20

Setelah melalui drama yang cukup panjang kini Sofia telah tinggal satu atap dengan Bu Elma dan Enzo. Mereka juga sudah merencanakan segala hal untuk acara pernikahan, yah tentu saja segala dekorasi dan yang lainnya dipilih oleh Sofia dan Bu Elma tanpa campur tangan Enzo. Entahlah dua orang itu terlihat sangat kompak sampai Enzo kewalahan meladeni sikapnya. Enzo sendiri juga tidak habis pikir dengan ibu dan calon istrinya yang mempunyai kelakuan sama persis bagaikan pinang dibelah dua. Padahal dia yang anaknya tapi Sofia yang menuruni sifat Bu Elma, apakah itu masuk akal?.

Tak mau terus berdebat Enzo memutuskan untuk berangkat pagi sekali sebab dia sudah tidak mod lagi membahas acara pernikahan yang tidak sesuai dengan kriterianya. Enzo menginginkan tema indoor seperti seorang raja dan ratu yang memasuki singgasananya. Namun Sofia dan Bu Elma ngotot sekali dengan tema outdoor yang dipenuhi banyak balon. Bahkan mereka juga memesan seribu balon untuk diterbangkan nanti saat acara resepsi. Bukankah itu sangat kekanakan?.

Enzo melajukan mobilnya membelah jalan raya yang masih belum ramai, sedangkan itu suasana di kantor masih terlihat tegang. Semua karyawan masih diliputi tanda tanya dengan kemarahan Bu Elma kemaren. Hanya Alex yang tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun melihat raut wajah Alex yang nampak gelisah membuat semua orang yang ada di sana ikut gelisah.

Alex mondar mandir di depan meja Resepsionis dengan gundah, dia sengaja berangkat pagi karena pikirannya terus berkecamuk. Bagaimana bisa dia keceplosan pada Bu Elma kemaren dan mengatakan bahwa Enzo telah menculik Sofia. Terlebih lagi Enzo telah mengirimi pesan WhatsApp yang sudah melekat jelas didalam otak Alex “ Alex ku bunuh kau “. Setelah pesan itu diterima Alex tidak berani untuk membalas atau sekedar menelfon. Jika rencana Enzo gagal karena dirinya bisa dikuliti dia nanti.

Leni yang sedari tadi melihat tingkah Alex terus mondar mandir didepannya hanya bisa geleng kepala tanpa tahu apa yang difikirkan. Leni sendiri juga sedang tidak mod untuk bekerja, semenjak kepergian Sofia hari-harinya terasa garing. Bahkan sampai sekarang pengganti untuk Sofia juga belum ada. Pikiran Leni melayang memutar kembali memory masa lalu saat bersama Sofia, gadis cantik yang menjadi primadona di kantor ini selalu mewarnai keseharian Leni dengan tersenyum sampai menunjukkan lesung di pipi. Namun lamunan itu buyar begitu saja kala Alex tiba-tiba menabraknya saat akan sembunyi dibawah meja. Meski bingung dengan tingkah Alex begitu melihat kedatangan Enzo barulah dia paham. Pasti ada masalah diantara mereka sampai Alex harus bersembunyi disini.

“ Pergi sana orangnya sudah tak ada “

Bergegas mengusir Alex yang masih anteng saja dibawah meja, entahlah semakin dilihat semakin menyebalkan saja menurut Leni. Alex keluar dengan posisi masih jongkok untuk melihat suasana diluar apakah sudah aman atau belum. Berhubung Enzo sudah tidak ada Alex langsung bangkit dari tempatnya.

“ Kenapa harus sembunyi? Cepat atau lambat juga bakalan ketemu “

Alex mengernyit kala melihat sikap Leni yang semakin ketus saja bila dengannya, namun anak itu selalu manis dengan siapa saja. Mungkinkah ada dendam kesumat diantara mereka? Sampai mereka seperti musuh bebuyutan.

“ Jangan pasang tampang jelek bapak disini, cepet balik sana “ Mendorong tubuh Alex yang belum pergi juga dari hadapannya.

“ Seharusnya kamu senang dong bisa ditemani sama cowok tampan dan keren seperti ini “

Mengedipkan sebelah mata sambil menyisir rambut kebelakang, menunjukkan pesona sekeren mungkin tapi yang melihat malah memberikan ekspresi ingin muntah.

