5

Sofia dan Leni tengah asyik dengan kamera jahat mereka, kebetulan jam istirahat masih lama dari pada bosan kedua gadis itu disibukkan dengan foto bersama. Ditengah-tengah kesibukkan mereka Alex muncul bagaikan jelangkung yang tak diundang sama sekali. Alex bersedekap didepan meja Resepsionis sambil nyengir kuda melihat tingkah kedua gadis didepannya.

“ Begini nasib jadi Resepsionis, setiap hari selalu selfi tiada orang yang peduli. Hati senang walau tak punya gebetan oy hati senang walau tak punya gebetan ”  Alex  bernyanyi sambil meledek Sofia dan Leni.

“ Nih orang tua ngeselin amat? “ Leni menyumpalkan bakpao kedalam mulut Alex dengan geram. Leni tidak habis pikir dengan Alex yang kepribadiannya sangat bertolak belakang dengan Enzo, padahal mereka setiap hari selalu bersama tapi Alex cenderung humor tidak ada wibawanya sama sekali. Meski begitu Alex juga dihormati karena jabatannya di kantor ini.

“ Makanan saja tidak bisa menutup mulutmu itu, kita hanya beda tiga tahun saja ” protes Alex lalu menyisir rambutnya kebelakang dengan jari-jari tangannya.

“ Lah memang benar kan beda tiga tahun juga lebih tua bapak, buktinya anda selalu dipanggil Pak Alex tidak seperti saya yang selalu dipanggil mbak ” Leni membela diri.

“Memang nasibnya Pak Alex ini penuaan dini”  Sofia lalu tertawa yang diikuti gelak tawa dari Leni juga.

“ Ni anak kecil ikut-ikutan juga ya ” Alex mulai kesal karena kedua gadis didepannya sangat suka sekali meledek. Tapi Alex kagum juga dengan persahabatan mereka yang beda usia 4 tahun, mereka tetap kompak bagaikan seumuran. Padahal Sofia baru berumur 19 tahun untuk itulah dia masih kuliah sedangkan Leni sudah berumur 23 tahun sudah waktunya bagi Leni untuk memasuki tahap pernikahan. Namun Leni masih betah sendiri untuk saat ini dan belum siap untuk menikah. Saat mereka bertiga tengah sibuk berdebat datang seorang wanita cantik berambut ikal, kulitnya sangat bagus terlihat sekali bila dia rajin perawatan. Body nya sangat sexy apalagi dia memakai pakaian yang ketat jadi sangat terlihat bentuk tubuhnya. Sofia dan Leni sampai terpana dengan kecantikan gadis yang baru datang, apalagi Alex yang sampai keluar air liurnya. Bahkan tingginya tidak jauh dari Sofia, tapi jika dilihat dia seumuran dengan Leni kalau Sofia tidak salah tebak.

“ Excuse me, apakah kak Enzo ada? ” tanya gadis tersebut dengan tersenyum ramah.

“ Sebentar ya saya tanyakan dulu, siapa nama kamu? ” tanya Leni dengan tersenyum ramah, Alex yang melihat perubahan sikap Leni serasa ingin muntah. Bisa-bisanya Leni bersikap jutek padanya dan selalu manis pada tamu yang datang.

“ Saya Grace “ ucap Grace dengan senyuman mautnya hingga membuat Sofia dan Leni meleleh dibuatnya.

Dengan cepat Leni melakukan panggilan telefon namun aneh tidak ada yang mengangkat sama sekali, Leni mencoba lagi dan lagi tapi hasilnya nihil. Setelah panggilan ke empat barulah Leni sadar bahwa Alex masih berdiri dengan santai didepannya, dengan geram Leni mencubit lengan Alex sekuat tenaga. Mendapat serangan dadakan dari Leni membuat Alex meringis kesakitan.

“ Sakit tahu, main cubit-cubit orang seenaknya “ sungut Alex sambil mengelus-elus lengannya yang terasa panas akibat cubitan Leni.

“ Saya lebih sakit karena melakukan panggilan telefon dari tadi sedangkan orang yang saya telefon ada disini dengan santainya melihat kebodohan saya “ Leni kesal tapi tertawa dalam hati karena kebodohannya.

