3

Hai temen-temen sebelum baca pastikan buat tekan tulisan Vote dulu ya,,,selamat membaca

Leni menatap kagum ke arah Sofia yang selalu terlihat cantik setiap harinya, entahlah apapun yang dipakai Sofia selalu bagus dan cocok untuknya. Meski dandanan Sofia selalu sederhana namun dia mendapat gelar sebagai primadona di kantor ini, tapi siapa sangka bahwa primadona yang selalu berada didekatnya itu seorang jones alias jomblo ngenes. Bagaimana tidak? Diusia Sofia yang sudah mulai dewasa tapi dirinya masih betah menjomblo, Sofia belum pernah dekat dengan lelaki manapun apalagi menjalin hubungan sebagai pacar. Jika Leni bertanya Sofia pasti akan langsung menjawab “ Aku tidak mau berbuat dosa mbak, dan aku juga belum siap menikah untuk apa nyari cowok?” itulah yang selalu dikatakan Sofia hingga membuat Leni hafal dengan kalimatnya.

“ Kamu ngapain terus ngeliatin aku kayak gitu? Sofia heran dengan sikap Leni karena terus menatapnya sejak mereka tiba tadi.

Kring kring kring

Belum sempat Leni menjawab telepon kantor berdering tanda bahwa ada yang menghubungi mereka, Leni

segera mengangkat telepon tersebut dan berbicara dengan si penelpon. Setelah beberapa detik sambungan telepon dimatikan, Leni menoleh ke arah Sofia dengan tersenyum jahil hingga membuat Sofia penasaran dengan siapa yang menelfon tadi.

“ Sof kamu disuruh keruangan Ceo sekarang juga, jangan lupa traktirannya ya ” ucap Leni sambil menggoda Sofia.

“ Apa hubungannya keruangan Ceo dengan traktiran? ” tanya Sofia bingung.

“ Lah bukannya kesempatan emas bisa ketemu dengan lelaki tampan dambakan semua wanita, semua orang pengen banget loh bisa masuk keruangan Ceo apalagi hanya berdua ” celoteh Leni yang menangkupkan kedua tangannya dengan kagum.

“ Kalau keruangan Ceo itu sama saja dengan masuk ke kandang macan, apes tahu ” sungut Sofia sambil mencubit kedua pipi Leni dengan gemas, setelah puas Sofia bergegas pergi sambil meledek Leni.

“ Awas kamu ya ” teriak Leni yang tidak terima dengan serangan dadakan Sofia.

Sofia menuju lantai paling atas dengan perasaan yang sulit diartikan, kenapa mendadak Pak Enzo memanggilnya? Apakah dirinya akan dipecat karena kejadian waktu itu?. itulah yang difikirkan Sofia saat berada didalam lift, setelah pintu lift terbuka Sofia bergegas keruangan Ceo. Namun sebelum itu dia menarik nafas dalam lalu menghembuskan nya untuk menenangkan diri dari rasa canggung. Setelah itu Sofia mengetuk pintu ruangan tersebut, barulah dia masuk saat mendengar jawaban dari dalam.

Tidak ada orang lain selain Sofia dan Enzo di ruangan tersebut, Enzo masih sibuk dengan laptopnya seperti tidak menyambut kedatangan Sofia sama sekali. Terpaksa Sofia yang harus inisiatif untuk bertanya lebih dahulu.

“ Ada apa bapak memanggil saya? ” tanya Sofia memulai pembicaraan.

“ Tolong buatkan saya kopi ” perintah Enzo tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop.

“ Apa saya tidak salah dengar? ” tanya Sofia sedikit terkejut.

“ Tidak ” jawab Enzo dengan santai.

“ Bukankah itu tugas OB? ” antara takut dan bingung membuat Sofia memberanikan diri untuk bertanya. Sejak kapan tugas Resepsionis membuatkan kopi? Pikir Sofia. Enzo menghentikan aktifitasnya dan menatap kearah Sofia membuat gadis itu gelagapan.

“ Saya ingin kamu yang membuatkan jadi jangan banyak tanya dan segera buatkan ” perintah Enzo sambil menatap tajam kearah Sofia.

Sofia bergidik ngeri melihat tatapan tajam mata Enzo bagaikan elang yang siap menyambar mangsanya kapan saja, tanpa banyak bicara lagi Sofia keluar dari ruangan itu untuk membuat kopi segera sebelum mendapat amarah dari Enzo. Setelah beberapa menit Sofia kembali dengan membawa nampan dan secangkir kopi diatasnya. Sofia meletakkan kopi tersebut dimeja Enzo dengan hati-hati agar tidak tumpah. Enzo berniat untuk mencoba kopi buatan kucing liar incarannya itu, namun baru menyentuh cangkirnya saja Enzo langsung mengibaskan tangannya karena panas.

“ Kamu sengaja ya mau membakar lidah saya? ” tanya Enzo yang langsung menatap ke arah Sofia dengan tatapan membunuh.

“ Tidak mohon maafkan saya, saya akan segera mengganti yang baru ” jawab Sofia yang sedikit gemetar karena reaksi spontan dari Enzo.

Dengan cepat Sofia mengambil cangkir yang berisi kopi panas tersebut dan membawanya keluar, setelah beberapa menit dia kembali dengan segelas es kopi.

