga Emas
178 Pertemuan Tiga Aliran Berbeda
179 Sosok Kaisar Petir
180 Dunia Roh
181 Menaklukkan Sisi Gelap Jiwa
182 Pondasi Jiwa Kegelapan
183 Bertemu dengan Roh Sang Ibu
184 Kambali ke Bintang Benua
185 Chi Xin sang Pengendali Pikiran
186 Beradu segel sihir
187 Kelemahan Sihir Pengendali Pikiran
188 Sihir Terakhir
189 Pembakar Api Pemusnah
190 Membawakan hadiah besar
191 Pertemuan kembali dengan Qifei
192 Tiba di Kota Tengzho
193 Persiapan penyambutan
194 Pancaran aura agung
195 Pertemuan ayah dan anak
196 Kemampuan Qifei
197 Dewa Kematian yang sesungguhnya
198 Kemunculan anggota Pedang Darah
199 Pertarungan Qian dan Leng Tua
200 Segel Kurungan Tanah
201 Xao Zeng sang Naga Api Hitam
202 Rencana Pembalasan
203 Kunjungan ke Bulan Suci
204 Aksi Ye Shong
205 Hukuman
206 Xeiyin keluar dari pelatihan
207 Qifei mengamuk
208 Qiyue, Saudari kembar Qifei
209 Keterampilan Lava
210 Ketua Besar Wu Jin
211 Lava Angin Pemusnah
212 Busur Emas Suci
213 Memamerkan Kekuatan
214 Jurus Seribu Bayangan Pedang
215 Akhir bagi Partai Tiga Pedang
216 Memeriksa bagian dalam Markas
217 Harta paling berharga
218 Cemburu
219 Masalah Keluarga
220 Janji untuk menjemput Keluarga Qiao
221 Segera berangkat ke Kerajaan Qin.
222 Informasi tentang Keluarga Qiao
223 Tiba di rumah Keluarga Qiao
224 Zhiu Yu
225 Pembantaian seluruh Keluarga Zhiu
226 Rombongan pengungsi
227 Lepas tangan
228 Sayap Inti Elemen
229 Penyatuan Bola Energi kedua
230 Menerobos ke Ranah Awal Naga Langit
231 Kebimbangan
232 Kabar buruk
233 Kondisi Meng Lin
234 Berangkat ke wilayah Ming
235 Pencuri kecil Lang Hang
236 Kota Zhanghu
237 Sao Yun si Kapak Angin
238 Teman seperjalanan
239 Godaan para pelayan cantik
240 Siluman yang melegenda
241 tiba di Kekaisaran Ming
242 Asosiasi Singa Pemburu
243 Tiba di Perguruan Tiga Kapak
244 Tingkat Siaga penuh
245 Si Iblis Pengikat Bayangan Zo Xeng
246 jawaban teror dari Ye Shong
247 Musuh bebuyutan
248 Kenalan Jauh yang menjadi keluarga
Episodes

Updated 248 Episodes

1
Pangeran Song Lin Qian
2
Kekacauan yang di rencanakan
3
Bala bantuan
4
Sisa Nafas Terakhir
5
Pedang Darah
6
Rencana Yie Ling Yi
7
keinginan Putri Bungsu Raja Song
8
Lingkaran Tenaga Dalam
9
Melihat Kehidupan di bawah Gunung
10
Para Perusuh
11
Xan Tiandi
12
Sejarah Kitab Naga Langit
13
Mengetahui kebenaran
14
Memulai perjalanan
15
Pekerjaan pertama
16
Hari pertama bekerja
17
Ayah yang terbaik
18
Keahlian Xeiyin
19
Perguruan Racun Kalajengking
20
Pembunuhan Pertama
21
Ginseng Hitam Langit Malam
22
Perasaan aneh
23
Perguruan Elang Perak
24
Tidak berdaya
25
menjadi kekasih bayaran
26
Kakek Pengemis
27
