10

"Tunggu Dinda...Dinda."

Aku keluar dengan penuh tangisan. Aku tidak mempedulikan Lex yang terus-menerus mengejarku dari belakang.

"Aku mohon Dinda dengarkan penjelasanku. " Lex masih berusaha mencapai diriku.

Saat aku akan menyebrang...........

Bruk

Kepala ku pusing, darah terus bercucuran. Aku tertabrak mobil. Orang-orang mendekatiku dengan raut wajah khawatir. Kulihat wajah syok Lex saat melihat keadaanku. Dan Alice di sebelah nya yang dalam samar-samar seperti sedang tersenyum lalu pura-pura mengkhawatirkan diriku.

Lex menggendong ku, membawa tubuhku ke dalam mobil. Aku masih sempat melihatnya menangis mengkhawatiran diriku. Namun setelah itu aku hanya melihat cahaya putih yang membawa semua rasa sakitku. Sekarang yang kupikirkan hanya nasib ayah dan ibu.

Sepertinya aku sudah mati. Sekarang saja aku merasa seperti sedang tidur di atas awan. Apa mungkin ini surga? Aku masih memejamkan mataku belum siap menerima dunia baru itu.

"Dinda.... Dinda" Ah itukan suara mama. Mana mungkin mama ada di sini, apa mama syok mendengar kematianku dan mati juga? Huss huss aku harus berpikir positif. Mama pasti dalam keadaan sehat.

"Dinda kamu bisa terlambat masuk sekolah." Aku membuka mataku perlahan melihat apa yang sebenarnya terjadi. Mama? Mama sedang membuka tirai kamarku. Namun, ada sesuatu yang aneh di sini. Muka mama kelihatan berbeda dari sebelumnya. Kerutan di wajahnya pun hanya satu dan wajah mama yang ini lebih segar. Sebenarnya apa yang terjadi?

"Anak ini malah bengong. Cepat bangun kamu bisa terlambat ke sekolah. "

"Ke sekolah? Ngapain ma ke sekolah emangnya ada acara reunian ya? "

"Reunian apaan? Kamu kan baru masuk SMA"

"SMA? Aku kan sudah tamat? " Aku menyadari akan kejanggalan dengan kamarku. Ini kan kamar ku dulu sebelum kami pindah. Aku menangis berhari-hari saat ayah memutuskan pindah dan aku harus meninggalkan kamar kesayangan ku ini.

"Emangnya aku umur berapa sekarang ma? "

"Kamu kan 15 tahun, umur sendiri kok lupa"

Apa? Aku bangkit berdiri lalu melihat ke arah cermin. Wajahku, tubuhku. Apa ini? Aku kembali ke masa 8 tahun sebelumnya.

"Aaaaaaaaaa.. " Teriakku histeris.

Kami duduk di ruang makan untuk sarapan bersama. Semua makannya disiapkan langsung oleh mama. Yang disiapkan kebanyakan adalah makanan kesukaan ku. Mama ingin merayakan hari pertamaku masuk sekolah.

Aku mulai membiasakan diri dengan keadaan sekarang meskipun pikiran ku masih mengingat kejadian lalu. Aku kira ini hanyalah mimpi namun sampai sekarang aku juga tidak bangun dari tidurku. Aku harus menerima kenyataan mungkin aku yang di usia 23 tahun sudah meninggal dan mengulang kembali waktu. Mungkin Tuhan memberikan aku kesempatan untuk mengubah takdirku. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Tuh kan pa, apa mama bilang hari ini Dinda bertingkah aneh. "

"Bertingkah aneh apa maksud mama? "

"Itu masa tadi pas mama bangunin dia, dia menanyakan usianya. Masa dia lupa dengan umurnya sendiri sih pa? "

"Benarkah? " Tanya papa melihatku heran.

"Bukan hanya itu pa, dia juga tiba-tiba saja teriak saat melihat dirinya sendiri di cermin. Mama sampai kaget dibuatnya. Untuk tadi mama nggak kena serangan jantung. "

Aduh bisa-bisa aku dalam masalah nih. Aku harus mencari alasan.

"Ah itu Pa... Ma aku semalam mimpi buruk dan dalam mimpiku itu aku mati, jadi aku kira hal itu benar jadi aku menanyakan usiaku sama mama. Dan soal cermin itu aku hanya kaget saja, ada cicak di sana dan dengan spontan aku teriak deh

Hehehe..... Maafin aku ya ma. " Kataku berbohong meskipun sebenarnya itu adalah kisah asli ku di kehidupan sebelumnya.

"Kamu ini ada-ada saja. Lagian mimpi itu cuma bunga tidur jadi jangan terbawah suasana. "

"Iya ma.. "

"Tapi sejak kapan kamu jadi takut sama cicak. "

Aduh aku lupa aku kan nggak pernah takut sama hewan begituan, kecuali hewan buas baru aku takut.

"Ah itu ma, aku kan pernah tuh minum kopi lalu ada cicak jatuh ke dalam kopiku, sejak saat itu aku menjadi trauma dan jijik dengan hewan itu. " Aku beralasan.

"Ya sudah sebaiknya kita berangkat lagian kamu sudah selesai makan kan. Dari tadi papa nungguin kamu. Ayo, nanti kamu terlambat lagi. "

Aku dan papa berangkat bareng. Sudah sejak lama aku merindukan saat-saat seperti ini.

Mobil kami kini tiba di SMA Swasta Muda Karya. SMA yang akan menjadi pertemuan aku, Lex dan Alice. Tapi itu semua tidak akan pernah terjadi. Sekarang aku lah pemegang kunci di dunia ini. Aku sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya maka aku akan mengubah semuanya dan mengatur sesuai dengan keinginan ku. Maaf Lex aku nggak akan biarkan kamu dan Alice mengusik hidupku lagi.

Mulai saat ini aku akan menulis lembaran baru dalam hidupku.

Terpopuler

Comments

Diajeng Ayu

Diajeng Ayu

ya elah males bgt baca cerita remaja Dahlan skip jau bgtt, kalo bangun nya waktu kelas tiga gak masalah ini baru masuk sma masih bocah bgt😭😭

2024-03-09

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussukses

2024-02-15

0

Crystal

Crystal

Usia 17 th itu harusnya kls 3 SMA

2023-09-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!