“ Ini nih yang dinamakan jomblo abadi, tidak tahu mana yang asli tampan mana yang bukan “

Raut wajah yang awalnya sok manis langsung berubah jadi kesal karena gadis didepannya.

“ Mending bapak balik sana, aku tidak mod buat meladeni bapak sekarang “

Meski disulut dengan perasaan yang amat sangat kesal Alex pergi juga dari hadapan Leni sambil menunjukkan dua jarinya ke depan dua bola matanya sendiri lalu balik ke Leni. Seperti memberi isyarat yang mengatakan urusan kita belum selesai. Leni yang melihat hal tersebut hanya mengernyit tanpa mau berkomentar apapun. Moodnya sudah hancur jadi tambah hancur karena Alex.

Alex bergegas ke atas setelah mencari gara-gara dengan Leni tadi, dia sangat bingung apa yang harus dilakukannya saat menghadapi amarah Enzo nanti. Andaikan dia bisa memutar waktu ingin sekali Alex memutarnya kembali untuk bersembunyi kala Bu Elma datang kemaren. Gludak Alex terpental sampai menabrak tembok belakang kala pintu lift terbuka. Bukan karena angin ataupun badai yang membuatnya terpental namun sosok yang tengah berdiri didepannya telah membuat Alex terkejut.

Yah siapa lagi kalau bukan Enzo seorang yang ingin dihindarinya sejak dia tiba tadi. Enzo yang melihat kelakuan Alex barusan hanya mengangkat sebelah alisnya tanda tidak mengerti. Terlihat jelas nafas Alex yang terengah-engah dengan keringat yang membasahi wajahnya.

“ Alex “

Menarik tangan Alex agar segera keluar dari dalam lift, sementara yang ditarik jadi semakin gemetar saja.

“ Enz maafin aku yang sudah keceplosan kemaren, aku tidak sengaja suwer “

Mengangkat kedua jarinya sebagai isyarat bahwa yang dikatakan tidak ada kebohongan. Memasang wajah sok memelas biar tidak terkena semprot dari bos sekaligus sahabatnya itu.

“ Sudah kuduga pasti kamu biang keroknya “

Memberikan sorot mata setajam mungkin sampai lawan bicaranya semakin menciut.

“ Tapi.. “

Kalimat Enzo menggantung membuat Alex mati penasaran.

“ Tapi apa Enz jangan buat aku jadi makin dag dig dug napah? “

Jadi kesal sendiri karena Enzo hanya diam sambil memandanginya tanpa menunjukkan ekspresi apapun. Aku kan bukan Sofia kenapa terus dilihatin kayak gitu?.

“ Tapi aku suka biang kerok kayak kamu lex “

Langsung memeluk Alex dengan tertawa senang sedangkan yang dipeluk juga ikut-ikutan tertawa tanpa tahu apa yang dimaksud.

“ Memang ada apa Enz? “

Setelah sesi drama pelukan sambil tertawa selesai Alex langsung bertanya dari pada mati penasaran nantinya.

“ Tak lama lagi Sofia akan berubah nama menjadi Sofia Calista Fernando “

Mengatakan dengan keras berharap ada yang mendengar perkataannya selain Alex sampai lupa bahwa dilantai paling atas hanya ada ruangannya dan Alex saja. Jadi bisa disimpulkan bahwa kehidupan di sana hanya ada mereka berdua tanpa ada yang lainnya.

“ Wah selamat ya bro akhirnya jinak juga kucing liarnya “ sok-sokan ngasih selamat padahal dalam hati sedang sujud syukur sebab tidak jadi dikuliti oleh Enzo.

“ Semua berkat kamu sob jadi tenang aja aku kasih bonus buat kamu nanti “

Setelah mengatakan hal tersebut Enzo masuk kedalam lift lalu menghilang. Alex bersorak girang karena nasibnya telah berubah dari terpuruk jadi teruntung. Terima kasih pada Sofia yang telah menyelamatkan hidupnya. Sofia kamu memang pembawa keberuntungan dalam hidup saya xixixi.

Terpopuler

Comments

han han

han han

owalahhh...org udah pucat pasi sampe gemeteran lah kok malah dkasih bonus 🤣🤣🤣🤣

2024-04-28

0

Zainab Ddi

Zainab Ddi

🤣🤣🤣

2024-05-16

0

Isabela Devi

Isabela Devi

Alex Alex 🤣🤣🤣

2024-04-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!