Cincin Langit
28
Keberuntungan yang tidak di sengaja
29
Partai Tiga Pedang
30
Menyerap khasiat Ginseng Hitam
31
Keluarga Chu
32
Empat Tubuh Kebal Bersaudara
33
Rahasia Tanda Lahir
34
Keluarga
35
Mengkhianati kepercayaan
36
Aura Kematian
37
Panglima Huan Gong
38
Chang Xu Tian
39
Tamu undangan
40
Menemukan titik terang
41
Berangkat ke Istana
42
Bertemu dengan sang Ayah
43
Han Li Guo
44
Sosok hitam
45
Keberuntungan yang tidak terduga
46
Bentrokan
47
Hanya satu kata
48
Merasakan efek Pedang
49
Membunuh dua Pendekar Jiwa Ahli
50
Harimau Panglima Perang
51
Dukungan orang kuat tambahan
52
Mempermalukan Keluarga Chu
53
Bertemu dengan Sang Permaisuri
54
Meninggalkan Istana
55
Membuat Pil pertama
56
Memulai latihan tertutup
57
Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Ahli
58
Pasien pertama
59
Pendekar bayaran
60
Para Iblis Tua
61
Pimpinan utama Tiga Pedang
62
Hutan Zudong
63
Di kejar oleh Dewa Kematian
64
Tidak memiliki perasaan
65
Seperti neraka
66
Musuh mulai bergerak
67
Pertempuran Besar 1
68
Pertempuran Besar 2
69
Pertempuran Besar 3
70
Pertempuran Besar 4
71
Pertempuran Besar 5
72
Pertempuran Besar 6
73
Roh Kaisar Naga Api
74
Meminjam tubuh
75
Rencana Huai Long
76
Kemenangan
77
Akhir dari pertempuran besar
78
Perbatasan Desa Lingwu
79
Hutan Qixing
80
Mengungkapkan identitas
81
Aliansi Pendekar
82
Situasi di Organisasi Tiga Pedang
83
Jalur Keberuntungan
84
Pertarungan perebutan Peta
85
Berhasil mendapatkan peta
86
Suku Manusia Batu
87
Bahasa Suku Manusia Batu
88
Kepala Suku Daoyu
89
Kesepakatan
90
Mempelajari Bahasa Dinasti Tang
91
Konflik Perang Saudara
92
Gagal melewati Jalur Keberuntungan
93
Suku Ular Tanah
94
Segel Bintang Hitam
95
Jurus Seni Pedang Naga bagian keempat
96
Kitab Ilmu Nafas Dewa Angin
97
Mempelajari Kitab Nafas Dewa Angin
98
Mengetahui identitas Qian
99
Menjadi Sekutu
100
Melanjutkan perjalanan
101
Kota Yiandong
102
Anggota Organisasi Bintang Benua
103
Wilayah tak berpenduduk
104
Tumbal Pertama
105
Kota Chaoli
106
Tumbal berikutnya
107
Pertarungan sengit dua lawan satu
108
Qian melawan Xuan He
109
Kepala Kaisar Agung
110
Perguruan Pulau Tua
111
Tiba di bekas Perguruan Naga Langit
112
Batu permata
113
Siluman Kalajengking Ye Shong
114
Pengawal pribadi dari bangsa Siluman
115
Perburuan di Hutan Qixing
116
Pertarungan dua Siluman Tua
117
Kisah awal mula Segel Api
118
Xa Wujin
119
Membentuk Pondasi pertama
120
Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Raja
121
Kulit Naga Muda
122
Dua buruan besar
123
Lima Raja Hutan Pelindung
124
Pertandingan antar Organisasi
125
Tubuh Naga Merah, Puncak Jiwa Kaisar.