“ Sadar juga kalau kamu bodoh “ Alex tertawa renyah kala sadar dengan situasi saat ini, benar saja Alex selalu menjadi penghubung untuk mengetahui apakah Enzo ada waktu atau tidak untuk bertemu dengan tamu-tamunya. Tapi Alex sendiri sedang berada di depan meja Resepsionis saat ini, bahkan dia juga lupa dengan

posisinya saat itu juga. Siapa yang bisa disalahkan kalau Alex dan Leni saja sama-sama lupa. Sofia dan Grace juga ikut tertawa dengan kebodohan Leni dan Alex, hanya Leni yang pura-pura manyun padahal dia sendiri sedang menahan tawa.

“ Let's come with me “ ucap Alex sambil membungkukkan badannya untuk mempersilahkan Grace jalan terlebih dahulu.

Leni yang melihat sikap Alex serasa ingin muntah, bagaimana bisa Alex bersikap bagaikan seorang pangeran saat ada gadis cantik didepannya?. Rasanya Leni ingin memberikan penghargaan laki-laki modus terpopuler di Negeri ini untuk Alex. Sedangkan Sofia tambah terpingkal-pingkal melihat kepergian Alex dan Grace.

Setibanya di ruangan Enzo, Alex langsung mempersilahkan Grace untuk duduk menunggu karena Enzo belum kembali dari makan siang. Grace tersenyum pada Alex dan mengucapkan terima kasih, untuk sesaat senyuman Grace membuat hati Alex meleleh. Setelah beberapa menit Enzo datang dengan tas belanja ditangannya, melihat Grace yang ada di ruangannya bersama Alex membuat Enzo sedikit terkejut.

“ Kak Enzo how are you “ Grace langsung berlari kecil menuju kearah Enzo dan memeluknya.

Dduuaarr hati Alex bagaikan kesambar petir melihat pemandangan didepan matanya, bagaimana bisa dia berbunga-bunga sekaligus patah hati hanya dalam hitungan menit saja. Dosa apa yang telah dia buat dimasa lalu hingga hidupnya sangat ironis dalam urusan cinta.

“ Aku baik-baik saja Grace, apa yang membawamu kemari? “ tanya Enzo sambil melepaskan pelukan Grace.

“ Aku merindukanmu, jadi surprise,,,aku akan tinggal di Indonesia dalam waktu yang lama “ kata Grace dengan gembira.

Grace adalah tetangga Enzo saat tinggal di Eropa, kebetulan rumah mereka hanya bersebelahan. Grace sendiri berusia 23 tahun sama dengan Leni, dia adalah adik kelas Enzo dulu saat kuliah. Sejak kecil hingga dewasa Grace selalu menempel pada Enzo, kemanapun Enzo pergi Grace selalu ikut bersamanya. Meski begitu Enzo hanya menganggap Grace sebagai adiknya saja karena dia ingin memiliki seorang adik perempuan, hanya saja dia tumbuh sendiri tanpa saudara satupun jadi Enzo menganggap Grace seperti saudaranya. Itulah mengapa Enzo tidak pernah melarang Grace untuk selalu menempel padanya, apalagi Enzo tidak pernah keberatan jika Grace selalu mengunjunginya setiap hari.

“ Dah lah bisa sesak napas aku kalau terus-terusan disini” sungut Alex yang beranjak dari duduknya, dia sudah tidak tahan lagi melihat adegan mesra didepannya.

“ Tunggu “ kata Enzo yang membuat langkah Alex terhenti.

“ Berikan ini pada Sofia dan bilang untuk memakainya besok karena aku akan membawanya bertemu client “ Enzo memberikan tas belanja yang berisi baju pada Alex.

“ Okey “ Alex  menerima tas belanja tersebut lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Enzo mengajak Grace untuk duduk di sofa agar mereka lebih nyaman untuk berbincang, sebenarnya kehadiran Grace membuat Enzo senang juga karena dia bisa bertemu dengan adik angkatnya itu. tapi ada sedikit pertanyaan juga dibenak Enzo dengan sikap Grace yang terlalu berlebihan padanya, apakah seorang adik perempuan tidak pernah bisa pisah dari kakak laki-lakinya? Itulah yang difikirkan Enzo karena Grace terus mengikutinya kemanapun dia pergi.

Terpopuler

Comments

lily

lily

eh sejak kpn bertmu client mlah sama resepsionis hrusnya sekretaris atau orang yg berhububgn dengan yg akan dibahas di pertemuan

2024-04-20

4

Zainab Ddi

Zainab Ddi

wah enak nih sopia dibeliin baju sama Enzo untuk ketemu client wah naik nih jabatan nya 😁😁😁adek ketemu gede Grace suka tuh sama Enzo

2024-05-16

0

han han

han han

wahh...baru jg mau pdkt ehhh dah calon ulet bulu nich hadeuhhhh

2024-04-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!