“ Apa kamu mau membuat saya sakit dengan es ini? ” tanya Enzo yang kembali menatap tajam ke arah Sofia. Bagaimana bisa tatapan Enzo bisa semenakutkan itu?” pikir Sofia.

“ Saya akan menggantinya lagi ” ucap Sofia yang mencoba untuk sabar menghadapi bosnya.

Sofia keluar dengan membawa segelas es kopi tersebut, setelah beberapa menit dia kembali lagi dengan secangkir kopi yang baru. Kali ini Sofia membuat dengan suhu yang hangat, seharusnya tidak ada komentar lagi kali ini begitu pikir Sofia. Dengan hati-hati Sofia meletakkan cangkir tersebut dimeja Enzo, lalu dirinya berdiri

untuk memastikan tidak ada tugas lainnya lagi.

“ Apa kamu mau membuat saya diabetes dengan kopi manis ini? ” tanya Enzo yang masih sama dengan tatapan tajam seperti sebelumnya.

Sofia mengepalkan tangannya untuk menahan emosi yang mulai meledak, sepertinya dirinya sedang dikerjai oleh Enzo karena insiden waktu itu. tapi Sofia masih berusaha untuk sabar dan membawa keluar kopi tersebut, setelah beberapa saat Sofia kembali dengan kopi yang baru.

“ Apa kamu sangat membenciku hingga membuatkan kopi sepahit ini? ” tanya Enzo lagi dengan tatapan yang tidak berubah sama sekali.

Dengan geram Sofia membawa keluar kopi itu lagi, dan kembali dengan nampan yang berisi penuh cangkir kopi. Sofia meletakkan nampan tersebut di atas meja Enzo dengan hati-hati, bahkan dia harus menggeser beberapa berkas agar nampannya punya tempat di sana.

“ Silahkan Bapak pilih untuk sisanya akan saya bawa kembali ” kata Sofia dengan wajah datar.

Enzo mencoba satu persatu kopi buatan Sofia dengan santai, setelah itu dia mengambil satu dari 9 cangkir yang ada di sana.

“ Untuk sisanya bisa kamu minum ” perintah Enzo dengan tersenyum.

 Apa dia sudah gila? Semua kopi itu kan sudah dicicipi olehnya, kalau aku meminumnya sama dengan ciuman tidak langsung dong.  batin Sofia.

“ Kenapa diam saja, kamu yang buat ini semua jadi kamu yang harus menghabiskan. Jika dibuang mubadzir kan ” Enzo mengatakan semua itu dengan enteng seperti tanpa dosa.

“ Saya akan meminumnya diluar ” kata Sofia yang teringat bahwa dirinya punya alergi terhadap kopi, namun saat Sofia hendak mengambil nampan tersebut tangannya dihentikan oleh Enzo.

“ Saya ingin memastikan kamu meminumnya jadi minumlah disini ” ucapan dibuat sehangat mungkin dan terlihat ramah, bahkan tatapan tajam yang sedari tadi muncul mendadak hilang setelah mendapatkan kopi yang sesuai dengan seleranya.

 Apakah dia bisa dibujuk hanya dengan kopi?.  batin Sofia yang tidak habis pikir dengan sikap Enzo.

“ Sebenarnya saya ada alergi kopi ” dengan terpaksa Sofia mengaku perihal penyakit yang diderita semoga saja dengan kejujurannya bisa memberikan keringanan baginya.

“ Saya tidak percaya dengan alasan kamu, segera habiskan seluruh kopi ini dan bawa mereka pergi ”

Dduuarr bagaikan disambar petir disiang bolong saat mendengar ucapan dari Enzo barusan, bagaimana bisa ada orang yang sekeras ini sampai tidak percaya begitu saja dengan orang lain meskipun itu fakta. Mungkin Enzo hanya bisa percaya jika dirinya membawa surat keterangan dari Dokter begitu pikir Sofia. Tanpa mengucapkan banyak kata lagi Sofia duduk di kursi depan meja Enzo, dia meminum semua kopi yang ada di atas nampan tersebut. Setelah semua habis Sofia membawa nampan yang berisi cangkir kosong itu keluar dari ruangan Enzo tanpa permisi, Sofia tidak peduli jika Enzo marah dengan sikapnya apa lagi memecatnya. Dia sangat marah dengan Enzo kali ini karena telah dikerjai habis-habisan, Sofia akan mencari kesempatan untuk membalasnya nanti. Sedangkan itu Enzo terlihat bahagia melihat kepergian Sofia dengan kesal.

“ Kamu sangat manis calon istriku ” kata enzo dengan senyuman devilnya.

Terpopuler

Comments

sari emilia

sari emilia

thor bikin perumpamaan yg logis donk bagai d sambar petir...emg ga hangus api dunia panas apalagi petir...andai bagai mendengar petir d siang bolong terasa lbh logis ky nya....kesringn athor nulis spt itu bs jg doa buat athor

2024-05-15

0

lily

lily

Sofia brrti kaya ibuku, pake baju modelan gmna jga pantes aj gtu sedangkan aku anaknya knpa nggak /Cry/

2024-04-20

3

Zainab Ddi

Zainab Ddi

🤣🤣🤣

2024-05-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!