126
Menyembunyikan kemampuan
127
Bukit Tangsang
128
Pendekar Jiwa Kaisar termuda
129
Kaisar Han
130
Lembah Setan dan Lembah Iblis
131
Bibit kejahatan berikutnya
132
Tabib Ajaib
133
Surganya Dunia
134
Pertarungan lima lawan empat
135
Hun Rong
136
Pertarungan para Pendekar Jiwa Pertapa
137
Kwe Lan
138
Pertarungan Dua Pertapa Tingkat Tinggi
139
Serangan terakhir
140
Kematian Kwe Lan
141
Lembaran Ranah Naga Bumi
142
Berhasil membentuk Pondasi Darah dengan sempurna
143
Bintang Benua dalam masalah besar
144
Tiga Pendekar Setan Tian
145
Strategi singkat
146
Menerobos pertahanan
147
Bantuan telah datang
148
Bantuan telah datang 2
149
Tiba di pertempuran
150
Membalikkan situasi
151
Pil Ajaib Perubahan Terkutuk
152
Tidak ada Kesempatan lagi
153
Kemenangan
154
Kondisi Dao Yin
155
Bulan Purnama Beku
156
Pangeran Pendekar Naga
157
Informasi baru
158
Rumah pelelangan keluarga Ziu
159
Cincin Bola Api
160
Sosok berjubah hitam
161
Xuan Hui
162
Rencana Qian dan Huai Long
163
Qian melawan Hai Kang
164
Kekuatan Cincin Bola Api
165
Melanjutkan perjalanan
166
Pertempuran sesama Aliran Hitam
167
Dewi Pemakan Darah Wen Xhiu
168
Membunuh tanpa menyentuh
169
Melihat ingatan masa lalu Xuan Hui
170
Menyerah
171
Penggabungan dua Aliran berlawanan
172
Keputusan Xuan Hui
173
Kembali ke Hutan Qixing
174
Tubuh Naga Emas
175
Naik ke Ranah Serigala Langit
176
Menjinakkan Kekuatan Naga
177
Kelebihan Pondasi Tubuh dan Tubuh Naga Emas
178
Pertemuan Tiga Aliran Berbeda
179
Sosok Kaisar Petir
180
Dunia Roh
181
Menaklukkan Sisi Gelap Jiwa
182
Pondasi Jiwa Kegelapan
183
Bertemu dengan Roh Sang Ibu
184
Kambali ke Bintang Benua
185
Chi Xin sang Pengendali Pikiran
186
Beradu segel sihir
187
Kelemahan Sihir Pengendali Pikiran
188
Sihir Terakhir
189
Pembakar Api Pemusnah
190
Membawakan hadiah besar
191
Pertemuan kembali dengan Qifei
192
Tiba di Kota Tengzho
193
Persiapan penyambutan
194
Pancaran aura agung
195
Pertemuan ayah dan anak
196
Kemampuan Qifei
197
Dewa Kematian yang sesungguhnya
198
Kemunculan anggota Pedang Darah
199
Pertarungan Qian dan Leng Tua
200
Segel Kurungan Tanah
201
Xao Zeng sang Naga Api Hitam
202
Rencana Pembalasan
203
Kunjungan ke Bulan Suci
204
Aksi Ye Shong
205
Hukuman
206
Xeiyin keluar dari pelatihan
207
Qifei mengamuk
208
Qiyue, Saudari kembar Qifei
209
Keterampilan Lava
210
Ketua Besar Wu Jin
211
Lava Angin Pemusnah
212
Busur Emas Suci
213
Memamerkan Kekuatan
214
Jurus Seribu Bayangan Pedang
215
Akhir bagi Partai Tiga Pedang
216
Memeriksa bagian dalam Markas
217
Harta paling berharga
218
Cemburu
219
Masalah Keluarga
220
Janji untuk menjemput Keluarga Qiao
221
Segera berangkat ke Kerajaan Qin.
222
Informasi tentang Keluarga Qiao
223
Tiba di rumah Keluarga Qiao
224
Zhiu Yu
225
Pembantaian seluruh Keluarga Zhiu
226
Rombongan pengungsi
227
Lepas tangan
228
Sayap Inti Elemen
229
Penyatuan Bola Energi kedua
230
Menerobos ke Ranah Awal Naga Langit
231
Kebimbangan
232
Kabar buruk
233
Kondisi Meng Lin
234
Berangkat ke wilayah Ming
235
Pencuri kecil Lang Hang
236
Kota Zhanghu
237
Sao Yun si Kapak Angin
238
Teman seperjalanan
239
Godaan para pelayan cantik
240
Siluman yang melegenda
241
tiba di Kekaisaran Ming
242
Asosiasi Singa Pemburu
243
Tiba di Perguruan Tiga Kapak
244
Tingkat Siaga penuh
245
Si Iblis Pengikat Bayangan Zo Xeng
246
jawaban teror dari Ye Shong
247
Musuh bebuyutan
248
Kenalan Jauh yang menjadi keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!