EPS-16

"Kak," Fatih menggenggam tangan sang kakak dengan erat, Fatih menatap sendu sang kakak, "Apa kakak tak ingat siapa pria itu?" tanya Fatih lagi.

Monic tak langsung menjawab, dia diam, Monic ingin bercerita, tapi Monic juga tak ingin mengungkit masalalu.

Monic menghembuskan nafas panjang, "kakak bukan tak ingat, tapi kakak hanya tak ingin mengingat lagi, biarlah ini menjadi masalalu, Kakak hanya akan fokus mengurus Raka, tak ingin memikirkan yang sudah sudah," hanya ini jawaban yang Monic sampaikan.

Bukan Monic tak membenci pria itu lagi, Monic hanya ingin menyudahinya saja, Lagian dia sendiri juga salah, mudah terkena rayuan pria brengsek seperti Reno.

"Apa kakak tak ingin membuka hati, atau membangun rumah tangga? Bagaimanapun tak mungkin kakak sendiri terus," ujar sang adik.

"Itu akan kakak pikirkan, tapi tidak sekarang, untuk sekarang, biarlah seperti ini dulu."

"Ayo makan, ini ada titipan dari ibu, apa kamu tak rindu masakan ibu," Monic mencari topik lain, jujur saja Monic malas jika harus membahas masalalu.

"Tentu, bukannya masakan terenak itu masakan seorang ibu" seloroh Fatih.

Monic menggetok kepala Fatih, sambil tertawa terbahak bahak. Tapi memang benar sih, masakan paling enak itu, masakan seorang ibu.

Meraka makan dengan hening.

Reno sedang bersiap pergi ke kantornya, karna sebentar lagi ada meting dengan para pegang saham.

Derap langkah Reno terdengar menggema di ruangan itu, lebih tepatnya di ruang tengah menuju meja makan, Reno kesiangan gara gara semalam pergi ke club dengan Jonathan.

Jika tak di bangunkan sang mamah dengan suara toaknya mungkin Reno tak akan bangun.

"Ren, makan dulu rotinya," tawar sang mamah.

"Nanti saja mah, Reno makan di kantor sama Jo."

Reno segera pamit dan bergegas pergi, tapi segera berhenti ketika mendengar panggilan sang mamah.

"Jangan lupa Ren, nanti siang pergi sama Cindy."

Reno tak menjawab, langsung saja bergegas pergi dari sana, Reno bahkan lupa jika ada janji nanti siang dengan Cindy.

"Jo,! apa nanti siang ada pertemuan?" Reno berharap ada, biar bisa punya alasan untuk menolah Cindy, namun harapan hanya tinggal harapan, setelah mendengar jawaban Jo.

"Ayo kak, kita jalan jalan ke mall, mumpung aku tak ada makul sekarang," Fatih akan membuat kakanya bahagia walau hanya sebentar, kapan lagi mereka di kota berdua. "mumpung aku habis gajian, kita cari makan di pinggir jalan," ajak Fatih lagi.

"Boleh... janjiya kamu yang bayar." Goda sang kakak, sebenarnya Monic pun tak apa kalau gak di traktir sama adiknya, karna Monic tau, adeknya itu cari uang buat biyaya tambahan kuliah, Monic hanya ingin menggoda sang adik, lagian Monic berencana mengajak Fatih membeli mainan untuk Raka.

"kuy lah"

"jangan lupa ya habis ini kita jalan bareng, aku tunggu di cafe dekat kantormu" Cindy.

Reno berdecih setelah membaca pesan dari siapa itu Sungguh Reno heran saja, dari mana Cindy tau nomernya, Pasti dari sang mamah Siapa lagi selain sang mamah.

Reno hanya membaca tanpa niat membalasnya Reno pun kembali menaruh hpnya di atas meja kerjanya.

"Jo, 10 menit lagi kita menuju cafe di jl,xxxx."

"Siap tuan" ujar Jonathan, Reno rasanya ingin menendang bokong jonathan, Disaat seperti ini saja, Jo masih saja menggodanya, Hahh dasar jonathan...

Terpopuler

Comments

Elena Sirregar

Elena Sirregar

semoga Monic bertemu dengan Reno di Restoran

2024-03-17

0

Fenty Dhani

Fenty Dhani

semoga saat d mall...Reno bertemu dengan monic

2024-01-14

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 104 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!