17

Wajah Bu Elma terlihat sangat panik seperti orang yang sedang kehilangan sesuatu, yah memang benar bahwa dirinya sedang kehilangan. Bu Elma kehilangan anak gadis yang sangat dia sayangi yang tak lain adalah Sofia. Sudah satu bulan lebih Sofia menghilang tanpa jejak apapun, saat Bu Elma melacak keberadaannya hasilnya nihil. Bu Elma hanya menemukan tas yang berisi handphone, laptop dan tiga setel pakaian milik Sofia di terminal bis. Kebetulan sopir bis di sana merawatnya untuk berjaga-jaga kalau ada keluarga yang mencari. Sopir bus itu juga mengatakan bahwa ada serombongan orang yang berseragam hitam dengan rapi membawa Sofia pergi secara paksa. Mereka membawa koper milik Sofia dan meninggalkan tas yang berisi barang-barang itu tadi. Sudah jelas bukan dari cerita itu mengatakan bahwa Sofia tengah diculik.

Selama satu bulan juga Bu Elma mengerahkan pasukannya untuk mencari keberadaan Sofia namun hasilnya

tetep nihil. Bahkan polisi juga tidak bisa mencari keberadaan anak gadisnya itu. Bu Elma memakai kaca mata kebesarannya kala sopir tengah menghentikan mobil dan memarkirkannya  disebuah Perusahaan XXX tempat dimana Sofia bekerja dulu. Bu Elma keluar dari mobil sendiri tanpa ada yang mengawal, dia lebih suka berjalan sendiri agar lebih rileks meski anak satu-satunya terus mengomel kala melihat BU Elma pergi tanpa pengawal.

Semua orang membungkuk dengan hormat kala melihat wanita paruh baya itu melintas dengan santai. Bu Elma masuk kedalam lift dan menekan lantai paling atas tempat dimana Ceo di Perusahaan ini berada. Setibanya pintu lift terbuka Bu Elma langsung menuju ruangan Ceo namun langkahnya terhenti kala melihat Alex yang baru saja keluar dari ruangannya.

“ Mama Elma? “

Alex terkejut kala melihat kehadiran Bu Elma tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, tanpa ragu lagi Alex  menjabat tangan Bu Elma lalu menciumnya seperti seorang anak yang sedang berbakti pada orang tuanya.

“ Apa Enzo didalam? “ tanya Bu Elma dengan anggun, meski usianya sudah menginjak 50an namun tingkat keanggunan Bu Elma tidak pernah pudar sama sekali bagi yang melihatnya. Bahkan dengan penampilannya yang elegan dan masih awet muda tidak ada yang percaya bahwa wanita paruh baya itu ternyata sudah menginjak usia tua.

“ Tidak mam, dia cuti hari ini “

Bu Elma terkejut saat mendengar jawaban dari Alex, dia mengira Enzo tidak pulang karena banyak pekerjaan di kantor. Tapi lihat ini bahkan orangnya saja tidak nampak batang hidungnya sama sekali. Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan darinya yang entah apa itu. melihat Bu Elma yang terus berdiri dengan pikirannya membuat Alex berinisiatif untuk mengajak masuk. Bu Elma mengikuti Alex menuju ruangan dimana Enzo bekerja. Wanita paruh baya itu duduk di kursi kebesaran Ceo dimana saat dia sering bersandar dulu menghadapi tumpukan berkas yang sering memenuhi mejanya. Kursi itu sengaja tidak diganti untuk mengingat almarhum suaminya yang tengah mendirikan perusahaan ini hingga beranak pinak diberbagai

tempat. Bu Elma tidak pernah lupa dengan perjuangan suaminya dulu untuk membuat Bu Elma dan anaknya hidup tanpa kekurangan suatu apapun. Melihat Bu Elma yang larut dalam pikirannya Alex berdehem untuk membuyarkan lamunan tersebut.

“ Ada perlu apa mama kesini? “

Alex mencoba untuk bertanya karena tidak biasanya Bu Elma datang ke Perusahaan meski ada acara yang penting sekalipun sejak Enzo mengambil alih tugasnya. Alex juga terbiasa memanggil Bu Elma dengan sebutan mama karena Alex sering tinggal dirumahnya saat dia masih sekolah dulu. Hal itu tentu saja membuat Enzo cemburu dan marah, namun Alex tidak pernah takut malah sering menggodanya dengan

memanggil Bu Elma dengan sebutan mama hingga terbiasa sampai sekarang.

