EPS-05

Di tempat lain, tepatnya di temapat Monic bekerja.

Monic yang sedang bekerja merasa mendengar ada pesan di ponselnya , Monic sudah yakin itu pasti Sofia, karna Sofia akan mengirim pesan di jam segini, untuk memberinya kabar keberadaan Raka,

Sofia

'Mon Raka sudah bersamaku, dia sedang makan siang, kamu bekerjalah dengan tenang tak perlu kawatir."

Tebakan Monic tidak salah, jika yang mengirim Pesan memang Sofia, karna memang begitulah setiap harinya.

Monic

"Terimaksih Sofia, kau mamang sahabat terbaikku,"

dengan mata berkaca kaca Monic membaca ulang pesan dari Sofia, Monic sungguh sungguh bersyukur dia Bertemu orang sebaik Sofia, tidak pernah menghujatnya, tidak merasa risih dengannya, tidak menjauhinya, malah Sofia dengan lapang dada membatunya selama ini mengurus Raka, sehingga Monic bisa bekerja dan bisa memenuhi kebutuhan Raka.

Setelah selesai dengan pemikirannya Monic put meneruskan, pekerjaannya, karna sebentar lagi dia akan pulang.

Menit demi menit berlalu, tak terasa kini waktunya Monic untuk pulang, dia merenggangkan otot otonya lalu berdiri, dari tempat duduknya, dan berjalan keluar dari tempatnya bekerja, tempat Monic kerja bukan gedung mewah atau lah apa itu, dia hanya bekerja di satu gedung saja.

Sambil berjalan Monic berfikir, bagaimana kabar keluarganya sekarang, bagaimana ke adaan di sana sekarang, Monic sangat merindukan keluarganya di sana.

Tak terasa Monic sudah sampai di halte bus, dia masuk dan bus pun melaju, Tujuan Monic saat ini ke cafe tempatnya bekerja, Ya selain jadi buruh pabrik, Monic juga bekerja paruh waktu di cafe, meski badannya lelah, tapi Monic harus tetap semangat, karna banyak pengeluaran yang harus di tutupi setiap bulannya.

Sampai di cafe Monic menuju tempat peristirahatan sejenak, tempat beristirahatnya para karyawan yang sedang jam istirahat, karna Monic masih punya waktu setengah jam, jadi dia rebahan dulu. Karna setelah ini dia akan sangat sibuk...

Sedangkat di tempat lain.

Setelah istirahat sejenak, Reno kini menurini tangga untuk berkumpul dengan mamah, papahnya, karna memang orang tua Reno mengharuskan setiap sore untuk berbincang bersama kaluarga, tapi sayangnya 6tahun trakhir ini Reno jarang sekali berkumpul, slalu berkutat dengang pekerjaan, hingga lupa waktu.

"Ren kapan kamu akan menikah nak?" ujar sang papah, "Ayah sama mamah sudah tua nak, sudah saatnya kamu mencari pendamping," lanjut sang ayah,

Mamahnya pun mengangguk menyetujui pertanyaan sang papah, kepada Reno putra semata wayangnya itu, "Betul itu sayang, sudah waktunya kamu menikah dan memiliki keturunan."

"Mah, Pah, Reno belum ingin berumah tangga, karna Reno sedang menunggu seseorang...," lirihnya, Reno selalu berharap akan ada ke ajaiban untuk bertemu Monic, wanita yang telah disakitinya begitu dalam.

Senyum mamah Reno merekah, ketika mendengar anaknya sedang menunggu seseorang, "Siapa yang kamu tunggu nak, apa dia sangat spesial dihatimu?" tanya sang mamah begitu antusiasnya.

Reno menarik helaan nafasnya, sambil bersandar di sandaran sofa itu, "Dia sangat spesial mah di 6tahun trakhir ini, tapi Reno telah melukainya mah, begitu dalam, bahkan Reno tak yakin mah dia akan memaafkan Reno."

"Apa kamu ingin cerita dengan mamah sayang? apa yang terjadi selama ini? tentangmu dan masalalumu di 6tahun trakhir ini?" ujar sang mamah, karna mamah Reno sangat yakin, pasti ada sesuatu yang terjadi, sehingga anaknya terlihat begitu sedih.

"Reno akan cerita mah, tapi tidak sekarang, karna Reno ingin mencarinya dulu, Pasti Reno akan cerita ke mamah bila sudah waktunya," tutur Reno sambil beranjak dari tempat duduknya, sambil berjalan Reno pamit kepada orang tuanya untuk ke kamar, sekalian bersiap siap untuk pergi ke tempat Jonathan.

"Apa papah tidak akan mencari tahu apa yang terjadi terhadap anak kita?" tanya mamah dengan wajah sendunya.

Papah Reno yang melihat istri bersedih tak tega, tapi sang papah juga tak ingin ikut campur dengan urusan sang anak.

Jika memang sang anak meminta bantunnya mungkin dia akan membantu, tapi Reno sendiri tak ingin orang tuanya tau masalah yang sedang melandanya. "bukan begitu mah, tapi papah tak ingin ikut campur urusan anak kita, biarlah Reno menyelesaikan masalahnya sendiri, karna Reno memang sudah besar sayang, Reno sudah tau mana yang terbaik dan tidak, dalam hidupnya."

"Mamah hanya tidak tega aja pah, melihat anak kita seperti kehilangan arah dalam hidupnya."

"Papah tau mah, mamah yang sabar, siapa tau semua segera berlalu, dah kebahagian akan segera menghapiri anak kita itu." ujar sang papah.

Terpopuler

Comments

L𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢

L𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢

menanti mrka bertemu

2024-03-17

0

Muri

Muri

semoga cept dipertemukan ya thor

2024-02-01

1

Fenty Dhani

Fenty Dhani

semoga saja pa

2024-01-14

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 104 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!