5

"Kami sebaiknya pulang ma... pa, ini juga sudah sangat larut. " Kata Lex. Sepertinya Lex ingin menghindari pembicaraan ini. Dia pasti kurang nyaman.

"Iya ma, kami pamit dulu. " Tidak lupa pula aku menyalim kedua mertuaku sedangkan Lex sudah duluan ke mobil. Aku segera memasuki mobil, duduk di samping Lex. Kami berdua diam-diaman dalam perjalanan pulang. Sebenarnya aku ingin mengajaknya berbicara namun saat melihat dirinya yang diselimuti emosi membuat ku menurunkan niatku. Mobil kami memasuki area perkarangan rumah. Saat aku ingin turun dari mobil Lex menahanku.

"Kenapa Lex? "

"Aku harap kamu mau mengerti diriku. Aku belum siap punya anak."

"Aku mengerti kok Lex. Aku yakin kamu punya alasan tersendiri yang mungkin itu baik menurutmu. Lagian aku juga belum memikirkan hal itu. " Aku tidak boleh terlihat sedih di depan Lex. Aku harus bisa mempertanggungjawabkan kata-kataku.

"Makasih ya, kamu memang wanita yang pengertian. " Lex memegang tanganku dengan lembut dan diciumnya perlahan. Aku merasa jantungku berdetak kencang serasa ingin copot atas perlakuan Lex yang tiba-tiba. Kesedihan ku pun lenyap dimakan kebahagiaan. Kini Lex mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Semakin lama semakin dekat. Aku menutup mataku karena belum berani menatapnya saat berciuman.

Klik...

"Kamu lupa membuka sabuk pengamannya. " Lex berbisik di dekat telinga ku. Aku segera membuka mata ku. Kutatap Lex sebentar setelah itu membuka pintu mobil dan masuk duluan. Aku yakin Lex pasti menertawakan ku. Karena sebelum keluar aku sempat melihatnya tersenyum. Entah itu senyum ejekan atau apapun itu. Aduhh maluku terasa sampai ubun-ubun. Aku pergi ke kamar ganti memakai piyama tidur ku. Sebelum Lex masuk aku segera menyelimuti diri dan pura-pura tidur. Aku hanya mendengar suara pintu kamar di buka, suara langkah kaki yang masuk ke ruang ganti dan bunyi saklar yang dimatikan. Setelah itu aku tidak mendengar aktivitas apapun lagi. Sepertinya Lex keluar. Mungkin dia ingin mencari udara segar di luar. Aku memejamkan mata berusaha untuk tidur.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu kamar mengejutkan aku. Aku membuka mataku perlahan, melirik ke sampingku.

Kayaknya Lex sudah pergi bekerja. Aku berjalan malas ke arah pintu memastikan siapa yang mengetuk nya.

"Pagi nyonya, maaf kalau saya mengganggu. Saya ingin menyampaikan kalau sarapannya sudah siap."

Benar juga di rumah kami selalu disiplin akan waktu makan. Jadi para pelayan akan mengingatkan majikannya untuk sarapan jika kami lupa. Apalagi sekarang sudah jam 9 lewat. Dan aku sudah sangat terlambat.

"Baiklah aku akan mandi dulu. Tapi apakah kamu melihat tuan? " Tanya ku penasaran.

"Tidak nyonya. Saya sudah bangun dari subuh begitu pun dengan pelayan lain. Tetapi kami belum melihat tuan sama sekali. " Lex ke mana ya? Apa semalam dia keluar dan belum kembali. Tapi kemana?

"Kalau begitu saya permisi nyonya. " Aku berjalan ke ruang kerja Lex yang berada tepat di sebelah kamar kami.

"Eh pintunya nggak di kunci." Aku masuk ke dalam ruangan tersebut. Ruangan kerja Lex lebih banyak berisi buku-buku mungkin karena hobby nya membaca. Mataku yang awalnya menjelajahi semua ruangan kini tertuju pada sesuatu. Ternyata Lex tertidur di atas sofa. Mungkin karena pekerjaannya yang banyak dan itu membuatnya kecapean. Aku tahu karena Lex adalah seorang pria yang sangat tekun kalau bekerja. Aku mendekatinya. Saat Lex tertidur wajahnya keliatan lebih tampan.

" Lex...Lex" Aku membangunkannya dengan lembut agar dia tidak terkejut.

Lex bangun dari tidurnya.

"Ini dimana? Jam berapa sekarang? "

"Ini di ruangan kerja kamu. Sepertinya kamu semalam tertidur di sini. Sekarang sudah jam 10 kurang 7 menit. "

"Oh aku telat ke kantor. Hari ini ada meeting dengan klien. "

Lex segera bangun dan berjalan menuju kamar. Aku mengikutinya dan menyuruhnya untuk tidak terlalu terburu-buru. Karena aku bisa melihat ketegangan di wajahnya. Lex bersiap dengan sangat cepat. Ia mengambil berkasnya dalam kamar. Ia juga sempat membuka isi hpnya.

"Aduhh ada 11 panggilan dari manager ku. "

Lex segera turun.

"Kamu nggak makan dulu? "

"Nggak usah, nanti aku makan di kantor. "

"Ya sudah hati-hati. "

Mobil Lex meninggalkan halaman rumah kami. Aku masuk ke dalam lalu memanggil pelayan.

"Bibi... "

"Ada apa nyonya? Apa yang bisa saya bantu? "

"Bisa tolong bungkus kan makanan untuk tuan Lex, aku akan mengantarkan makanannya. "

"Baik nyonya. "

Aku kembali ke kamar bergegas untuk mandi. Karena aku akan kekantor Lex, aku memilih memakai pinafore dress yang dikombinasikan dengan turtleneck serta bondage boots hitam untuk menutupi kakiku. Tidak lupa pula sebuah mini bag untuk melengkapi penampilan ku hari ini. Aku segera turun. Pelayan menyodorkan makanan yang ku minta sebelumnya. Aku pergi di antar pak Burhan sopir pribadiku mulai hari ini dan selanjutnya.

Terpopuler

Comments

Ayu Dani

Ayu Dani

curiga d kasih obat tidur terus tuh istri nya kok tidur mulu

2024-05-10

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

yrussehat

2024-02-15

0

Osie

Osie

ada ya bini kerjaannya tidur mulu sp g tau apa aja yg dikerjain lakinya pas malam hari..nih bini bego apa goblok sih g ada curiga"nya dikitpun

2023-07-10

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!