“ Sebenarnya mama mencari Enzo, berhubung dia tidak ada sama kamu juga tidak apa-apa “

Kali ini raut wajah Bu Elma terlihat serius membuat Alex reflek juga ikut serius dan tegang. Sepertinya rapat pleno dadakan tengah dimulai diantara mereka,xiixix.

“ Mama mau minta tolong sama kamu boleh? “

Kali ini Bu Elma sedikit memajukan wajahnya sambil berbicara pelan pada Alex, bukankah lucu jika mereka harus bicara pelan seperti berbisik jika faktanya hanya ada mereka berdua saja didalam ruangan itu. namun Alex tidak berani komentar dia hanya ikut-ikutan saja dari pada kena batunya nanti.

“ Tentu saja boleh dong mam, mama mau minta tolong apapun pasti akan Alex usahakan untuk mendapatkannya “

Membalas dengan intonasi pelan agar orang yang ada dilantai bawah tidak mendengar ucapan mereka.

“ Bisakah kamu mencari anak gadis mama? “

Bu Elma mengeluarkan foto Sofia dari dalam tas dan menyerahkan pada Alex, melihat hal tersebut Alex sedikit terkejut lalu tersenyum.

“ Mama tenang saja tidak lama lagi anak gadis mama akan menjadi menantu mama “

Bbrraakk gludak

Bu Elma menggebrak meja dengan keras karena terkejut disaat yang bersamaan Alex terjungkal dari kursinya. Alex meringis kesakitan sambil membenarkan dirinya yang masih tergeletak dilantai.

“ Apa kamu bilang? Menantu? Bagaimana bisa? “

Sederet pertanyaan keluar begitu saja dari mulut Bu Elma tanpa peduli dengan kondisi Alex yang masih terlihat mengenaskan. Memang benar Enzo pernah bilang mau menikah tapi Bu Elma belum diberitahu siapa calonnya.

“ Enzo telah mengurung Sofia di Apartemen untuk memaksanya menikah, kira-kira sudah satu bulan lebih di sana “ masih dalam posisi yang sama sambil mengelus-elus punggungnya yang terasa sakit.

“ Apa? “

lagi-lagi Bu Elma dibuat terkejut dengan ucapan Alex barusan, pantas saja dirinya tidak bisa mencari keberadaan Sofia sama sekali. Ternyata Enzo yang telah melakukan semua ini, Bu Elma tidak pernah melacak tempat Enzo karena dia pikir Enzo tidak akan mungkin melakukan hal itu jika melihat sikapnya yang acuh

terhadap wanita. Tapi siapa sangka ternyata sifat ayahnya tengah menurun pada putera satu-satunya itu.

“ Dasar anak nakal “

Bu Elma pergi dari ruangan itu segera untuk memastikan apakah yang dikatakan Alex itu benar.

“ Mam kenapa Alex tidak di tolongin dulu,,”

“ Mam “

“ Mam “

Alex terus berteriak namun Bu Elma seakan tuli dengan teriakan tersebut, yang dia inginkan adalah segera ke Apartemen puteranya dan memberi pelajaran karena telah menculik anak orang seenak jidat. Untung saja Sofia hidup sebatang kara coba kalau orang tuanya masih ada bisa panjang urusannya kalau mereka tidak terima.

Semua orang yang melihat wajah marah Bu Elma saat pergi langsung bertanya-tanya. Apakah sesuatu sedang terjadi sehingga membuat ibu dari Ceonya marah? Mungkinkah Pak Alex melakukan kesalahan? Beberapa pertanyaan muncul dari kepala mereka semua. Ada juga yang mulai was was jika mereka sampai ikut terlibat dalam kemarahan Bu Elma kali ini sebab Enzo sedang tidak ada sekarang. Setibanya diparkiran Bu Elma masuk kedalam mobil yang diikuti oleh sopirnya dengan tanggap.

“ Kita ke Apartemen Enzo “

Perintah Bu Elma sebelum mobil itu melaju membelah jalanan yang mulai ramai.

Terpopuler

Comments

han han

han han

nah loh enzo kamu harus siap menghadapi singa tidur yg udah kamu usik xixixiixi salah sendiri kamu culik anak gadisnya🙈🙈🙈

2024-04-28

0

Isabela Devi

Isabela Devi

anak mami harus di bejet bejet jd rempeyek 🤣🤣

2024-04-27

1

Zainab Ddi

Zainab Ddi

rasain Enzo bakal dimarahin mamanya

2024-05-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!